pembukaan

Sabtu, 23 Juni 2012

Membina generasi teladan


                    

Ada sepuluh amaliyah yang anak menjadi saleh&selamat, karena generasi teladan adalah harapan semua orang. Oleh sebab itu Allah menceritakan sejarah Luqman ketika memberi nasehat kepada anaknya  sebagaimana  firman Allah dalam QS Luqman 13-19:

                                                           
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ(13)وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ(14)
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(15) يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ(16)يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ(17)وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ(18)وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ(19)


Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.[1]

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan&pelankanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.[2]

Keterangan :
        Dari nasehat Luqman itu pertama kali yang di cantumkan adalah:
1- Menghindari syirik(menyekutukan Allah).Maka waspadalah dengan kesyirikan karena hal itu bisa menghapus seluruh amal perbuatan. Sebagaimana firman Allah dalam QS Az Zumar 65 :
لئن أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( 65 Az Zumar).
Sesuatu yang menyekutukan baik berupa perbuatan,perkataan,atau kepercayaan (menyembah patung,membuat sesajen untuk jin atau mantra – mantra,kekebalan atau pelaris dll ). Semua itu berbau syirik.

2- Berbakti kepada kedua orang tua, mentaati perintahnya selama tidak syirik/ma`siat kepada Allah, karena hal itu menyebabkan Allah cemburu sebagaimana pernyataan Rasul.

Sesungguhnya Allah sangat besar rasa cemburu-Nya, kecemburuan Allah terjadi jika seorang mukmin melakukan apa yang diharamkan oleh Allah.” 

nak tidak boleh berkata hus kepada orang tuanya karena ada larangan sebagaimana tercantum dalam QS Al Isra'23-24:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا  وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا(24)

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan“ah”&janganlah kamu membentak mereka&ucapkanlah kepada mereka perkataan ygmulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". [3]

3- Mengikuti jalan orang yang kembali kepada Allah ( orang yang saleh ) Sebagaimana tercantum dalam QS Al A'raf 56 :
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.[4]

         Bertemanlah dengan orang yang baik,  komitmen kepada ajaran Islam yang suci. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Kahfi 28:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.[5]

4- Semua amal perbuatan pasti ada balasannya.
Bagi orang yang berdosa, makanannya kayu zaqqum sebagaimana tercantum dalam QS Ad Dukhan 43-48 :
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ(43)طَعَامُ الْأَثِيمِ(44)كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ(45)كَغَلْيِ الْحَمِيمِ(46)خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ(47)ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ
Sesungguhnya pahan zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.[6]
Contoh orang yang zalim sebagaimana tercantum dalam QS As Sajdah 22 :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُو

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.[7] 

Orang –orang  yang bertakwa mendapat balasan sebagaimana tercantum dalam QS Al Mursalat 41:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي ظِلَالٍ وَعُيُونٍ

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata air - mata air.[8]

Ada ayat lain sebagaimana tercantum dalam QS Ad Dukhan 52-57.
 فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air,[9]
يَلْبَسُونَ مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَقَابِلِينَ(53)كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ(54)يَدْعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ ءَامِنِينَ(55)لَا يَذُوقُونَ فِيهَا الْمَوْتَ إِلَّا الْمَوْتَةَ الْأُولَى وَوَقَاهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ(56)فَضْلًا مِنْ رَبِّكَ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(57)

Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka, sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.[10]
  
Balasan di akhirat, bagi orang yang berdosa sangat pedih siksaannya, sedangkan yang berbuat baik sangat membahagiakan.
5- Hendaknya mendirikan salat, barang siapa yang mengabaikannya atau meninggalkannya dengan sengaja menjadi kafir. Untuk itu bersabarlah dalam mengamalkan dan memerintahkannya. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Taha 132:
. وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [11]
                                                                
Maka benarlah nabi Ibrahim berdoa agar keturunannya mendirikan salat dengan  aktif  sebagaimana  di cantumkan dalam QS Ibrahim 40:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku termasuk orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah do`aku. ( Ibrahim 40 ).
6- Amar ma`ruf dan nahi mungkar sebagaiman hadis:
عَنِ الْحَسَنِ أَنَّ عُبَيْدَاللَّهِ بْنَ زِيَادٍ عَادَ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ فَقَالَ لَهُ مَعْقِلٌ إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ *

Al Hasan berkata : Sesungguhnya Ubaidillah bin Ziyad berkunjung kepada Ma`qil bin Yasar waktu sakit menjelang wafatnya, lalu Ma`qil berkata: Sesungguhnya  aku menyampaikan hadis yang ku dengar dari Rasulullah saw  bersabda: “ Setiap hamba yang di beri kekuasaan oleh Allah atas suatu rakyat, lalu tidak memberikan nasehat, maka tidak akan mencium bau surga [12]
                                                 
  Keterangan : Seorang pimpinan sengat berpengaruh bila melaksanakan kebaikan, maka akan mendapat pahala dan pahala orang yang mengikutinya. Bila menjalankan  kemungkaran lalu di tiru pengikutnya maka  akan mendapat dosa sesuai dengan jumlah pengikutnya .
Bila diam terhadap kemungkaran, maka  akan terwujud ancaman Rasul  yaitu tidak akan mencium bau harum surga. Apalagi memasukinya dan akan di lemparkan ke Neraka. Mengapa banyak ulama yang diam atau  tak peduli ketika kemungkaran di mukanya.  Padahal Allah sudah menyatakan dalam QS Fatir 28:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.[13]
Kalau ulamanya diam maka saya khawatir ancaman Allah akan menimpa kepadanya. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Baqarah 174:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.[14]
Namun ada yang perlu diwaspadai, yaitu dalam memeraktikkan amar ma`ruf dan nahi mungkar, kadang - kadang timbullah saling mencela dan menggunjing atau saling memuji. Ingatlah larangan Allah dalam QS Al Hujurat 11-12:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak  bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. [15]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing  sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima  tobat  lagi Maha Penyayang.  [16]

  Sebetulnya bagi yang menerima saran, sekiranya nyelekit di hati, cukuplah kembali kepada hadis yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW ketika menerima wahyu juga berat, terkadang tak sadarkan diri, atau ketika naik unta,  untanya tidak tahan karena beratnya menerima wahyu lalu menderum ke tanah. Setelah itu beliau faham terhadap makna wahyu yang diberikan kepadanya dan hafal juga.

Mirip dengan firman Allah dalam QS Attalaq 7 :
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا ءَاتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.[17]
     Ingatlah pertanyaan Allah dalam QS Al Ankabut 2-3:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُونَ(2)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ(3)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.[18]

Adapun balasan untuk orang  yang menyampaikan ayat – ayat Allah dan sabda Rasul akan di angkat derajatnya, sebagaimana firman Allah dalam QS Al Ahzab 39 :
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالاَتِ اللهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلاَ يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلاَّ اللهَ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا
(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. ( Al ahzab 39 )

Di antara keistimewaan orang yang mau menyampaikan risalah, mendapatkan doa. Sebagaimana hadis:
 
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ

Semoga Allah memberikan cahaya  kepada orang yang mendengar perkataanku ,lalu dipahami dan di hapal ,lalu disampaikan . Banyak sekali pembawa paham  diberikan kepada orang yang lebih paham ( lebih bisa memanfaatkan ) [19]

     Abu Said Al Khudri ra berkata : “ Rasulullah SAW  bersabda  :
 أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ أَوْ أَمِيرٍ جَائِرٍ       

 Kalimat yang paling utama  adalah kalimat jujur ( untuk menegakkan keadilan  dimuka  penguasa  serong atau amir serong [20]
 
         Meskipun para  da`i mendapat resiko, juga mendapat kebahagiaan, namun yang perlu diingat adalah cara-cara Rasul dalam berda'wah. sudah saya cantumkan dalam blog saya yang berjudul “ Ingin jadi mu`min yang sukses ?" bulan dan tahunnya (06 / 2012). Di antara konsep rasul dalam berda'wah, Berpegang kepada ayat-ayat Al Quran: Ali imran 200, Al Baqarah 153, Al Isra` 79, An Nahl 125, Al Ahzab 45-47.

Seorang dai hendaklah bersabar, teguh, komitmen kepada ajaran Allah, renungkanlah kisah Nabi  Yunus dalam QS Al Anbiya ` 87- 88 .
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

 Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Al Anbiya` 87
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ
  
 Maka Kami telah memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. Al Anbiya` 88
Keistimewaan doa nabi Yunus, sehingga beliau diselamatkan dari derita berada di mulut ikan, karena memperbanyak doa " Laailaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazzaalimiin".

Setelah memperbanyak bacaan tersebut, lantas Allah mengeluarkan Dia dari perut ikan. Sebagaimana firman Allah dalam QS Ash Shaffat  139-144.
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ(139)إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ(140)فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ(141)فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ(142)فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ(143)لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ(144)

Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Shaffat 139- 144.
7-  Sabar terhadap musibah. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam QS Al Hadid 22-24:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ(22)لِكَيْ لَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا ءَاتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ(23)الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ(24(
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Al Hadid 22- 24.
Ingat firman Allah
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ(62)الَّذِينَ ءَامَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ(63)لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(64)وَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ(65)

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Yunus 62-65.
Bila rasul bersedih hati,  maka membaca doa:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Agung lagi Maha pengampun, Tiada Tuhan selain Allah – Tuhan penguasa langit  dan bumi, Tuhan Arasy yang agung.[21] 7 X ( hilanglah seluruh kesedihan).
Tidak boleh congkak (yang menyebabkan kamu meremehkan orang lain dan   terpesona terhadap dunia)  sebagaimana ayat :
لاتَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ(88)وَقُلْ إِنِّي أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ(89)

Janganlah sekali-kali kamu menujukan pandanganmu kepada keni`matan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan". Al Hijr 88- 89

Karena ada hadis qudsi: Kemuliaan adalah sarungKU dan sombong adalah selindangKU (tidak layak manusia memakainya). Barang  siapa yang tawadhu` akan di angkat  derajatnya oleh Allah dan barang siapa yang sombong akan di rendahkan oleh Allah.
9- Sederhana  dalam tingkah laku dan berjalan (Jangan berlebihan), kecuali untuk kebaikan, memang di anjurkan untuk berlomba –lomba  sebagaimana  firmanNya :
خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
Lak nya (tutupnya minuman ahli surga) adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.[22]
Contoh (perbuatan sahabat, yang semangat dalam membaca Al Quran di sebutkan dalam hadis) sebagai berikut:
عَنْ ‏عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللُهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : اقْرَإِ الْقرْآنَ فِي شَهْرٍ قُلْتُ: إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ: فَاقْرَأْهُ فِي سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ
Dari Abdullah ibnu Amru menuturkan: “Rasulullah saw bersabda: “Khatamkan bacaan Al Qur’an dalam sebulan.”
Aku berkata: “Aku masih mampu lebih dari itu.”
Sabda Rasulullah saw: “Kalau begitu, khatamkan bacaan Al Qur’an dalam tujuh hari dan jangan lebih dari itu”.
(Bukhari, 66, Kitab Fadha’ilul, 4, bab berapa lamakah mengkhatamkan bacaan Al Qur’an?).

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Barang siapa membaca  satu huruf  kitabullah  Akan mendapat  satu kebaikan  yang akan dilipatkan sepuluh kali. Aku tidak berkata:  Alimlammim  satu huruf , tapi alif satu huruf, lam  satu huruf dan mim  satu huruf. [23][24]
   
Allah berpesan dalamQS At Tahrim 8:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". [25]

10- Lunakkan suaramu. 
Karena suara yang terlalu keras atau tertawa yang terpingkal- pingkal, diumpamakan suara keledai ( seburuk- buruk suara ). Untuk itu disebut dalam hadis ( Rasulullah tersenyum ): Inilah menunjukkan perilaku yang layak dicontoh.  

             Semoga bermanfaat, bila terdapat hilaf mohon diberi tahu.

                                                          Wassalam.

[1] Luqman 13-14
[2] Luqman 15-19
[3] (  Al Isra` 23 - 24
[4] Al A`raf 56
[5] Al kahfi 28
[6] Addukhan 43-48
[7] As sajdah 22
[8] Al Mursalat 41
[9] Zariyat 15
[10] Addukhan 53-57
[11] Thaha  132                                                                                            
[12] HR Muslim 7150                                                             
[13]Fathir 28.
[14] Al Baqarah  174
[15]   Al Hujurat   11 .
[16]  Al Hujurat   12
[17] Atthalaq 7
[18]  Alankabut 2-3
[19] HR Tirmizi  2658
[20] HR Abu dawud / Malahim /4344. Ahmad / Baqi musnad  muktsirin /11193.Syekh Nashiruddin  Al albani menyatakan hadis tersebut sahih .
[21] HR Bukhori / 122-123/11.  Muslim / 2730/ Dzikir dan doa.  Zadul maad  197/4.
[22]  Al Muthoffifin  26
[23]  HR Tirmidzi / 2910/Fadhoil . Imam  Turmudzi  menyatakan  hadis tersebut  hasan sahih gharib .
[24]
[25] Attahrim 8

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung