Sabtu, 04 Juli 2015
PERBEDAAN PERILAKU NABI DAN FATWAHNYA
07.08 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Yang dibuat pedoman oleh kebanyakan ulama’ adalah perkataan
Nabi, karena perbuatannya terkadang berbeda. Sebagaimana Rasulullah Sallallaahu
‘Alai Wasallam suka mempermudah ummat. Diantaranya:
a)Beliau bersabda“Dahulukan keluargamu, bagimu dua pahala”
padahal beliau sendiri tidak memberi warisan/tanahnya untuk kepentingan ummat
islam, kelurganya secukupnya, ketika Fatimah minta budak (sudah dibagikan
sahabatnya) padahal dalam QS Al Isra 29:
[17:29] Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
b)Rasul menjaga cemburunya ayah mertua.
dak jai
warisan, seluruhkan ulama'
Meskipun menantu dengan ibu mertua, hukumnya sama dengan
ayah mertua kepada menantunya, (mirip anak) namun Rasul menghargai perasaan
(Umar) padahal dalilnya masuk dalam satu ayat (wanita-wanita yang haram dinikahinya)
Dalam QS An Nisa 23:
[4:23] Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Beliau ingat bahwa Umar pencemburu, setelah Beliau
bercerita, kata Umar “Duh kena apa aku harus cemburu kepada anda wahai
Rasulullah?
Komentar Faizah: Inilah perbuatan Rasul (padahal ayatnya
termasuk mahram) Saya juga menghargai pendapat ustaz Mahrus yang melarangku berjumpa
dengan menantu (tanpa tabir) alasannya ada berita (menantu sama suka dengan ibu
mertua). Dalam QS Ahzab 55:
[33:55] Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Menantu lelaki tidak dimasukkan, mungkin karena sudah
disebut (wanita yang haram dinikahinya). Berita tidak bisa dibuat pedoman,
hanya untuk menjaga cemburu. Ada juga ayah mencintai anak kandungnya sendiri.
c) Rasul suka berjama’ah.
Tarawih asalnya berjama’a h, namun Beliau kasihan ummatnya,
akhirnya Rasul tahajjud sendiri (tidak keluar) Salat wajib diperintah berjama’ah, ada hadis”Bakarlah
rumah orang yang tidak berjama’ah”. Rahasia Masjid Rasul dari tanah, agar ummatnya
merasa ringan, tidak ada alasan biaya/lampu, apalagi belum ada listrik,
andaikan berbahaya Beliau melarangnya. Contoh ada hadis” asalnya Beliau berjama'h mertuanya,
صِنْفَان مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ
سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ
بِهَا النَّاسَ. وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ،
رُؤُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ. لَا يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ
مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.
Dua golongan termasuk penghuni Neraka, aku belum melihatnya “Suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor lembu
untuk memukul manusia yang tak bersalah. Wanita wanita yang berpakaian tapi
telanjang,yang menarik(jalanya megal megol)yang enggan menerima
kebenaran, Rambutnya laksana punuk unta yang miring(di sasak) Mereka tidak akan
masuk surga dan tidak akan mencium bau surga, padahal bau harum surga bisa di
hirup dari perjalanan sekian dan sekian.(Hadis shahih muslim)
Semoga bermanfa’at, diberi hidayah dan diampuni dosa kita.
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar