pembukaan

Jumat, 26 Agustus 2016

KENA APA WAHABI DAN NU PECAH?



                             WAHABI DAN NU DI ADU DOMBA


Pertanyaan yang tidak butuh jawaban, hanya membutuhkan saling adanya pengertian. PKI, Syi'ah, kafirin sama bersatu padu untuk mengalahkan ummat islam, sehingga kita diadu domba, dipecah belah (karena benci) Inilah kesimpulan dari QS Al Baqarah 120:

  • وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَہُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَہُمۡ‌ۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰ‌ۗ وَلَٮِٕنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ‌ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk [yang benar]". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Kebaikan ummat islam meskipun banyak disembunyikan, salah sedikit masuk penjara, sementara non muslim sedikit kebaikan/banyak pelanggaran, dipuji-puji TV, koran, majalah, mereka tidak bisa dipercaya. Dalam QS Al Hujurat 6:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٍ۬ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَـٰلَةٍ۬ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَـٰدِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
    
Perbanyaklah berdo’a agar mereka (yang berbuat zalim/membunuh ummat islam secara sadis) bisa sadar/menerima kebenaran. Yaa Zal Jalaali Wal Ikraam, Yaa hayyu Yaa Qayyum, Birahmati Ka Astaghits, Allaahummahdi Qaumii fainnahum laaya’lamuun. Begitu juga pentingnya berdo’a dalam QS Al Qasas 21:
ۖ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ
"Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu". 

Adapun permulaan berdo'a,  sebahagian orang mengharuskan bersalawat kepada Nabi (itu bagus) semua orang hafal sehingga tidak saya ditulis.

Setelah ada berita (wahabi dibubarkan ketika ta’lim, ada yang diusir warga) apakah penyebabnya? Dan bagaimana cara mendamaikannya?
Komentar Faizah:
Wahabi dan NU, ibarat kakak/adik yang bertengkar karena diadu domba, begitu juga tentang khilafiyyah tidak usah dibesar-besarkan (supaya tidak menimbulkan permusuhan) Dalam hal ini (yang terbaik) ialah berpegangan QS Al Hujurat10:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
        
Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
Masing-masing punya kelemahan dan kelebihan, untuk itu ambillah kebaikannya, agar syi’ar islam termasyhur, meskipun non muslim berusaha menghapusnya namun Allah berjanji dalam QS Al Hijr 9:

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya


Diantara pesan saya:
1)Kepada kaum wahabi/salafi.
2)Kepada masyarakat NU.

1)Kepada kaum wahabi/salafi.
Hendaknya mempelajari cara-cara Rasul berdakwah.
a)Beliau sabar dan banyak berkorban dengan harta dan jiwanya, begitu juga dengan berbelas kasih. Dalam QS At Taubah 128:

لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢٨

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.

Beliau tidak pernah memanggil buruk (ahli bid’ah/syirik) karena orang muslim itu, ialah mereka yang selamat dari menyakiti muslim lainnya baik dengan lisan dan tangannya. Beliau tempuh untuk berdakwah dalam jarak 23 tahun. (tahajjud tidak pernah absen, hartanya untuk kepentingan ummat) beliau menyadari (muallaf belum sempurna) Dalam QS An Nahl 119:

ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُواْ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَـٰلَةٍ۬ ثُمَّ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِ ذَٲلِكَ وَأَصۡلَحُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعۡدِهَا لَغَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ
Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu [mengampuni] bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki [dirinya]; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dakwah sulit diterima ketika  dengan cara mengolok-olok, tapi dengan mendoakan/nasihat yang bijak, insya Allah mudah diterima. Adapun imam salat yang pernah dipilih oleh Rasul, adalah yang terbanyak hafalannya/yang faqih.

Namun ketika berjama'ah didirikan, ikutilah karena banyak perintah berjama'ah, sehingga yang melarangnya termasuk kezaliman (QS Al Baqarah 114) meskipun  dibelakang ahli bid'ah. Tidak boleh membuat jama'ah sendiri (dalam satu atap). 

Termasuk menambah perpecahan/penyebab syirik (QS Ar Rum 31-32)sebaiknya tidak usah sepanduk  (Masjid Muhammadiyyah/LDII dan lain sebagainya) Adanya Allah melarang " Laa taqum fiihi abada QS At Taubah 108 (tidak usah mendirikan salat di Masjid dlirar/cukup Masjid yang pertama) supaya ummat islam bersatu.

b)Rendah diri.
Semua suka/kebenaran mudah diterima, andaikan dakwah tertolak maka pasrahkanlah kepada Allah karena yang memberi petunjuk hanyalah Dia. Berpeganglah QS Asy Syu’ara 215-217:
وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢١٥) فَإِنۡ عَصَوۡكَ فَقُلۡ إِنِّى بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تَعۡمَلُونَ (٢١٦) وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (215) Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"; (216) Dan bertawakkallah kepada [Allah] Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,

Sehingga ketika Rasul disakiti oleh kaumnya beliau hanya berdo’a” Ya Allah berilah petunjuk kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.
  
c)Menghindari debat.
Yang jelas dilarang, karena ilmu mantiq, berakibat (suka bohong/mendukung pendapatnya) sombong yang akhirnya menyesatkan sudah menjadi kebiasaan. Untuk itu Rasul diperintah menyampaikan kabar gembira, dengan ayat Al Quran supaya semangat beribadah. Dalam QS Al Ahzab 45-47:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ شَـٰهِدً۬ا وَمُبَشِّرً۬ا وَنَذِيرً۬ا (٤٥) وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذۡنِهِۦ وَسِرَاجً۬ا مُّنِيرً۬ا (٤٦) وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ بِأَنَّ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَضۡلاً۬ كَبِيرً۬ا

Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, (45) dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (46) Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu’min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.

Anak kecil ketika diperlihatkan mainan yang indah, maka dia berusaha merebutnya/membuang yang dia pegang. Begitu juga ketika disampaikan keutamaan Al Quran, tahajjud, infaq dan lain sebagainya, maka mereka lupa dengan adatnya tanpa diolok-olok.

2)Kepada masyarakat NU.
a)Terimalah kebenaran.
Ketika mendengar ilmu yang bersumber dari Al Quran, selama tidak berlebihan, maka pikirkanlah, jangan gugup marah, karena sikap orang mukmin dijelaskan dalam QS Al Nur 51-52:

إِنَّمَا كَانَ قَوۡلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ أَن يَقُولُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَا‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٥١) وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَيَخۡشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقۡهِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡفَآٮِٕزُونَ (٥٢
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum [mengadili] di antara mereka [2] ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (51) Dan barangsiapa yang ta’at kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah [3] dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.

Ketika ada yang berlebihan, tinggalkanlah. Pema’af itu lebih mendekat kepada taqwa. Ingatlah pesan Rasul” Barang siapa yang tidak menghormati yang lebih besar dan tidak berbelas kasih terhadap yang lebih kecil maka bukan termasuk golonganku.

b)Menghindari perbuatan yang berbau bid'ah.

Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW  dimuka kami ( di masjid), beliau  tidur sebentar, lalu bangun dengan tersenyum. Kami berkata:”Mengapa anda  tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab "Barusan tadi, aku dituruni surat, lalu beliau membaca :( Basmalah dan QS Al Kautsar )

بِسْم اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ )


( Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang ). Sungguh Kami telah memberimu ( Muhammad ) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah ( sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah )
Sungguh orang yang membencimu dialah yang terputus ( dari rahmat Allah )

Beliau bersabda: Tahukan kalian, apakah Al kautsar ? “. Kami menjawab; “ Allah  dan RasulNya lebih tahu “.  Beliau  bersabda  : “  Al kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku Azza Wajall yang mempunyai banyak kebaikan. Umatku akan mendatanginya  di hari kiamat. Jumlah bejananya mirip bintang – bintang. Ada orang dari mereka yang dilarang mendekat. Aku berkata :“ Wahai Tuhanku! Dia ummatku“. Tuhanku berfirman:“ Kamu tidak mengetahui apa yang  terjadi sesudahmu“. (Dia  melakukan  ajaran baru setelah kamu meninggal dunia).

Diantara ummat ada yang dilarang mendekati telaga, karena mereka berbuat kebid’ahan setelah rasul wafat. Namun di zaman akhir ini, banyak orang yang membid’ahkan, tapi dia sendiri banyak pelanggaran/kebid’ahan, sehingga orang dekat tidak percaya.

c)Menolak uang haram.
Tidak sedikit pemimpin yang dipecah oleh musuh-musuh islam (diberi uang) agar mereka mendukung pemimpin kafir, yang akhirnya memusuhi saudara seagama. Inilah akibat menukar kesesatan dengan petunjuk, azab dengan ampunan, sehingga besok dihari Kiamat Allah tidak mau berbicara kepadanya, mereka sama dengan menelan bara api neraka. Berkaitan dengan QS Al Baqarah 174-175. 
 

Semoga kita bisa menjalankan yang terbaik tanpa mencaci dan emosi untuk menuju kejayaan ummat islam, begitu juga pertolongan Allah diberikan kepada ummat yang membela kebenaran.

                                         Wassalam.  

Alamat blog: www.faizahmahrus.blogspot.com
Rabu, 10 Agustus 2016

MEMANFA'ATKAN KRITIKAN.



                             MEMANFA’ATKAN KRITIKAN.

 





Kebanyakan orang tidak suka dikritik. Padahal itu menuju kesempurnaan,  dalam hal ini ada yang bertanya:

a)Kena apa rakyat Indonesia suka mengkritik pemerintah?
b)Kena apa yang jelas rukhshoh ditolak?

a)Kena apa rakyat Indonesia sering mengkritik pemerintah?
Padahal rakyat Saudi, Malaysia mereka sama memuji pimpinannya.
Komentar Faizah: Karena ada berita/peraturan  baru yang tidak sesuai dengan syari’at (wanita dilarang berjilbab, yang bercadar tertuduh teroris, dilarang takbiran/adzan, menyembelih Qorban harus tempat tertentu dan lain sebagainya) sehingga ummat islam mengkritik karena hal itu termasuk syi’arnya. Dalam QS Al Haj 32:

ذَٲلِكَ وَمَن يُعَظِّمۡ شَعَـٰٓٮِٕرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ

Demikianlah [perintah Allah]. Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah [1] maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.

Yang perlu dipertimbangkan (adanya rakyat memuji) karena mereka bebas pajak, pelajar dibayar,  peraturannya lebih bijak/tepat. Adanya rakyat marah karena banyak pelanggaran. Sebenarnya takbir  (adzan/Qomat)bisa mengobati orang gila/selamat dari godaan setan karena dia terasa panas untuk itu ada perintah. Dalam QS Al Kahfi 111:
.
وَقُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدً۬ا وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ شَرِيكٌ۬ فِى ٱلۡمُلۡكِ وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ وَلِىٌّ۬ مِّنَ ٱلذُّلِّ‌ۖ وَكَبِّرۡهُ تَكۡبِيرَۢا

Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.

Apalagi ada berita (orang yang tidak bersalah dizalimi, pengajian dibatasi) sehingga mereka banyak yang protes, sedangkan DUGEM/dunia gemerlap, tempat-tempat hiburan ada, padahal itu berbahaya. Dalam QS An Nahl 25:

لِيَحۡمِلُوٓاْ أَوۡزَارَهُمۡ كَامِلَةً۬ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۙ وَمِنۡ أَوۡزَارِ ٱلَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيۡرِ عِلۡمٍ‌ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ (٢٥)

[ucapan mereka] menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun [bahwa mereka disesatkan]. Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.
    
Sejarah bangsa yang lalu (sangat membenci kebenaran) sehingga azab Allah menimpa mereka. Dalam QS An Nahl 26:

قَدۡ مَڪَرَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَأَتَى ٱللَّهُ بُنۡيَـٰنَهُم مِّنَ ٱلۡقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيۡہِمُ ٱلسَّقۡفُ مِن فَوۡقِهِمۡ وَأَتَٮٰهُمُ ٱلۡعَذَابُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَشۡعُرُونَ (٢٦

Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap [rumah itu] jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.

Begitu juga balasan yang sangat menyedihkan (ketika malaikat maut mencabut nyawa mereka) kemudian Neraka Jahannam merupakan tempat selama-lamanya. Dalam QS An Nahl 28-29:

ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّٮٰهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِہِمۡ‌ۖ فَأَلۡقَوُاْ ٱلسَّلَمَ مَا ڪُنَّا نَعۡمَلُ مِن سُوٓءِۭ‌ۚ بَلَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٢٨) فَٱدۡخُلُوٓاْ أَبۡوَٲبَ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيہَا‌ۖ فَلَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ

[Yaitu] orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri [sambil berkata]; "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". [Malaikat menjawab]: "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". (28) Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu

Namun sebaliknya (bagi orang yang beriman dan beramal salih) baginya Surga Adn (tempat yang penuh kenikmatan) untuk selama-lama nya/disambut oleh Malaikat dengan ucapan salam. Dalam QS An Nahl 31-32:

جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬ يَدۡخُلُونَہَا تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ‌ۖ لَهُمۡ فِيہَا مَا يَشَآءُونَ‌ۚ كَذَٲلِكَ يَجۡزِى ٱللَّهُ ٱلۡمُتَّقِينَ (٣١) ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّٮٰهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ طَيِّبِينَ‌ۙ يَقُولُونَ سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُمُ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

[yaitu] surga ’Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (31) [yaitu] orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik [2] oleh para malaikat dengan mengatakan [kepada mereka]: "Salaamun`alaikum [3] masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".

b)Kena apa yang jelas rukhshoh ditolak?
Apabila sudah ada keringanan (dalam keadaan terpaksa/boleh menjama’ salat) maka terimalah, apabila ditolak akibat penyesalan.
Dalam hal ini tidak bertentangan dengan maksud QS An Nisa 103:

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَـٰبً۬ا مَّوۡقُوتً۬ا
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (103)



Komentar Faizah: Maksud ayat tersebut (bagi yang mampu hendaknya tepat waktu/jangan sampai terlambat) namun ketika diperjalanan/waktu berhajji maka diperbolehkan jamak qosor (asar dan dzuhur/maghrib dengan Isya’) ini menunjukkan diperjalanan butuh keringanan/separoh azab.

lebih baik menerima rukhshoh dari pada menyebabkan orang marah karena memberatkan, sesuatu yang berlebihan pasti memberatkan sehingga dilarang. (Celakalah orang-orang yang berlebihan).





Qasar diperbolehkan karena darurat (takut musuh) lantas bagi orang yang khawatir ketinggalan pesawat/kendaraan? terpaksa berpedoman QS An Nisa 101:



وَإِذَا ضَرَبۡتُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَقۡصُرُواْ مِنَ ٱلصَّلَوٰةِ إِنۡ خِفۡتُمۡ أَن يَفۡتِنَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ‌ۚ إِنَّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ كَانُواْ لَكُمۡ عَدُوًّ۬ا مُّبِينً۬ا



Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar [4] sembahyang[mu], jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.


Ketika menemui kesulitan diperbolehkan qasar, sebagaimana Rasul ketika diperjalanan berbuka, karena diantara sahabatnya ada yang sakit tidak mau berbuka sehingga Rasul berbuka, ahirnya beliau berbuka.

Orang yang menerima kemurahan tidak termasuk ahli bid’ah/ahli syirik karena ada contoh/islam itu mudah, supaya tidak meninggalkan salat, yang jelas berbahaya.

 Semoga kita bisa memanfa’atkan dan bisa mempertimbangkan sebelum menyesal dikemudian hari.

                                                Wassalam.


Senin, 01 Agustus 2016

UNTUK APA AL QURAN BUTUH DIHAFAL?



                            UNTUK APA AL QUR AN BUTUH DIHAFAL?









إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ َنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا فمَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk (hidayah). Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk di sembah, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba’du.


Segenap santriwati dan para pengasuh pp putri Az Zikra Cibeber yang saya muliakan, terutama mudir ma’had (ustazah Mubasysyirah) yang kemarin sms “ Ma, berilah nasihat kepada akhowat, tentang manfa’at menghafal Al Quran. Ya insya Allah setelah datang dari pesantrennya Mahdiyyah (jawabku).

Pesan ummi Faizah:
Adanya Al Quran butuh dihafal karena:
1)Ada perintah untuk dibaca (baik dalam keadaan sibuk, sakit, di masa tua) Al Qur an tetap terbaca, terutama diwaktu malam, sehingga diulangi dua kali oleh Allah/sangat pentingnya. Tidak ada bacaan yang lebih besar pahalanya dibandingkan bacaan Al Quran (setiap hurufnya sepuluh) bacalah yang termudah, dalam QS Al Muzzammil 20:

فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ‌ۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرۡضَىٰ‌ۙ وَءَاخَرُونَ يَضۡرِبُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ يَبۡتَغُونَ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ‌ۙ وَءَاخَرُونَ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۖ فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ مِنۡهُ‌ۚ
Karena itu bacalah apa yang mudah [bagimu] dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah [bagimu] dari Al Qur’an.

Janganlah seperti si fulan (semalam salat, besoknya tidak)
Bacalah Al Quran, sesungguhnya ia besok dihari Kiamat, akan datang untuk memberi syafa’at kepada si pembaca. Maksudnya, agar hafalannya dibaca (usahakan setiap hari) karena terkadang hafal/pandai tapi malas membacanya.

Anggaplah membaca Al Quran itu suatu keharusan/setidaknya satu juz dalam sehari, atau hatam sekali dalam satu minggu dan jangan lebih dari itu, hafalan Al Quran itu ibarat rumah.“ Barang siapa yang tidak memiliki hafalan dari Al Quran ibarat rumah yang rapuh.

Begitu juga orang yang membaca Al Quran dengan lancar didampingi Malaikat yang mulia, sedangkan bagi pembacanya (terbata-bata) maka baginya dua pahala.  Belum pernah saya dengar orang yang suka membaca Al Quran itu  pikun atau struk.

2)Untuk pedoman hidup agar selamat.
Sehingga bisa memperbaiki diri dan orang lain. Dalam QS Al Isra 9-10:


إِنَّ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَہۡدِى لِلَّتِى هِىَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرً۬ا كَبِيرً۬ا

Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada [jalan] yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, (9)

Begitu juga sebaliknya bagi mereka yang tidak percaya akhirat/berita yang tercantum didalam Al Quran, maka baginya azab. Dalam QS Al Isra 10:

وَأَنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأَخِرَةِ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمً۬ا

Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.

Al Quran sebagai rujukan (ketika beda pendapat) juga sebagai  nasihat bukan untuk perdebatan yang jelas dilarang, tidak untuk perlombaan karena hal itu bid’ah/ibadah yang tidak ada uswahnya/bertujuan ingin menang, padahal yang diterima oleh Allah itu yang ikhlas.

Yang paling ikhlas, dibaca ketika salat, ibarat minyak misik yang disimpan dalam sarung pedang lantas dibuka tutupnya (baunya semerbak /lebih mudah untuk mengamalkan).      

3)Bisa memperbaiki rohani/mengobati penyakit.
Menghilangkan kesedihan/memperbaiki perbuatan (ketika membiasakan membaca Al Quran) bisa menyembuhkan penyakit dengan izin Allah, meskipun membaca sebahagian surat dari Al Quran/mendengarkan murattal selama 1-2 jam, serta obat yang alami (selama ajal belum datang) Dalam QS Al Isra 82:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا

Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (82)

Ada pesantren tahfiz yang penuh perjuangan, tapi masih ada pesantren yang memanfa’atkan secara berlebihan:

a)Ibarat menjual ayat.
Pesantren/tahfiz yang memperbesar pendaftaran Rp 10/15 juta rupiah (lima belas juta rupiah)sehingga ada yang ingin ke pesantren tersebut tapi tidak mampu.

Komentar Faizah: 
Meskipun banyak alasan namun merasa keberatan/terlalu mahal. Mungkin lupa terhadap pesan Allah dalam QS Al Baqarah 41-42:

وَلَا تَشۡتَرُواْ بِـَٔايَـٰتِى ثَمَنً۬ا قَلِيلاً۬ وَإِيَّـٰىَ فَٱتَّقُونِ (٤١) وَلَا تَلۡبِسُواْ ٱلۡحَقَّ بِٱلۡبَـٰطِلِ وَتَكۡتُمُواْ ٱلۡحَقَّ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ

Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. (41) Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu [3] sedang kamu mengetahui.

Sebaik-baik kalian, ialah orang yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya (bantulah/permudahlah mereka yang ingin menghafalkan Al Quran) bahagialah orang yang mengorbankan dirinya dan hartanya untuk Allah. Dalam QS At Taubah 111:

إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٲلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَ‌ۚ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَ‌ۖ وَعۡدًا عَلَيۡهِ حَقًّ۬ا فِى ٱلتَّوۡرَٮٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ وَٱلۡقُرۡءَانِ‌ۚ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ‌ۚ فَٱسۡتَبۡشِرُواْ بِبَيۡعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعۡتُم بِهِۦ‌ۚ وَذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (١١١

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. [Itu telah menjadi] janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya [selain] Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Sebahagian orang suka minta upah/sumbangan (mengajar/menulis satu jam harus bayar yang telah ditentukan) padahal orang yang suka mengorbankan jiwa dan hartanyauntuk Allah, merekalah yang akan mendapat balasan derajat tertinggi di sisi Nya.

b)Pisahkan ma’had dengan tempat keluarga.
Saya pernah mertamu ke pesantren tahfiz, lantas saya tidak jadi nitip anak, karena tidak sesuai dengan isi (Al Quran) mestinya santriwati dan keluarganya itu terpisah, sehingga tidak menimbulkan fitnah, untuk apa Al Quran dihafal tapi isinya tidak diindahkan? Padahal Allah mengumpamakan dalam QS Al Jum’ah 5:

مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُواْ ٱلتَّوۡرَٮٰةَ ثُمَّ لَمۡ يَحۡمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلۡحِمَارِ يَحۡمِلُ أَسۡفَارَۢا‌ۚ بِئۡسَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya [1] adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

Banyak orang yang membaca Al Quran tapi Al Quran melaknatnya/termasuk dosa besar (mengucapkan tidak mengamalkan) Untuk itu berdo’alah agar diselamatkan dari empat perkara:

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Ya Allah . Sesungguhnya  aku berlindung dengan Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat ,hati yang tidak khusyu`  ( yang tidak tunduk ), nafsu yang tidak puas dan doa yang tidak mustajab [2

Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfa’at bagi kita semua, begitu juga do’aku “ Semoga Allah merahmati kalian (pendengar/pembaca) agar lebih semangat dalam meningkatkan amal ibadah/menghafal Al Quran.
Begitu juga do’aku “ Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepada sang putri Mubasysyirah dan saudara-saudaranya yang telah memperjuangkan ke enam adiknya (tiga sudah mandiri/ada yang selesai) Semoga bermanfa’at Dunia Akhirat.  
                                  Wassalam.

                             Ummik Faizah.

           www.faizahmahrus.blogspot.com      

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung