Minggu, 02 Desember 2012
AKHLAK YANG MULIA
07.07 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
OLEH
FAIZAH
Kata
sambutan
Akhlak adalah adab seseorang. Apabila akhlaknya baik maka bisa menghiasi dirinya, oleh karena itu insyaAllah akan saya sampaikan salah satu contoh akhlak para Nabi.
a}Adab terhadap sang pencipta .
b}Adab seorang dai.
c}Adab terhadap Tamu /tetangga, kakak beradik}.
Adab terhadap sang pencipta.
Betapa halusnya bahasa dari do'a yang
diucapkan oleh para Nabi,meskipun dalam keadaan tertimpa penderitaan, namun cara berdo'a
tidak lupa dengan menyebut Nama Allah yang agung . Dengan demikian do’a dikabulkan. Dan penderitaan yang di alami
oleh Nabi Ayyub as langsung di hilangkan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam QS Al anbiya’83-84.
وَأَيُّوبَ
إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ(83)فَاسْتَجَبْنَا
لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَءَاتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ
مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ(84).
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia
menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit
dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
Maka Kamipun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami
kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai
suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang
menyembah Allah.
Allah yang di Arasy langsung
tanggap dengan pujian yang di ucapkan oleh Nabi Ayyub as. Inilah bahasa al qur an { sangat halus, padahal maksud Nabi Ayyub as minta di
sembuhkan penyakitnya}. Tapi beliau cukup memuji dengan sifat Arrahman, dan mengadu bahwa diriya termasuk orang yang ter timpa
penderitaan/sakit.
b}Adab Seorang da’i.
Rasulullah saw adalah orang yang berhasil dalam da’wah, beliau tidak
pernah memaksa para sahabatnya. Beliau bersifat tawadhu’, menyampaikan sesuai
dengan apa yang diperintahkan kepadanya,dan bila ada yang durhaka, maka di perintah
oleh Allah"
{Katakanlah ”Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan}. Sebagaimana firman Allah QS
Asysyuara’ 214-220.
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ(214)وَاخْفِضْ
جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ(215)فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ
إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ(216)وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ(217)الَّذِي
يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ(218)وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ(219)إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ(220).
Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat,
dan rendahkanlah dirimu terhadap
orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
Jika mereka mendurhakaimu maka
katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang
kamu kerjakan";
Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang
Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Yang melihat kamu ketika kamu
berdiri (untuk sembahyang),
dan (melihat pula) perobahan gerak
badanmu di antara orang-orang yang sujud.
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Adab terhadap tamu.
Mendahulukan tamu dari pada
dirinya serta keluarganya, adalah perbuatan sahabat yang mulia, sehingga Allah
bangga{tertawa}terhadap perbuatan itu. lihat QS Al khasyer 11.
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ
وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا
يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى
أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(9).
Dan orang-orang yang telah menempati
Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin),
mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang
Muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka
sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa
yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
. Ada Hadis yang memerintahkan agar
memuliakan tetangga. Apabila memasak kuah, tambahkan air nya, biar mereka ikut
merasakannya. Jangan sampai
menyakitinya.
Adapun cerita kakak yang mau
membunuh adiknya yaitu"Yusuf", namun sebagian kakaknya ada yang bilang “Jangan di
bunuh", tapi buang saja dia kesumur, biar diambil oleh pedagang, yang ahirnya dijual dengan harga yang sangat rendah, lihat QS Yusuf 20.
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ
مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ(20)
Dan mereka menjual Yusuf dengan
harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik
hatinya kepada Yusuf.
Atas kesabaran sang adik(Yusuf), Allah mengangkat derajatnya, sehingga beliau
diangkat menjadi Nabi. Maka semua kakak-kakaknya bersujud kepadanya. Inilah ta’wil mimpi Nabi Yusuf
ketika masih kanak-kanak, yaitu mimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan
sama bersujud kepadanya. lihat QS Yusuf 4-5.
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَاأَبَتِ إِنِّي
رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي
سَاجِدِينَ(4)قَالَ يَابُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ
فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ(5).
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada
ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku."
Ayahnya berkata: "Hai anakku" janganlah
kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu! maka mereka membuat makar (untuk
membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
Mestinya kakak berbelas
kasih kepada adik, dan adik menghormati kakak. Namun kakak-kakaknya ada rasa hasud terhadap adiknya. padahal semua perbuatan pasti ada balasannya. .
Allah sangat mencintai hambaNya yang
mu’min dan beramal salih. Buktinya, banyak ayat –ayat al qur an yang
menjanjikan surga bagi mereka. Dialah termasuk orang paling beradab, karena
mengerjakan sesuatu yang di senangi oleh Allah. Apakah yang mereka kerjakan dan
siapakah mereka?
lihat QS Ali
Imran 113-114.
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ ءَايَاتِ اللَّهِ ءَانَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ
يَسْجُدُونَ(113)يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ
وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ(114).
Mereka itu tidak sama, di antara
Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah
pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).
Mereka beriman kepada Allah dan hari
penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar
dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan, mereka itu termasuk orang-orang
yang saleh.
Ternyata 4 perbuatan tsb meiliki
rahasia besar, antara lain :1-Orang yang
rajin salat dan membaca ayat-ayat Allah, jiwanya tenang, tidak mudah di
jerumuskan setan, mudah menjauhi kemungkaran.
2-Bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari penghabisan. Mereka tidak mudah kufur atau menjual agamanya, meskipun suka dan duka silih
berganti. Namun tetap tabah di saat susah, dan
tidak lengah ketika bahagia, karena percaya bahwa semua perbuatan
manusia akan menerima balasan.
3-Orang yang mau amar ma’ruf nahi mungkar, dengan sendirinya dia ber
usaha memperbaiki dirinya dan keluarganya, lebih rajin dalam beribadah dan banyak berdoa, karena banyak menyebut nama Allah dan berdzikir, bisa menguatkan mental seseorang. juga
Rasulullah saw sangat menganjurkan amar
ma’ruf nahi mungkar, karena Allah cemburu apabila ada orang mu’min yang berbuat
keharaman.
4- Segera mengerjakan kebaikan. Biasanya sifat ini, di
miliki oleh orang-orang yang rajin
ibadah, senang kebaikan, lebih dekat kepada taqwa. Mudah-mudahan kita bisa mengamalkan
perbuatan yang di senangi oleh Allah .
Semoga ber manfaat dan bila terdapat hilaf mohon di beri tahu
Wassalam
Wassalam
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar