pembukaan

Kamis, 16 Juli 2015

UNTUK MENUJU KEMENANGAN (FAAIZIIN)





Tertanda orang yang menang (mampu melaksanakan perintah mengalahkan syaitan) Untuk itu kebiasaan amaliyyah yang baik di bulan Ramadlon, mudah-mudahan di bulan syawwal, bertambah baik.
Kita ucapkan “Semoga Allah menerima amal/ibadah kita (puasa, zakat, salat dan lain-lain). Begitu juga Rasul mendo’akan si pembayar zakat (agar diberi rahmat) saya juga berdo’a “Ya Allah rahmatilah si fulan ………….dan keluarganya. Untuk menuju keridloan Allah, disenangi manusia (karena memberkahi) sehingga Allah berwasiyat kepada Nabi Isa dalam QS Maryam 31:   



[19:31] dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

Rahasia salat untuk mendekatkan diri kepada Allah, zakat adalah penyuci harta/tanda bersyukur dan mendekat kepada manusia, adapun berpuasa maka Allah yang akan membalasnya. Untuk itu setelah satu hari ‘Idul fitri, bagi yang mampu berpuasa Dawud lakukanlah. Ada hadis (sebaik-baik puasa adalah puasa Dawud). Puasa Syawal bagi yang mampu laksanakanlah, tentang hadisnya ada yang melemahkan, tidak berarti larangan.  

 Komentar Faizah: Yang dilarang berpuasa adalah dua hari raya (‘Idul fitri, ‘Idul Adlha) dan hari tasyriq, serta hari syak, adapun orang yang suka berpuasa akan memasuki Surga melalui bab Rayyan, bagi yang suka salat akan memasuki Surga melalui babus shalah, bagi yang banyak bersedekah akan memasuki Surga melalui babus sadaqah, bagi yang berjihad akan memasuki Surga melalui babul jihad.      

Semoga kita termasuk orang yang kuat dalam mempertahankan keimanan. Dalam QS Ali Imran 8-9:




[3:8] (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".

[3:9] "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.



Saya laksanakan amanah sesuai dengan perintah yang telah disebutkan (bahwa zakat adalah hak-hak mereka) Sebagaimana tercantum dalam QS At Taubah 60:




[9:60] Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

Namun ada ancaman bagi yang menimbun harta/pelit, tidak mau membayar zakat, sebagaimana disebutkan dalam QS At Taubah 35:




[9:35] pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
 

Terkadang manusia ragu/takut fakir (zakat memilih yang dia tidak suka) mungkin lupa bahwa Allah berpesan dalam QS Al Baqarah 267-268: 




[2:267] Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

[2:268] Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

Orang yang suka menimbun harta, dilupakan oleh Allah sehingga mementingkan kesenangan dunia dari pada akhirat, dia tidak takut peristiwa (ketika sangkakala ditiup) Mereka berpisah dari keluarganya, sebagaimana diceritakan dalam QS Abasa 34-37:






 [80:34] pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, 
[80:35] dari ibu dan bapaknya
[80:36] dari istri dan anak-anaknya.
[80:37] Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.



Bagi orang yang banyak kebaikan baginya kebahagiaan. Dalam QS Abas 38-39:




[80:38] Banyak muka pada hari itu berseri-seri
[80:39] tertawa dan bergembira ria,

Orang kafir yang durhaka maka tinggal penyesalan. Dalam QS 40-42:





[80:40] dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,
[80:41] dan ditutup lagi oleh kegelapan
[80:42] Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.
 

Semoga bermanfa’at dunia akhirat, sehingga mendapat hidayah, mohon maaf atas semua hilaf, mohon dima’lumi. Pepatah mengatakan“Tak ada gading yang tak retak”



                                                Wassalam.                

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung