pembukaan

Selasa, 19 April 2016

KALAU JELAS BENAR KENA APA HARUS BEDA?



                         KALAU JELAS BENAR KENA APA HARUS BEDA?





                                                         Kepada:
                                                         Yth: Ustaz Ulil Abshor
                                                          Di tempat.

Afwan, setelah ustaz berpendapt Al Quran itu 90 % dari pendapat pengarang, sehingga muslimin banyak yang membenci (pendapat itu).

Komentar Faizah: Boleh beda kalau salah, namun banyak ayat Al Quran yang menjelaskan (diturunkan dari Zat Yang Maha Bijaksana). Hati-hatilah! Jangan sampai termasuk orang yang tersindir. Dalam QS Al Jum’ah 5:

مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُواْ ٱلتَّوۡرَٮٰةَ ثُمَّ لَمۡ يَحۡمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلۡحِمَارِ يَحۡمِلُ أَسۡفَارَۢا‌ۚ بِئۡسَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (

Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat  kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

Rusaknya para pimpinan disebabkan tidak adil dan selalu mengikuti hawa nafsunya, untuk itu Nabi Dawud dipesan oleh Allah dalam QS Shod 26:

يَـٰدَاوُ ۥدُ إِنَّا جَعَلۡنَـٰكَ خَلِيفَةً۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَٱحۡكُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلۡهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابٌ۬ شَدِيدُۢ بِمَا نَسُواْ يَوۡمَ ٱلۡحِسَابِ  (
  

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah [penguasa] di muka bumi, maka berilah keputusan [perkara] di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Perkataan manusia selalu tercatat, apalagi sebagai pimpinan (banyak diikuti bawahan) semua perkataan besok akan terbaca (tidak bisa diingkari). Dalam QS Qaf 17-18:

إِذۡ يَتَلَقَّى ٱلۡمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلۡيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٌ۬ (١٧) مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ۬ (١٨

[yaitu] ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17)  Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.

Jangan menjadi penyebab manusia berdosa (menjadi bahan gunjingan/meragukan Al Quran) orang bijak berpedoman Al Kitab, karena Allah berfirman dalam QS Al Jatsiyah 20:

هَـٰذَا بَصَـٰٓٮِٕرُ لِلنَّاسِ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُوقِنُونَ

Al Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. 

Pembicaraan manusia yang tidak berdasarkan Al Quran, pasti menyesatkan, tidak sedikit para pemimpin yang meremehkan (tentang pembicaraan) lantas diikuti oleh bawahan dan berakibat perpecahan yang jelas dilarang. Ingatlah keputusan Allah dalam QS Qaf 29-32:

مَا يُبَدَّلُ ٱلۡقَوۡلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۟ بِظَلَّـٰمٍ۬ لِّلۡعَبِيدِ (٢٩) يَوۡمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمۡتَلَأۡتِ وَتَقُولُ هَلۡ مِن مَّزِيدٍ۬ (٣٠) وَأُزۡلِفَتِ ٱلۡجَنَّةُ لِلۡمُتَّقِينَ غَيۡرَ بَعِيدٍ (٣١) هَـٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ۬

Keputusan Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menganiaya hamba-hamba-Ku. (29) [Dan ingatlah akan] hari [yang pada hari itu] Kami bertanya kepada Jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih adakah tambahan?" (30) Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh [dari mereka]. (31) Inilah yang dijanjikan kepadamu, [yaitu] kepada setiap hamba yang selalu kembali [kepada Allah] lagi memelihara [semua peraturan-peraturan-Nya].

Ketika itu Setan tidak mau mengakui kesalahannya, bahkan disebutkan dalam QS Qaf 27:

۞ قَالَ قَرِينُهُ ۥ رَبَّنَا مَآ أَطۡغَيۡتُهُ ۥ وَلَـٰكِن كَانَ فِى ضَلَـٰلِۭ بَعِيدٍ۬
 
(Setan) yang menyertainya berkata [pula]: "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".
                                                                                        
 Hidup hanya sebentar, jangan sampai terpedaya terhadap kesenangan dunia. Allah memberi peringatan kepada kita dalam QS Ali Imran 185:

كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِ‌ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَڪُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَ‌ۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ (

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Semoga bermanfaat.

Wassalam. 

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung