pembukaan

Kamis, 19 Mei 2016

PEMAHAMAN YG SALAH.



                              PEMAHAMAN YANG SALAH.








Seringkali orang bertanya, mereka beranggapan sudah benar, padahal perlu diluruskan (tidak sesuai dengan ayat). Diantaranya:

a)Bersedekah/berjuang dengan harta haram.
b) Bertaubat hanya dengan salat.
c)Walimah pengantin di gedung (pelaminan)
d)Menghindari penyebab dosa.

a)Bersedekah/berjuang dengan harta haram.
Mereka beranggapan (tidak apa-apa menerima uang haram asal disedekahkan) padahal Allah itu baik, menerima hanya yang baik. Dalam QS Al Baqarah 267:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَـٰتِ مَا ڪَسَبۡتُمۡ وَمِمَّآ أَخۡرَجۡنَا لَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ‌ۖ وَلَا تَيَمَّمُواْ ٱلۡخَبِيثَ مِنۡهُ تُنفِقُونَ وَلَسۡتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغۡمِضُواْ فِيهِ‌ۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah [di jalan Allah] sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Setan selalu berbisik (menyukai uang haram) agar terjerumus/sulit menerima kebenaran, mudah menjalankan kemungkaran.
Yang dijanji ampunan dan diberi hikmah, adalah menafkahkan yang baik/dari hasil yang halal. Dalam QS Al Baqarah 268-269:

ٱلشَّيۡطَـٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ وَيَأۡمُرُڪُم بِٱلۡفَحۡشَآءِ‌ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغۡفِرَةً۬ مِّنۡهُ وَفَضۡلاً۬‌ۗ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ۬ (٢٦٨) يُؤۡتِى ٱلۡحِڪۡمَةَ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِڪۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِىَ خَيۡرً۬ا ڪَثِيرً۬ا‌ۗ وَمَا يَذَّڪَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (

Syaitan menjanjikan [menakut-nakuti] kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan [kikir]; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia [2]. Dan Allah Maha Luas [karunia-Nya] lagi Maha Mengetahui. (268) Allah menganugerahkan al hikmah [kepahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah] kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran [dari firman Allah]

Atau bagi orang yang menyamarkan sadakahnya (kepada fuqoro) maka baginya ampunan. Dalam QS Al Baqarah 271:

إِن تُبۡدُواْ ٱلصَّدَقَـٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ‌ۖ وَإِن تُخۡفُوهَا وَتُؤۡتُوهَا ٱلۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۚ وَيُكَفِّرُ عَنڪُم مِّن سَيِّـَٔاتِڪُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

Jika kamu menampakkan sedekah[mu] [2], maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya [3] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Termasuk konsep (menjadi calon penduduk Surga) adalah memperbaiki diri ketika di dunia, membiasakan salat malam, banyak beristighfar dan menyisihkan hartanya untuk orang miskin. Dalam QS Adz Zariyat 15-19:

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ۬ وَعُيُونٍ (١٥) ءَاخِذِينَ مَآ ءَاتَٮٰهُمۡ رَبُّہُمۡ‌ۚ إِنَّہُمۡ كَانُواْ قَبۡلَ ذَٲلِكَ مُحۡسِنِينَ (١٦) كَانُواْ قَلِيلاً۬ مِّنَ ٱلَّيۡلِ مَا يَہۡجَعُونَ (١٧) وَبِٱلۡأَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ (١٨) وَفِىٓ أَمۡوَٲلِهِمۡ حَقٌّ۬ لِّلسَّآٮِٕلِ وَٱلۡمَحۡرُومِ

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman [surga] dan di mata air-mata air, (15) sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; (16) Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; (17) Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun [kepada Allah]. (18) Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian [3].

Ada rahasia besar (memberi makan dlu’afa) selain menolak bencana juga mempercepat pengaruh da’wah/ islam cepat menyebar, untuk itu yang dilakukan oleh Rasul adalah menjamin dlu’afa/mujahid, beliau tidak meminta sumbangan untuk Masjid, apalagi Masjid dirar/masjid yang kedua /menimbulkan perpecahan, berkaitan dalam QS At Taubah 108:

Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa [masjid Quba], sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.


Kita dilarang jangan sampai termasuk orang yang membantu dalam hal yang menyebabkan pelanggaran. Dalam QS Al Maidah 2:

وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٲنِ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ (٢

Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Allah tidak mau menerima sadakah dari hasil yang haram (rizki yang halal bisa menenangkan jiwa) sadaqah dari yang halal akan dihilangkan kesedihannya. Dalam QS Al Baqarah 274:

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٲلَهُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّ۬ا وَعَلَانِيَةً۬ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak [pula] mereka bersedih hati.

Orang yang menerima suap, korupsi, riba, dan lain sebagainya, akan menyesal sebelum di Akhirat, meskipun mendapat ganti namun di Akhirat mendapat siksa.

b) Bertaubat hanya dengan salat.
Ada yang beranggapan semua perbuatan salah, bisa diterima taubatnya hanya dengan salat taubat.

Komentar faizah: Yang diterima adalah taubat yang nasuha/benar-benar menyesal dan tidak diulangi lagi, tapi kalau tetap saja (tidak ada perobahan) itu namanya njarak (istilah jawa).  Apabila bersangkutan dengan hak adami maka harus dikembalikan haknya/minta diikhlaskannya. Inilah yang dimaksud QS At Tahrim 8:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةً۬ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَڪُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ‌ۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ وَبِأَيۡمَـٰنِہِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآ‌ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Memperbanyak salat/istighfar, memang punya kelebihan tersendiri, selain penghapus dosa juga memudahkan rizkinya dan dimudahkan kesulitannya.
    
c)Walimah pengantin di gedung (pelaminan).
Biasanya acara yang berlebihan itu banyak pelanggaran (foto, music, mencukur bulu wajah, menyambung rambut) semuanya terlaknat, untuk itu walimah yang diberkahi adalah yang sederhana meskipun menyembelih seekor domba (untuk makan tetangga/saudara terdekat) namun  disalah fahamkan, sehingga banyak biaya, banyak kemungkaran, termasuk menghambur-hamburkan uang. Dalam QS Al Isra 26-27:

وَءَاتِ ذَا ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُ ۥ وَٱلۡمِسۡكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيرًا (٢٦) إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٲنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ‌ۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورً۬ا (

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan [hartamu] secara boros. (26) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.


Yang diperintah dalam pernikahan (mengundang secukupnya)  tapi memperbesar mahar, hingga Allah mengumpamakan (satu kintor emas) Dalam QS An Nisa 20:

وَإِنۡ أَرَدتُّمُ ٱسۡتِبۡدَالَ زَوۡجٍ۬ مَّڪَانَ زَوۡجٍ۬ وَءَاتَيۡتُمۡ إِحۡدَٮٰهُنَّ قِنطَارً۬ا فَلَا تَأۡخُذُواْ مِنۡهُ شَيۡـًٔا‌ۚ أَتَأۡخُذُونَهُ ۥ بُهۡتَـٰنً۬ا وَإِثۡمً۬ا مُّبِينً۬ا
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain [1], sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan [menanggung] dosa yang nyata?

d)Menghindari penyebab dosa.
Yang tidak jelas haram jangan diharamkan begitu juga sebaliknya. Namun sebagian orang suka menjadi bahasan, padahal itu dilarang karena menimbulkan gunjingan. Dalam QS Al Hujurat 12:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬‌ۖ وَلَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًا‌ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Tujuannya mengajak ittiba’ tapi menimbulkan beberapa pelanggaran, untuk itu membutuhkan perbandingan antara maslahah dan mudlorotnya.

Semoga bisa diambil hikmah dan menjadi pelajaran bagi generasi mendatang.

                                              Wassalam.

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung