Rabu, 20 Februari 2013
INGATLAH NI”MAT ALLAH!
07.01 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Sebagaimana Allah berpesan kepada
Bani Israil: Hendaknya mengingat ni’mat Allah serta memenuhi janji kepadaNya dan beriman / membenarkan terhadap kitab yang
telah diturunkannya. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Baqarah 40- 41:
يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ
الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ
وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ(40)وَءَامِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا
مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي
ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ(41)
Hai Bani Israil, ingatlah akan ni`mat-Ku
yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya
Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
Dan berimanlah kamu kepada apa yang
telah Aku turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan
janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu
menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu
harus bertakwa
Dari pesan- pesan Allah diatas
ternyata ada rahasia besar:
a) Mengingat ni’mat Allah.
Akan terasa ringan untuk menjalankan beberapa perintah dan menjauhi beberapa larangan, karena ingat bahwa ni’mat Allah kepada kita tidak bisa dihitung. Diantara contohnya: Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Nahl: 15-19.
Akan terasa ringan untuk menjalankan beberapa perintah dan menjauhi beberapa larangan, karena ingat bahwa ni’mat Allah kepada kita tidak bisa dihitung. Diantara contohnya: Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Nahl: 15-19.
وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ
تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ(15)وَعَلَامَاتٍ
وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ(16)أَفَمَنْ يَخْلُقُ كَمَنْ لَا يَخْلُقُ أَفَلَا
تَذَكَّرُونَ(17)وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ
لَغَفُورٌ رَحِيمٌ(18)وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ(19)
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di
bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai
dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk
jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. Maka apakah
(Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)?
Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. Dan jika kamu menghitung-hitung ni`mat
Allah niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan.
b) Penuhilah janjimu kepadaKu niscaya Aku penuhi janjiKu
kepadamu.
Maksudnya hamba yang taat
balasannya surga, yang durhaka akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya. Namun perjanjian ini banyak
diabaikan oleh manusia. ma’lumlah kebanyakan mereka itu zalim serta bodoh.
Sebagaimana pernyataan Allah dalam QS Al Ahzab 72-73.
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا
وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا(72)لِيُعَذِّبَ
اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ
وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَكَانَ اللَّهُ
غَفُورًا رَحِيمًا(73)
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
sehingga Allah mengazab orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan
perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mu'min laki-laki dan
perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
c) Beriman dan membenarkan wahyu:
Berarti rela dalam menerima ketentuan dari Allah, ketika datang
kesenangan memujiNya disaat mendapat
keburukan mengakui kesalahannya. Sebagaimana firman Allah dalam QS An Nisa’ 79.
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ
رَسُولًا وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا(79)
Apa saja ni`mat yang kamu peroleh
adalah dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu
sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah
Allah menjadi saksi.
d) Larangan menukar ayat-ayat Allah dan takutlah kepada Ku:
Rahasia dari ayat tersebut agar manusia
bisa menerima kebenaran meskipun tidak memiliki harta. Begitu
juga orang yang memiliki ilmu tidak segan untuk menyampaikan ilmunya dengan ikhlas karena Allah yang akan membalasnya. Sebagaimana yang telah dikatakan
oleh nabi Hud dalam QS Hud 51-53.
يَاقَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا
إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلَا تَعْقِلُونَ(51)وَيَا
قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ
عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا
مُجْرِمِينَ(52)قَالُوا يَاهُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ
بِتَارِكِي ءَالِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ(53)
Hai kaumku, aku tidak meminta upah
kepadamu bagi seruanku ini, upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah
menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)?" Dan (dia berkata):
"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya
Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan
kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."
Kaum `Ad berkata: "Hai Hud kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu
bukti yang nyata dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan
kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu.
Tugas da’wah adalah tugas yang jelas ada perintah, namun bila dicaci
terkadang sakit hati itulah manusia. Sebaiknya kita ingat saja perkataan Nabi Nuh. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Nuh 5- 12.
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا
وَنَهَارًا(5)فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا(6)وَإِنِّي كُلَّمَا
دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِمْ
وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا(7)ثُمَّ
إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا(8)ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ
لَهُمْ إِسْرَارًا(9)فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا(10)يُرْسِلِ
السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا(11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ
وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا(12)
Nuh berkata: "Ya Tuhanku
sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu
hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali
aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka
memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke
mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian
sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan,
kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan
dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
Dari ayat tersebut mirip dengan
pengertian hadis, bagi orang yang banyak istighfarnya akan dimudahkan rizqinya
dan kesulitannya menjadi mudah.
Sikap seorang dai hendaknya memaafkan
kesalahan yang disebabkan dari kebodohan pengikutnya, kita kembali kepada QS Al
A’raf 199-200.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ
وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ(199)وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ
نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(200)
Jadilah engkau pema`af dan suruhlah
orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang
bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Menyampaikan kebenaran diperintah karena Allah berfirman dalam QS Al Maidah 67-68.
يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ
إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الْكَافِرِينَ(67)قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّى
تُقِيمُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ
وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا
وَكُفْرًا فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(68)
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di
turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak
dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil
dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa
yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan
kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati
terhadap orang-orang yang kafir itu.
Adapun pesan Allah
kepada Nabi:
a) Banyak mengingat Allah ( berdzikir, bertasbih, atau membaca Al
Quran ) Pada waktu pagi dan
petang.
b) Dia diutus oleh Allah sebagai saksi, pembawa berita
gembira dan memberi peringatan. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al Ahzab 41-48.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا
اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا(41)وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا(42)هُوَ الَّذِي
يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى
النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا(43)تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ
سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا(44)يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا
أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا(45)وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ
بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا(46)وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ بِأَنَّ لَهُمْ مِنَ
اللَّهِ فَضْلًا كَبِيرًا(47) وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ
وَدَعْ أَذَاهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا(48)
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mu'min
itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: "salam"; dan Dia menyediakan
pahala yang mulia bagi mereka. Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi
saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru
kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu'min bahwa sesungguhnya bagi
mereka karunia yang besar dari Allah. Dan janganlah kamu menuruti orang-orang
yang kafir dan orang-orang munafik itu janganlah kamu hiraukan gangguan mereka
dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.
Berdasarkan konsep tersebut
jelaslah bahwa para nabi / orang yang sukses, senantiasa mendahulukan mengingat Allah setiap pagi dan petang. Dalam menyampaikan da’wah baik yang
menggembirakan atau yang meberatkan tetap disampaikan. Barangkali yang diberi
saran tidak bisa menerima tapi orang lain bisa menerima.
Mudah-mudahan
kebenaran ini bisa diterima dan bermanfaat.
Bila
terdapat hilaf mohon diberitahu.
Wassalam.
Label:
Konsep
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar