Minggu, 03 Maret 2013
Jangan putus asa dari rahmat Allah.
02.00 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
.
Sebagaimana pesan Nabi Ya’qub kepada
putra-putranya. Sudah tercantum dalam QS Yusuf 87:
يَابَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ
يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْئَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْئَسُ
مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ(87)
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka
carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir".
Dari fatwa tersebut, kita tidak
boleh putus asa dari
rahmat Allah, meskipun sekarang nasib orang-orang islam banyak yang menjadi korban
moral apalagi mereka yang disiksa, itu semua hanya karena para pimpinan sama
mementingkan kemewahan dunia. Barangkali Allah akan mengganti pimpinan yang
lebih baik? Atau qiamat akan datang? Sebagai bawahan cuman bisa bertanya-tanya
saja:
1- Apakah ini rahasia dari pesan Allah kepada Rasul ?
Sebagaimana
tercantum dalam QS Taha 130-131:
فَاصْبِرْ عَلَى مَا
يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ
غُرُوبِهَا وَمِنْ ءَانَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ
تَرْضَى(130)وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا
مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ
خَيْرٌ وَأَبْقَى(131)
Maka
sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu,
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada
waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu
merasa senang.
Dan
janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan
dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami beri cobaan mereka dengannya.
Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
Ayat
tersebut diatas sebagai peringatan, bahwa rusaknya manusia kebanyakan sebab
harta dan kedudukan. Ada
benarnya kalau Rasul memerintah “ZUHUD” tentang dunia, maka Allah akan
mencintaimu begitu juga manusia.
2- Apakah
mereka tidak ingat terhadap cerita Ash Habul Ukhdud?
Mereka di
ancam oleh Allah akan di masukkan Neraka jahannam dan Neraka yang membakar,
dikarenakan berbuat kejam terhadap orang yang beriman. Sebagaimana tercantum
dalam QS Al Buruj 4- 10:
قُتِلَ أَصْحَابُ
الْأُخْدُودِ(4)النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ(5)إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ(6)وَهُمْ
عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ(7)وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا
أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ(8)الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ(9)إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا
الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ
وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ(10)
Binasa dan
terlaknatlah orang-orang yang membuat parit. yang berapi (dinyalakan dengan)
kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa
yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak
menyiksa orang-orang mu'min itu melainkan karena orang-orang mu'min itu beriman
kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu'min laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
Meskipun
waktu itu orang-orang yang beriman banyak yang dimasukkan parit berapi , namun
tidak goncang keimanannya, oleh sebab itu Allah membalas, akan dimasukkan kedalam
surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Dan itulah kemenangan yang agung.
Sebagaimana tercantum dalam QS Al Buruj 11
إِنَّ الَّذِينَ
ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ(11)
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.
3- Pimpinan
yang kejam adalah suatu cobaan yang besar, untuk itu nabi Musa
diperintahkan oleh Allah agar
menyelamatkan kaumnya dari kegelapan untuk menuju cahaya terang benderang. Meskipun
mereka ada yang di beri petunjuk dan ada yang disesatkan. Sebagaiman tercantum
dalam QS Ibrahim 4-6:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا
بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي
مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(4)وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى
بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ
شَكُورٍ(5)وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
إِذْ أَنْجَاكُمْ مِنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ
وَيُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْوَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ
مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ(6)
Kami tidak mengutus seorang
rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan
dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki,
dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang
Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa
dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya):
"Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan
ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar
dan banyak bersyukur. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:
"Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir`aun
dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka
menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan
pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu".
4- Siapakah mu’min sungguhan?
Yaitu
mereka yang merasa sakit ketika saudaranya yang seiman menderita/sakit. Karena
Rasul sudah menyatakan bahwa “Tidak sempurna iman seseorang sehingga mencintai
saudaranya seperti mencintai dirinya
sendiri.” Orang mu’min yang satu dengan yang lain ibarat satu bangunan,
hendaknya saling menguatkan. Hal ini
sulit di praktekkan ketika orang-orang islam tidak bersatu karena membela golongan.
Yang satu mengajak lurus, golongan yang lain harus beda. Mereka menganggapnya
remeh. Padahal tanggung jawab sebagai pimpinan harus mempersatukan ummat islam.
Sungguh kerugian yang besar.
Bukankah Allah sudah menyatakan bahwa qiamat
akan datang secara mendadak? Sebagaimana
tercantum dalam QS Al An’;am 31-33:
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ
اللَّهِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَاحَسْرَتَنَا
عَلَى مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَى ظُهُورِهِمْ
أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ(31)وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ(32)قَدْ
نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ
وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ(33)
Sungguh telah rugilah orang-orang
yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang
kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya
penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil
mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang
mereka pikul itu. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan
senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? Sesungguhnya, Kami mengetahui
bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu
bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi
orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
5- Dari mana bisa diperbaiki dari dalam ? mereka sudah memilih
keni’matan dunia, padahal kehidupan akhirat lebih kekal apalagi berupa surga.
Sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran 196- 200:
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا
فِي الْبِلَادِ(196)مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ
الْمِهَادُ(197)لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي
مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا
عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ(198)وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ
يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ
خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ
لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ(199) يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(200)
Janganlah sekali-kali kamu terpedaya
oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah
kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan
Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang
bertakwa kepada Tuhan-nya bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari
sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang
berbakti. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada
Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada
mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan
ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan-nya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang-orang yang
beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
(di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.
Semoga kebenaran yang saya sampaikan
ini bisa diterima, meskipun sedikit demi
sedikit, lama –lama menjadi bukit. Aku
berharap mereka hendaknya sadar, mau bertaubat. Karena mengamalkan lebih
sulit dari pada menelaah. Benar sekali Al
Quran di turunkan secara berangsur-angsur. Maka semua orang akan
dimudahkan untuk menjalani taqdirnya masing-masing.
Bila terdapat hilaf
mohon diberi tahu
Wassalam
Label:
Konsep
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar