Jumat, 25 Juli 2014
MENGATASI SUATU MASALAH
21.43 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Semua masalah ada jalan keluar, semua keberhasilan ada
cara. Mulai dari keluarga, lingkungan, negara, yang penting hukum
Allah/keadilan dilaksanakan, larangan dihindari, maka akan tenang dan aman,
namun apabila kemungkaran dipelihara, timbullah kekacauan/permusuhan karena ulah
manusia itu sendiri, apabila kebenaran ditegakkan, maka yang salah akan lenyap. Dalam QS Al Isra 81:
[17:81] Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap
Kemenangan ummat Islam dulu, karena bersatu dalam menegakkan
kebenaran, sehingga orang yang durhaka pasti kalah, karena tipu daya setan itu
lemah. Allah berfirman dalam QS an Nisa 76-78:
[4:76] Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
[4:77] Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.
[4:78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun ?
Hidup di Dunia tidak lepas dari masalah, untuk itu
membutuhkan rahmat Allah, karena Dialah yang bisa menghilangkan kesedihan dan
menyembuhkan penyakit, mengabulkan do’a seseorang, terutama bagi yang teraniaya, tidak ada tabir yang menghalanginya (do’anya terkabul).
Untuk itu Rasul berpesan;
اتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُوْمِ فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ
“Takutlah dari do’a orang yang teraniaya, karena do’anya tidak terbatasi oleh apapun dari Allah.” (Bukhari, 26, Kitab Mazdalim, 9, bab menjauhi do’a orang teraniaya)
Orang yang didzalimi, do’anya terkabul. Saya pernah
disakiti seseorang, karena dia hasud terhadap ni’mat Allah yang diberikan kepadaku,
maka aku tidak membalas hanya berdo’a (Allaahummakfiniihaa bimaa syikta …………..) lantas saya sebut namanya. Tidak lama
dia menemui musibah besar. Bila untuk laki-laki maka dlommirnya
dirobah. Sebagaimana yang masuk dalam hadis (Allaahummakfiniihii………….i as
syiktamanya perempuan tersebut u, maka aku tidak mampu membalas namun
aku berdo'h orang yang hsud t, mengabulkan do' ).
Andaikan dia bisa menerima saran yang baik, maka akan ku
lakukan karena ada perintah, namun diperbolehkan untuk membalas. Dalam QS An
Nahl 125-126:
[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[16:126] Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
Manusia tidak layak hasud/iri terhadap keni’matan orang
lain, karena hal itu bisa melenyapkan kebaikan seseorang, yang diperbolehkan iri, hanya dua perkara. Sebagaimana
tercantum dalam hadis:
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْانَ فَهُوَ يَتْلوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ
آتَاهُ اللهُ مَالاً فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ
Tidak boleh hasud, kecuali terhadap dua orang: Seorang yang diberi oleh Allah kepandaian membaca Al Quran, dan ia membacanya di waktu malam dan di waktu siang. Dan seorang yang diberi kekayaan oleh Allah dan ia menafkahkannya di waktu malam dan di waktu siang.” (Bukhari, 97 Kitab Tauhid, 45, bab sabda Nabi saw seorang yang diberi kepandaian membaca Al Qur’an dan ia mengamalkannya kepada orang lain
Dua amaliyyah tersebut, yang menyebabkan bahagia (di Dunia
merasa tenang, Akhirat selamat). Karena salat penghapus dosa/penenang hati, infak
bisa menghilangkan kesedihan. Kesabaran dan taqwa yang menyebabkan selamat dari Neraka.
Sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran 185-186:
[3:185] Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
[3:186] Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
Manusia tidak sadar, terkadang membeli kekafiran dengan iman
yang menyebabkan datangnya adzab. Sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran
177-178:
[3:177] Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih.
[3:178] Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.
Kesulitan Dunia bisa diusahakan baik dengan cara ikhtiar
atau berdo’a, sehingga Allah memberi sebab. Contoh: Ketika aku hamil yang ke 12/13, (kembar) kata
bidan: “Kalau melahirkan harus di RS karena butuh operasi”. Aku tidak siap,
tapi yaqin bahwa Allah akan mengabulkan do’a hamba Nya, maka aku sering bersujud dan berdo’a (hasbiyallaahu laailaaha Illaahu 'Alaihi Tawakkaltu Wahuwa rabbul 'Arsyil 'Adziim) yang
tercantum dalam QS At Taubah 129:
[9:129] Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".
Al Hamdulillah, disebabkan bacaan itu, sehingga proses
kelahirannyapun mudah (belum sempat berangkat ke RS sudah lahir) bagaikan orang
yang mimpi. Sekitar 2 jam sudah beres.
Setiap kesedihan yang menimpaku, maka aku ingat bahwa Rasul
membaca do’a:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Agung lagi Maha pengampun, Tiada Tuhan selain Allah – Tuhan penguasa langit dan bumi, Tuhan Arasy yang agung.[21] 7 X ( hilanglah seluruh kesedihan).
Hilang kesedihan seperti ada yang mengalihkan pandangan.
Jadinya, ya gak jadi susah.
Orang Mukmin berharap agar diterima taubatnya, karena hidup
hanya sekejap mata, bukan untuk bersenang –senang/mencari kebebasan.
Sebagaimana sahabat yang ikut berperang dalam keadaan peceklik tetap sabar, bagi
yang tidak mau ikut juga menderita (karena dibaikot oleh sahabat yang lain,
tidak diajak bicara, tidak dihiraukan) akhirnya bertaubat kepada Allah dengan
memperbanyak tahajjud dan bertaubat) maka dikabulkannya. Sebagaimana tercatum dalam QS At Taubah
117-119:
[9:117] Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,
[9:118] dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[9:119] Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Pantaslah dibaikot, karena semua dalam keadaan susah payah,
peceklik, tetap berangkat untuk memperjuangkan agama Allah, namun tiga orang
tersebut tidak mau resiko/bersenang –senang dirumah. Namun cara tersebut
disalah fahamkan oleh golongan-golongan yang mengaku benar sendiri, mereka
membaikot teman yang keluar. Padahal tidak boleh orang Islam permusuhan/tidak
menyapa lebih dari 3 hari. Apalagi mirip-mirip kebaikannya (tidak ada yang menonjol di bidang ilmu, perjuangan, jasa kepada masyarakat).
Ingat pernyataan
Rasul: Orang islam adalah orang yang tidak menyakiti saudaranya baik dengan
lisan atau dengan tangannya. Amar ma’ruf nahi mungkar memang diperintah, namun
menajiskan orang Islam (kebanyakan LDII). Begitu juga mengkafirkan adalah cara yang kurang tepat. Kita
fahamkan dulu, dengan cara yang bijak, berangsur-angsur, sebagaimana wahyu
diturunkan. Karena menerima kebenaran juga butuh waktu karena merasa berat.
Nabi asalnya bingung, lantas Allah memberi hidayah, fakir lantas kaya. Sebagaimana
tercantum dalam QS Ad Duha 7-8:
[93:7] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk
[93:8] Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Untuk itu kita bekali/persiapkan dulu diri kita dengan ilmu
dan memperbanyak kebaikan/jasa kepada orang lain, memperbanyak ibadah
(berdzikir) sebagai bekal seorang Da’i. Begitulah pesan Allah kepada Rasulnya.
Yang perlu diingat, adalah pesan Rasul” Barang siapa yang rendah diri, maka (derajatnya)
akan diangkat oleh Allah dan barang siapa yang sombong, akan direndahkan
(derajatnya) oleh Allah”.
Bacalah Al Quran! Bagi yang membacanya dengan lancar, maka
didampingi Malaikat yang mulia, adapun yang membacanya dengan terbata-bata, maka
mendapat dua pahala, maka tidak benar bagi orang yang malas membaca Al Quran dengan alasan tajwidnya tidak ada yang membenarkan, meskipun ada kelebihan bagi pembaca yang baik.
Wassalam.
Wassalam.
Sabtu, 19 Juli 2014
AKU KHAWATIR ADZAB ALLAH
04.07 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kepada:
Yth: Ustadz Abu Bakar Ba’Asyir.
Di tempat.
Afwan Ustadz! Apa sebabnya tokoh ummat Islam berbeda dalam
mengarahkan ummatnya (banyak salafi yang GOLPUT) jenengan juga
menganjurkan). Namun Ulama Makkah, Madinah, pimpinan Salafi Ahmad Abdu
Tausyikal, menganjurkan agar memberi dukungan kepada PRABOWO, forum Ulama se
Indonesia melarang untuk memilih JOKOWI yang membahayakan ummat islam. Contoh:
di bulan suci Ramadlon yang mulia dan penuh berkah, dia mengundang music band,
artis tari-tarian yang diikuti banyak
massa, dia penyebab datangnya murka Allah, mestinya memperbanyak ibadah /amal salih agar diampuni dosanya. Untuk itu Allah berfirman dalam QS Ali Imran 118-120:
[3:118] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
[3:119] Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
[3:120] Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
GOLPUT bagi ummat Islam sama dengan mengurangi suaranya dan rela
dipimpin Munafiqin yang suka bohong, inilah yang dilarang, karena banyak perintah (berbedalah
dengan kaum Yahudi). KEPUTUSAN GEREJA
menganjurkan agar ummat Islam GOLPUT (mestinya kita berbeda dengan mereka). Orang
Kafir memberi alasan yang membikin kita
percaya (bagaikan kayu yang disandarkan). Tipu daya mereka halus. Sebagaimana
disebutkan dalam QS Al Munafiqun 1-4:
[63:1] Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
[63:2] Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
[63:3] Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lal u hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
[63:4] Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Andaikan ada pemimpin seperti Khalifah Abu Bakar/Umar/Usman/Ali, maka saya sangat mendukungnya. Sekarang kita pilih bahayanya yang paling ringan /terbaik, karena pemimpin sangat berpengaruh, ada pepatah mengatakan”Guru kencing dengan berdiri, murid kencing dengan berlari”. Untuk itu sebelum adzab datang, Nabi Ibrahim as memberi peringatan kepada bapaknya yang durhaka. Sebagaimana tercantum dalam
QS Maryam 44-50:
[19:44] Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
[19:45] Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".
[19:46] Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama"
[19:47] Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
[19:48] Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Tuhanku".
[19:49] Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
[19:50] Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.
Ketika itu masih belum ada larangan untuk memintakan ampun bagi orang yang syirik
Allah memberi contoh Kaum ‘Ad yang membantah, berbuat
kerusakan diatas bumi, mereka ditiup angin lesus disaat orang Mukmin yang
bertaqwa diselamatkan. Sebagaimana tercantum dalam QS fussilat 15-20:
[41:15] Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami.
[41:16] Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan Sesungguhnya siksa akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.
[41:17] Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.
[41:18] Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa.
[41:19] Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya.
[41:20] Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Allah sudah menjelaskan, bahwa masing-masing (golongan kanan/kiri) akan mendapat balasan. Sebagaimana dijelaskan dalam
QS Al Bayyinah 6-8:
[98:6] Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
[98:7] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
[98:8] Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Karena akhlak orang Kafir, suka kebebasan menolak kebenaran,
selalu menuruti hawa nafsu, marah untuk durhaka, korupsi menjadi hobbi, keluar
uang karena ada tujuan (tidak karena Allah). Padahal Akhlaq orang Mukmin berani
berkorban ketika dibutuhkan, suka kebaikan, pema’af, banyak perhatian kepada
kaum lemah tanpa ada tujuan hanya karena ada perintah. Itulah akhlak Kholifah
Abu Bakar yang pernah memerdekakan budak. Tanpa banyak bicara tapi nyata.
Ikhlas karena Allah. Dan Allah yang akan membalasnya berupa SURGA.
Ana khawatir dipimpin
Mujrim, karena Negara akan bertambah rusak, tapi berharap agar ummat Islam kuat
dan bisa memimpin Negara, agar bertambah baik, hidup berkah. Ulama bisa berda’wah
rakyat bertambah ta’at. Aku do’akan agar saudaraku seagama kembali (bersatu dan
tidak berpecah belah dalam mempertahankan Islam).
Semoga
bermanfaat.
Wassalam.
No hp 081252753669. 085785392579
Sabtu, 12 Juli 2014
SELAMATKANLAH KAMI DENGAN RAHMATMU
23.31 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Do'a tersebut pernah diucapkan Nabi Musa ketika akan
berda’wah kepada Fir’aun yang kejam dan mengaku tuhan. Nabi Musa berpesan
kepada kaumnya agar bertawakkal dan berserah diri serta berdo’a “Rabbanaa laataj’alnaa fitnatan lil
qaumidzdzaalimiin. Wanajjinaa birahmatika minal qaumil Kaafiriin. Sebagaimana
tercantum dalam QS Yunus 83-87:
[10:83] Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas.
[10:84] Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri."
[10:85] Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim,
[10:86] dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."
[10:87] Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman".
Setelah Allah memberi wahyu kepada Musa, agar saudaranya
(Harun) dan kaumnya sama mendirikan salat dan gembirakanlah mereka. Lantas Musa
berdo’a agar Fir’aun di binasakan, maka tenggelamlah mereka, namun jasadnya
diutuhkan hingga sekarang sebagai pelajaran bagi kaum yang durhaka dan
menentang kebenaran. Sebagaimana Allah menceritakan dalam QS Yunus 88-92:
[10:88] Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih."
[10:89] AlIah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui".
[10:90] Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
[10:91] Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
[10:92] Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Semua orang yang durhaka kepada Allah, pasti hancur dan
binasa karena tidak mendapat pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Contoh:
Kekejaman Raja Abraha dan bala tentaranya yang akan menghancurkan Ka’bah dan
akhirnya diadzab oleh Allah. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Fil 1-5:
[105:1] Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah
[105:2] Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?
[105:3] dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
[105:4] yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
[105:5] lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Banyak yang menjadi korban akibat menentang kebenaran,
akhirnya di Dunia sudah mengalami penyiksaan di Akhirat Neraka selamanya. Untuk
itu Allah bertanya kepada orang yang suka dengan kesenangan Dunia. Ingatlah apabila
kalian menolong Allah maka Allah akan menolong kalian. Contoh: Ketika Nabi bersembunyi
didalam Gua bersama Abu Bakar, tapi orang Kafir tidak melihatnya. Sebagaimana
diceritakan dalam QS At taubah 38-40:
(9:38] Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu : "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal keni'matan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
[9:39] Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[9:40] Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Semoga pertolongan Allah dilimpahkan kepada orang-orang yang
berbuat baik dan meneguhkan keimanannya. Untuk itu Rasul sering berdo’a “ Yaa
muqallibal quluub tsabbit qalbii ‘alaa diinik ”.
(Wahai dzat yang membolak balikkan hati! Kuatkanlah hatiku
diatas kebenaran) agama Mu.
Begitu juga ketika Thalut/Dawud melawan Jalut dengan
berbekal taqwa dan mereka berdo’a yang akhirnya mendapat pertolongan Allah.
Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah 249-251:
[2:249] Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
[2:250] Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
[2:251] Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
[2:252] Itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus
Ingatlah NERAKA diliputi dengan sesuatu yang menarik
syahwat/menyenangkan hati. Dan SYURGA diliputi dengan perkara yang berat di
hati.
Pertolongan atau Adzab
tergantung perbuatan manusianya sendiri. Allah tidak menganiaya Hamba Nya.
Semoga Allah memberi kekuatan Iman kepada kita.
Langganan:
Postingan (Atom)