Kamis, 02 Oktober 2014
MANFA’AT MENSYUKURI NI’MAT DAN BAHAYA MENGKUFURINYA
13.57 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kedua sifat yang berlawanan ini, Allah akan memberi balasan
bagi hamba yang bersyukur dan yang kufur. Sebagaimana tercantum dalam QS Ibrahim 7:
[14:7] Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih
Dalam hal ini sebaiknya kita fahami maksud dari ayat tersebut.
1-
MANFA’AT MENSYUKURI NI’MAT.
Bersyukur dengan ucapan Al Hamdulillah/sujud syukur, selain itu
mendahulukan perjuangan/kebaikan dari
pada kehendak nafsunya, Dalam QS Ali Imran 92:
[3:92] Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Balasan sesuai dengan perbuatan, untuk itu Allah menyediakan
Telaga Kautsar yang memiliki banyak kebaikan. Dalam hadis sahih riwayat Imam
Muslim diceritakannya:
بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ
مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْم اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ) ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ
فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ
عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ مَا
تَدْرِي مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ
.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW dimuka kami ( di masjid), beliau tidur sebentar, lalu bangun dengan tersenyum. Kami berkata:”Mengapa anda tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab "Barusan tadi, aku dituruni surat, lalu beliau membaca :
( Basmalah dan QS Al Kautsar )
( Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang ). Sungguh Kami telah memberimu ( Muhammad ) nikmat yang banyak.
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah ( sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah )
Sungguh orang yang membencimu dialah yang terputus ( dari rahmat Allah )
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah ( sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah )
Sungguh orang yang membencimu dialah yang terputus ( dari rahmat Allah )
Kemudian, ....
Beliau bersabda: Tahukan kalian, apakah Al kautsar ? “. Kami menjawab; “ Allah dan RasulNya lebih tahu “. Beliau bersabda : “ Al kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku Azza Wajall yang mempunyai banyak kebaikan. Umatku akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah bejananya mirip bintang – bintang. Ada orang dari mereka yang dilarang mendekat. Aku berkata :“ Wahai Tuhanku! Dia ummatku“. Tuhanku berfirman:“ Kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu“. (Dia melakukan ajaran baru setelah kamu meninggal dunia )
Beliau bersabda: Tahukan kalian, apakah Al kautsar ? “. Kami menjawab; “ Allah dan RasulNya lebih tahu “. Beliau bersabda : “ Al kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku Azza Wajall yang mempunyai banyak kebaikan. Umatku akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah bejananya mirip bintang – bintang. Ada orang dari mereka yang dilarang mendekat. Aku berkata :“ Wahai Tuhanku! Dia ummatku“. Tuhanku berfirman:“ Kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu“. (Dia melakukan ajaran baru setelah kamu meninggal dunia )
Orang yang bisa mendatangi Telaga Kautsar adalah mereka yang mendirikan salat, menyembelih hewan korban
serta menghindari perbuatan bid’ah (yang tidak dilakukan oleh Rasul).
Karena perbuatan beliau sudah sempurna (tidak
memberatkan ummat) berilah khabar gembira kepada MUKHBITIN (orang-orang
yang tunduk patuh kepada Allah). Sebagaimana tercantum dalam QS Al Hajj 34-35:
[22:34] Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
[22:35] (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.
[22:35] (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.
Daging korban dibagikan (untuk dirinya dan untuk orang orang
yang meminta atau yang tidak meminta). Yang penting kita termasuk orang-orang
yang berbuat baik karena mengagungkan petunjuk Allah. Sehingga layak diberi
khabar gembira. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Hajj 37:
[22:37] Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Bagi orang yang bertaqwa maka disediakan oleh Allah Sungai-Sungai
yang keistimewaannya luar biasa, bermacam-macam buah, begitu juga ampunan.
Sebagaimana tercantum dalam QS Muhammad 15:
[47:15] (Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?
Mensyukuri ni’mat adalah perbuatan taqwa (yang disenangi
oleh Allah) oleh sebab itu orang yang mendahulukan perintah melupakan kesenangan,
maka diberi kebaikan di Dunia dan di Akhirat. Hal ini mirip dengan QS Al
Baqarah 201-202:
[2:201] Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"
[2:202] Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
[2:202] Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Rasul tidak
pernah meninggalkan Qurban, bagi ummatnya yang tidak mampu, beliau
menyembelih korban lagi untuk mewakilinya.
rcantum
dalam QS Al Hajj 34-35:memberatkan ummatnya.dalah mereka yang melasanakan salat dan
berkorban serta menghindari perbuatan bid'
Nabi Ibrahim diuji menyembelih putranya Ismail, begitu juga
ujian bagi Ismail yang masih kecil sudah mendapat ujian (akan disembelih) namun
dia ta’at dan mempersilahkan agar perintah itu dilksanakan, sehingga diganti oleh Allah dengan
Domba yang besar.
Begitu juga membangun Ka’bah adalah tugas yang berat, namun
beliau berhasil dan berdo’a sebagaimana
diterangkan dalam QS Al Baqarah 127:
[2:127] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Beliau juga berdo’a agar menjadi orang yang suka mendirikan
salat, diterima do’anya, diampuni dosanya. Sebagaimana tercantum dalam QS
Ibrahim 40-41:
[14:40] Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do'aku.
[14:41] Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
[14:41] Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
Korban Habil diterima karena taqwa dan ikhlas, dia berdo’a Ya Allah
terimalah korban kami. Begitu juga aku ikut berdo’a Ya Allah terimalah korban
kami. Sedangkan Qabil tidak diterima korbannya karena terpaksa. Dari sinilah aku lebih suka korban sendiri meskipun anak-anak juga menyembelihnya.
2)BAHAYA MENGKUFURINYA.
Mestinya kita lebih takut terhadap ancaman tersebut, dari
pada ancaman penjara, karena siksaan di Dunia masih bisa betaubat. Ingatlah! Kaumnya nabi Musa ketika dipanggil untuk salat (hari Sabtu) mereka mementingkan duniawi (ketika banyak ikan di Sungai)
mereka lupa. Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 65-66:
[2:65] Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".
[2:66] Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
[2:66] Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Mendahulukan Dunia Akhirat tidak
mendapat bagian apa-apa. Hal ini mirip dengan QS Al Baqarah 200:
فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ
Maka di antara manusia ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
Orang yang berkhianat dibenci oleh Allah.
Sebagaimana tercantum dalam QS Al Hajj 38:
[22:38] Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari ni'mat.
Allah mencintai orang-orang yang Darmawan dan
membenci orang yang pelit/kufur ni’mat. hadis:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنَ اللَّهِ
بَعِيدٌ مِنَ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنَ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنَ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ
بَخِيلٍ
Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat kepada surga, dekat kepada manusia, jauh dari neraka. Sedang orang pelit adalah jauh dari Allah, jauh dari surga dan jauh dari manusia, dekat kepada neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai oleh Allah dari pada seorang alim yang bakhil.
Orang yang darmawan suka berkorban, menghargai kebaikan seseorang dan pemaaf, padahal mereka
Terkadang menemui kesulitan, ketika mendekati Idul Adlha, banyak kebutuhan yang menyebabkan mondar
mandir, kalau mengalami seperti ini maka lupakan sementara, datangilah
panggilan Allah untuk menyembelih hewan korban, karena orang yang mengeluarkan
hartanya baik dalam keadaan lapang atau sempit, merekalah yang bisa
melaksanakan sebagian konsep untuk memasuki Surga yang luasnya tujuh langit dan
Bumi.
Semoga
bermanfa’at Dunia Akhirat.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar