Rabu, 08 April 2015
MULIA SEBAB TAQWA HINA SEBAB DURHAKA
05.58 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah adalah
yang paling taqwa, adapun orang yang meninggalkan syari’at menjadi hina.
Berdasarkan kenyataan yang sering terjadi antara lain:
a)Wanita yang hina.
b)Pelit dan kejam.
a)Wanita yang hina.
Wanita sering menjadi korban karena suka menampakkan perhiasan
yang jelas dilarang, akibatnya tangan dipotong oleh perampok dan emasnya
diambil, ada yang dibunuh pacarnya dan jasadnya dipotong-potong, karena dia
suka kebebasan/menganggap biasa terhadap lelaki yang bukan muhrim, belum di
Akhirat sudah disiksa. Mereka melanggar pesan Allah dalam QS An Nur 31:
[24:31] Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Wanita supaya waspada terhadap ajaran agama, mengutamakan
mahram terutama di zaman sekarang banyak pembunuhan/kejahatan, kita hanya ingat
bahwa Rasul pernah menyuruh Abdur Rahman/saudara Aisyah untuk mendampingi
Aisyah ketika umrah, untuk itu ketika masuk tanah suci harus ada mahram. Sewaktu-waktu
kesehatan melemah atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang menolong
bukan orang lain.
Terkadang mencari ilmu dibuat alasan, kebebasan (lelaki/perempuan)
tanpa memperhatikan rahasia ayat hijab. tanggung jawab ortu, dosen dan para
pengasuh. Dari mana bisa memperoleh/menyampaikan ilmu yang benar kalau banyak melanggar?
Mereka kurang pas dalam menafsiri QS Al
Mujadalah 11:
Artnya:Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Maha Teliti terhdapapa-apa yang kamu kerjakan.
Ayat diatas menunjukkan, orang yang akan diangkat derajatnya
oleh Allah adalah:
1)Orang yang beriman(mereka yang berpedoman Al Quran bukan
yang meninggalkannya).
2)Orang yang diberi ilmu (bukan ilmu yang menyesatkan).
Selama keta’atan dilaksanakan maka derajat/ilmu akan datang,
sebagaimana para Nabi/orang-orang yang salih, meskipun tanpa ijazah tapi
derajat mereka melebihi dari semua orang karena mendapat ilmu hikmah,
difahamkan oleh Allah. Dalam QS Al Anbiya 79-80:
[21:79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.
[21:80] Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
[21:80] Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
b) Pelit dan kejam.
Kedua sifat ini yang dimiliki oleh Qabil, korbannya tidak diterima karena tidak ikhlas/terpaksa,
sedangkan korban Habil diterima karena berdasar taqwa/ta’at perintah, akhirnya adiknya Habil
dibunuh. Dalam QS Al Maidah 27:
[5:27] Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Kekejaman Qabil sehingga membunuh adiknya yang tidak
bersalah, sebagai penyebab dia termasuk penghuni Neraka, karena hadis"Orang pelit jauh dari Surga dekat dengan
Neraka" sebagai balasan/kerugian (karena ada perasaan hasud). Dalam QS Al Maidah 29-30:
[5:29] "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
[5:30] Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi
[5:30] Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi
Habil memilih sabar/pasrah ketika akan dibunuh/tidak
membalasnya, mirip dengan QS An Nahl 126:
[16:126] Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
Allah yang memberi ni’mat dan rizki menganjurkan agar manusia
bersyukur dan mengeluarkan yang baik-baik/jangan yang buruk. Dalam QS Al
Baqarah 267-268:
[2:267] Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
[2:268] Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
[2:268] Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
Ayat selanjutnya, Allah memberi ilmu hikmah terhadap mereka
yang menginfakkan sebahagian rizkinya. Dalam QS Ali Imran 269:
[2:269] Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
Bahaya orang yang tidak menepati janji dan kelebihan orang
yang infak secara samar. Dalam QS Al Baqarah 270-271:
[2:270] Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.
[2:271] Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[2:271] Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Penyebab dekat kepada Allah bukan karena banyaknya
harta/anak namun karena beriman dan beramal salih akan mendapat balasan
berlipat ganda. Dalam QS Saba 37-39:
[34:37] Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).
[34:38] Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melemahkan (menggagalka azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam azab.
[34:39] Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
[34:38] Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melemahkan (menggagalka azab Kami), mereka itu dimasukkan ke dalam azab.
[34:39] Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
Diantara kelebihannya lagi (dekat dengan Surga jauh dari
Neraka) namun Allah itu baik dan menerima dari yang baik. Untuk itu sadaqah
dari sumber yang haram tidak diterima(hasil riba, penjualan anjing, kucing,
pelacur, artis, dan lain sebagainya).
Semoga apa yang saya sampaikan ini
bermanfa’at dunia akhirat.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar