Rabu, 26 November 2014
SUAMI YANG DI SEGANI
03.48 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Diantara para suami yang disegani oleh para istrinya yaitu
Rasulullah sallallahu Alaihi wasallam.
Mungkin karena sikap dan sifatnya yang jarang dimiliki oleh seseorang,
sehingga layak disebut oleh Allah sebagai manusia teladan yang layak untuk dicontoh.
Tidak akan salah keputusan Allah, berbeda dengan keputusan manusia (yang sana
mengatakan baik yang sini protes) itulah berbedaan Kholiq dengan Makhluq.
Hampir semua ummat yang beriman begitu juga Allah dan para
Malaikat suka bersalawat kepada Nabi, sebagai tanda bahwa kepribadiannya
memiliki kelebihan yang luar biasa (jujur, sabar, menghargai istri, bijaksana/tidak
berlebihan dalam berbicara, adil dan kasih sayang).
1)JUJUR:
Ketika berdagang beliau dipercaya oleh Khadijah, kemudian
menjadi istrinya. Meskipun beliau terkenal cakep dan usianya jauh lebih muda
dibanding istrinya yang janda punya anak dari bapak pertama, tapi Rasul tidak
pernah mengkhianatinya.
2)SABAR:
Beliau menjalani
hidup dengan penuh kesabaran, tidak banyak tingkah yang menyebalkan istri, meskipun
ada perasaan berat dihati (kurang seimbang) namun beliau tekun beribadah, juga
termasuk orang yang paling baik terhadap istrinya, beliau menerima wahyu di Gua
Khira sebagai tanda diangkat menjadi Nabi/Rasul, karena kesabarannya, tidak
lama Khadijah wafat.
3)MENGHARGAI ISTRI:
Setelah wafatnya Khadijah, beliau tidak langsung menikah,
tapi tiga tahun dari wafatnya khadijah beliau menikah denganku, kata Aisyah.
Beliau memberi mahar kepada para istrinya dengan 12 setengah uqiyah dari Emas
(bisa dibuat membeli 12 onta lebih) hadisnya tercantum dalam blog yang berjudul
“RUMAH TANGGA BAHAGIA” Tahun/bulan 2012/Agustus.
Komentar Faizah: Sebagai tanda menghargai istri, meskipun
mereka janda (kecuali Aisyah) namun maharnya dibesarkan, beliau lebih dahulu
berkorban meskipun istri belum berbuat baik sedikitpun. Secara tidak langsung
mereka mengagumi terhadap kebaikan/kebijaksanaannya.
Disamping itu beliau pernah dinikahkan langsung oleh Allah
dengan istri anak angkatnya yang telah dicerai, yaitu istri Zaid. Sebagaimana
tercantum dalam QS Al Ahzab 37:
[33:37] Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Sebagai dasar bahwa Istri anak angkat yang sudah dicerai
boleh dinikahi. Begitu juga Allah yang menikahkan langsung tanpa wali, khusus
untuk Rasul dan kebebasan untuk menikahi wanita/yang menyerahkan diri kepadanya.
Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 50-51:
[33:50] Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mu'min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu'min. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[33:51] Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki diantara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun
[33:51] Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki diantara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun
Setelah diberi kebebasan dan
kekhususan maka beliau dilarang untuk menikah lagi meskipun wanita tersebut
mengagumkan. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 52:
[33:52] Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu
Rasul disegani para istrinya dan selalu
mendapat perhatian disisi Allah, semua
yang menyusahkannya maka Allah yang membela, sehingga para istrinya diberi pilihan
dan peringatan. Dalam QS Al Ahzab 28-29:
[33:28] Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
[33:29] Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
[33:29] Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
Aisyah dan istri yang lain
memilih Akhirat, andaikan mereka memilih kemewahan Dunia maka diceraikan oleh
Rasul dan diberi mut’ah dan inilah yang dibuat pedoman oleh ummat Islam hingga
sekarang.
Maksudnya menjadi ibu pimpinan
tidak layak hidup mewah, bermegah-megahan,
karena di Dunia bukan tempatnya kesenangan yang sempurna tapi untuk berkorban,
sehingga di Akhirat mendapat pahala yang besar, apabila berbuat keji yang nyata
maka azabnya 2 kali lipat karena dibuat pedoman oleh bawahan. Sebagaimana
tercantum dalam QS Al Ahzab 30:
[33:30] Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
4)BIJAKSANA:
Tidak berlebihan dalam berbicara,
itulah diantara sifat yang disegani oleh istri.
Memberi nasihat memang
diperintah, namun apabila kurang pas dengan tuntunan maka menyebabkan sang
istri membantah. Untuk itu cara beliau menasihati para istrinya cukup
menyampaikan: Allah berfirman………. sehingga mereka menanggapi dan menta’atinya
dengan baik.
gistri fat yang ara.ra.zab 30:
bermegah-megahan,
5)ADIL DAN KASIH SAYANG:
Apabila kamu makan maka istrimu
berilah makan, apabila kamu memakai baju maka istrimu berilah baju, begitu juga
ketika Rasul diundang untuk makan, maka beliau bertanya: Aisyah? Betapa setia
beliau kepada istrinya, selalu berusaha menyenangkannya.
Waktu kesulitan/datang cobaan
maka istri ikut menanggungnya, inilah rahasia Rasul membesarkan mahar, bagi
yang menerima mahar tidak berharga semoga Allah membalas dengan yang lebih baik.
Allah melindungi para wanita,
yaitu mahar yang sudah diberikan tidak boleh diminta kembali, meskipun berupa
harta yang banyak, sebagaimana dalam QS An Nisa 20:
[4:20] Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ?
Kecuali wanita yang minta cerai/meninggalkan
suaminya maka Allah menjelaskan dalam firman Nya QS Al Mumtahanah 11:
[60:11] Dan jika seseorang dari isteri-isterimu lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu mengalahkan mereka maka bayarkanlah kepada orang-orang yang lari isterinya itu mahar sebanyak yang telah mereka bayar. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman.
Semoga bermanfa’at dan
apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.
Wassalam.
Selasa, 18 November 2014
GENDAM DAN GUNA-GUNA
04.10 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kejadian tersebut sering saya dengar dan mereka bertanya,
bagaimana cara mengatasinya?
Komentar Faizah:
1)Gendam itu tidak wajar dan mereka minta bantuan dari
jin/setan/berupa jimat dan bacaan-bacaan dari dukun yang jelas syirik, namun
dia takut/minder terhadap orang yang baik/aktif salat dan suka berdo’a, untuk
itu kita bentengi diri kita:
a. Kita perhatikan kewajiban (jaga
salat, berdo’a pagi sore, jangan lupa sadaqah) karena keni’matan yang kita
terima dan yang kita keluarkan hendaknya seimbang sebelum harta itu diambil
oleh Allah sebagai penyuci atau akan diangkat derajatnya tapi kurang ibadahnya,
jadi ujian didatangkan sebagai penghapus dosa.
Biasakan berdo’a:
للهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari bala` yang sangat, menjumpai celaka, takdir yang jelek, dan musuh yang gembira
b) Biasakan membaca Al Quran sebagai tabir dari gangguan
setan, atau membaca do’a-do’a perlindungan dari perbuatan setan. Sebagaimana
tercantum dalam QS Al Mukminun 97-98:
رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ. وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
.
Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.
Atau ayat Kursi. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah
255:
[2:255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Apalagi sekarang banyak berita penculikan anak-anak, untuk
itu aku berpesan kepada dua anakku yang masih netap di rumah, setelah selesai
salat dahulukan muroja'ah Al Quran atau do’a-do’a yang paling mudah/surat Al
Ikhlas:
[112:1] Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
[112:2] Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
[112:3] Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
[112:4] dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Al Falaq:
[113:1] Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
[113:2] dari kejahatan makhluk-Nya,
[113:3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
[113:4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
[113:5] dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
[113:2] dari kejahatan makhluk-Nya,
[113:3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
[113:4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
[113:5] dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
An Naas:
[114:1] Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia
[114:2] Raja manusia.
[114:3] Sembahan manusia.
[114:4] Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
[114:5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
[114:6] dari jin dan manusia.
[114:2] Raja manusia.
[114:3] Sembahan manusia.
[114:4] Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
[114:5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
[114:6] dari jin dan manusia.
Diulangi masing-masing tiga kali tiupkan ke dua tapak tangan
lantas diusapkan keseluruh tubuh untuk keselamatan, Insya Allah selamat dari
semua gangguan-gangguan. Karena semua itu hanya tipu daya setan, kita sudah
mantap bahwa semua tipu daya mereka itu lemah. Sebagaimana tercantum dalam QS
An Nisa 86:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
sesungguhnya tipu daya setan itu lemah
"sesungguhnya tipu daya setan itu lemah"
2)Guna-Guna.
Sehingga apa saja yang diminta oleh pencuri itu
diberikannya.
Ternyata dia (yang menjadi korban) itu malas bersedekah,
terlalu mendahulukan dan memanja anaknya, tidak memperhatikan orang lain,
sehingga diambil oleh Allah dengan cara paksa.
Ada yang tertipu karena pembicaraan yang terlalu halus,
untuk itu hati-hatilah terhadap sifat-sifat orang Munafik (ketika berbicara
mereka bagaikan kayu yang disandarkan). Sebagaimana tercantum dalam QS Al
Munafiqun 4:
[63:4] Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Cara ini banyak dipakai oleh orang-orang yang suka debat,
saling membantah dengan menggunakan ilmu mantiq agar orang yang diajak bicara
tidak bisa menjawab. Untuk itu aku tidak suka, lebih baik diam karena tidak ada
yang bisa mengalahkan perkataan orang yang ahli mantiq. Begitu juga orang
–orang Syi’ah yang suka dialog, hindari mereka agar tidak merusak akidah kita.
Sebenarnya kejadian–kejadin di Zaman sekarang yang berbau
dzalim, karena masyarakatnya yang kurang bertauhid, kurang adanya kesabaran
dalam menjalani hidup, sehingga lupa bahwa betapa beratnya ancaman mendzalimi,
karena dosa mereka akan diberikan kepadanya sedangkan pahala mereka diberikan
kepada yang di dzalimi. Inilah yang disebut Muflis. Sebagaimana tercantum dalam
hadis:
هَلْ تَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ قَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصِيَامٍ وَصَلَاةٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ عِرْضَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا فَيُقْعَدُ فَيَقْتَصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Apakah kamu mengetahui siapakah orang yang pailit ? “. Mereka berkata: “ Orang yang pailit adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda “. Rasulullah bersabda: “ Seorang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala salat , puasa dan zakat disamping mencaci orang ini , menuduh berzina orang ini , makan harta orang ini , menumpahkan darah orang ini , lalu ini di beri dari kebaikannya dan ini di beri dari kebaikannya. Bila kebaikannya telah habis sebelum bisa melunasi kewajibannya maka kesalahan dan dosa mereka di berikan kepadanya, lalu dia di lemparkan ke Neraka . Sungguh hak diberikan kepada pemiliknya pada hari Kiamat hingga kambing yang tidak bertanduk akan membalas kepada kambing yang bertanduk
Maka dari itu sebelum balasan (Neraka) lebih baik diperintah
memotong tangan bagi yang merampas hak/waris, merampok, mencuri, Korupsi dan
lain sebagainya. Di potong tangan maksudnya agar tidak mengulangi lagi
perbuatan yang berbahaya akhiratnya. Di dukung lagi dalam QS Al Maidah 45:
Perintah Allah semata-mata demi kemaslahatan manusia itu
sendiri tapi jarang yang memahaminya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah
178:
[2:178] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih
Yang mati terbunuh dimedan peperangan, tidak bisa masuk
Surga apabila punya hak Adami. Harus dikembalikan haknya.
Yang sering terjadi, ketika hutang bicaranya lebih dari halus, setelah tepat waktu pembayaran hanya alasan yang ada.
aku cuma berpesan:
Yang sering terjadi, ketika hutang bicaranya lebih dari halus, setelah tepat waktu pembayaran hanya alasan yang ada.
aku cuma berpesan:
Semoga bermanfa’at dan lebih berhati-hati terhadap hak Adami
sebelum ajal menjemput kita.
TERIMA KASIH DAN MOHON MAAF
03.07 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang berjasa, semoga rahmat Allah terlimpahkan kepadanya. Diantaranya:
a)Ibunda Nyai Hj Aminah, ayahanda KH Imam Hambali Abdullah yang membesarkan/mendidikku. Setelah wafatnya, maka suamiku ustadz Mahrus sebagai penerusnya, meskipun membutuhkan kesabaran, keta'atan dan pengorbanan, namun aku berpedoman:
Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, tidak ada hamba yang mema'afkan kecuali Allah akan menambah kemuliaan dan tidak ada orang yang merendahkan diri kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.
Perbedaan ummat Muhammad adalah suatu rahmat, semoga termasuk ilmu yang bermafa'at. Kakakku KH Hasyim Hambali/pendiri TPQ Asysayafi'iyyah, mudah-mudahan semua kebaikannya dibalas oleh Allah.
Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, tidak ada hamba yang mema'afkan kecuali Allah akan menambah kemuliaan dan tidak ada orang yang merendahkan diri kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.
Perbedaan ummat Muhammad adalah suatu rahmat, semoga termasuk ilmu yang bermafa'at. Kakakku KH Hasyim Hambali/pendiri TPQ Asysayafi'iyyah, mudah-mudahan semua kebaikannya dibalas oleh Allah.
b)Para pejuang yang berbahagia, termasuk para ustaz/ustazah, serta para darmawan yang budiman, semoga Allah membalas kebaikan dan perjuangan kalian dengan balasan yang terbaik(di dunia/akhirat).
c) Segenap Jama’ah Tahfidzil Qur an, semoga kalian diberi
kekuatan iman, meskipun semaan Al Quran sudah lama saya akhiri, namun dibaca ketika salat/berdzikir itu yang terbaik.
d)Raja Fahd bin Abdul Aziz
yang telah mengundangku (berdua Th 2003) untuk menunaikan ibadah Haji, ibarat surga dunia (pelayan-pelayannya bagaikan mutiara yang bertebaran) namun tidak ada pelayan wanita/terikat hukum. Tersedia mobil/sopir siap ngantar, bermacam buah/makanan, tempatnya serba mewah, mudah-mudahan semua kebaikannya diterima disisi Allah.
e)Anak-anakku: Ya Allah rahmatilah mereka (sabar dalam menempuh tahfidz serta memperjuangkan adik-adiknya) semoga dibalas oleh Allah dan bisa menjaga isi/hafalannya. dik-adiknya,
Do'a untuk semua saudara kita“ Ya Allah ampunilah
kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan
janganlah Engkau tanamkan kedengkian di hati kami terhadap orang-orang yang
beriman. Ya Tuhan kami sungguh Engkau Maha penyantun Maha penyayang. Terkadang perbuatan yang lalu berubah karena ada yang terbaik.
Diantara saran saya :
1 1)Aku sarankan bagi para pejuang agama Allah, ibu-ibu/hafidzat,
hendaknya memahami” Penghafal Al Quran adalah pembawa bendera Islam”
Tugas ini bukanlah tugas yang ringan karena belum cukup dibaca/diajarkan saja,
namun amar ma’ruf nahi mungkar hendaknya berpedoman dengannya, melancarkan
hafalan (ketika salat-salat sunnah) witirlah wahai ahlul Qur
an”.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf.
Wassalam
Alamat blog (www.faizahmahrus.blogspot.com)
No hp 082301907736/085785392579
Wassalam
Alamat blog (www.faizahmahrus.blogspot.com)
No hp 082301907736/085785392579
Langganan:
Postingan (Atom)