Jumat, 01 Mei 2015
REDAM EMOSI TANAMKAN BELAS KASIH
21.48 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Inilah pesan saya terhadap kedua saudara (seagama) yang
belum damai (Ma’had Ali dan Nahdliyyin).
Semoga Allah memberi hidayah kepadanya, kedua sifat tersebut
punya rahasia besar dan dimiliki oleh orang-orang yang akan memasuki surga (luasnya
tujuh langit dan bumi) sebagaimana janji Allah dalam QS Ali Imran 133-134:
[3:133] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Nahdliyyin hendak menutup Ma’had Ali – Surabaya, Ma’had Ali
mau melawannya.
Komentar Faizah: Jangan terburu-buru, Allah melarang “ janganlah
kamu berselisih yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang. Dilarang karena membahayakan ummat islam. Orang
mukmin yang satu dengan yang lain ibarat satu bangunan hendaknya saling
menguatkan, pema’af lebih dekat terhadap taqwa, memang itu diperintah. Dalam QS
Al A’raf 199:
[7:199] Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
Jiwa pema’af sangat dianjurkan karena ada hadis “ Tidak ada
hamba yang mema’afkan kecuali Allah akan menambah kemuliaan dan tidak ada orang
yang merendahkan diri kecuali Allah akan mengangkat derajatnya. Rasul telah
memberi contoh dalam berda’wah dengan penuh perhatian. Dalam QS At Taubah 128:
[9:128] Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat me nginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Adapun pemimpin yang suka memecah belah persatuan ummat
Islam itu sama dengan syirik karena membuat golongan sendiri, maka tidak layak untuk diikuti, hendaknya menghukumi dengan adil, jangan menuruti nafsu. Dalam QS Shad 26:
[38:26] Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
Datangnya hidayah pun bertahap, mereka asalnya penyembah
berhala/berbeda faham namun sedikit demi sedikit kebenaran akan menyebar(itulah turunnya wahyu). Dalam QS Ad Duha 7:
[93:7] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
Kesabaran Rasul dalam berda’wah selama 23 tahun sehingga
islam bisa sempurna. Diantara penyebab banyaknya perpecahan adalah karena harta,
kedudukan serta pujian. Contoh:
a)Orang yang menukarkan ilmu.
[2:79] Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
Kalimah celakalah…..diulangi hingga tiga kali, mestinya ada sesuatu
yang membahayakan(timbulnya perpecahan ummat islam, berlebihan, keterangan lebih
banyak dari pada ayatnya, gugup dalam menyampaikan kebenaran).
b)Kedudukan.
Orang yang sudah diangkat kedudukannya oleh manusia maka
segan menyampaikan yang benar karena membalas budi, begitu juga banyaknya majid dlirar, meskipun mereka punya alasan dan mengaku paling taqwa, namun Allah melarang Nya "Janganlah kamu melakukan salat dalam Masjid itu ............QS At Taubah 108. Maksudnya agar ummat islam bersatu musuh takut, dan masjid adalah rumah Allah. Pimpinan hendaknya menyampaikan yang benar dan tida menyembunyikan. Allah menerangkan
dalam QS 187:
[3:187] Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.
c)Suka dipuji/memuji.
Suka dipuji/memuji tidak layak bagi manusia, kecuali yang
sudah disebut oleh Allah/manusia menjadi juri atas perbuatan orang lain. Untuk
itu ada arangan. Dalam Qs Ali imran 188:
[3:188] Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.
Begitu juga Rasul membenci terhadap orang yang memuji dengan
kalimah “CELAKALAH” Menunjukkan berbahaya (berdampa negative) terhadap
orang yang dipuji. Ada seorang lelaki
memuji orang lain disisi nabi, maka beliau bersabda“Alangkah celakanya engkau,
sungguh engkau telah memotong leher kawanmu, sungguh engkau telah memotong
leher kawanmu”Berulang kali.
Selanjutnya beliau bersabda”Jika seseorang hendak memuji
saudaranya maka sebaiknya ia mengucapkan: menurutku orang itu baik dan hanya
Allah yang mengetahuinya, aku tidak akan memuji siapapun dihadapan Allah hanya
aku kira ia adalah orang yang baik.
Orang dulu bilang“Jangan dipuji nanti kena ain’ Mungkin
maksudnya mirip dengan hadis tersebut.
Komentar Faizah: Aku tidak suka terhadap
orang yang memuji (berlebihan) karena ada hadis “Celakalah
orang-orang yang berlebihan”.
Ingatlah! wahai Nahdliyyin!
Allah membiarkan
Gereja-Gereja untuk memberi kebebasan kepada orang kafir, pantaskah tempat
ibadah ummat islam ditutup? Bagaimana dengan pernyataan Allah dalam QS Al Hajj
39-40:
[22:39] Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
[22:40] (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
[22:40] (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
Barangkali dengan rasa pahitnya jamu bisa mengobati
penyakitmu, kebenaran bisa diterima setelah payah, mirip cerita Rasul menerima wahyu sehingga Ontanya menderum ke tanah karena
beratnya menerima wahyu/kebenaran, setelah itu Rasul baru faham.
Wahai pemimpin Ma’had Ali!
Keberhasilan Rasul dalam berda’wah dengan kesabaran,
banyaknya ibadah serta infaq sebagai bekalnya, meskipun beliau tidak bisa
membaca, tidak bisa menulis, namun perilakunya yang layak diandalkan. Banyak
bicara banyak salah kecuali kalaamullah, setelah koreksi diri, keluarga
terdekat, lantas berda’wah bersikap tawadu’, apabila tertolak maka pesan Allah dalam
QS Asy Syu’ara 216-217:
[26:216] Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";
[26:217] Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
[26:217] Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
Maksudnya mereka menerima atau tidak terserah hidayah Allah
bukan urusan kita, karena tidak ada paksaan dalam agama. Berda’ wah
membutuhkan cara yang bijak, apalagi musuh-musuh islam selalu berusaha mencari kelemahan ummat islam.
Aku belum pernah mendengar hadis (Rasul suka membid'ahkan, meskipun mereka mantan penyembah berhala) Pesan Allah"Bicaralah yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatanmu dan mengampuni dosamu" Maka rahasia pesan ini, sehingga mereka bertambah semangat/mau bertaubat.
Sebagaimana para sahabat meninggalkan adat-adat jahiliyyah.
Aku belum pernah mendengar hadis (Rasul suka membid'ahkan, meskipun mereka mantan penyembah berhala) Pesan Allah"Bicaralah yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatanmu dan mengampuni dosamu" Maka rahasia pesan ini, sehingga mereka bertambah semangat/mau bertaubat.
Sebagaimana para sahabat meninggalkan adat-adat jahiliyyah.
Apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.
Semoga saran ini bisa bermanfa’at untuk ummat islam .
Wassalam
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar