pembukaan

Selasa, 17 Juni 2014

JANGAN CEMAS DAN JANGAN BANGGA

Banyak  orang yang mengeluh ketika tidak tercapai cita-citanya dan bangga atas keberhasilannya. Saranku terhadap keduanya:

Hendaknya  bisa bersyukur/ bertambah baik ketika jaya, sabar, suka salat ketika diuji. Ingatlah Allah berpesan dalam QS Al Baqarah153:





[2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. 

Agar tidak cemas ketika gagal dan tidak  bangga ketika jaya. Untuk itu Allah berpesan  kepada kita  agar bisa melaksanakan tugas hidup dengan bijak, kehidupan (Dunia) hanyalah permainan. Sebagaimana  dijelaskan  dalam QS Al Hadid 20-23:











[57:20] Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.  






[57:21] Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.





[57:22] Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 






[57:23] (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.


Ni’mat diberikan sesuai dengan kesabaran/perjuangan dan taqwa seseorang, merekalah yang akan dibalas dengan “SURGA dan AMPUNAN”. 
Dalam judul ini akan saya bahas tentang pesan Allah:
11)      Jangan putus asa/cemas (ketika gagal) 
  2)       Jangan bangga (ketika jaya).                                    


1)      Jangan cemas (ketika gagal).

Sebab berdo’a Allah mengabulkannya, untuk itu diperintah dalam QS Al A’raf 55:


[7:55] Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Contoh: Ketika Nabi Ayyub di timpa penderitaan (sakit). Dengan  menyebut bahwa dirinya ditimpa penderitaan, setelah itu memuji  kepada Allah (maksudnya minta dihilangkan penderitaannya). Dan Allah mengabulkan rahasia dari pujian tersebut. Sebagaimana diceritakan dalam QS Al Anbiyak 83-84:





[21:83] dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".  

[21:84] Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.


  Nabi Yunus banyak berdoa (ketika berada didalam perut ikan, sebab meninggalkan kaum yang menentangnya). Namun akhirnya terkabul dan dihilangkan kesusahannya.  Sebagaimana  `tercantum dalam QS Al Anbiyak 87-88:kesusahan. galan atau kesusahanh                               na sudah kering.






[21:87] Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."


(Laailaaha illaa Anta Subhaanaka innii kuntu minadzdzaalimiin) sebab memperbanyak bacaan ini sehingga dihilangkan kesusahannya.


Banyak orang yang mengeluh karena orang yang dicintai tidak berhasil untuk dimilikinya.

Aku sarankan :
Segala sesuatu itu ada hikmahnya (belum tentu orang yang engkau cintai lebih baik untukmu) dan apa-apa yang akan diberikan kepadamu, tidak akan bisa dimiliki orang lain, begitu juga apa-apa yang tidak diberikan kepadamu, maka tidak ada seorangpun yang bisa memberimu. Ingatlah!  Apabila Allah mencintai seorang hamba maka diberinya ujian/cobaan. Perlu adanya peningkatan (banyak berdo'a/bangun diwaktu malam, banyak istighfar/infak, karena hal itu sebagai penghapus dosa).

      Ketika Nabi Zakariyya ingin punya anak, maka dengan memperbanyak amal salih dan banyak berdo’a /khusyu yang akhirnya terkabul do’anya.. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Anbiyak 89-90:




     gsung                                          kamu
(21:89] Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik
[21:90] Maka Kami memperkenankan do'anya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.
 
Rahasia do'a Nabi Zakariyya (Rabbilaatadzarnii fardan wa Anta khoirul Waaritsiin) banyak yang terkabul dan akhirnya ketemu jodohnya, begitu juga yang ingin punya anak.

   2) Jangan bangga (ketika jaya).

Terkadang orang yang menerima keberhasilan dan kejayaan, mudah lupa. Untuk itu Nabi Sulaiman ketika diberi oleh Allah bermacam-macam keni’matan )bisa berbicara dengan burung dan semut, maka beliau berdo’a dalam QS An Naml 19:  







[27:19] maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". 
      .        
Nabi Sulaiman yang mewarisi kerajaan Nabi Dawud, sehingga beliau memiliki keistimewaan, pernah terfitnah karenanya dan akhirnya beliau beristighfar. Sebagaimana tercantum dalam QS Sad 30—40:












[38:30] Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta'at (kepada Tuhannya),
[38:31] (ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore,
[38:32] maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan". 
[38:33] "Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku". Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. 
[38:34] Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat
[38:35] Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi"
[38:36] Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,
[38:37] dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, 
[38:38] dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu
[38:39] Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab.  
[38:40] Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
 
Allah senantiasa memperhatikan kekasih Nya, begitu kagum terhadap apa yang dicintainya, maka diberinya peringatan dan Beliau mohon ampunan.

Diantara tanda hamba yang bersyukur adalah mereka bertambah baik, maka janji Allah akan ditambah ni'mat Nya. Bagi yang mengingkari di ancam dengan adzab yang sangat pedih. Orang yang terlalu disisi Allah adalah mereka yang mampu, namun tidak mau berjuang dijalan Nya (tidak memperhatikan kaum lemah, tidak menyembelih hewan korban, tidak  berhajji/umrah). Apakah tidak takut terhadap peringatan yang tercantum dalam QS At Taubah 24:  








(9:24] Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.



Semoga kita termasuk orang yang suka kebaikan dan bersyukur sebelum datang peringatan  

Wassalam 
aunan.ampun dsung mohon ampun d dicintai maka langsung diberinya peringatan dllah keistimewaan yang tidak pernah diberikan keoa

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung