Sabtu, 04 Juli 2015
RAHASIA DITURUNKANNYA Al QURAN
14.50 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Setelah Al Quran dibaca dan difahami, jelaslah apa yang tercantum
didalamnya ada rahasia terbesar:
a) Bisa menyelamatkan manusia dari kesesatan/Neraka untuk
menuju keridloan Allah/Surga nya. Dalam QS Ibrahim 1-3:
[14:1] Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
[14:2] Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih,
[14:3] (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
Allah menghendaki kemudahan dan persatuan agar musuh islam
tertarik dengan ajarannya, adapun orang yang suka menyampaikan ayat/Al Quran,
maka mendapat do’a Rasul, begitu juga sebaliknya. Dalam QS Al Baqarah 174-175:
[2:174] Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
[2:175] Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
[2:175] Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
Turunnya Al Quran dijelaskan pada bulan Ramadlon yang
diberkahi, termasuk malam lailatul Qadar. Dalam QS Al Qadr 1-5:
[97:1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan
[97:2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
[97:3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
[97:4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
[97:5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
[97:2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
[97:3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
[97:4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
[97:5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Pada malam itu (21, 23, 25……….) Rasulullah dan para istri, sahabatnya
melakukan salat tarawih/tahajjud, mungkin inilah maksud memperingati turunnya
Al Quran (secara berangsur-angsur, sesuai dengan kejadian, sehingga tanggalnya
tidak dijelaskan).
Adapun bertadarrus memang Rasul bersama Jibril, sebagaimana
dicantumkan dalam hadis”
حَدِيْثُ
عَائِشَةَ، وَفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ عَنْ عَائِشَةَ، أُمِّ
الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ: إِنَّا كُنَّا، أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، عِنْدَهُ جَمِيعًا لَمْ تُغَادَرْ مِنَّا وَاحِدَةٌ
فَأَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلاَمُ تَمْشِي، لاَ، وَاللهِ مَا
تَخْفَى مِشْيَتُهَا مِنْ مَشْيَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَآهَا
رَحَّبَ قَالَ: مَرْحَبًا بِابْنَتِي، ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ
أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ سَارَّهَا فَبَكَتْ بُكَاءً شَدِيدًا فَلَمَّا
رَأَى حُزْنَهَا سَارَّهَا الثَّانِيَةَ، فَإِذَا هِيَ تَضْحَكُ فَقُلْتُ
لَهَا، أَنَا مِنْ بَيْنَ نِسَائِهِ: خَصَّكِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، بِالسِّرِّ مِنْ بَيْنِنَا، ثُمَّ أَنْتِ تَبْكِينَ
فَلَمَّا قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
سَأَلْتُهَا: عَمَّا سَارَّكِ قَالَتْ: مَا كُنْتُ لأُفْشِيَ عَلَى رَسُولِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِرَّهُ
فَلَمَّا تُوُفِيَ قُلْتَ لَهَا: عَزَمْتُ عَلَيْكِ، بَمَا لِي عَلَيْكِ
مَنَ الْحَقِّ، لَمَّا أَخْبَرْتِنِي قَالَتْ: أَمَّا الآنَ، فَنَعَمْ
فَأَخْبَرَتْنِي، قَالَتْ: أَمَّا حِينَ سَارَّنِي فِي الأَمْرِ الأَوَّلِ،
فَإِنَّهُ أَخْبَرَنِي: أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يُعَارِضُهُ بِالْقُرْآنِ
كُلَّ سَنَةٍ مَرَّةً، وَإِنَّهُ قَدْ عَارَضَنِي بِهِ، الْعَامَ،
مَرَّتَيْنِ، وَلاَ أَرَى الأَجَلَ إِلاَّ قَدِ اقْتَرَبَ، فَاتَّقِي اللهَ
وَاصْبِرِي، فَإِنِّي نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ قَالَتْ: فَبَكَيْتُ
بُكَائِي الَّذِي رَأَيْتِ فَلَمَّا رَأَى جَزَعِي سَارَّنِي الثَّانِيَةَ،
قَالَ: يَا فَاطِمَةُ أَلاَ تَرْضَيْنَ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ
الْمُؤْمِنِينَ، أَوْ سَيِّدَةَ نِسَاءِ هذِهِ الأُمَّةِ
Aisyah ra menuturkan: “Pada suatu kali ketika kami para isteri Nabi
saw berada di sisi beliau saw, tidak seorangpun dari kami yang
meninggalkan beliau saw, tiba-tiba Fatimah datang berjalan kaki, demi
Allah jalannya Fatimah mirip dengan jalannya Rasulullah saw. Ketika
beliau saw melihat kedatangan Fatimah, maka
beliau saw menyambutnya seraya berkata: “Selamat datang wahai
puteriku.” Kemudian beliau mempersilahkannya duduk di sebelah kanan
atau di sebelah kirinya. Kemudian beliau saw berbisik dengannya,
sehingga ia menangis sangat keras. Ketika beliau melihat Fatimah sangat
susah, maka beliau saw berbisik untuk yang kedua kali sehingga ia
tertawa.
Kataku:
“Aku termasuk salah seorang isteri beliau, tetapi mengapa engkau
diberi berita rahasia diantara kami secara khusus kemudian engkau
menangis, lantas berbisik yang kedua kalinya kamu tertawa” Ketika Rasulullah pergi, maka kami bertanya kepadanya: “Apa
yang dibisikan Rasulullah kepadamu?”
Jawab Fatimah: “Aku tidak akan membuka rahasia Rasulullah kepada siapapun.”
Setelah
Rasulullah saw wafat, maka aku berkata kepadanya: “Aku sengaja datang
kepadamu untuk bertanya apa yang dibisikan Rasulullah saw kepadamu pada
saat itu?”
Jawab
Fatimah: “Adapun sekarang aku mau memberitahukan kepadamu, bisikan
yang pertama adalah beliau memberitahuku bahwa jibril bertadarus dengan
beliau saw pada bulan
Ramadhan ini sebanyak dua kali, padahal setiap tahunnya hanya sekali,
maka menurutku saat kematianku hampir tiba, karena itu bertakwalah dan
bersabarlah, sesungguhnya sebaik-baik orang yang aku tinggal adalah
engkau.”
Maka
aku menangis seperti yang engkau lihat. Kemudian ketika beliau melihat
aku sangat susah, maka beliau berbisisk kepadaku yang kedua: “Wahai
Fatimah, apakah engkau tidak puas jika engkau menjadi wanita mukminah
yang paling mulia atau wanita yang paling terkemuka di antara
wanita-wanita ummat ini?” (Bukhari, 79, kitabul isti’dzan, 43, bab
seorang yang berbisik di antara orang banyak dan ia merahasiakan ucapan
kawannya).
Rasul membaca Al Quran selama beliau tidak junub. Untuk itu
tidak heran apabila ada sahabat yang dipesan oleh Rasul “Hatamkan Al Quran sekali
dalam satu minggu dan jangan lebih dari itu”. Karena waktu itu kitabnya hanya
Al Quran yang menjadi rujukan. Sebagaimana dalam QS An Nisa 59:
[4:59] Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Pahalanya perhuruf 10 baik faham/tidak, apalagi bisa dibaca
terjemahnya. Keni’matan Surga diberikan kepada orang yang berlomba dalam
kebaikan. Janji Allah dalam QS Al Mutaffifiin 24-28:
[83:24] Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh keni'matan.
[83:25] Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya)
[83:26] laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba
[83:27] Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
[83:28] (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
b)Sebagai obat rohani/jasmani.
Terkadang para dokter/tabib tidak mampu menyembuhkan
penyakit tersebut, hanya Allah yang bisa menyembuhkannya(sebab dibacakan
fatihah/Al Quran, orang bisa sadar/bertambah baik sebab dibacakan terjemah Al
Quran) Dalam QS Al Isra 81-82:
[17:81] Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
[17:82] Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
[17:82] Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Semoga bermanfaat
Wassalam
Wassalam
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar