pembukaan

Rabu, 05 Agustus 2015

73 GOLONGAN SEMUANYA MASUK NERAKA






Akibat dari perpecahan  maka terjadilah beberapa golongan. Dan ummat ini akan terpecah menjdi 73 golongan dan semuanya di Neraka kecuali satu. Para sahabat berkata “ Wahai Rasulullah! Siapakah golongan yang selamat? Rasul bersabda” Orang yang berpegangan kepada prilaku ku dan sahabat-sahabatku sekarang.Termasuk orang yang berpedoman terhadap Al Quran. Dalam QS Fatir 32-35:





[35:32] Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

[35:33] (Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.

[35:34] Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.

[35:35] Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu".

Di zaman akhir semakin banyak kelompok/golongan dan semuanya mengaku benar, inilah penyebab syirik, karena kebanyakan mereka merasa benar sehingga menolak kebenaran dan meremehkan yang lain. Adapun orang yang membuat golongan sendiri, itu hukumnya sama, karena  كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
 

"Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka". (QS Ar Rum 32)


Tidak jauh beda dengan orang yang mengaku mendapat wahyu, mengaku nabi, mengaku Imam Mahdi dan masih banyak lagi. 

Komentar Faizah: Orang-orang seperti itu disebut syirik, Ketika di akhirat tidak akan diringankan siksaannya. Sebagaimana disebutkan dalam QS Fatir 36-37:



[35:36] Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.

[35:37] Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

Balasan itu akibat dari perbuatan yang melanggar ayat, padahal yang diperintah adalah merendahkan sayap terhadap pengikutnya/tawadlu’,  sebagaimana pesan Nya dalam QS Asy Syu’ara 215-217:





[26:215] dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.

[26:216] Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";

[26:217] Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
 

Diantara rahasia sikap tawadlu’ semakin berwibawa dan bisa terangkat derajat seseorang, karena disebutkan di dalam hadis:


 مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ.
 “Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan. Tidak ada hamba yang memaafkan, kecuali Allah akan menambah kemuliaan, dan tidak ada orang yang merendahkan diri, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya (Muslim)
Sadaqah memang diperintahkan oleh Rasulullah sebagaimana hadis, “Takutlah kalian, akan siksa neraka meskipun dengan bersedekah separoh kurma”.




Secara kenyataan tidak ada manusia yang sempurna untuk itu diperintah bermusyawarah sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran 159:



[3:159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
 
Sebagai tanda lemahnya akal manusia sehingga diperintah bermusyawarah (kecuali para Rasul).  Malaikat jibril yang bertugas menyampaikan wahyu atau memberi kabar berita. Setelah Nabi kita yang terakhir maka sudah sempurna ajaran agama islam.

                                                                    Semoga bermanfaat.

                                                                            Wassalam. 


  

    

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung