pembukaan

Rabu, 28 September 2016

AYAM HALAL ATAUKAH HARAM?



                             AYAM HALAL ATAUKAH HARAM.

                                      https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTyqnMf7MGFjFEC9Qf_NAC13D2l-bS1CaF7iLV7Vlji9XnPMYJwBg

      

Sering saya dengar pertanyaan itu, namun ada dua jawaban yang membutuhkan perbandingan, diantaranya:

a)Ulama  menghalalkan.
b)Ada yang mengharamkan.


a)Ulama  menghalalkan.
1)Karena tidak ada dalil yang mengharamkan/didalam Al Quran/hadis, apalagi kita dilarang memutuskan haram/wajib, kecuali lafaznya jelas. Ada hadis (Rasul pernah memakan dajjajah) mereka berpedoman yang jelas haram, berkaitan QS An Nahl 115:

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih (dengan menyebut nama) selain Allah, tetapi barang siapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sungguh, Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.  

Begitu juga hewan yang hidup di dua alam (ular, buaya, nyambek) dan lain sebagainya. Allah Maha Pengampun, yang jelas haram, diberi keringanan  (sebagai bukti bahwa islam itu mudah) Yang baik-baik dihalalkan dan yang menjijikkan diharamkan, berkaitan dengan QS Al A’raf 157:

Dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka, dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka.
Termasuk ikan laut yang masih segar, meskipun belum sempat dibunuh dengan baca bismillah (ulama berpendapat halal) karena bangkai ikan /belalang  berbeda dengan hewan darat yang mudah untuk disembelih (kambing, unta, sapi)dan lain sebagainya.
   
2)Mereka mengartikan mihlab adalah cengkeram (burung Elang/pemakan bangkai) sehingga ayam tidak termasuk hewan yang dilarang untuk dimakan.   

3)Tidak berani mengharamkan.
Karena dalilnya tidak jelas, lebih baik diam (sisi lain menambah gizi, sisi lain kena flu burung) melihat kondisi tubuh. Apabila kita mengharamkan yang halal, Jibril tidak mungkin menegurnya, berbeda dengan Rasul ketika mengharamkan madu. Dalam QS At Tahrim    

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَ‌ۖ تَبۡتَغِى مَرۡضَاتَ أَزۡوَٲجِكَ‌ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬


Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sebenarnya yang haram sudah jelas, namun dizaman sekarang, suka membahas yang baru-baru, padahal islam sudah sempurna ketika Rasul mengakhiri tugas dakwahnya. Dalam QS Al Maidah 3:

ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِينً۬ا‌

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
  
b)Ada yang mengharamkan.
1)Berpedoman hadis” Rasul melarang (memakan) hewan yang punya mihlab. Mereka mengartikan mihlab itu cakar, ayam makanannya tahi/menjijikkan.

2)Pesan Allah” Apa-apa yang datang kepadamu dari Rasul, maka buatlah pedoman, dan apa-apa yang kalian dilarang oleh Rasul, maka hindarilah.

Komentar Faizah: Dalilnya benar, tapi kurang pas apabila mengharamkan ayam, karena tidak semua larangan itu haram (dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya) QS Al Isro 29. Larangan berlebihan dalam berinfaq, padahal Rasul sendiri semua hartanya untuk ummat. Begitu juga bau tidak sedap, Rasul tidak suka, karena didampingi malaikat (bawang merah/rokok) dan yang  biasa disebut makruh.  

Begitu juga tidak semua perintah itu wajib (witir, tahajjud) yang biasa disebut sunnah. Pembahasan yang berlebihan, allah tidak suka, menyebabkan yang lebih penting (larangan/perintah terabaikan) lebih baik sampaikan ayat-ayat Al Quran, karena dia sebagai peringatan. Rusakya bangsa dulu karena banyak tanya, banyak bicara banyak salah kecuali kalamullah.

Dengan izin Allah, apabila yang disampaikan itu kabar gembira/peringatan, maka orang yang beriman lebih semangat dalam beribadah.

                                    Semoga bermanfa’at.

                                              Wassalam.  
  
Alamat blog: www.faizahmahrus.blogspot.com

 

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung