Jumat, 02 Mei 2014
BIKINLAH MUDAH
05.48 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Untuk menuju persatuan ummat (islam), dan kemaslahatannya, maka carikan jalan yang mudah, agar mereka tidak lari, untuk itu “JANGAN MELARANG SALAT
DI MASJID”. Karena kebanyakan mereka tertekan, akhirnya tidak karena Allah (tapi karena suami/guru). Bagaimana dengan
hadis "Bikinlah mudah dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan membikin orang lari."
Allah menghendaki kemudahan dan tidak suka membikin sukar. Contoh: Puasa Ramadlan yang jelas diwajibkan, namun
bagi yang tidak mampu masih diber keringanan. Sebagaimana
tercantum dalam QS Al Baqarah 183-185:
[2:183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
[2:184]
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara
kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu):
memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
[2:185]
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir
(di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah
kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Begitu juga salat wajib, apabila tidak mampu berdiri dengan duduk, bila tidak mampu maka dengan
berbaring, yang penting jangan meninggalkan salat, karena orang yang sengaja meninggalkannya termasuk kafir, ketika mati tidak boleh disalati. Adapun waktunya sudah
di tentukan. Sebagaimana tercantum dalam QS An Nisa 103:
[4:103]
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.
Meskipun harus tepat waktu (jangan sampai keterlambatan),
namun ketika dijalan ada kesulitan, diperbolehkan menjama’salat (keringanan dari Allah).
Seorang Da’i bagaikan orang tua, hendaknya memberi solusi
terhadap keluhan anak, adapun yang perlu kita fahami adalah:
a) Mereka yang di larang salat ke Masjid (karena bukan tanah).
b)Memberi persyaratan yang tidak ada dalam agama (ketika menikahkan
putrinya)
Hati-hatilah terhadap perkara baru
a) Mereka yang dilarang salat ke Masjid karena bukan tanah.
Bukankah Allah bertanya kepada orang yang melarangnya?
Sebagaimana di jelaskan dalam QS Al Baqarah 114:
[2:114]
Dan siapakah yang lebih aniaya dari pada orang yang menghalang-halangi
menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk
merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid
Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia
mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat
Bagaimana kalau Muslim sedunia tidak ke Masjid gara-gara tanah? Padahal
perintah Allah sudah jelas tercantum dalam QS Al Jum’ah 9-11:
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk
menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada
permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik Pemberi rezki.
Memang semua perbuatan Rasul begitu juga sujud ke tanah, punya keistimewaan dan sudah saya bahas dalam judul " KETA"ATAN SEORANG ISTRI". Tahun/bulan 2014/04. Masjid yang kedua bukankah Masjid dlirar? Apakah tidak termasuk firman Allah dalam QS At Taubah 107-109:
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan
masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu'min), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu'min serta
menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya
sejak dahulu.
Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain
kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya).
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.
Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba),
sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa
kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang
mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu
jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak
memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Kalau sudah
jelas perintah, maka kerjakan semampunya. Ada istri murid
bilang” Suamiku sering salat sendiri di rumah, padahal banyak perintah berjama’ah
di Masjid agar mendapat pahala 27 derajat.
Aku bilang” Disamping itu ada
rahasia, agar Ummat Islam bersatu, musuh takut. Betapa dianjurkannya berjama'ah di Masjid, sehingga Rasul memberi ancaman(bakarlah rumah-rumah orang yang tidak keluar untuk berjama'ah). Dan Allah memerintahkan agar berpegang terhadap tampar/tali agama Allah dan jangan berpecah belah. Yang kita hadapi adalah orang kafir dan Syi'ah.
b)Memberi persyaratan yang tidak ada dalam agama (mempersulit
pernikahan putrinya)
Ada istri murid bilang: Kena apa temanku memberi
persyaratan sujud ke tanah?, padahal putrinya sudah sama suka dengan lelaki,
bahkan ada yang hamil diluar nikah.
Aku bilang “ Yang dilarang adalah nikah dengan orang kafir/syirik.
Oleh sebab itu banyak perintah menikahkan putrinya, agar tidak terjerumus ke
perbuatan keji/zina/suka sama jenis. Berkaitan dengan judul “ORANG TUA YANG
BERLEBIHAN” Tahun/bulan 2014/03.
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh
lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.
Bukankah perkara yang tidak jelas wajib/haram, lantas kita
paksakan yang menyebabkan mereka kesulitan, bagaimana dengan firman Allah dalam
QS Asy Syura 21:
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang
mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya
tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh
azab yang amat pedih. (42:21)
Aku rela meninggalkan
kesukaanku. Karena Allah berfirman dalam QS Al Ahzab 36:
[33:36]
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata.
Rasul orang yang sabar dan bijak, namun ketika ada
keharaman, langsung beliau berubah wajahnya seakan-akan marah. Beliau juga
pernah berpidato dengan suara lantang hingga mimbarnya bergetar (ketika
menirukan Allah berfirman) “ Aku Raja. Aku Raja. Dimanakah Raja-Raja Bumi? Mungkin karena orang yang berkuasa, mestinya
membuat peraturan yang benar hanya karena Allah, tapi setan musuh yang
jelas/nyata.
Berda’wah memang ada perintah agar menjadi orang yang
bahagia, namun caranya sudah dipraktekkan langsung oleh Rasul dan para sahabat.
Dan kita dilarang menyerupai orang yang berpecah belah. Sebagaimana tercantum
dalam Qur’an surat Al-Imran 104 :
[3:104]
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
[3:107]
Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ
تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ
وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
[3:105]
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan
berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka
itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
[3:106]
pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula
muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya
(kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman?
Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu
Semua anak adam (tempatnya) salah, dan sebaik-baik orang
yang bersalah, mau bertaubat. Nabi berda’wah dengan cara sir terkadang harus
jahr, karena sifat manusia berbeda. Yang penting berpedoman hadis” Barang siapa
yang tidak beramar ma’ruf/nahi mungkar padahal mampu, maka tidak akan mencium
bau Surga. Ya Allah hindarkanlah kami dari siksaan api Neraka. Aamiin.
Wassalam
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar