Jumat, 06 Mei 2016
MEMPERSULIT HUKUM ITU IBARAT RACUN.
06.06 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
MEMPERSULIT HUKUM ITU IBARAT
RACUN.
Nabi
bersabda“ Bikinlah mudah dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan
jangan membikin orang lari.
Adanya
dilarang karena menyebabkan kekacauan (didalam rumah tangga atau dalam persatuan
ummat islam).
Diantara keluhan
para istri atau dari golongan lain.
a)Suami
tidak mau berjama’ah, tidak mau ta’ziyyah.
b) Dari golongan
membalas ejekan.
a)Suami
tidak mau berjama’ah, tidak mau ta’ziyyah.
Alasannya,
berlebihan dalam membangun, dilarang oleh gurunya.
Komentar
Faizah: katakan kepadanya, bahwa bangunan istana Nabi Sulaiman itu lebih mewah (lantainya dari kaca)
sehingga seorang Ratu (Balqis) kagum dan akhirnya berserah diri/beriman. Dalam
QS An Naml 44:
قِيلَ لَهَا ٱدۡخُلِى
ٱلصَّرۡحَۖ فَلَمَّا رَأَتۡهُ حَسِبَتۡهُ لُجَّةً۬ وَكَشَفَتۡ عَن سَاقَيۡهَاۚ
قَالَ إِنَّهُ ۥ صَرۡحٌ۬ مُّمَرَّدٌ۬ مِّن قَوَارِيرَۗ قَالَتۡ رَبِّ إِنِّى
ظَلَمۡتُ نَفۡسِى وَأَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَيۡمَـٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
(
(
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia
melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya
kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin
terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta alam".
Persatuan
ummat islam semakin rapuh, jadi selama tidak jelas larangan maka tidak usah
dilarang. Apalagi Allah menjelaskan dalam QS Al Baqarah 114:
وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ أَن يُذۡكَرَ فِيہَا
ٱسۡمُهُ ۥ وَسَعَىٰ فِى خَرَابِهَآۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَا كَانَ لَهُمۡ أَن
يَدۡخُلُوهَآ إِلَّا خَآٮِٕفِينَۚ لَهُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَا خِزۡىٌ۬ وَلَهُمۡ فِى
ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬
(١١٤
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi
menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya?
Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya [masjid Allah], kecuali dengan
rasa takut [kepada Allah]. Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat
mendapat siksa yang berat.
Yang jelas dilarang,
ialah salat didalam Masjid dirar (Masjid yang kedua) Karena menyebabkan
perpecahan bagi ummat. Dalam QS At Taubah 107-108:
وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مَسۡجِدً۬ا ضِرَارً۬ا وَڪُفۡرً۬ا وَتَفۡرِيقَۢا
بَيۡنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَإِرۡصَادً۬ا لِّمَنۡ حَارَبَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ
مِن قَبۡلُۚ وَلَيَحۡلِفُنَّ إِنۡ أَرَدۡنَآ إِلَّا ٱلۡحُسۡنَىٰۖ وَٱللَّهُ
يَشۡہَدُ إِنَّہُمۡ لَكَـٰذِبُونَ (١٠٧) لَا تَقُمۡ فِيهِ أَبَدً۬اۚ لَّمَسۡجِدٌ
أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقۡوَىٰ مِنۡ أَوَّلِ يَوۡمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِۚ فِيهِ
رِجَالٌ۬ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُطَّهِّرِينَ
Dan [di antara orang-orang munafik itu] ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudharatan [pada orang-orang mu’min], untuk kekafiran dan untuk
memecah belah antara orang-orang mu’min serta menunggu kedatangan orang-orang
yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu [1]. Mereka sesungguhnya
bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta [dalam sumpahnya].
(107) Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya.
Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa [masjid Quba], sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang
bersih. (
Apabila
larangan itu dibalik/dibantah, maka istri yang menyuruh suaminya ke Masjid,
malah disamakan dengan orang kafir, meskipun
banyak alasan, Allah tetap melarangnya. Karena Masjid yang pertama, bertujuan
untuk mensucikan diri/tempat berdzikir.
Adapun maksud
hadis” Dimana saja kamu menjumpai waktu salat, maka salatlah! Sesungguhnya bumi
dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci” (Kebanyakan manusia jijik
terhadap tanah/ada yang beranggapan najis, ada yang harus di Masjid) Nah Rasul
memberi contoh, sering salat diatas tanah untuk mempermudah ummatnya (agar tidak minta-minta sumbangan untuk membangun Masjid) lebih baik untuk menyebarkan da'wah agar ajaran islam mudah diterima. Perintah
mendatangi salat/jum’atan, tidak ada persaratan yang penting keta’atan. Dalam
QS Al Jum’ah 9:
ہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ
فَٱسۡعَوۡاْ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٲلِكُمۡ خَيۡرٌ۬
لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari
Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual-beli [1]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
“Bakarlah
rumah-rumah orang yang tidak berjama’ah” Al Hadis.
Betapa
besarnya rahasia berjama’ah, begitu juga perintah “ Luruskan shof ” Menunjukkan
semua kedudukan manusia itu sama (tempatnya salah dan lupa) yang membedakan
hanyalah taqwa. Dalam QS AlHujurat 13:
ۚ إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ
أَتۡقَٮٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ۬ (١٣
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Yang paling bertaqwa,
paling tua, itu yang paling depan (menjadi imam) namun Rasul pernah menunjuk pemuda untuk
memimpin berjama’ah karena dia penghafal Al Quran. Berjama'ah itu mendatangkan rahmat/keberkahan.
Yang melarang salat dibelakang ahli bid’ah,
hanya pendapat manusia, karena sahabat yang baru masuk islam, sama dengan muallaf,
boleh menjadi imam (karena terpaksa) dari pada salat sendiri, memang berbeda
muallaf dengan Abu Bakar (permulaan beriman) diperintah memahamkannya juga
butuh kesabaran. Dalam QS Ashr 1-3:
وَٱلۡعَصۡرِ (١) إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِى خُسۡرٍ (٢) إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ
وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
(
Demi
masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran. (3)
Jangan gugup
dalam berda’wah, karena manusia itu kebanyakan dzalim dan bodoh. Dalam QS Al
Ahzab 72:
إِنَّا عَرَضۡنَا ٱلۡأَمَانَةَ
عَلَى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلۡجِبَالِ فَأَبَيۡنَ أَن يَحۡمِلۡنَہَا
وَأَشۡفَقۡنَ مِنۡہَا وَحَمَلَهَا ٱلۡإِنسَـٰنُۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ ظَلُومً۬ا
جَهُولاً۬ (
Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat [1] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu amat zalim dan amat bodoh.
Nabi Adam diterima taubatnya sebab mengakui dirinya dzalim,
begitu juga Nabi Yunus dikeluarkan dari penderitaan/keluar dari perut ikan.
Dalam QS Al Anbiya 87:
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ
مُغَـٰضِبً۬ا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَـٰتِ
أَن لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّى ڪُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Dan [ingatlah kisah] Dzun Nun [Yunus], ketika ia pergi dalam keadaan marah,
lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya [menyulitkannya], maka
ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: [1] "Bahwa tidak ada Tuhan
[yang berhak disembah] selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang zalim.
Setelah Beliau memperbanyak bertasbih dan mengakui atas kedzaliman dirinya, maka terkabul do'anya. Dalam QS Al Anbiya 88:
- فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُ ۥ وَنَجَّيۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَٲلِكَ نُـۨجِى ٱلۡمُؤۡمِنِين
Maka
Kami perkenankan do’anya dan Kami selamatkan dia daripada
kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
Diantara
penyebab perpecahan (ayat sudah jelas dibantah dalil yang dipaksakan) sehingga mereka
membalas dengan ejekan, akibatnya musuh gembira/ummat islam berbantahan, dan menganggap
Masjid Gereja. Ini akibat melanggar QS Al Anfal 46:
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُ ۥ وَلَا تَنَـٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ وَتَذۡهَبَ رِيحُكُمۡۖ
وَٱصۡبِرُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ
- Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Suami tidak
mau ta’ziyyah/berbuat baik terhadap tetangga.
Karena beda
faham, sehingga tidak boleh kasih sayang kepada mereka, berpedoman QS Al
Mujadalah 22:
لَّا تَجِدُ قَوۡمً۬ا
يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ يُوَآدُّونَ مَنۡ حَآدَّ ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُ ۥ وَلَوۡ ڪَانُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ أَوۡ أَبۡنَآءَهُمۡ أَوۡ
إِخۡوَٲنَهُمۡ أَوۡ عَشِيرَتَہُمۡۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ڪَتَبَ فِى قُلُوبِہِمُ
ٱلۡإِيمَـٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ۬ مِّنۡهُۖ وَيُدۡخِلُهُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى
مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنۡہُمۡ
وَرَضُواْ عَنۡهُۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ حِزۡبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ
هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٢٢
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan [1] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah
ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap [limpahan rahmat]
-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan
Allah itulah golongan yang beruntung.
Komentar
Faizah: Kita datang untuk berda’wah bukan kasih sayang, sebagaimana Rasul
mendatangi kakeknya (Abdul Muttalib yang kafir) yang
dilarang adalah mendo’akan/menyalatinya, serta orang yang punya hutang kecuali ada penanggungnya,
dan orang musyrik/murtad penjual agama. Dalam QS Al Baqarah 175:
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
ٱلَّذِينَ ٱشۡتَرَوُاْ ٱلضَّلَـٰلَةَ بِٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡعَذَابَ بِٱلۡمَغۡفِرَةِۚ
فَمَآ أَصۡبَرَهُمۡ عَلَى ٱلنَّار
ِ
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan
ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka
Percuma dido’akan,
penjual agama berarti menentang api neraka, untuk itu tidak boleh
disalati/tidak berguna ampunan, karena Allah menjelaskan dalam QS At Taubah 80:
ٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ أَوۡ لَا
تَسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ إِن تَسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ سَبۡعِينَ مَرَّةً۬ فَلَن يَغۡفِرَ
ٱللَّهُ لَهُمۡۚ ذَٲلِكَ بِأَنَّہُمۡ ڪَفَرُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۗ
وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ (
Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi
mereka [adalah sama saja]. Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh
puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka.
Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
Adapun ta’ziyyah
(membawa oleh-oleh dan ucapan yang baik) itu dibutuhkan, sehingga Nabi Musa dan Harun diperintah agar
bicara yang lemah lembut. Dalam QS Toha 44:
فَقُولَا لَهُ ۥ قَوۡلاً۬
لَّيِّنً۬ا لَّعَلَّهُ ۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut
Ada hadis“
Barang siapa yang percaya kepada Allah dan hari Akhir maka hendaknya memuliakan
tetangganya. Begitu juga memasak kuah diperintah untuk menambah airnya agar
tetangganya ikut merasakannya.
Ketika
terjadi bencana maka tetangga yang permulaan menolongnya, kecuali non muslim, dzalim,
maka diperintah dalam QS At Taubah 73:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ جَـٰهِدِ ٱلۡڪُفَّارَ وَٱلۡمُنَـٰفِقِينَ وَٱغۡلُظۡ
عَلَيۡہِمۡۚ وَمَأۡوَٮٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Hai Nabi, berjihadlah [melawan] orang-orang kafir dan orang-orang munafik
itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka
Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.
b) Golongan
lain membalas dengan ejekan.
Setelah
ustaz Mahrus bilang“ GP Ansor dan banser siap mengantar jenazah pastur hingga
dimakamkan” alasannya toleransi.
Komentar
Faizah:
Banyak orang
islam (menyalah gunakan cara berda’wah) dengan menjual ayat-ayat Allah. Mencari
cara supaya laku/membikin orang marah. Padahal Allah berfirman dalam QS Al
Baqarah 41-42:
وَلَا تَشۡتَرُواْ
بِـَٔايَـٰتِى ثَمَنً۬ا قَلِيلاً۬ وَإِيَّـٰىَ فَٱتَّقُونِ (
Dan
janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya
kepada Akulah kamu harus bertakwa.
Da'wah sama dengan ibadah, yang tidak ada uswahnya katanya bid’ah, padahal cara yang bijak ialah secara bertahap, terbukti
perjuangan Rasul 23 tahun baru sempurna (islam). Itupun beliau mengorbankan
hartanya (untuk kepentingan ummat islam) jiwa (banyak tahajjud dan berjihad
melawan orang-orang kafir. Kita tidak ada apa-apanya, jadi butuh waktu lebih
lama dan lebih banyak berkorban untuk berda’wah.
Sebenarnya
tentang cadar, celana cingkrang, berjenggot, semuanya ada uswah/perintah, namun
ketika kebenaran itu diterima dalam keadaan marah, apalagi NU sering diadu
domba dengan Salafi/wahabi sehingga
terjadi saling meng olok-olok yang jelas dilarang. QS Al Hujurat 11:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ۬ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرً۬ا
مِّنۡہُمۡ وَلَا نِسَآءٌ۬ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرً۬ا
مِّنۡہُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَـٰبِۖ
بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَـٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ
فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang
lain [karena] boleh jadi mereka [yang diolok-olok] lebih baik dari mereka [yang
mengolok-olok] dan jangan pula wanita-wanita [mengolok-olok] wanita-wanita lain
[karena] boleh jadi wanita-wanita [yang diperolok-olokkan] lebih baik dari
wanita [yang mengolok-olok] dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri [1] dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan ialah [panggilan] yang buruk sesudah iman [2] dan barangsiapa yang
tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Yang lalu
biarkan berlalu, yang penting sekarang lupakan golongan kuatkan persatuan,
sebab musuh sudah dekat.
Semoga
bermanfa’at, tinggalkan yang berlebihan, ma’afkan kesalahan saudaramu (seagama)
Anggaplah musuh Allah adalah musuh kalian.
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2016
(84)
-
▼
Mei
(14)
- Tanpa judul
- ALLAH YANG MEMBERI KECUKUPAN.
- BERMACAM UJIAN PENGANTIN BARU
- JANGAN MENDEKATI ZINA.
- MIRAS ITU PERBUATAN SETAN.
- PEMAHAMAN YG SALAH.
- BOLEHKAH LELAKI MEMAKAI GELANG EMAS?.
- PENYOBEK AL QURAN YG TERLAKNAT
- PALU, ARIT, DIGERBEK POLISI.
- BAGIMU AGAMAMU SENDIRI
- HINDARI SIFAT MUNAFIK.
- SUNGGUH KALIAN AKAN DITANYA.
- MEMPERSULIT HUKUM ITU IBARAT RACUN.
- NEGARA BINASA AKIBAT MENENTANG AYAT
-
▼
Mei
(14)
About Me
- Faizahmahrus
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar