Kamis, 10 Juli 2014
MASUKLAH ISLAM SECARA KAFFAH
22.17 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kepada :
Yth: KH. Hasyim Muzadi
Di
tempat.
Afwan Ustadz! Judul diatas merupakan suatu perintah,
meskipun singkat tapi berat dikerjakan, untuk itu perlu kita pikirkan, bagaimana caranya agar ummat Islam kuat
dalam memegang ajarannya secara kaaffah karena ada perintah. Dalam QS Al Baqarah 208 Allah berfirman:
[2:208] Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Perintah diatas
membutuhkan keImanan, kesabaran dan adanya persatuan Ummat Islam (saling memberi
nasihat agar tetap dalam kebenaran dan
tetap sabar) begitu juga pesan-pesan yang bisa menyelamatkan dari rekayasa non Muslim.
Diantaranya:
a)Jangan sampai terpesona oleh harta dan perintahkan salat.
Sebagaimana tercantum dalam QS Taha 131-132:
[20:131] Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
[20:132] Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa
Secara kenyataan,
banyak orang yang kehilangan iman sebab
uang, untuk itu Rasul telah menjelaskan bahwa orang Mukmin yang suka memberi itu
lebih baik dari pada yang diberi.
Saya khawatir terhadap diri sendiri, karena tidak
sedikit pemimpin yang mengajak kepada
kedurhakaan (Neraka). contoh: Orang mukmin yang mendapat sumbangan dana dari yahudi, otomatis ajaran yang disampaikan tidak sempurna dan banyak yang diabaikan, padahal Allah telah menjelaskan dalam QS Al
Qasas 41-43:
[28:41] Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.
[28:42] Dan Kami ikutkan la'nat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
(28:43] Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.
b) Jadilah orang yang darmawan, jangan sampai mementingkan diri sendiri, atau suka
diberi, karena harus menuruti kehendak sipemberi, oleh sebab itu Allah
menyukai orang-orang yang Darmawan. Sebagaimana hadis:
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن
الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha
Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak
yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di
shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا
هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan yang di atas lebih baik dari
tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang
dibawah adalah orang yang meminta.”
(HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلماً فهو يتقي فيه ربه
ويصل فيه رحمه، ويعلم لله فيه حقاً فهذا بأفضل المنازل
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang
pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu
agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk
menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka
inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”)
Apabila Allah menyukai para Darmawan, berarti benci kepada
orang yang bakhil karena berdampak negatif. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنَ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنَ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنَ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنَ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ
Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat kepada surga, dekat kepada manusia, jauh dari neraka. Sedang orang pelit adalah jauh dari Allah, jauh dari surga dan jauh dari manusia, dekat kepada neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai oleh Allah dari pada seorang alim yang bakhil.
Apabila orang Islam Darmawan (tidak suka diberi) maka musuh
Islam pun sulit untuk menjatuhkannya.
Biasanya sifat ini dimiliki oleh orang –orang yang memiliki
nafsul muthmainnah (jiwa yang tenang). Merekalah yang akan mendapat panggilan
untuk memasuki Surga Nya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Fajr 27-30:
[89:27] Hai jiwa yang tenang.
[89:28] Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
[89:29] Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
[89:30] masuklah ke dalam syurga-Ku.
Begitu juga bagi mereka yang berIman kepada Allah dan
berserah diri, menolak kejahatan dengan cara yang baik, maka para Malaikat sama
berkata “Janganlah takut/bersedih hati, mereka memberi khabar gembira dengan
keni’matan yang ada di Surga. Sebagaimana tercantum dalam QS Fussilat 30-35:
[41:30] Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
[41:31] Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.
[41:32] Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[41:33] Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
[41:34] Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
[41:35] Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.
c) Janganlah ta'at kepada orang Kafir atau Murtad yang berlagak Islam. Orang seperti itu tidak boleh di ta’ati
walaupun hanya sebagian, karena bisa menghapus amal kebaikannya. Sebagaimana
disebutkan dalam QS Muhammad 25-28:
[47:25] Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.
[47:26] Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka.
[47:27] Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?
[47:28] Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.
Semoga apa yang saya
sampaikan ini bisa bermanfa’at bagi pembaca dan ummat Islam semuanya.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar