Sabtu, 30 April 2016
NASIHAT ORTU DAN GURU ITU BERPENGARUH.
06.12 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
NASIHAT ORTU DAN GURU ITU
BERPENGARUH.
Kepada:
Yth: Para wali murid/guru SMP/SMA
Di tempat.
Assalaamu
‘Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Banyak para ibu yang mengeluh (perbedaan yang jauh) dibanding pelajar yang lampau, apa karena PKI hendak bangkit
lagi?. Begitu juga kata sebagian militer.
Komentar
Faizah: Ibuku dulu bercerita” Waktu aku bayi, banyak ulama, militer yang dibunuh PKI,
sehingga ummat islam berontak (termasuk ayahku) namun Alhamdulillah atas pertolongan Allah bisa
menang.
Jangan sampai terulang lagi, cerita kaum saba yang diberi nikmat malah durhaka, akhirnya
nikmat berobah menjadi adzab. Berkaitan dalam QS Saba 15-17.
Yang
saya pikirkan adalah generasi mendatang (apabila mereka kurang kuat keimanannya) bisa berbahaya, untuk itu diantara persiapan yang dibutuhkan:
aa) Nasihat
ortu/guru untuk mengarahkan mereka supaya menjadi anak salih/pelajar teladan. Yang perlu diperhatikan, adalah tentang salat/sabar menjalankannya. Dalam QS Toha 132:
وَأۡمُرۡ
أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡہَاۖ لَا نَسۡـَٔلُكَ رِزۡقً۬اۖ
نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ
Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki
kepadamu. Dan akibat [yang baik] itu adalah bagi orang yang bertakwa.
b)Do’a
merupakan senjata.
Insya Allah diberi kemudahan, karena nasihat tanpa do’a terkadang gagal, untuk itu Nabi Ibrahim memohon kepada Allah supaya dirinya, keturunannya suka salat, terkabul do’a, terampuni dosa. Dalam QS Ibrahim 40-41:
Insya Allah diberi kemudahan, karena nasihat tanpa do’a terkadang gagal, untuk itu Nabi Ibrahim memohon kepada Allah supaya dirinya, keturunannya suka salat, terkabul do’a, terampuni dosa. Dalam QS Ibrahim 40-41:
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِى مُقِيمَ
ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِىۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَاء رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ
يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ
Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. (40) Ya Tuhan kami, beri ampunlah
aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya
hisab [ hari kiamat]".
Kecuali ortunya syirik/tidak salat, maka
dilarang mendo’akannya. Berkaitan dengan QS At Taubah 113.
Begitu juga
berlindung dari akhlak yang tercela, untuk itu hendaknya mereka membiasakan
berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ
الشِّقَاقِ وَالنِّفَاقِ وَسُوءِ الْأَخْلَاقِ
Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perpecahan,
kemunafikan dan akhlak yang tercela [3] Hadis dari Abu Hurairah. Ia
juga diriwayatkan oleh Abu Dawud
Ummat islam
perlu waspada (non muslim hendak menghapus syi’ar islam) dengan berbagai cara:
Memberi uang
kepada sebagian tokoh islam untuk memecah persatuannya (merangkul musuh,
memusuhi saudara seagama) karena mendapat upah/termasuk hubbuddun-nya. Mirip sindiran Allah dalam QS
At Taubah 35:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ إِنَّ ڪَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلۡأَحۡبَارِ وَٱلرُّهۡبَانِ لَيَأۡكُلُونَ
أَمۡوَٲلَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡبَـٰطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۗ وَٱلَّذِينَ
يَكۡنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلۡفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَہَا فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ
فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ۬ (
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi
dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang
bathil dan mereka menghalang-halangi [manusia] dari jalan Allah. Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, [bahwa mereka akan mendapat] siksa
yang pedih,
Orang baik
dibilang teroris, non muslim dipuji-puji, mereka melampaui batas/tidak berani
amar makruf nahi mungkar (lupa terhadap laknat Allah) Dalam QS Al Maidah 78-79:
لُعِنَ ٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ
مِنۢ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُ ۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ
ذَٲلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّڪَانُواْ يَعۡتَدُونَ (٧٨)
ڪَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ
عَن مُّنڪَرٍ۬ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا ڪَانُواْ يَفۡعَلُونَ
Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ’Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (78) Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
c) Suka
salat, ringan tangan.
Penyebab
datangnya hidayah, karena salat bisa menghapus dosa. Sebagaimana tercantum
dalam QS Hud 114-115:
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّہَارِ وَزُلَفً۬ا
مِّنَ ٱلَّيۡلِۚ إِنَّ ٱلۡحَسَنَـٰتِ يُذۡهِبۡنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ ذَٲلِكَ
ذِكۡرَىٰ لِلذَّٲكِرِينَ (١١٤) وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ
ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang [pagi dan petang] dan
pada bahagian permulaan dari pada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu bisa menghapus [dosa] perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat. (114) Dan bersabarlah, karena
sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
kebaikan.
Begitu juga
orang yang ringan tangan dan takut kepada Allah . Dalam QS At Taubah 18:
اِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ
بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ
وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ
ٱلۡمُهۡتَدِينَ
Sesungguhnya
hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut [kepada siapa pun] selain kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan (termasuk golongan orang-orang yang mendapat
petunjuk).
d)Meniadakan rekreasi/hiburan.
Karena Rasul
menjelaskan bahwa “ Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan Surga bagi orang
kafir.
Pengaruh TV, remaja suka bergaul ,bebas banyak yang menjadi korban, apalagi rekreasi itu uang berkurang, dosa bertambah, banyak yang lalai salatnya. Kecuali pesantren salafi (tidak boleh membawa hp kecuali hafalan Al Quran sudah selesai) mereka jarang keluar, andaikan keluar harus bercadar. Perbanyaklah ibadah sebagai tanda bersyukur. Dalam QS Ibrahim 7:
Pengaruh TV, remaja suka bergaul ,bebas banyak yang menjadi korban, apalagi rekreasi itu uang berkurang, dosa bertambah, banyak yang lalai salatnya. Kecuali pesantren salafi (tidak boleh membawa hp kecuali hafalan Al Quran sudah selesai) mereka jarang keluar, andaikan keluar harus bercadar. Perbanyaklah ibadah sebagai tanda bersyukur. Dalam QS Ibrahim 7:
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ
لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى
لَشَدِيدٌ۬
Dan
[ingatlah juga], tatkala Tuhanmu mema’lumkan: "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah [ni’mat] kepadamu, dan jika kamu
mengingkari [ni’mat-Ku], maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Membaca/menghafal Al Quran setiap pagi sore, hidup terasa tenang,
berkah karena banyak rahmat. Jadwal pelajaran umum harus dikurangi supaya Al Quran
bisa dihafal. "Orang yang tidak memiliki hafalan dari Al Quran ibarat rumah
yang rapuh" (Al Hadis).
Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendengar apa-apa
yang disampaikan oleh Rasul, lantas mengamalkan dan menyampaikan sebagaimana
dia mendengar Rasul (bersabda).
Saran mudah diterima ketika sang penasihat menduluinya.
Begitu juga anak yang salih , mudah menerima saran yang baik tanpa melihat siapa yang berbicara.
Saran mudah diterima ketika sang penasihat menduluinya.
Begitu juga anak yang salih , mudah menerima saran yang baik tanpa melihat siapa yang berbicara.
Wassalam.
Alamat blog: www.faizahmahrus.blogspot.com
No hp 082301907736/085785392579
Selasa, 26 April 2016
BERFIKIR YANG SEHAT ITU SELAMAT.
14.23 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kebanyakan
manusia mendahulukan Dunia melupakan Akhirat, sehingga banyak pelanggaran (gereja
di jaga banser, pengajian HT di bubarkan, Orang kafir dijadikan teman setia,
salafi dimusuhi. Mereka lupa ceritanya penduduk Saqar. Dalam QS Al Mulk 10-11:
وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا
نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ (١٠فاعۡتَرَفُواْ
بِذَنۢبِہِمۡ فَسُحۡقً۬ا لِّأَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Dan mereka berkata:
"Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan [peringatan itu] niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (10) Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
Sebelum ayat
tersebut Allah menjelaskan (penyebabnya) karena tidak menggunakan akal
sehatnya, sehingga dia menikmati kesenangan Dunia menyesal di Akhirat. Dalam QS
Al Mulk 6-8:
وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ
بِرَبِّہِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ (٦) إِذَآ أُلۡقُواْ فِيہَا سَمِعُواْ لَهَا
شَہِيقً۬ا وَهِىَ تَفُورُ (٧) تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ
أُلۡقِىَ فِيہَا فَوۡجٌ۬ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُہَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٌ۬
Dan
orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah
seburuk-buruk tempat kembali. (6) Apabila mereka
dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang
neraka itu menggelegak, (7) hampir-hampir [neraka] itu
terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan
[orang-orang kafir]. Penjaga-penjaga [neraka itu] bertanya kepada mereka:
"Apakah belum pernah datang kepada kamu [di dunia] seorang pemberi
peringatan?"
Padahal bagi
orang-orang yang takut kepada Allah, baginya balasan yang menggembirakan. Dalam
QS Al Mulk 12:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ
رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَأَجۡرٌ۬ كَبِيرٌ۬
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh
mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
Kecuali, belum
datang seorang Rasul/peringatan, namun dizaman sekarang kebenaran sudah
menyebar, Al Quran sudah sempurna, jelas berbeda dengan maksud QS Al Israk
15-16:
مَّنِ ٱهۡتَدَىٰ فَإِنَّمَا
يَہۡتَدِى لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡہَاۚ وَلَا تَزِرُ
وَازِرَةٌ۬ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبۡعَثَ
رَسُولاً۬ (١٥)
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا
فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا (١٦
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah [Allah], maka sesungguhnya
dia berbuat itu untuk [keselamatan] dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat
maka sesungguhnya dia tersesat bagi [kerugian] dirinya sendiri. Dan seorang
yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab
sebelum Kami mengutus seorang rasul. (15) Dan jika Kami hendak membinasakan
suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di
negeri itu [supaya menta’ati Allah] tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan [ketentuan
Kami], kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (
Banyak
penduduk yang diazab oleh Allah karena mereka durhaka. Pikiran sehat, syi’ar
islam tegak, namun ketika mereka lengah, setan yang menyesatkan dikira itu benar. Inilah maksudnya QS Az Zuhruf 36-37:
Orang-orang yang
berharap mendapat bantuan dengan jalan batil (ketika hartawan Cina mendatangi
pesantren) para santriwati yang mestinya menundukkan pandangan malah cium
tangan. Mereka lupa (QS Ali Imran 187)
وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ
مِيثَـٰقَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ لَتُبَيِّنُنَّهُ ۥ لِلنَّاسِ
وَلَا تَكۡتُمُونَهُ ۥ فَنَبَذُوهُ وَرَآءَ ظُهُورِهِمۡ وَٱشۡتَرَوۡاْ بِهِۦ
ثَمَنً۬ا قَلِيلاً۬ۖ فَبِئۡسَ مَا يَشۡتَرُونَ
(
(
Dan
[ingatlah], ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi
kitab [yaitu]: "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia,
dan jangan kamu menyembunyikannya." Lalu mereka melemparkan janji itu [1]
ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit.
Amatlah buruk tukaran yang mereka terima
Allah murka
kepada orang yang menukar dosa dengan ampunan, bagi mereka adzab yang sangat
pedih. Dalam QS Al Baqarah 174:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكۡتُمُونَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡڪِتَـٰبِ
وَيَشۡتَرُونَ بِهِۦ ثَمَنً۬ا قَلِيلاًۙ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مَا يَأۡكُلُونَ فِى
بُطُونِهِمۡ إِلَّا ٱلنَّارَ وَلَا يُڪَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ
وَلَا يُزَڪِّيهِمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab
dan menjualnya dengan harga yang sedikit [murah], mereka itu sebenarnya tidak
memakan [tidak menelan] ke dalam perutnya melainkan api[3], dan Allah tidak
akan berbicara [4] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan
mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
Pelanggaran
yang dilakukan ahli kitab, karena mereka tidak menjalankan konsepnya orang
mukmin yang sejati (berjuang dengan harta dan jiwa) malah suka minta bantuan. Bisa dilihat dalam QS At Taubah20-22
Semoga
peringatan ini bisa dibuat perbandingan untuk menuju keselamatan dunia akhirat.
Wassalam.
Minggu, 24 April 2016
INGIN BERDA'WAH ? JANGAN GUGUP
17.18 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
INGIN BERDA'WAH? JANGAN GUGUP.
Ada orang
baru masuk islam ingin berpidato (alasannya orang islam banyak yang harus diislamkan
lagi).
Komentar
Faizah:
Berdakwah
membutuhkan kesabaran, pengorbanan dan perjuangan, kalau mengingatkan orang yang bersalah itu
baik, namun Allah berpesan dalam QS Al Qiyamah 16-19:
لَا تُحَرِّكۡ بِهِۦ لِسَانَكَ
لِتَعۡجَلَ بِهِۦۤ (١٦)
إِنَّ عَلَيۡنَا
جَمۡعَهُ ۥ وَقُرۡءَانَهُ ۥ (١٧) فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُ ۥ (١٨) ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا بَيَانَهُۥ
Janganlah
engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu untuk [membaca] Al Qur’an karena hendak
cepat-cepat [menguasai] nya. (16) Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah
mengumpulkannya [di dadamu] dan [membuatmu pandai] membacanya. (17) Apabila
Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (18) Kemudian,
sesungguhnya atas tanggungan Kami yang akan menjelaskannya.
Tahap
pertama: Kita diperintah menghindari beberapa larangan yang berakibat
dosa/berbicara tidak mengamalkan. Setelah itu, keluarga kita (meskipun tidak semua saran bisa diterima). Dalam
QS At Tahrim 6:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارً۬ا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ
وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡہَا مَلَـٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ۬ شِدَادٌ۬ لَّا يَعۡصُونَ
ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Diantara sikap
yang dibutuhkan dalam berdakwah:
a)Tawadluk/menerima saran dari luar selama itu benar, berilah mereka kebebasan untuk berfikir/tidak memaksa. Dalam QS As Syu’arak 215-217:
a)Tawadluk/menerima saran dari luar selama itu benar, berilah mereka kebebasan untuk berfikir/tidak memaksa. Dalam QS As Syu’arak 215-217:
وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِمَنِ
ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢١٥) فَإِنۡ عَصَوۡكَ فَقُلۡ إِنِّى
بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تَعۡمَلُونَ (٢١٦) وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡعَزِيزِ
ٱلرَّحِيمِ
Dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang
yang beriman. (215) Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan"; (216) Dan bertawakkallah kepada [Allah] Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang,
b)Berbelas
kasih.
Sebagaimana sikap
Nabi kita Muhammad Sallallaahu Alaihi Wasallam. Dalam QS At Taubah 128:
لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬
مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم
بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬
Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min
c) Pemersatu
ummat.
Menghindari
perpecahan/membuat golongan yang jelas dilarang (masing-masing merasa benar) untuk
itu Allah berpesan kepada Nabi dalam QS Al An’am 159-160:
انَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَہُمۡ وَكَانُواْ شِيَعً۬ا
لَّسۡتَ مِنۡہُمۡ فِى شَىۡءٍۚ إِنَّمَآ أَمۡرُهُمۡ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ
يُنَبِّئُہُم بِمَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ (١٥٩) مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ
فَلَهُ ۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزَىٰٓ
إِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ (١٦٠
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka [terpecah]
menjadi beberapa golongan [2], tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap
mereka (kamu bukan termasuk mereka). Sesungguhnya urusan mereka hanyalah [terserah] kepada Allah, kemudian
Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159)
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya [pahala] sepuluh kali lipat
amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak
diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya [dirugikan].
d)Memperbanyak
berdzikir.
Mengagungkan
Nama Allah dan memuji Nya, dengan demikian akan mudah terkabul do’a seorang
hamba, mendapat rahmat, mudah menjalankan perintah. Dalam QS Al Ahzab 41-44:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرً۬ا كَثِيرً۬ا (٤١) وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةً۬
وَأَصِيلاً (٤٢) هُوَ ٱلَّذِى يُصَلِّى عَلَيۡكُمۡ وَمَلَـٰٓٮِٕكَتُهُ ۥ
لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَڪَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ
رَحِيمً۬ا (٤٣) تَحِيَّتُهُمۡ يَوۡمَ يَلۡقَوۡنَهُ ۥ سَلَـٰمٌ۬ۚ وَأَعَدَّ
لَهُمۡ أَجۡرً۬ا كَرِيمً۬ا
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah [dengan menyebut nama] Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya. (41) Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi
dan petang. (42) Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
[memohonkan ampunan untukmu], supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya [yang terang]. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang
yang beriman. (43) Salam penghormatan kepada mereka [orang-orang mu’min itu]
pada hari mereka menemui-Nya ialah: "salam"; [1] dan Dia menyediakan
pahala yang mulia bagi mereka.
Termasuk membiasakan
(membaca Al Quran setiap pagi petang), begitu juga berdo’a sangat dibutuhkan
agar bisa memahami ilmu (diberi hikmah) untuk itu diceritakan dalam QS Asy
Syu’arak 83-85:
رَبِّ هَبۡ لِى حُڪۡمً۬ا
وَأَلۡحِقۡنِى بِٱلصَّـٰلِحِينَ (٨٣) وَٱجۡعَل لِّى لِسَانَ صِدۡقٍ۬ فِى ٱلۡأَخِرِينَ (٨٤) وَٱجۡعَلۡنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ
[Ibrahim
berdo’a]: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke
dalam golongan orang-orang yang saleh, (83) dan jadikanlah aku buah tutur yang
baik bagi generasi mendatang, (84) dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang
mempusakai surga yang penuh keni’matan,
Setelah
cukup bekal (suka tahajjud, banyak berdzikir, suka infak, penyabar) dan lain
sebagainya maka bisa memahami kebenaran (ilham) meskipun tanpa ijazah.
Sebagaimana para ulamak dan penerusnya.
e)Dengan cara
yang bijak.
Dengan cara
itu, berdakwah mudah diterima, maka dari itu Allah menjelaskan dalam QS An Nahl
125:
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ
بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَـٰدِلۡهُم بِٱلَّتِى هِىَ
أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦۖ وَهُوَ
أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
Serulah [manusia] kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah [3] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Termasuk
pelanggaran dalam berdakwah (menggunakan kata ejekan/meremehkan) tapi sampaikan ayat (tanpa banyak komentar) berkaitan
dengan maksud QS All Hujurat 11)
Ketika disakiti boleh membalas (sebanding) namun sabar adalah
cara yang terbaik dan yang diperintah. Dalam QS An Nahl 126-128:
وَإِنۡ عَاقَبۡتُمۡ فَعَاقِبُواْ بِمِثۡلِ مَا عُوقِبۡتُم بِهِۦۖ
وَلَٮِٕن صَبَرۡتُمۡ لَهُوَ خَيۡرٌ۬ لِّلصَّـٰبِرِينَ (١٢٦) وَٱصۡبِرۡ وَمَا صَبۡرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِۚ وَلَا
تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ وَلَا تَكُ فِى ضَيۡقٍ۬ مِّمَّا يَمۡڪُرُونَ (١٢٧) إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم
مُّحۡسِنُونَ
(125) Dan jika kamu
memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang
ditimpakan kepadamu. [4] Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah
yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (126) Bersabarlah [hai Muhammad]
dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah
kamu bersedih hati terhadap [kekafiran] mereka dan janganlah kamu bersempit
dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (127) Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (128
Hindari bersikap kaku/merasa paling benar.
Karena sifat itu penyebab orang lari. Dalam QS Ali Imran 159:
فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu [1]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.
Semoga bermanfaat bagi ummat.
Wassalam.
Langganan:
Postingan (Atom)