pembukaan

Kamis, 28 Juli 2016

BERDO'ALAH AKAN TERKABUL.



                            BERDO’ALAH AKAN TERKABUL.



 



Terutama ada kesulitan,  supaya (tidak syirik, marah terhadap takdir, tidak pergi ke dukun, stres dan lain sebagainya) orang yang tidak mau berdo’a karena sombong, maka dijelaskan dalam QS Ghofir 60:


وَقَالَ رَبُّڪُمُ ٱدۡعُونِىٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِى سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"
 

Ada orang bilang” Aku sudah berdo’a kok belum  terkabul? 

Komentar Faizah: Ingatlah hadis” Do’a seorang diantara kalian akan terkabul selama tidak tergesa-gesa sehingga ia berkata: Aku telah memohon tapi permohonanku tidak dikabulkan (putus asa) padahal Allah menjelaskan nasihat Nabi Ya’kub dalam QS Yusuf 87:

يَـٰبَنِىَّ ٱذۡهَبُواْ فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيۡـَٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ‌ۖ إِنَّهُ ۥ لَا يَاْيۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".   

Yang sering bunuh diri adalah orang kafir/tidak kuat mental, namun orang mukmin beribadah (salat/membaca Al Quran, infak) karena mencari ridlo Allah, sehingga mendapat balasan Dunia/Akhirat. Dalam QS Ar Ra’d 22:

وَٱلَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّہِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ سِرًّ۬ا وَعَلَانِيَةً۬ وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan [yang baik],

Mereka dan keturunannya memasuki Surga Adn (yang berpegang syari’at) karena jejak ortu yang benar meskipun berat, terkadang diikuti anak-anaknya. Disambut Malaikat. Dalam QS Ar Ra’d 23-24:


جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬ يَدۡخُلُونَہَا وَمَن صَلَحَ مِنۡ ءَابَآٮِٕہِمۡ وَأَزۡوَٲجِهِمۡ وَذُرِّيَّـٰتِہِمۡ‌ۖ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيۡہِم مِّن كُلِّ بَابٍ۬ (٢٣) سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡ‌ۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ

[yaitu] surga ’Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (23) [sambil mengucapkan]: "Salamun `alaikum bima shabartum" [2], Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
 
Ketika belum terkabul/menemui kesulitan, katakanlah“ Insya Allah ini yang terbaik. Kalimat ini paling tepat diucapkan oleh mereka yang dipecat, semoga mendapat ganti yang terbaik, karena orang yang paling mulia di sisi Allah adalah mereka yang paling takut kepada Nya. Semangat meraih kesenangan dunia adalah penyesalan, orang jawa bilang"Yen duwe kepinginan ojo mekso-mekso mundak cobane teko).

Yang benar” Apabila mempunyai keinginan, berdo’alah (Ya Allah apabila hal ini .......baik, mudahkanlah, dan apabila buruk maka palingkan dari hal itu. Mirip dengan permintaan Nabi Musa (agar dipisahkan dari golongan orang-orang fasik).

Saya kemarin  menemui kesulitan (anak yang terakhir/Mahdiyah) mau dijemput kakaknya (ke pesantren tahfiz anak-anak) lantas suami marah, dan aku hanya berdo’a dengan mantap akan terkabul/karena sedih:

   اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهُ عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَ عَلَيْهِ


Ya Allah ! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu  kebaikan ( sebut nama orang yang anda maksudkan ) dan kebaikan wataknya  dan aku berlindung kepadaMu  dari kejelekan ( ……………….) dan kejelekan wataknya . [11]


Ketika aku berdo'a, lebih suka memulai dengan menyebut nama-nama Allah Yang Agung (Yaa dzal Jalaali Wal Ikram, Ya hayyu Yaa Qayyum terkadang dengan nama yang lain.

 

Tidak lama suami bilang” Ya tidak apa-apa (aku ikut mengantarkan asal pesawatnya gratis) Atas pertolongan Allah sehingga anak-anak berhasil memperjuangkan adiknya. Semakin mendekat kepada rahmat, mudah terkabul. Dalam QS Al Baqarah 186:

 وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ   

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka [jawablah], bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi [segala perintah] Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Adanya belum terkabul (Allah menguji keimanan hamba Nya) karena ujian itu sebagai penyebab (mudah menerima kebenaran, penghapus dosa) Allah bertanya dalam QS Al Baqarah 214:

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُم‌ۖ مَّسَّتۡہُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِ‌ۗ أَلَآ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ۬

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu [cobaan] sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan [dengan bermacam-macam cobaan] sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Do’a terkabul ketika butuh, sebagaimana aku sekarang terkabul (tidak dipaksa sujud ke tanah/tidak diharamkan sajadah) meskipun aku  memilih yang termudah berdasarkan hadis" Dimana saja kamu jumpai waktu salat maka salatlah, bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci.
 
Do’a terkabul sebab ta'at/banyak beribadah. Namun ketika ada yang melanggar
syari'at/syirik tapi bisa terkabul (itu atas bantuan jin/khadamnya wirid yang membantunya).



                                         Wassalam.
Minggu, 24 Juli 2016

KORUPSI ITU KEZALIMAN.







                                     KORUPSI ITU TERMASUK KEZALIMAN.






Kena apa korupsi dilindungi, Ahok di anggap manusia terbaik?
Ketika korupsi yang dilakukan Ahok, banyak yang protes (mestinya dipenjara) namun dilindungi oleh bapak Presiden JOKOWI  (terkesan tidak bersalah karena tidak niat korupsi).

Komentar Faizah:
a)Pentingnya melaksanakan perintah (untuk menulis, mendatangkan dua orang saksi/wakil) agar tidak bisa alasan (salah  faham/salah mencatat, tidak mudah diingkari) Begitu juga dalam QS Al Baqarah 282:


يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيۡنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ۬ مُّسَمًّ۬ى فَٱڪۡتُبُوهُ‌ۚ وَلۡيَكۡتُب بَّيۡنَكُمۡ ڪَاتِبُۢ بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ وَلَا يَأۡبَ كَاتِبٌ أَن يَكۡتُبَ ڪَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُ‌ۚ فَلۡيَڪۡتُبۡ وَلۡيُمۡلِلِ ٱلَّذِى عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ وَلۡيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُ ۥ وَلَا يَبۡخَسۡ مِنۡهُ شَيۡـًٔ۬ا‌ۚ فَإِن كَانَ ٱلَّذِى عَلَيۡهِ ٱلۡحَقُّ سَفِيهًا أَوۡ ضَعِيفًا أَوۡ لَا يَسۡتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلۡيُمۡلِلۡ وَلِيُّهُ ۥ بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ وَٱسۡتَشۡہِدُواْ شَہِيدَيۡنِ مِن رِّجَالِڪُمۡ‌ۖ فَإِن لَّمۡ يَكُونَا رَجُلَيۡنِ فَرَجُلٌ۬ وَٱمۡرَأَتَانِ مِمَّن تَرۡضَوۡنَ مِنَ ٱلشُّہَدَآءِ أَن تَضِلَّ إِحۡدَٮٰهُمَا فَتُذَڪِّرَ إِحۡدَٮٰهُمَا ٱلۡأُخۡرَىٰ‌ۚ وَلَا يَأۡبَ ٱلشُّہَدَآءُ إِذَا مَا دُعُواْ‌ۚ وَلَا تَسۡـَٔمُوٓاْ أَن تَكۡتُبُوهُ صَغِيرًا أَوۡ ڪَبِيرًا إِلَىٰٓ أَجَلِهِۦ‌ۚ ذَٲلِكُمۡ أَقۡسَطُ عِندَ ٱللَّهِ وَأَقۡوَمُ لِلشَّہَـٰدَةِ وَأَدۡنَىٰٓ أَلَّا تَرۡتَابُوٓاْ‌ۖ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَـٰرَةً حَاضِرَةً۬ تُدِيرُونَهَا بَيۡنَڪُمۡ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَلَّا تَكۡتُبُوهَا‌ۗ وَأَشۡهِدُوٓاْ إِذَا تَبَايَعۡتُمۡ‌ۚ وَلَا يُضَآرَّ كَاتِبٌ۬ وَلَا شَهِيدٌ۬‌ۚ وَإِن تَفۡعَلُواْ فَإِنَّهُ ۥ فُسُوقُۢ بِڪُمۡ‌ۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۖ وَيُعَلِّمُڪُمُ ٱللَّهُ‌ۗ وَٱللَّهُ بِڪُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah [1] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menulisnya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menulisnya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan [apa yang akan ditulis itu], dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah [keadaannya] atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu]. Jika tak ada dua orang lelaki, maka [boleh] seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan [memberi keterangan] apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak [menimbulkan] keraguanmu, [Tulislah mu’amalahmu itu], kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, [jika] kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan [yang demikian], maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Pemberian yang ada maksud itu mirip suap, padahal Rasul mendo'akan " Semoga Allah melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap (berbahaya).

Ketika yang lain bersalah mereka dipenjara, kena apa dia tidak? Padahal di hari kiamat yang ditanyakan oleh Allah adalah (Raja/presiden) Rasul bersabda (Allah berfirman) Aku Raja, Aku Raja, dimanakah Raja-Raja Dunia? Adil disukai rakyat/tanda keberuntungan. Untuk itu dijelaskan dalam QS Al Mukminun 8 :

وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِأَمَـٰنَـٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٲعُونَ
  
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat [yang dipikulnya] dan janjinya. Selanjutnya Allah menjelaskan(begitu juga orang mukmin yang menjaga salatnya, maka bagi mereka akan mewarisi Surga Firdaus ,kekal selamanya.Ya Allah jadikanlah aku termasukgolongan mereka.


b)Ahok bukan manusia terbaik/dia kafir, meskipun GP Anshor menyatakan (Ahok manusia terbaik karena memberi manfa’at)

Memberi manfa’at satu golongan merampas haknya yang lain, itu kezaliman. Manusia terbaik itu dijelaskan dalam QS Ali Imran 110:

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنڪَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ‌ۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡڪِتَـٰبِ لَكَانَ خَيۡرً۬ا لَّهُم‌ۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَڪۡثَرُهُمُ ٱلۡفَـٰسِقُونَ  

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ketika kebenaran disampaikan, sebahagian menerima, yang menolak/memusuhi itu orang fasiq, yang terbaik adalah orang yang beriman dan mengajak kepada kebaikan, suka amar makruf nahi mungkar. Dalam QS Ali Imran 104:

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٌ۬ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; [1] merekalah orang-orang yang beruntung.

Dalam berdakwah, jangan bercerai berai/yang bersatu untuk memperkuat persatuan ummat (islam) Dalam QS Ali Imran 105-106:

وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُ‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١٠٥) يَوۡمَ تَبۡيَضُّ وُجُوهٌ۬ وَتَسۡوَدُّ وُجُوهٌ۬‌ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡوَدَّتۡ وُجُوهُهُمۡ أَكَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَـٰنِكُمۡ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (105) pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya [kepada mereka dikatakan]: "Kenapa kamu kafir
sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu"

Balasan tersebut, dikarenakan para da’i yang memecah belah ummat islam (berbahaya) Adapun para da’i yang bisa menyebabkan ummat selamat/masuk islam, maka diberi balasan dalam QS Imran 107-108:

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبۡيَضَّتۡ وُجُوهُهُمۡ فَفِى رَحۡمَةِ ٱللَّهِ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (١٠٧) تِلۡكَ ءَايَـٰتُ ٱللَّهِ نَتۡلُوهَا عَلَيۡكَ بِٱلۡحَقِّ‌ۗ وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلۡمً۬ا لِّلۡعَـٰلَمِينَ (١٠٨

Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah [surga]; mereka kekal di dalamnya. (107) Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya

Ketika ada berita (bintang pamungkas) seakan-akan mengajak untuk melawan Cina (yang berdatangan di Indonesia) dan aku sebagai istri (serba terikat hukum) hanya bisa berdo’a” Ya Allah perbaikilah negriku ini, Engkau Yang Berhak Memberi ampunan/azab. Dalam QS Al Maidah 40:

أَلَمۡ تَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ لَهُ ۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ‌ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬

Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah! Balaslah kebaikan dengan ampunan, kejahatan dengan peringatan. Banyak fitnah (untuk menjatuhkan nama islam/merubah isi al kitab) mirip pesan Allah dalam QS Al Maidah 41:


۞ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ لَا يَحۡزُنكَ ٱلَّذِينَ يُسَـٰرِعُونَ فِى ٱلۡكُفۡرِ مِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِأَفۡوَٲهِهِمۡ وَلَمۡ تُؤۡمِن قُلُوبُهُمۡ‌ۛ وَمِنَ ٱلَّذِينَ هَادُواْ‌ۛ سَمَّـٰعُونَ لِلۡڪَذِبِ سَمَّـٰعُونَ لِقَوۡمٍ ءَاخَرِينَ لَمۡ يَأۡتُوكَ‌ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ مِنۢ بَعۡدِ مَوَاضِعِهِۦ‌ۖ يَقُولُونَ إِنۡ أُوتِيتُمۡ هَـٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمۡ تُؤۡتَوۡهُ فَٱحۡذَرُواْ‌ۚ وَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ فِتۡنَتَهُ ۥ فَلَن تَمۡلِكَ لَهُ ۥ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔا‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمۡ‌ۚ لَهُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَا خِزۡىٌ۬‌ۖ وَلَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬
      
Hai Rasul (Muhammad), janganlah engkau disedihkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba dalam kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan [juga] di antara orang-orang Yahudi. [Orang-orang Yahudi itu] amat suka mendengar [berita-berita] bohong [1] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; [2] mereka merobah [3] perkataan-perkataan [Taurat] dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini [yang sudah dirobah-robah oleh mereka] kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun [yang datang] dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.
   
Kecuali bagi mereka yang berani seperti Nabi Ibrahim (menghancurkan berhala yang mereka kagumi) dan membiarkan berhala yang paling besar. Ketika ditanya, maka Ibrahim berkata dalam QS Al Anbiyak 63-64:


قَالَ بَلۡ فَعَلَهُ ۥ ڪَبِيرُهُمۡ هَـٰذَا فَسۡـَٔلُوهُمۡ إِن ڪَانُواْ يَنطِقُونَ (٦٣) فَرَجَعُوٓاْ إِلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ فَقَالُوٓاْ إِنَّكُمۡ أَنتُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ

Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". (63) Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya [diri sendiri]", (

Meskipun demikian mereka tidak semua beriman bahkan Ibrahim dibakar, lantas pembelaan Allah datang (api terasa dingin) dalam QS Al Anbiyak 68-69:

قَالُواْ حَرِّقُوهُ وَٱنصُرُوٓاْ ءَالِهَتَكُمۡ إِن ڪُنتُمۡ فَـٰعِلِينَ (٦٨) قُلۡنَا يَـٰنَارُ كُونِى بَرۡدً۬ا وَسَلَـٰمًا عَلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ
Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". (68) Kami berfirman: "Hai api jadilah kamu dingin, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"

Semoga bermanfa’at bagi ummat.

Wssalam.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung