Rabu, 12 Oktober 2016
JANGAN MENJUAL AYAT.
02.00 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
JANGAN
MENJUAL AYAT.
Sangat berbahaya bagi ummat, terutama para pemimpin yang lalai. Allah menciptakan
manusia untuk membela agama Nya/beribadah, bukan untuk permainan. Berkaitan
dengan QS Al Mukminun 115.
Orang kafir
dan pendukungnya, tidak akan bahagia (suka menentang Al Quran) Padahal Dialah
Tuhan Arasy Yang Agung.
Cenderung
kepada orang zalim dilarang, apalagi mendukungnya. Untuk itu Allah memberi
peringatan agar kita tidak ikut tersentuh api neraka. Berkaitan dengan QS Hud
113.
Segeralah
bertaubat (yang berhak mengampuni dosa seseorang/yang memberi rahmat) hanyalah
Allah. Berdo’alah sebagaimana dalam QS Al Mukminun 118:
RABBIGHFIR
WARHAM WA ANTA KHOIRUR RAAHIMIIN.
Ya Tuhanku! Berilah
ampunan dan berilah rahmat, Engkaulah Pemberi rahmat Yang Terbaik.
Mestinya
pemimpin itu bersatu (jangan memilih orang kafir) meskipun diberi banyak harta.
Di dunia bukan tempatnya kesenangan yang sempurna, apalagi orang mukmin
(jiwa/hartanya) ditukar dengan Surga. Kenikmatan didalamnya, tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, karena keindahannya sehingga tidak pernah dirasakan oleh penduduk bumi.
Ingatlah pesan Allah” Janganlah sekali-kali engkau terpedaya oleh kesenangan dunia……… …Berkaitan dengan
QS Luqman 33.
Termasuk
tanda kehebatan Allah, turunnya hujan, keadaan di rahim, supaya manusia bersyukur.
Kematian manusia tidak ada yang mengerti/apa sebab/kapan/dimana? supaya kita
berhati-hati. Berkaitan dengan QS Luqman 34.
Kalimah
Insya Allah, terkadang dilupakan, padahal manusia hanya berencana tapi Dia yang
menaqdirkan. Ketika beribadah anggaplah sekarang akan mati, tentang keduniaan
anggaplah besok masih bisa.
Berebedalah
dengan ahli kitab yang suka menyembunyikan kebenaran. Karena ada tujuan harta. Sehingga
kebenaran yang mestinya harus disampaikan, malah ditaruh dibelakang punggung. Inilah maksudnya menjual ayat dengan harga murah. Berkaitan dengan QS Ali Imran 187.
Mereka merasa bangga, namun Allah Maha adil (kesenangannya sudah dihabiskan ketika di dunia) sehingga di
akhirat tinggal penyesalan/menerima azab yang sangat pedih. Berkaitan dengan QS Ali Imran 188.
Semoga
bermanfa’at.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar