Minggu, 31 Mei 2015
SUKA DAN DUKA UMMAT ISLAM
06.28 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Judul diatas “SUKA DAN DUKA UMMAT ISLAM”Inilah kenyataan yang ada
namun keduanya ada sebab diantaranya:
a)SUKA: Ketika mendengar berita non muslim/Amerika banyak
yang masuk islam, meskipun dibanding seluruh dunia ummat islam sedikit
jumlahnya/ghorib, dan memang itulah janji syaitan yang tercantum dalam QS Al
Isra 62-63:
[17:62] niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
[17:63] Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
[17:63] Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
Orang yang selamat dari godaan iblis sedikit sekali, namun
kebenaran tetap menyebar, salafi ada yang menjadi penasihat densus, menurutku terbaik
dari pada dikuasai musuh islam, namun perlu diingat bahwa keberhasilan Rasul
dalam menegakkan ayat-ayat Allah, mengorbankan
segalanya untukberda’wah (baik dengan harta/dirinya untuk beribadah) tidak
memanjakan diri bahkan sebaliknya, tidak memanfa’atkan malah memberi manfa’at, akhinya islam bisa sempurna. Afallaahu ammaa salaf semoga Allah mengampuni dosa
yang lampau, mirip dengan QS An Nahl 119:
[16:119] Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
“Allaahummahdi ahla
qaryatinaa waktihim ilainaa” Ya Allah berilah petunjuk penduduk desa/termasuk
saudara kita, dan datangkanlah mereka kepada kita (bisa menerima kebenaran) bagi
orang kafir setelah beriman maka ancaman berat baginya. Dalam QS Ali imran
90-91:
[3:90] Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat.
[3:91] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.
b)DUKA: Banyak ummat islam yang disiksa oleh musuh islam karena
mereka berkuasa sehingga membunuh dengan kejam (ummat islam dibakar, digantung
dan lain sebagainya) inilah rahasia Allah melarang jangan sampai ummat islam
berpecah belah, kuatkan persatuan jangan saling mencela, hendaknya bersatu padu,
jum’atan termasuk syi’ar islam tanpa persyaratan. Dalam QS Al Jum’ah 9:
[62:9] Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Komentar Faizah: Ittiba’ menambah taqwa namun ketika
berlebihan, maka timbullah perpecahan (jelas dilarang) namun
ketika di perjalanan masuk waktu lantas salat ditempat itu, memang ada hadisnya: Dijadikan bumi untukku sebagai tempat sujud dan suci,
maka dimana saja salah seorang dari ummatku menjumpai waktu salat hendaklah ia
salat.
Semua perbuatan Rasul itu jelas dalilnya dan ada rahasia terbesar,
namun apabila semua perbuatannya diwajibkan, maka tidak ada yang mampu, Rasul diam
ketika ada sahabat yang sujud memakai ujung bajunya, bagaimana kalau dikatakan tidak sah apakah
tidak merobah? andaikan tidak sah pasti diperintah mengulangi lagi. Sebagaimana
ketika ada orang salatnya cepat,
diperintah oleh beliau mengulangi lagi.
Termasuk tanda kemurahan Allah, yang jelas wajib masih ada keringanan (tayammum, menjama’/mengqashor salat,
membayar fidyah bagi yang tidak mampu berpuasa) untuk itu sebelum
perintah ittiba’ ada kalimah “ Apabila kalian mencintai Allah maka ikutilah aku”
dalam QS Ali Imran 31:
[3:31] Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Apabila membahas ittiba’ tidak akan selesai, karena
banyaknya perbuatan yang beliau lakukan, untuk itu kebenaran dan hidayah
diberikan secara berangsur/tidak ada yang mampu sekaligus 30 juz.
Kecuali yang
jelas wajib/haram. Ingatlah hadis ”Bikinlah mudah dan jangan mempersulit, berilah khabar
gembira dan jangan membikin orang lari”Yang dilarang oleh Allah dalam QS An
Nahl 116:
[16:116] Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.
Diantara perbuatan beliau yang layak dicontoh:
1)Berpakaian bagus namun tidak
berarti mewah. Termasuk juga bersiwak, memakai
parfum tidak pernah ditinggalkan, kecuali bagi wanita sebagaimana Rasul pernah memerintah (wanita yang bau harum ketika ke
masjid) agar membasuhnya, namun ketika dikamar hendaknya berhias/memakai parfum,
sebagaimana Aisyah melakukannya. Bagi kaum laki-laki diperintah dalam QS Al
A’raf 31:
[7:31] Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
2)Memanjangkan bacaan Al Quran (Tahajjud/witir).
[73:20] Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3)Menyembelih hewan Qurban.
Rasul tidak pernah meninggalkannya, malah pernah berkorban
dua ekor kambing (yang satu untuk ummatnya yang tidak mampu) berkorban wajib
baginya. Mungkin karena perintah itu setelah perintah salat. Dalam QS Al Kausar
1-3:
[108:1] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak.
[108:2] Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
[108:3] Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
[108:2] Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
[108:3] Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
Balasan mereka disediakan telaga kausar, penjelasannya
berkaitan dalam judul “Manfaat mensyukuri ni’mat dan bahaya mengkufurinya”
Tahun/bulan 2014/oktober.
4)Tidak pernah menyimpan harta.
Ketika mendapatkan permata satu karung beliau tidak masuk
kamar sehingga habis (diinfakkan setelah melunasi hutang, menyediakan makanan, karena
beliau menanggung para istri dan sahabat
yang dlu’afa. Semua harta, tanah beliau untuk kepentingan ummat islam.
Ada orang minta harta, diberi, minta lagi diberi lagi hingga
tiga kali. Ini menunjukkan akhlak beliau memang Al Quran, sesuai dengan
pernyataan Allah dalam QS Ali Imran 92:
[3:92] Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
5)Baju mewah/bergambar malah dikembalikan.
Itulah baju yang dari Abu jahmin karena merasa terganggu
kekhusyu’annya, padahal sebagai tanda orang yang beruntung adalah mereka yang
salatnya khusyu’. Dalam QS Al Mukminun 2:
[23:2] (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
6)Salat wajib/masjidnya tanah.
Bagi yang masjidnya mirip Masjid Rasul (dari tanah, tanpa
lampu) meskipun yang diperintah mematikan lampu itu ketika tidur, tapi yang sujud ketanah jangan menganggap masjid Makkah/Madinah tidak sah meskipun Abu Jahal disana, namun keistimewaan keduanya sudah tercantum dalam Al Quran/hadis. Beliau diam berarti bisa dibuat pedoman
seluruh Dunia, adapun yang berlebihan Allah tidak suka, baik keterangan atau lampu atau yang lainnya. Dalam QS
Al Maidah 77-78:
[5:77] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".
[5:78] Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
[5:78] Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
Ada dua pemahaman (mewajibkan sujud ketanah dan benci
terhadap orang yang mewajibkannya) keduanya tidak bisa disatukan karena kurang
pas dalam menafsiri maksud hadis yang sebenarnya dan terlalu gugup sehingga keduanya
saling mencela dan meremehkan/mengkafirkan. Padahal itu jelas dilarang. Yang
salah ialah mereka yang tidak salat.
Wahai orang yang membenci pecinta tanah! fahami dulu maksud hadisnya
(meringankan ummat) adapun tambahan komentar manusia kita fahamkan,
apabila tertolak bukan urusan kita.
Wahai pecinta tanah! Hati-hatilah dalam berkomentar wajib/haram
karena Allah menjelaskan bahwa orang yang mendirikan masjid kedua (tidak mau
bersatu) “Mereka dengan pasti bersumpah: Kami hanya menghendaki kebaikan. Allah
yang menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya)
Semua orang punya alasan dan mengaku baik, untuk itu
dilarang mendirikan masjid dlirar. Dalam QS At Taubah 107-108:
[9:107] Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu'min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
[9:108] Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
[9:108] Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Maksudnya agar ummat islam bersatu dan berkumpul ketika
salat berjama’ah, sehingga orang kafir merasa terasing dan takut terhadap
persatuan ummat islam.
Adapun macam-macam
adat (setelah salam/sebelum salat/didalam salat dan lain sebagainya)
tidak usah dibesar-besarkan selama tidak ada larangan. Karena Allah menjelaskan
‘Didalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Mungkin belum
mengerti.
Maksudnya tidak semua orang faham semua dengan perbuatan
Rasul, untuk itu Rasul setelah salat membaca istighfar, do’a-do’a setelah salat, dan pernah langsung
berdiri menunjukkan tidak wajib.
Namun bacaan dan berdo’a setelah salat termasuk waktu yang
terbaik/mudah terkabul.
Aku berharap semoga ummat islam semakin kuat
dan mantap terhadap ayat sehingga keadaan dunia bisa membaik tidak saling memecah
belah dan saling permusuhan
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar