pembukaan

Sabtu, 04 Maret 2017

ISTRI HAMIL, SUAMI PRIHATIN.



                                Hasil gambar untuk bismillah arab                           

Sering saya dengar (istri mengeluh) karena suami tidak bisa membedakan (contoh yang layak diikuti) istri susah payah kok suami maunya nikah lagi.

Komentar faizah: Dia lupa ketika Nabi beristrikan khodijah (istri pertama banyak perjuangan) apalagi rezeki itu terkadang lapang, juga terkadang surut, sehingga beliau tidak menduakannya (ada rahasia) Begitu juga Nabi Zakariyya menjelang punya anak.
Allah berfirman” Tanda bagimu, adalah bahwa engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah (memuji Nya) pada waktu petang dan pagi hari.
Isarat bagi para suami, ketika istri hamil hendaknya memperbanyak ibadah (membaca Al Qur’an, berzikir, bersedekah) dll.
Supaya ada perbedaan antara manusia dan ayam (mengerami telornya 21 hari) sementara ayam jago bebas.” Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam………..”QS Al Isro’ 70.
Bagi yang sabar terbalas surga, yang durhaka terbalas neraka. Istri hamil butuh sabar” Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)……. .QS Al Ahqof 15.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, agar tidak ada yang merasa terbebani. Sehingga keduanya bisa sabar ketika beban bertambah, bersyukur ketika datang ni’mat.“ Niscaya Aku akan menambah (ni’mat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat Ku) maka pasti azab Ku sangat berat. QS Ibrahim 7.
Kebanyakan yang tidak bisa bersabar itu dari kalangan para suami, sehingga istri hendaknya benar-benar sabar, minta pertolongan kepada Allah dengan salat. Apabila ortu cerai kasihan nasib anaknya.

Penyebabnya karena tidak memahami sejarah dengan sebenarnya.
Ketika Rasul beristrikan Khodijah (janda, usia lebih tua, memiliki seorang putra dari suami pertama) beliau sabar dan memperbanyak ibadah, sehingga diangkat menjadi Nabi. Setelah mempunyai 5/7 anak, khodijah wafat dan beliau sudah menjadi utusan.
Namun sejarah itu jarang dikenang (suami cenderung menuruti nafsu).
” Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berbuat adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi, 2-3 atau 4. QS An Nisa 3
Komentar Faizah: Perempuan yatim (seakan-akan wanita yang tidak pernah berjasa dalam rumah tangga) karena suaminya kaya, maharnya besar, sebagaimana Rasul memberi mahar istrinya 12 uqiyah emas. Pantaslah beliau diberi kebebasan (khusus).
Diantara istri Rasul (Maimunah) adalah wanita yang tekun beribadah, sehingga Allah melarang Rasul untuk menceraikannya. Istri ibarat timbangan/penyebab sial atau bahagia. 
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salihah.” Pandanglah orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah kalian melihat orang yang lebih atas dari kalian niscaya mengabaikan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian” (Al Hadis).
  
Rasul termasuk hamba yang bersyukur, bersabar. “Engkau boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang engkau kehendaki diantara mereka (para istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa (diantara mereka) yang engkau kehendaki. …….QS Al Ahzab 51.
Suatu balasan atas kesabaran Rasul, istrinya janda semua (karena suaminya terbunuh dalam peperangan) kecuali Aisyah (gadis).
Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja…..agar kamu tidak berbuat zalim. QS An Nisa 3.
Ayat tersebut yang dipraktekkan oleh beliau ketika berrumah tangga dengan istri pertamanya (khodijah). Beliau pilih sabar dari pada menyakiti Khodijah (yang banyak berkorban).

Orang bilang” Satu istri kurang pahalanya”
Komentar Faizah: Apakah dua konsep sudah anda lakukan? Karena bisa menyelamatkan manusia dari siksaan neraka Jahim?
(Allah berfirman)” Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia kedalam api neraka yang menyala-nyala.
 Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. QS Al Haqqah 30-32.
Penyebabnya karena ketika di dunia tidak beriman (berat melakukan konsep agama/ittiba’) selalu menuruti kehendak nafsunya, sehingga lupa terhadap masakin. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. QS Al Haqqah 34.
Maksudnya apabila dalam kesulitan, tetap mengusahakan agar menyuruh orang lain (yang mampu untuk memberi makan) dengan sendirinya akan malu ketika dia mampu (tidak memberi makan du’afa’).

Banyak yang membutuhkan santunan (kerabat terdekat, tetangga/janda tua, yatim dsb) Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipat gandakan ganti kepadanya dengan banyak….QS Al Baqarah 245
Suatu beban bagi kaum muslimin agar punya tugas (selain memperhatikan keluarga) juga ada tugas perhatian terhadap du’afa (terdapat rahasia dan keistimewaan tersendiri).

                 Semoga bermanfa’at dunia akhirat.

                                    Wassalam.  

Alamat blog: www.faizahmahrus.blogspot.com
         
   

             

Suami cenderung nikah lagi.
Komentar Faizah: Jangan gugup memutuskan (poligami ada perintah)
Kita pahami dulu:
 

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung