Minggu, 22 November 2015
PENERIMA DAN PEMBERI UANG KAMPANYE, BESOK AKAN DITANYA
06.59 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
1-PENERIMA
UANG KAMPANYE:
Bagi-bagi uang (mendekati PILBUP) saya hanya bertanya kepada anak-anakku
yang sudah berkeluarga (bagaimana hukumnya?)
Jawab
Hisyam, Faisal: Hati-hati ma, itu berbahaya karena ada unsur politik, haram
menerima uangnya (sama dengan suap) meskipun tidak ada persaratan. Yang menyuap
dan yang disuap semuanya di Neraka.
Ummik: Orang
yang memberi sesuatu ada yang karena Allah dan ada yang punya tujuan, untuk itu Nabi Sulaiman menolak hadiah
Ratu Balkis ternyata ada rahasia (tidak melanggar ayat/menyimpan kebenaran) Dalam QS
Al Baqarah 174-175:
[2:174] Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
[2:175] Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
[2:175] Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
Aku hawatir (mirip dengan maksud hadis)" Pemberi, pemakan riba dan penulisnya semuanya dilaknat".
Abi “Tidak apa-apa meskipun dana itu dari orang kafir, (untuk mendirikan Masjid, berdakwah dan lain sebagainya).
Ummik: Katanya dulu (melarang mendekati/mendukung partai) sekarang berobah, Wallaahu A'lam.
Yang
menerima bantuan/uang dari partai, sepertinya mendukung perpecahan (musyrik)
apalagi Allah melarangnya. Dalam QS Ar Rum 31-32:
[30:31] Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
[30:32] yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
[30:32] yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
Seorang ibu
menyukai anaknya bersatu padu, dan yang jelas dilarang tidak usah dibuatkan
alasan, semua kenikmatan besok ditanyakan. Sebagaimana yang
tercantum dalam QS At Takasur 8:
[102:8] kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Kecuali yang
pernah dilakukan Rasul (ketika Beliau makan sadaqah) dari Barirah lantas
ditegur Aisyah, namun Rasul bersabda” Sesungguhnya bagi barirah itu sadaqah
namun bagiku adalah hadiyah.
2-PEMBERI
UANG KAMPANYE:
Rekayasa musuh
islam, memberi dana (mendirikan/mendukung partai) Aku bertanya kepada
putriku Mubasysyirah, Wardah, mereka menjawab: Tidak boleh kan mik, yang
diperintah itu membela agama Allah/bukan membela golongan (penyebab perpecahan).
Komentar
ummik: Menurutku juga begitu, mirip dengan firman Allah yang tercantum dalam QS
Ali imran 103:
[3:103] Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Maksud
perintah (bersatu) agar mudah untuk menegakkan agama Allah (amar makruf nahi
mungkar) sebagai penyebab agar menjadi manusia beruntung. Selanjutnya Allah berfirman dalam QS Ali Imran 104:
[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Bercerai
berai penyebab merasa paling baik/tidak mau bersatu sesama islam dan saling menyalahkan untuk itu ada
ancaman bagi mereka. Dalam QS Ali Imran 105:
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١٠٥)
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١٠٥)
[3:105] Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
Besok di
Akhirat bermacam-macam keadaan/wajah manusia sesuai perbuatan masing-masing
(ketika di Dunia) untuk itu Allah menjelaskan sebagaimana yang tercantum dalam
QS Ali Imran 106-107:
[3:106] pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".
[3:107] Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
[3:107] Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
Kecuali dua
pilihan (pendukung kafirin, pendukung muslimin) apabila tidak mampu
mempersatukan/menyampaikan yang benar lebih baik menolak. Allah telah memberi
sindiran dalam QS Ali Imran 187-188:
[3:187] Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.
[3:188] Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.
[3:188] Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.
Beratnya
tanggung jawab seorang pimpinan, diam terhadap kemungkaran terlaknat, menyampaikan kebenaran tidak mungkin karena uangnya lebih dulu, yang terbaik adalah ikhlas karena Allah maka Allah yang akan membelanya.
Semoga bermanfa’at, ditunjukkan
jalan yang lurus.
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar