pembukaan

Jumat, 14 Agustus 2015

GELAR MA’SHUM BUKAN UNTUK MANUSIA






             GELAR MA’SHUM BUKAN UNTUK MANUSIA.

Saya dengar ada orang berkomentar di facebooknya Ustadz Mahrus dan memberinya gelar ma’shum. Komentar itu tidak layak, karena manusia punya nafsu, berbeda dengan Malaikat. Untuk itu Nabi kita yang sudah terpilih, diperintah oleh Allah agar menjelaskan kepada ummatnya. Dalam QS Fussilat 6:


[41:6] Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,
 

Komentar Faizah: Meskipun Rasul mengaku seperti manusia biasa, namun ketika melanggar, maka Jibril turun untuk menegurnya, sebagaimana Allah menceritakan dalam QS Abasa 1-11:













[80:1] Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
[80:2] karena telah datang seorang buta kepadanya
[80:3] Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
[80:4] atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfa'at kepadanya?
[80:5] Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup
[80:6] maka kamu melayaninya.
[80:7] Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
[80:8] Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
[80:9] sedang ia takut kepada (Allah),
[80:10] maka kamu mengabaikannya.
[80:11] Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, 

 
Begitu juga ketika Nabi mengharamkan madu, maka Allah memberi teguran dalam QS At Tahrim 1-2:




[66:1] Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

[66:2] Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
 
Apabila kita yang salah, ditegur oleh Allah (terkadang berupa isyarah/mimpi/ilham) karena Jibril sudah tidak turun/Islam sudah sempurna) Adapun Malaikat tidak punya nafsu, sehingga tidak pernah melanggar perintah/larangan. Dalam QS At Tahrim 6:



[66:6] Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
 

Sedangkan manusia punya nafsu, untuk itu bagi orang yang menuruti nafsunya/mengendalikannya, maka Allah akan membalasnya.Dalam QS Al Kahfi 29-31:





[18:29] Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

[18:30] Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik

[18:31] Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita dan lebih berhati-hati dalam berkomentar.

                                                                             

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung