Rabu, 08 Maret 2017
SALAH JALAN AKIBAT PENYESALAN.
20.47 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Sering saya
jumpai adanya sikap yang berlebihan (kikir dan terlalu pemurah) keduanya
kurang bijak (jalan tengah itu terbaik) dalam hal ini butuh pemahaman:
a)Orang yang
bakhil.
b)Terlalu
pemurah.
a)Orang yang
bakhil.
Sikap ini
sangat berbahaya, karena lebih mencintai hartanya dari pada mencintai Allah dan
utusan Nya, sehingga Allah memberi peringatan” Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik”. Berkaitan dengan QS At Taubah 24.
Orang
tersebut tidak memahami maksud hadis” Orang yang pelit jauh dari Allah, jauh
dari Surga, dan jauh dari manusia, dekat kepada neraka. Orang bodoh yang
darmawan lebih disukai oleh Allah dari pada seorang alim yang bakhil.
Ada orang terlalu
pelit (sebelum wafat) dia menjadi mayat hidup (tidak bisa bicara, tidak sadar,
namun ada rohnya) mungkin disamping penghapus dosa, juga malaikat berdoa setiap
hari” Ya Allah berilah ganti orang yang berinfak, dan yang lain berdoa” Ya
Allah! Berilah kerusakan kepada orang yang bakhil.
Orang bakhil
tidak suka bersedekah, padahal bersedekah penyebab tertolak balak, meskipun
tidak kaya bisa bersedekah karena makanan seorang mukmin itu bisa dimakan dua
orang (tidak ada alasan).
b)Terlalu
pemurah.
Dan
janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu, dan jangan (pula)
engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan
menyesal. QS Al Isro’ 29.
Hal ini
mirip dengan perbuatan Kholifah Umar bin Khottob (menginfakkan separoh hartanya)
mungkin ini terbaik, karena manusia
tidak lepas dari kebutuhan sehingga bisa memperhatikan keluarganya.
Orang
bilang” Abu Bakar menginfakkan semua hartanya, apakah menyesal? Perintah bersedekah
maksudnya?
Komentar Faizah: Abu Bakar adalah orang yang besar tawakkalnya, ada cadangan (beliau pedagang kaya) tidak butuh tempat tinggal dll.
Komentar Faizah: Abu Bakar adalah orang yang besar tawakkalnya, ada cadangan (beliau pedagang kaya) tidak butuh tempat tinggal dll.
Terkadang pinjam dianggap hal yang wajar (tidak pernah kembali) lebih baik diberi menurut kemampuan atas nama sadakah”
Terimalah uang sedekahku ini meskipun tidak mencapai jumlah yang anda inginkan, biar tidak terbebani” Karena hutang yang tidak
terbayar besok akan tertukar dengan pahala.
Suka sambat/peminta
itu butuh pengarahan. Kasihan kalau dibiarkan (bersifat tama’) setelah dibantu,
sampaikan” Tidak ada yang layak disambati kecuali Allah, berdo’alah kepada Nya,
bertakwalah, akan diberi kemudahan dan jalan keluar. Berkaitan dengan QS At
Tolak 2-3.
Suatu
pendidikan (ketika Hakim bin Hizam) minta bantuan kepada Rasul, lantas diberi,
minta lagi diberi lagi, minta lagi diberi lagi. Kemudian beliau besabda”
Wahai hakim!
Sesungguhnya harta itu menyejukkan pandangan mata dan manis rasanya. Barang
siapa yang menerimanya dengan rasa puas, maka Allah memberinya berkah. Dan
barang siapa yang menerimanya dengan perasaan tidak puas maka Allah tidak
memberinya berkah. Ia bagaikan seorang yang makan banyak tetapi tidak pernah
merasa kenyang. Ketahuilah bahwa tangan yang diatas lebih mulia dari tangan
yang dibawah”.
Dari
pendidikan ini sehingga Hakim bersumpah” Demi Tuhan Yang Mengutusmu dengan
benar, aku berjanji bahwa aku tidak akan minta kepada siapapun setelahmu sampai
aku meninggal dunia”.
(akhirnya dia
termasuk orang kaya/dicukupi oleh Allah).
Adapun
perbuatan sahabat yang mendahulukan (memberi makan tamunya) disaat dia membutuhkannya,
maka Allah Bangga” Dan barang siapa yang
dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Berkaitan dengan QS Al Hasyr 9.
Menahan
lapar tidak berbahaya/dianggap berpuasa dan besok bisa berusaha
lagi (yang penting tidak menimbulkan dosa) mendahulukan tanggung jawab.
Ketika datang rezeki, dahulukan nafakah dan kebutuhan keluarga yang tidak bisa ditunda (suatu kewajiban) Setelah itu (sisanya) bisa dibagi (sebagian untuk bersedekah) agar tidak menyesal.
Ketika datang rezeki, dahulukan nafakah dan kebutuhan keluarga yang tidak bisa ditunda (suatu kewajiban) Setelah itu (sisanya) bisa dibagi (sebagian untuk bersedekah) agar tidak menyesal.
Semoga bermanfaat dan bisa
dibuat pertimbangan.
Wassalam.
Alamat blog:
www.faizahmahrus.blogspot.com
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2017
(75)
-
▼
Maret
(15)
- JAGA UCAPAN & MAKANAN AGAR SELAMAT.
- MENCARI DUKUNGAN DARI AL QUR'AN.
- MUDIR MA'HAD YANG BIJAK.
- KEMBALILAH KEPADA KEIMANAN.
- PUJIAN YANG MEMBAHAYAKAN.
- RAHASIA MANFA'AT AL QUR'AN.
- BERTAUBATLAH MENUJU AMPUNAN.
- MEREKA MENDUAKAN AL QUR'AN.
- CINTA TERKADANG SEMU.
- MIMPI TERKADANG ISYARAH.
- PENYEBAB RUSAKNYA NEGARA.
- SALAH JALAN AKIBAT PENYESALAN.
- JANGAN MENCEMARKAN NAMA BANSER.
- ISTRI HAMIL, SUAMI PRIHATIN.
- PESAN BUAT IMAM BESAR FPI.
-
▼
Maret
(15)
About Me
- Faizahmahrus
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar