Senin, 31 Oktober 2016
MELURUSKAN PAHAM SILATURRAHMI.
16.38 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Seringkali orang
bertanya tentang silaturrahmi, bahkan ada yang salah paham tentang hal itu. Diantara pertanyaannya:
a)Apakah benar
bisa melampangkan rezeki, memperpanjang umur?
Komentar
Faizah: Silaturrahmi terbagi menjadi dua:
1)Harus
disambung.
2)Tidak usah
disambung.
1)Harus
disambung.
Keluarga
yang putus harus disambung (jangan sampai ada permusuhan) jadi yang mendahului menyambung
itu berarti melaksanakan perintah. Jangan sampai berselisih,
bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.
Apalagi tidak menyapa lebih dari tiga hari (orang-orang yang memutuskan
apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan) merekalah termasuk orang-orang
yang merugi. Berkaitan dengan QS Al Baqarah 27.
Yang mendahului (menyambung) akan mendapat sambutan dari pihak yang disambung
(karena gembira) terkadang apa yang dia punya diberikan, atau membalas
dilain hari, sebagai tanda terima kasih.
Adapun harta
yang dikeluarkan (untuk menyambungnya) akan terbalas berlipat ganda/sama
dengan sadakah. Berkaitan dengan QS Al Baqarah 245. Diantara perintahnya sebagai
berikut:
dari Abu
Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
" مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ "
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi"
dari Abu Hurairah ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:"
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ "
"Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi"
"Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan pahala sedekah." (HR Bukhari dan Muslim)
" مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ "
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi"
dari Abu Hurairah ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:"
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ "
"Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi"
"Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan pahala sedekah." (HR Bukhari dan Muslim)
Di
zaman sekarang sudah ada kantor Pos, Rekening, hp, internet, jadi sudah cukup
dengan itu, kecuali sangat terpaksa harus datang/sudah lama tidak berjumpa, karena di jalan itu menambah
ma’siyyat, mengurangi pahala (biasanya memperbanyak membaca Al Qur
an) malah terganggu/sering terjadi korban. Di jalan adalah separoh azab.
Adapun adab dalam mertamu (tidak lebih dari tiga hari) karena yang ditamui juga merasa payah, apalagi mereka orang sibuk.
Adapun adab dalam mertamu (tidak lebih dari tiga hari) karena yang ditamui juga merasa payah, apalagi mereka orang sibuk.
2)Tidak usah
disambung.
Apabila kerabat
yang kita sambung, menolak/benci terhadap kebenaran yang kita lakukan/yang kita
sampaikan, maka tidak layak untuk disambung, dari pada menimbulkan dosa/pasti
kecewa karena tidak seakidah. Mereka tergolong orang yang menolak kebenaran.
Berkaitan dengan QS Al Mujadalah 22.
Rasulullah
Sallallaahu Alai Wasallam tidak pernah berkunjung kepada kerabat-kerabatnya (kehidupan
beliau sibuk dengan peperangan/berdakwah) sehingga agama Allah berhasil menang dari musuh-musuh
Nya.
Beliau
pernah berkunjung kerumah Fatimah (putrinya), waktu itu suaminya tidak ada. Beliau
bertanya: Dimana Ali? Jawab Fatimah: Dia telah membuat aku marah. Lantas beliau
pergi ke Masjid, ternyata Ali tidur. Beliau hanya bilang” Yaa abatturaab (wahai
bapaknya debu) karena waktu itu Ali tidur diatas kain/sorban yang berdebu.
Adanya
beliau tidak marah kepada mereka, mungkin memaklumi (terkadang rumah tangga itu
kacau/cinta terkadang semu)
Nabi selalu membaca Al Qur an selama beliau tidak junub” (sibuk untuk berzikir, berjuang dan meninggalkan apa yang tidak berfaidah. Merupakan tanda mukmin yang sukses/beruntung. QS Al Mukminun 3.
Yang sering adanya
pelanggaran, ketika ipar misan (bukan muhrim) terkadang berjabat tangan, berhadapan tanpa
tabir, tidak mengindahkan QS Al Ahzab 55. Rasul pernah bersabda: Keluarga suami
adalah kematian/kebinasaan.
Ketika asyiknya ngobrol (menggunjing/menyakitkan hati) itulah yang perlu dihindari, agar tidak salah paham (mencari pahala, dapat dosa) Nabi Ibrahim juga berpisah/lama tidak berjumpa dengan anaknya (Ismail).
Ketika asyiknya ngobrol (menggunjing/menyakitkan hati) itulah yang perlu dihindari, agar tidak salah paham (mencari pahala, dapat dosa) Nabi Ibrahim juga berpisah/lama tidak berjumpa dengan anaknya (Ismail).
b)Benarkah ajal,
jodoh, rezeki, sudah ada ketentuan?
Komentarku:
Diantara keputusan yang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa ditunda ialah ajal.
Dan setiap ummat mempunyai ajal (batas waktu) apabila ajalnya tiba, mereka
tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun. QS Al A’rof 34.
Allah
menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisinya terdapat Ummul
Kitab (Lauh Mahfuz).
Ketika Allah
memutuskan/menghendaki sesuatu maka akan terwujud, apabila tidak berkehendak, maka tidak akan
terwujud.
Tidak ada
yang bisa menghalangi terhadap apa yang telah diberi oleh Allah, dan tidak ada
yang bisa memberi apabila Allah tidak memberi. Nasib dan rezeki seseorang sudah tercatat sebelum dilahirkan.
Hanya sebagai penyebab (rezeki datang setelah sabar /berinfak)
Hanya sebagai penyebab (rezeki datang setelah sabar /berinfak)
Semoga bermanfa’at dan kita pilih yang
lebih berfaidah.
Wassalam.
Kurang
jelas? No Hp 082301907736 /088803700754/ 085785392579.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar