pembukaan

Selasa, 23 Juni 2015

DAHSYATNYA JAWABAN TERKADANG MEMBAHAYAKAN



Sebagaimana orang syi’ah membantah dalil dengan ulasan ilmu mantiq, tapi Rasul berhasil da’wahnya menggunakan Al Quran sebagai konsep. Meskipun ulasan bahasanya orang syi'ah hebat, namun banyak yang membantah (nikah mut’ah, mela’nat para sahabat, salatnya tiga waktu dan banyak lagi)  mereka malah berpedoman QS As Saffat 83-84):




[37:83] Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh)

[37:84] (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci

Namun sedikit atau banyaknya pendukung tidak bisa dibuat pedoman atau kebanggaan, karena ada diantara para Nabi yang pengikutnya hanya beberapa orang saja, Rasul juga buta huruf, tapi pengorbanan lebih besar dari pada komentar, yang perlu difahami, watak manusia bermacam-macam.
,
a)Harus beda dengan yang lain.
b)Harus sama dengan yang lain.                                                                                                                        
a)Harus beda dengan yang lain.
Orang seperti ini biasanya suka membikin orang marah, padahal ketika para Rasul berfatwa tidak ada yang marah/membantah karena bijak, kecuali orang kafir. Termasuk menyelisihi sunnah ialah membesar-besarkan masalah yang menimbulkan perpecahan (suka mencela, melarang tanpa dalil/mudah mengatakan tidak sah) melarang salat berjama’ah di Masjid/memilih salat sendiri.
 
Komentar Faizah: Janganlah kalian menyerupai perkataan orang Yahudi/Nasrani yang tercantum dalam QS Al Baqarah 113:



[2:113] Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. 


Yang sering saya dengar, mereka bangga/benar sendiri, tidak memikirkan akibat dari perkataannya (meremehkan masjidil haram) padahal Allah mensifati Masjid sebagai tempat berdzikir tanpa terkecuali, untuk itu yang hendak merobohkannya, diancam dengan kehinaan/adzab. Dalam QS Al Baqarah 114:

 ri n  QS Al munafiqun

[2:114] Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.


Meskipun saya salat tarawih/tahajjud di rumah, namun tidak berani melarang mereka, apalagi Rasul pernah melakukannya, meskipun hanya 3/4 malam. Apalagi ada hadis “orang yang suka salat akan masuk surga lewat babus shalah”, Al Quran dibaca  menjadi penenang/salat penghapus dosa. Maksud QS Hud 114?



[11:114] Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.


Ada hadis” Paling dekat seorang hamba pada Tuhannya diwaktu dia sedang sujud, maka perbanyaklah berdo’a Al Hadis. Yang salah adalah yang tidak salat. Suka ngobrol di warkop, main fb itu yang perlu diingatkan karena meninggalkan konsepnya orang yang beruntung. Dalam QS Al Mukminun 1-3:





[23:1] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

[23:2] (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

[23:3] dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
 



Perbuatan yang pernah dilakukan oleh Rasul meskipun hanya sekali itu menunjukkan boleh hanya Rasul khawatir memberatkan ummatnya (di wajibkan) sehingga beliau tidak keluar (untuk tarawih).  
  
Hindari larangan dalam QS Al Anfal 46:



[8:46] Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. 




Orang yang suka pembahasan baru malas menayangkan/membaca ayat-ayat Allah termasuk orang sombong karena Al Quran diturunkan melalui Malaikat jibril, Rasul menerimanya dengan susah payah, pernah untanya menderum ketanah. Perlunya agar dibaca, dihafal, diamalkan, dan disampaikannya, tapi kebanyakan orang suka membahas yang tidak ada didalam Al Quran/menyukai ulasan yang serba baru. Orang yang suka mantiq, suka membantah meskipun dalil dari Al Quran.                                                                                                  

Ketika berjama’ah didirikan maka ikutilah meskipun ada lampu karena apabila kalian keluar, maka bertentangan dengan hadis, apalagi ada perintah “ Apabila dipanggil untuk salat, maka cepat-cepatlah kalian mengingat Allah” didukung dengan QS Al Baqarah 115:


[2:115] Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Ittiba’ jangan melanggar ayat. Untuk itu Rasul berpesan“ Dimana saja kalian menjumpai waktu salat, maka salatlah disitu. Tanpa mencari dimana masjid tanah? Dimana tempat yang tanpa lampu.
Tentang sendekap ketika salat, tidak usah dibahas, karena yang disebut oleh Allah termasuk orang yang beruntung (berdiri salat) dan yang diancam (yang suka bicara kosong) Dalam QS Luqman 1-6:







[31:1] Alif Laam Miim

[31:2] Inilah ayat-ayat Al Quraan yang mengandung hikmat,

[31:3] menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,

[31:4] (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.

[31:5] Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

[31:6] Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.




Saya lebih khusyu’ bersendekap, adapun ketika sakit/puasa terkadang tidak sendekap, begitu juga yang disebut bacaan adalah yang bisa didengar, itulah maksud dari QS Al Isra 110. adapun bacaan salat Asar, Dzohor agak pelan, mungkin waktu-waktu itu orang merasa letih, payah, apalagi berpuasa, tidak usah dibesarkan, musuh islam gembira.

b)Harus sama dengan yang lain.
Selama benar maka harus sama karena rujukan orang mukmin hanya Al Quran/hadis (sahih) agar kelihatan syi’ar islam dan kuat persatuannya, namun ketika ada larangan jangan ikut orang agar tidak dibuat pedoman. Diantaranya:
Jangan mengadakan resepsi/walimah pernikahan di gedung karena lebih banyak kemungkarannya,  apalagi ada larangan menghambur-hamburkan uang. Dalam QS Al Isra 25-27:




[17:25] Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.

[17:26] Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

 

Jangan mendirikan pesantren didalam Rumah.
Apabila belum mempunyai tempat/gedung untuk murid, jangan menampung santriwati, apalagi untuk tahfidz, agar tidak bertentangan dengan isinya. Ada yang bilang “ Tidak apa-apa kalau mencari ilmu”
Aku menjawab: Ta’atilah apa yang diperintah, Rasul pernah bersabda kepada istrinya yang ketika itu melihat ibnu ummi maktum yang buta “ Berhijablah kalian” Jawabnya: Dia tidak bisa melihat kita (buta) Kata Rasul “ Apakah kalian buta?”.  
adapun ayat hijabnya sudah jelas.

Ingatlah  pesan Allah kepada Beliau dalam QS Al Haqqah 44-48:







[69:44] Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,

[69:45] niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya

[69:46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya

[69:47] Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.

[69:48] Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Dahulukan perintah hindari larangan, bagi yang menghendaki ittiba’ (meniru perbuatan Rasul maka tirukan saja tanpa banyak bicara) agar tidak heboh. Berda’wah termasuk ibadah maka tidak layak dibuat perdebatan (mendukung, mencela dsb).  

                                                                       Wassalam.






  

  









APA SEBAB SAYA JARANG MENGISI BLOG?






Seringkali orang bertanya” KENAPA SAYA JARANG MENGISI BLOG?”
Tujuan pertamaku membuat blog agar bisa menyampaikan firman Allah, disamping kesibukan tugas rumah tangga dan mengajar anak, salat juga butuh waktu. apalagi judul yang berbeda bisa dimanfa'atkan dalam bulan/tahun yang lalu. Aku ingat/membenarkan Rasul jarang bicara kecuali wahyu. Dalam QS An Najm  3-4:





[53:3] dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya.

[53:4] Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
                                                                                                                                                  
Termasuk kehebatan Al Quran (bisa dibuat obat, banyak orang bertambah baik/bertaubat, ketika dibacakan kepada orang mukmin bergetarlah hatinya) begitu juga gunung-gunung terpecah belah karena takut. Dalam QS Al Hasyr 21:




 [59:21] Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quraan ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

Aku lebih suka menyampaikan Al Quran, apalagi seorang pimpinan hendaknya lebih berhati-hati dalam berfatwa, karena ditiru bawahan, sebagaimana para Rasul tidak pernah dibantah sahabatnya karena bijak, kecuali orang kafir. Apabila Al Quran yang disampaikan, semakin kuat persatuan ummat islam/bertambah baik sebagaimana perobahannya zaman Jahiliyyah. Dalam QS Al Jasiyah 20:


[45:20] Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
 

Al Quran dibaca bisa menghapus dosa apalagi dibulan puasa, maka alangkah baiknya kesempatan waktu itu digunakan dengan banyak beribadah dari pada membahas yang tidak ada di Al Quran. 
Perdebatan akibat perpecahan, untuk itu aku tidak suka karena berdampak negative. Contoh: Munculnya larangan salat pake lampu, tarawih, timbullah perdebatan (ada yang komentar, anaknya pak Mahrus ahli bid’ah) Aku bilang: Bagaimana dengan dirimu/keluargamu? Ya Allah berilah petunjuk dia mungkin lupa terhadap pesan Allah dalam QS Al Hujurat 11:



[49:11] Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
 

Mengolok-olok itu melanggar ayat, menyalahi sunnah. Tidak pernah aku dengar   pekataan Rasul yang menyakitkan hati kecuali ayatnya orang kafir. Rasul pernah marah karena dikatakan tidak adil).
Menurutku anak-anak itu baik (ta’at, memperhatikan ortu, memperjuangkan adik-adiknya, lebih dekat terhadap hadis, meskipun belum sempurna apalagi usia masih belum tua, pengajar Al Quran) hanya Allah yang mengetahuinya. Namun semua perbuatan ada balasan, barang siapa yang tidak berbelas kasih (kepada anaknya) maka Allah tidak akan belas kasih kepadanya, begitu juga anak, perlu difahami sindiran Allah dalam QS Fussilat 46:



 [41:46] Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.


Kebaikan kembali pada diri sendiri, kejelekan ada balasan. Kebijaksanaan dalam berda’wah sangat dibutuhkan, sebagaimana diperintahkan dalam QS An Nahl 125: 



[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Dengan sabar, memperbanyak membaca Al Quran/suka salat, berinfaq, inilah termasuk perdagangan yang tidak akan rugi. Dalam QS Fatir 29-30:




[35:29] Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

[35:30] agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Namun kebanyakan manusia itu suka dengan ilmu baru, berdebat, berbantah-bantahan, malas membaca Al Quran, suka menimbun harta,  semuanya berbahaya. Itulah kebanyakan manusia, dalam QS Al Ahzab 72:



[33:72] Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

Padahal seorang pemimpin, bicara/perbuatannya ditirukan pengikut. Ingatlah pesan Rasul” Halakal mutanaththi’uun”
Celakalah orang-orang yang berlebihan.  
Ya Allah limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.  

 



                                                   Wassalam.







      

Rabu, 17 Juni 2015

MENGHINDARI LARANGAN DI BULAN RAMADLAN




“MENGHINDARI LARANGAN DI BULAN RAMADLAN” Agar lebih sempurna berdasarkan pesan Allah “ Apa-apa yang diperintah oleh Rasul kepada kalian maka ambillah/kerjakan (semampunya) dan apa-apa yang dilarang maka tinggalkan. Agar puasa kita tidak hanya lapar serta dahaga saja, namun bisa melaksanakan sesuai perintah, meningkatkan amaliyyah yang baik untuk menuju keridloan Allah/dijauhkan dari siksa api neraka. Dalam QS Al Furqan 10-11:




[25:10] Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana

[25:11] Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.

Adapun yang perlu dihindari antara lain:
a)Jangan  dibiarkan hutang puasa.
b)Jangan bicara yang menimbulkan dosa.
c)Menghindari perbuatan yang terlarang.

a)Jangan dibiarkan hutang puasa.
Hutang kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi. Allah Maha Belas kasih terhadap hambaNya bagi yang tidak mampu (mengqadla) diberi keringanan. Dalam QS Al Baqarah 183-184:




[2:183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

[2:184] (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.


Rasul bersabda” Berpuasalah kalian karena melihat bulan dan berbukalah kalian karena melihat bulan.
Berarti yang mendahului/yang mengakhirinya tertanda orang yang sombong kecuali beda Negara. Allah menghendaki kemudahan. Dalam QS Al Baqarah 185:




[2:185] (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.



Diwajibkan berpuasa namun Allah memberi keringanan (fidyah). Ada yang bilang “Apabila tidak kuat berpuasa ya sudah tidak usah bayar fidyah, yang tidak salat ikut bayar fidyah?.

Komentar Faizah: Pelit banget! mengqadla tidak kuasa, bayar fidyah tidak suka? Salat memang tidak ada fidyah, salat tidak boleh ditinggalkan karena sudah diberi keringanan (tidak bisa berdiri, dengan duduk/berbaring). Orang yang lemah kesehatan (hamil, menyusui, atau pekerja berat) maka tidak layak alasan itu tapi karena sakit/tidak mampu.

b)Hindari perbuatan yang dilarang.
Allah tidak membutuhkan(lapar/dahaga) tapi perlu menghindari perbuatan yang membatalkan pahala puasa (bohong, menfitnah, ghibah, mendengarkan music, melihat wanita dengan syahwat) sudah jelas ayatnya. Adapun yang tidak ada larangan/perintah maka tidak perlu dibahas, karena yang mendapat do’a dari rasul (agar dirahmati/diangkat derajatnya) adalah orang yang menyampaikan Risalah, sebagaimana dia mendengar Rasul menyampaikannya. Allah berpesan dalam QS Al Maidah 67:



[5:67] Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Untuk itu ketika para kholifah memutuskan masalah, beliau bertanya “siapakah diantara kalian yang pernah mendengar Rasul bersabda dalam hal ini? Rasul pernah ditanya, terkadang lama tidak menjawab. Karena apabila beliau bersabda: ya maka dibuat pedoman ummatnya, untuk itu rusaknya bangsa dulu karena banyak Tanya, kerjakan semampumu inilah pesan Rasul.  

Komentar Faizah: Saya suka ittiba’ ketika tidak mampu saya tinggalkan, apalagi  tidak ada perintah/larangan. Contoh:Pernah berjama’ah tanpa lampu, hampir menginjak kepalanya lelaki yang bersujud, terkadang pusing dan lain sebagainya, padahal orang yang dimuliakan di dalam Surga adalah orang yang tetap setia dalam salatnya, hartanya untuk yang berhak, percaya hari pembalasan, takut adzab, menjaga farjinya, menjaga amanah, dan menjaga salatnya/khusyu' maka janji Allah mereka akan dimuliakan didalam Surga. Dalam QS Al Ma’arij 34-35: 




[70:34] Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

[70:35] Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.

 
                         arkan musik,katalkan pahala puasa (bohong, adu domba, menfitnah, ghibah, melihat wanita dengan syahwat) semu
c)Menghindari perbuatan yang terlarang
Termasuk bohong, menfitnah, mengadu domba, mendengarkan music, melihat wanita dengan syahwat, ghibah semuanya membatalkan pahala puasa. Untuk itu;
Bicaralah yang jujur karena orang mukmin tidak suka bohong, dan itu sifatnya orang munafik.
Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba/fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.
Ayahku tidak suka musik, katanya ” Orang yang mendengarkan musik besok telinganya akan di cor dengan timah/besi. Didukung hadis termasuk ummat yang menghalalkan perkara yang diharamkan. Perbanyaklah membaca Al Quran didalam bulan yang berkah ini, Surga menunggunya.

Wanita adalah tiang Negara, apabila salihah maka membaik keadaan keluarga/Negara, untuk itu hendaknya para wanita waspada terhadap pengaruh barat. Yang bukan muhrim jangan dilihat, adapun yang dihalalkan(suami/istri) hanya waktu malam saja. Dalam QS Al Baqarah 187:   


[2:187] Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.


Menggunjing sama dengan makan daging saudaranya, hindari larangan Allah dalam QS Al Hujurat 12:







[49:12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.


Hindari penyebabnya:
Jangan menggunakan ilmu mantiq karena berdampak negatif, untuk itu banyak ulama melarangnya karena bersumber dari orang kafir. Mirip yang tercantum dalam QS Ghofir 4:




[40:4] Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.

Begitu juga orang yang suka mengobor-obori/mendukung perdebatan yang tidak ada perintah/larangan.
Bicaralah yang baik/benar atau diamlah. Al Hadis.

Jangan disalah fahamkan ayat (untuk orang kafir lantas ditujukan kepada orang mukmin). Contoh: Perkataan Nabi Musa kepada kaumnya/rakyat Fir’aun yang kejam. Dalam QS Ghofir 41-42:




[40:41] Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka?

[40:42] (Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui padahal aku menyeru kamu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun?


Tidak layak mencela tempat yang sudah disebut oleh Allah sebagai tempat yang berkah dan kiblat bagi ummat (islam) tidak akan ada hajar aswad kedua, kekurangan adalah sifat manausia, namun kelebihannya lebih besar dibanding Negara  kita. Allah menjelaskan dalam QS Ali Imran 96-97:




[3:96] Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

[3:97] Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Rasul menghargai jasa/kebaikan seseorang karena perbuatan itu lebih disukai, hindari mencela, apalagi Masjid yang Mubarak, meskipun tidak mirip masjid Rasul(karena dulu belum ada listrik). Mengamankan dan menyediakan kepentingan ummat islam se dunia itu tidak mudah, karena mengatur satu keluarga saja terkadang diprotes oleh keluarga karena tidak bijak, apalagi mengatur ummat islam sedunia tidak akan mampu. Jangan menjadi penyebab gunjingan. Semoga puasa kita diterima disisi Allah dan mendapat ampunan.

                           

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung