Selasa, 18 November 2014
GENDAM DAN GUNA-GUNA
04.10 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kejadian tersebut sering saya dengar dan mereka bertanya,
bagaimana cara mengatasinya?
Komentar Faizah:
1)Gendam itu tidak wajar dan mereka minta bantuan dari
jin/setan/berupa jimat dan bacaan-bacaan dari dukun yang jelas syirik, namun
dia takut/minder terhadap orang yang baik/aktif salat dan suka berdo’a, untuk
itu kita bentengi diri kita:
a. Kita perhatikan kewajiban (jaga
salat, berdo’a pagi sore, jangan lupa sadaqah) karena keni’matan yang kita
terima dan yang kita keluarkan hendaknya seimbang sebelum harta itu diambil
oleh Allah sebagai penyuci atau akan diangkat derajatnya tapi kurang ibadahnya,
jadi ujian didatangkan sebagai penghapus dosa.
Biasakan berdo’a:
للهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari bala` yang sangat, menjumpai celaka, takdir yang jelek, dan musuh yang gembira
b) Biasakan membaca Al Quran sebagai tabir dari gangguan
setan, atau membaca do’a-do’a perlindungan dari perbuatan setan. Sebagaimana
tercantum dalam QS Al Mukminun 97-98:
رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ. وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
.
Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.
Atau ayat Kursi. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah
255:
[2:255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Apalagi sekarang banyak berita penculikan anak-anak, untuk
itu aku berpesan kepada dua anakku yang masih netap di rumah, setelah selesai
salat dahulukan muroja'ah Al Quran atau do’a-do’a yang paling mudah/surat Al
Ikhlas:
[112:1] Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
[112:2] Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
[112:3] Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
[112:4] dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Al Falaq:
[113:1] Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
[113:2] dari kejahatan makhluk-Nya,
[113:3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
[113:4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
[113:5] dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
[113:2] dari kejahatan makhluk-Nya,
[113:3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
[113:4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
[113:5] dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
An Naas:
[114:1] Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia
[114:2] Raja manusia.
[114:3] Sembahan manusia.
[114:4] Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
[114:5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
[114:6] dari jin dan manusia.
[114:2] Raja manusia.
[114:3] Sembahan manusia.
[114:4] Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
[114:5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
[114:6] dari jin dan manusia.
Diulangi masing-masing tiga kali tiupkan ke dua tapak tangan
lantas diusapkan keseluruh tubuh untuk keselamatan, Insya Allah selamat dari
semua gangguan-gangguan. Karena semua itu hanya tipu daya setan, kita sudah
mantap bahwa semua tipu daya mereka itu lemah. Sebagaimana tercantum dalam QS
An Nisa 86:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
sesungguhnya tipu daya setan itu lemah
"sesungguhnya tipu daya setan itu lemah"
2)Guna-Guna.
Sehingga apa saja yang diminta oleh pencuri itu
diberikannya.
Ternyata dia (yang menjadi korban) itu malas bersedekah,
terlalu mendahulukan dan memanja anaknya, tidak memperhatikan orang lain,
sehingga diambil oleh Allah dengan cara paksa.
Ada yang tertipu karena pembicaraan yang terlalu halus,
untuk itu hati-hatilah terhadap sifat-sifat orang Munafik (ketika berbicara
mereka bagaikan kayu yang disandarkan). Sebagaimana tercantum dalam QS Al
Munafiqun 4:
[63:4] Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Cara ini banyak dipakai oleh orang-orang yang suka debat,
saling membantah dengan menggunakan ilmu mantiq agar orang yang diajak bicara
tidak bisa menjawab. Untuk itu aku tidak suka, lebih baik diam karena tidak ada
yang bisa mengalahkan perkataan orang yang ahli mantiq. Begitu juga orang
–orang Syi’ah yang suka dialog, hindari mereka agar tidak merusak akidah kita.
Sebenarnya kejadian–kejadin di Zaman sekarang yang berbau
dzalim, karena masyarakatnya yang kurang bertauhid, kurang adanya kesabaran
dalam menjalani hidup, sehingga lupa bahwa betapa beratnya ancaman mendzalimi,
karena dosa mereka akan diberikan kepadanya sedangkan pahala mereka diberikan
kepada yang di dzalimi. Inilah yang disebut Muflis. Sebagaimana tercantum dalam
hadis:
هَلْ تَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ قَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصِيَامٍ وَصَلَاةٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ عِرْضَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا فَيُقْعَدُ فَيَقْتَصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Apakah kamu mengetahui siapakah orang yang pailit ? “. Mereka berkata: “ Orang yang pailit adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda “. Rasulullah bersabda: “ Seorang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala salat , puasa dan zakat disamping mencaci orang ini , menuduh berzina orang ini , makan harta orang ini , menumpahkan darah orang ini , lalu ini di beri dari kebaikannya dan ini di beri dari kebaikannya. Bila kebaikannya telah habis sebelum bisa melunasi kewajibannya maka kesalahan dan dosa mereka di berikan kepadanya, lalu dia di lemparkan ke Neraka . Sungguh hak diberikan kepada pemiliknya pada hari Kiamat hingga kambing yang tidak bertanduk akan membalas kepada kambing yang bertanduk
Maka dari itu sebelum balasan (Neraka) lebih baik diperintah
memotong tangan bagi yang merampas hak/waris, merampok, mencuri, Korupsi dan
lain sebagainya. Di potong tangan maksudnya agar tidak mengulangi lagi
perbuatan yang berbahaya akhiratnya. Di dukung lagi dalam QS Al Maidah 45:
Perintah Allah semata-mata demi kemaslahatan manusia itu
sendiri tapi jarang yang memahaminya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah
178:
[2:178] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih
Yang mati terbunuh dimedan peperangan, tidak bisa masuk
Surga apabila punya hak Adami. Harus dikembalikan haknya.
Yang sering terjadi, ketika hutang bicaranya lebih dari halus, setelah tepat waktu pembayaran hanya alasan yang ada.
aku cuma berpesan:
Yang sering terjadi, ketika hutang bicaranya lebih dari halus, setelah tepat waktu pembayaran hanya alasan yang ada.
aku cuma berpesan:
Semoga bermanfa’at dan lebih berhati-hati terhadap hak Adami
sebelum ajal menjemput kita.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar