Rabu, 20 Juli 2016
HARUSKAH KITA IRI?
01.06 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
HARUSKAH
KITA IRI?
Kepada:
Yth: Bapak Presiden JOKOWI dan wakilnya
Di tempat.
Semoga Allah
memberi hidayah kepada orang yang mengikuti petunjuk.
Maaf, ketika
ada berita (penduduk Cina mau didatangkan ke Indonesia/pribumi banyak yang
dipecat (banyak yang demo).
Komentar
Faizah: Adanya rakyat tidak suka (merasa terjajah) Cina itu pengerusak Bumi Allah,
Indonesia malah miskin/banyak hutang karena jauh dari rahmat Nya. Diantara
penyebabnya, sombong/menolak kebenaran/tidak mau berdo’a, suka kebebasan) padahal
dalam QS Al A’raf 55-56:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ
تَضَرُّعً۬ا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ (٥٥) وَلَا تُفۡسِدُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ
إِصۡلَـٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفً۬ا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ۬
مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (
Berdo’alah
kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas [4]. (55) Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah [Allah]
memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut [tidak akan
diterima] dan harapan [akan dikabulkan]. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.
Pengaruh non
muslim ibarat penyakit kudis (mudah menular) Yang diharuskan iri berdasarkan
hadis “Tidak boleh hasud kecuali terhadap dua orang: Seorang yang diberi kepandaian
membaca Al Quran, dan ia membacanya diwaktu malam dan diwaktu siang, dan
seorang yang diberi kekayaan oleh Allah dan ia menafkahkannya diwaktu malam dan
diwaktu siang.
Ketika ada
berita (Dokter Amerika mengislamkan ratusan milter, Presiden Turki berhasil
menyebarkan syi’ar islam, Raja Arab Saudi (Salman bin Abdul Aziz) berhasil
mengalahkan Syi’ah dan membiayai ratusan para penghafal Al Quran. Setidaknya
kita sambut dengan ucapkan “Selamat" kepada mereka (para pemimpin Negara yang sukses)” Semoga Allah membalas dengan
kebaikan di Dunia maupun di Akhirat.
Menurutku
mereka itu baik dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Allah
memberi contoh (ucapan selamat) atas keta’atan Nabi Ibrahim (diperintah berdakwah menghadapi Raja Fir'aun, yang paling berat lagi
membunuh putranya/Ismail) dalam QS Ash Shoffat 103-108:
فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُ ۥ
لِلۡجَبِينِ (١٠٣)
وَنَـٰدَيۡنَـٰهُ أَن يَـٰٓإِبۡرَٲهِيمُ (١٠٤) قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا
كَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡمُحۡسِنِينَ (١٠٥) إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَـٰٓؤُاْ
ٱلۡمُبِينُ (١٠٦)
وَفَدَيۡنَـٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٍ۬ (١٠٧) وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِى ٱلۡأَخِرِينَ
(١٠٨)
سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ
Tatkala
keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis
[nya], [nyatalah kesabaran keduanya]. (103) Dan Kami
panggillah dia: "Hai Ibrahim, (104) sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu [1] , sesungguhnya demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105) Sesungguhnya
ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106) Dan Kami
tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar [2]. (107) Kami abadikan untuk Ibrahim itu [pujian yang baik] di kalangan
orang-orang yang datang kemudian, (108) [yaitu]
"Selamat/kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
Kapankah
kita menjadi manusia yang bersyukur/ta’at kepada Allah? Karena hal itu jelas diperintah
dalam QS Al Furqon 50-52:
وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَـٰهُ
بَيۡنَہُمۡ لِيَذَّكَّرُواْ فَأَبَىٰٓ أَڪۡثَرُ ٱلنَّاسِ إِلَّا ڪُفُورً۬ا (٥٠) وَلَوۡ شِئۡنَا لَبَعَثۡنَا فِى ڪُلِّ
قَرۡيَةٍ۬ نَّذِيرً۬ا (٥١) فَلَا تُطِعِ ٱلۡڪَـٰفِرِينَ
وَجَـٰهِدۡهُم بِهِۦ جِهَادً۬ا ڪَبِيرً۬ا
Dan
sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya
mereka mengambil pelajaran [daripadanya]; maka kebanyakan manusia itu tidak mau
kecuali mengingkari [ni’mat]. (50) Dan andai kata Kami
menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang
memberi peringatan [rasul]. (51) Maka janganlah kamu
mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an
dengan jihad yang besar
Derajat
tinggi di sisi Allah, disebabkabkan keimanannya yang mantap/tawakkal, suka
salat, suka infaq, sehingga diberi ampunan dan rizki yang mulia. Layak kita iri
terhadap perbuatan tersebut. Dalam QS Al Anfal 2-4:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُہُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡہِمۡ
ءَايَـٰتُهُ ۥ زَادَتۡہُمۡ إِيمَـٰنً۬ا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ (٢) ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ
وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ (٣) أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
حَقًّ۬اۚ لَّهُمۡ دَرَجَـٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ۬ وَرِزۡقٌ۬ ڪَرِيمٌ۬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman [2] itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah [3] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka [karenanya] dan kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal, (2) [yaitu] orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (3) Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki [ni’mat]
yang mulia.
Perbuatan Nabi Ibrahim ada hikmah, agar ummat
islam bisa mengambil pelajaran, karena beliau berdo’a dalam QS Al Furqon 74:
رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٲجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٍ۬
وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati [kami], dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Sehingga Allah
membalas (Surga yang penuh dengan kenikmatan) karena ketika di dunia, memperjuangkan
hukum Allah/tidak memperjuangkan musuh Nya, dalam QS Al Furqon 75-76:
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُجۡزَوۡنَ
ٱلۡغُرۡفَةَ بِمَا صَبَرُواْ وَيُلَقَّوۡنَ فِيهَا تَحِيَّةً۬ وَسَلَـٰمًا (٧٥) خَـٰلِدِينَ فِيهَاۚ حَسُنَتۡ
مُسۡتَقَرًّ۬ا وَمُقَامً۬ا (٧٦
Mereka
itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi [dalam surga] karena
kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di
dalamnya, (75) mereka kekal di dalamnya. Surga itu
sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
Pertolongan
Allah, tidak ada yang bisa mengalahkannya. Contoh: Nabi Ibrahim dibakar oleh
kaumnya namun tidak mati, begitu juga yang memusuhinya/dihancurkannya (Raja
Abrahah, Raja Fir’aun malah ditenggelamkan kedalam lautan dan masih banyak
lagi.
Semoga menjadi pelajaran yang berkesan dan
bermanfa’at.
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar