Jumat, 26 Agustus 2016
KENA APA WAHABI DAN NU PECAH?
04.46 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
WAHABI
DAN NU DI ADU DOMBA
Pertanyaan
yang tidak butuh jawaban, hanya membutuhkan saling adanya pengertian. PKI, Syi'ah, kafirin sama bersatu padu untuk mengalahkan ummat islam, sehingga kita diadu domba, dipecah belah (karena benci)
Inilah kesimpulan dari QS Al Baqarah 120:
- وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَہُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَہُمۡۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَٮِٕنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk [yang
benar]". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.
Kebaikan
ummat islam meskipun banyak disembunyikan, salah sedikit masuk penjara,
sementara non muslim sedikit kebaikan/banyak pelanggaran, dipuji-puji TV,
koran, majalah, mereka tidak bisa dipercaya. Dalam QS Al Hujurat 6:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٍ۬ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ
قَوۡمَۢا بِجَهَـٰلَةٍ۬ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَـٰدِمِينَ
Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena
kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Perbanyaklah
berdo’a agar mereka (yang berbuat zalim/membunuh ummat islam secara sadis) bisa sadar/menerima kebenaran. Yaa Zal Jalaali Wal
Ikraam, Yaa hayyu Yaa Qayyum, Birahmati Ka Astaghits, Allaahummahdi Qaumii
fainnahum laaya’lamuun. Begitu juga
pentingnya berdo’a dalam QS Al Qasas 21:
ۖ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلۡقَوۡمِ
ٱلظَّـٰلِمِينَ
"Ya
Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu".
Adapun permulaan berdo'a, sebahagian orang mengharuskan bersalawat kepada Nabi (itu bagus) semua orang hafal sehingga tidak saya ditulis.
Adapun permulaan berdo'a, sebahagian orang mengharuskan bersalawat kepada Nabi (itu bagus) semua orang hafal sehingga tidak saya ditulis.
Setelah ada
berita (wahabi dibubarkan ketika ta’lim, ada yang diusir warga) apakah
penyebabnya? Dan bagaimana cara mendamaikannya?
Komentar
Faizah:
Wahabi dan
NU, ibarat kakak/adik yang bertengkar karena diadu domba, begitu juga tentang khilafiyyah tidak usah dibesar-besarkan (supaya tidak menimbulkan permusuhan) Dalam hal ini (yang
terbaik) ialah berpegangan QS Al Hujurat10:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ
تُرۡحَمُونَ
Sesungguhnya
orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
Masing-masing
punya kelemahan dan kelebihan, untuk itu ambillah kebaikannya, agar syi’ar
islam termasyhur, meskipun non muslim berusaha menghapusnya namun Allah
berjanji dalam QS Al Hijr 9:
إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا
ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya
Diantara
pesan saya:
1)Kepada
kaum wahabi/salafi.
2)Kepada masyarakat
NU.
1)Kepada
kaum wahabi/salafi.
Hendaknya mempelajari
cara-cara Rasul berdakwah.
a)Beliau
sabar dan banyak berkorban dengan harta dan jiwanya, begitu juga dengan berbelas
kasih. Dalam QS At Taubah 128:
لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ
حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢٨
Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.
Beliau tidak
pernah memanggil buruk (ahli bid’ah/syirik) karena orang muslim itu,
ialah mereka yang selamat dari menyakiti muslim lainnya baik dengan lisan dan
tangannya. Beliau tempuh untuk berdakwah dalam jarak 23 tahun. (tahajjud tidak
pernah absen, hartanya untuk kepentingan ummat) beliau menyadari (muallaf belum sempurna) Dalam QS An Nahl 119:
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ
لِلَّذِينَ عَمِلُواْ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَـٰلَةٍ۬ ثُمَّ تَابُواْ مِنۢ بَعۡدِ ذَٲلِكَ
وَأَصۡلَحُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعۡدِهَا لَغَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ
Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu [mengampuni] bagi orang-orang yang
mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah
itu dan memperbaiki [dirinya]; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dakwah sulit diterima ketika dengan cara mengolok-olok, tapi dengan mendoakan/nasihat yang bijak, insya Allah mudah diterima. Adapun imam salat yang pernah dipilih oleh Rasul, adalah yang terbanyak hafalannya/yang faqih.
Namun ketika berjama'ah didirikan, ikutilah karena banyak perintah berjama'ah, sehingga yang melarangnya termasuk kezaliman (QS Al Baqarah 114) meskipun dibelakang ahli bid'ah. Tidak boleh membuat jama'ah sendiri (dalam satu atap).
Termasuk menambah perpecahan/penyebab syirik (QS Ar Rum 31-32)sebaiknya tidak usah sepanduk (Masjid Muhammadiyyah/LDII dan lain sebagainya) Adanya Allah melarang " Laa taqum fiihi abada QS At Taubah 108 (tidak usah mendirikan salat di Masjid dlirar/cukup Masjid yang pertama) supaya ummat islam bersatu.
b)Rendah diri.
Dakwah sulit diterima ketika dengan cara mengolok-olok, tapi dengan mendoakan/nasihat yang bijak, insya Allah mudah diterima. Adapun imam salat yang pernah dipilih oleh Rasul, adalah yang terbanyak hafalannya/yang faqih.
Namun ketika berjama'ah didirikan, ikutilah karena banyak perintah berjama'ah, sehingga yang melarangnya termasuk kezaliman (QS Al Baqarah 114) meskipun dibelakang ahli bid'ah. Tidak boleh membuat jama'ah sendiri (dalam satu atap).
Termasuk menambah perpecahan/penyebab syirik (QS Ar Rum 31-32)sebaiknya tidak usah sepanduk (Masjid Muhammadiyyah/LDII dan lain sebagainya) Adanya Allah melarang " Laa taqum fiihi abada QS At Taubah 108 (tidak usah mendirikan salat di Masjid dlirar/cukup Masjid yang pertama) supaya ummat islam bersatu.
b)Rendah diri.
Semua suka/kebenaran mudah diterima, andaikan dakwah tertolak maka
pasrahkanlah kepada Allah karena yang memberi petunjuk hanyalah Dia.
Berpeganglah QS Asy Syu’ara 215-217:
وَٱخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِمَنِ
ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢١٥) فَإِنۡ عَصَوۡكَ فَقُلۡ إِنِّى
بَرِىٓءٌ۬ مِّمَّا تَعۡمَلُونَ (٢١٦) وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡعَزِيزِ
ٱلرَّحِيمِ
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu
orang-orang yang beriman. (215) Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan"; (216) Dan bertawakkallah kepada [Allah] Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang,
Sehingga ketika
Rasul disakiti oleh kaumnya beliau hanya berdo’a” Ya Allah berilah petunjuk
kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.
c)Menghindari
debat.
Yang jelas dilarang, karena ilmu
mantiq, berakibat (suka bohong/mendukung pendapatnya) sombong yang
akhirnya menyesatkan sudah menjadi kebiasaan. Untuk itu Rasul diperintah menyampaikan
kabar gembira, dengan ayat Al Quran supaya semangat beribadah. Dalam QS Al
Ahzab 45-47:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ
إِنَّآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ شَـٰهِدً۬ا وَمُبَشِّرً۬ا وَنَذِيرً۬ا (٤٥) وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذۡنِهِۦ
وَسِرَاجً۬ا مُّنِيرً۬ا (٤٦) وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ بِأَنَّ لَهُم
مِّنَ ٱللَّهِ فَضۡلاً۬ كَبِيرً۬ا
Hai
Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira
dan pemberi peringatan, (45) dan untuk jadi penyeru
kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (46) Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu’min bahwa
sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.
Anak kecil ketika
diperlihatkan mainan yang indah, maka dia berusaha merebutnya/membuang yang dia
pegang. Begitu juga ketika disampaikan keutamaan Al Quran, tahajjud, infaq dan
lain sebagainya, maka mereka lupa dengan adatnya tanpa diolok-olok.
2)Kepada masyarakat
NU.
a)Terimalah kebenaran.
Ketika mendengar ilmu yang bersumber dari Al Quran, selama tidak berlebihan, maka pikirkanlah, jangan gugup marah, karena sikap orang mukmin dijelaskan dalam QS Al Nur 51-52:
Ketika mendengar ilmu yang bersumber dari Al Quran, selama tidak berlebihan, maka pikirkanlah, jangan gugup marah, karena sikap orang mukmin dijelaskan dalam QS Al Nur 51-52:
إِنَّمَا كَانَ قَوۡلَ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ
أَن يَقُولُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٥١) وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُ ۥ وَيَخۡشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقۡهِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡفَآٮِٕزُونَ (٥٢
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah
dan rasul-Nya agar rasul menghukum [mengadili] di antara mereka [2] ialah
ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung. (51) Dan barangsiapa yang ta’at kepada Allah dan
rasul-Nya dan takut kepada Allah [3] dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka
adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Ketika ada
yang berlebihan, tinggalkanlah. Pema’af itu lebih mendekat kepada taqwa. Ingatlah
pesan Rasul” Barang siapa yang tidak menghormati yang lebih besar dan tidak
berbelas kasih terhadap yang lebih kecil maka bukan termasuk golonganku.
b)Menghindari perbuatan yang berbau bid'ah.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW dimuka kami ( di masjid), beliau tidur sebentar, lalu bangun dengan tersenyum. Kami berkata:”Mengapa anda tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab "Barusan tadi, aku dituruni surat, lalu beliau membaca :( Basmalah dan QS Al Kautsar )
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW dimuka kami ( di masjid), beliau tidur sebentar, lalu bangun dengan tersenyum. Kami berkata:”Mengapa anda tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab "Barusan tadi, aku dituruni surat, lalu beliau membaca :( Basmalah dan QS Al Kautsar )
بِسْم اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ )
( Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang ). Sungguh Kami telah memberimu ( Muhammad ) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah ( sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah )
Sungguh orang yang membencimu dialah yang terputus ( dari rahmat Allah )
Beliau bersabda: Tahukan kalian, apakah Al kautsar ? “. Kami menjawab; “ Allah dan RasulNya lebih tahu “. Beliau bersabda : “ Al kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku Azza Wajall yang mempunyai banyak kebaikan. Umatku akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah bejananya mirip bintang – bintang. Ada orang dari mereka yang dilarang mendekat. Aku berkata :“ Wahai Tuhanku! Dia ummatku“. Tuhanku berfirman:“ Kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu“. (Dia melakukan ajaran baru setelah kamu meninggal dunia).
Diantara
ummat ada yang dilarang mendekati telaga, karena mereka berbuat kebid’ahan
setelah rasul wafat. Namun di zaman akhir ini, banyak orang yang membid’ahkan, tapi dia sendiri banyak pelanggaran/kebid’ahan, sehingga orang dekat tidak percaya.
c)Menolak uang haram.
Tidak sedikit pemimpin yang dipecah oleh musuh-musuh islam (diberi uang) agar mereka mendukung pemimpin kafir, yang akhirnya memusuhi saudara seagama. Inilah akibat menukar kesesatan dengan petunjuk, azab dengan ampunan, sehingga besok dihari Kiamat Allah tidak mau berbicara kepadanya, mereka sama dengan menelan bara api neraka. Berkaitan dengan QS Al Baqarah 174-175.
c)Menolak uang haram.
Tidak sedikit pemimpin yang dipecah oleh musuh-musuh islam (diberi uang) agar mereka mendukung pemimpin kafir, yang akhirnya memusuhi saudara seagama. Inilah akibat menukar kesesatan dengan petunjuk, azab dengan ampunan, sehingga besok dihari Kiamat Allah tidak mau berbicara kepadanya, mereka sama dengan menelan bara api neraka. Berkaitan dengan QS Al Baqarah 174-175.
Semoga kita
bisa menjalankan yang terbaik tanpa mencaci dan emosi untuk menuju kejayaan
ummat islam, begitu juga pertolongan Allah diberikan kepada ummat yang membela kebenaran.
Wassalam.
Alamat blog: www.faizahmahrus.blogspot.com
Alamat blog: www.faizahmahrus.blogspot.com
Rabu, 10 Agustus 2016
MEMANFA'ATKAN KRITIKAN.
01.53 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
MEMANFA’ATKAN KRITIKAN.
Kebanyakan orang tidak suka dikritik. Padahal itu menuju kesempurnaan, dalam hal ini ada yang bertanya:
a)Kena apa rakyat
Indonesia suka mengkritik pemerintah?
b)Kena apa
yang jelas rukhshoh ditolak?
a)Kena apa
rakyat Indonesia sering mengkritik pemerintah?
Padahal
rakyat Saudi, Malaysia mereka sama memuji pimpinannya.
Komentar
Faizah: Karena ada berita/peraturan baru
yang tidak sesuai dengan syari’at (wanita dilarang berjilbab, yang bercadar tertuduh teroris,
dilarang takbiran/adzan, menyembelih Qorban harus tempat tertentu dan lain
sebagainya) sehingga ummat islam mengkritik karena hal itu termasuk
syi’arnya. Dalam QS Al Haj 32:
ذَٲلِكَ وَمَن يُعَظِّمۡ شَعَـٰٓٮِٕرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى
ٱلۡقُلُوبِ
Demikianlah
[perintah Allah]. Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah [1] maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
Yang perlu dipertimbangkan
(adanya rakyat memuji) karena mereka bebas pajak, pelajar
dibayar, peraturannya lebih bijak/tepat. Adanya rakyat marah karena banyak pelanggaran. Sebenarnya takbir
(adzan/Qomat)bisa mengobati orang gila/selamat
dari godaan setan karena dia terasa panas untuk itu ada perintah. Dalam QS Al
Kahfi 111:
.
وَقُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ
ٱلَّذِى لَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدً۬ا وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ شَرِيكٌ۬ فِى
ٱلۡمُلۡكِ وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ وَلِىٌّ۬ مِّنَ ٱلذُّلِّۖ وَكَبِّرۡهُ
تَكۡبِيرَۢا
Dan
katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
Apalagi ada
berita (orang yang tidak bersalah dizalimi, pengajian dibatasi) sehingga mereka banyak yang protes, sedangkan DUGEM/dunia gemerlap, tempat-tempat hiburan ada, padahal itu berbahaya. Dalam QS An Nahl 25:
لِيَحۡمِلُوٓاْ أَوۡزَارَهُمۡ كَامِلَةً۬ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۙ وَمِنۡ
أَوۡزَارِ ٱلَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيۡرِ عِلۡمٍۗ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ
(٢٥)
[ucapan
mereka] menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada
hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak
mengetahui sedikitpun [bahwa mereka disesatkan]. Ingatlah, amat buruklah dosa
yang mereka pikul itu.
Sejarah
bangsa yang lalu (sangat membenci kebenaran) sehingga azab Allah menimpa
mereka. Dalam QS An Nahl 26:
قَدۡ مَڪَرَ ٱلَّذِينَ مِن
قَبۡلِهِمۡ فَأَتَى ٱللَّهُ بُنۡيَـٰنَهُم مِّنَ ٱلۡقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيۡہِمُ
ٱلسَّقۡفُ مِن فَوۡقِهِمۡ وَأَتَٮٰهُمُ ٱلۡعَذَابُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَشۡعُرُونَ (٢٦
Sesungguhnya
orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan
rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap [rumah itu] jatuh menimpa mereka
dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka
sadari.
Begitu juga
balasan yang sangat menyedihkan (ketika malaikat maut mencabut nyawa mereka) kemudian
Neraka Jahannam merupakan tempat selama-lamanya. Dalam QS An Nahl 28-29:
ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّٮٰهُمُ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِہِمۡۖ فَأَلۡقَوُاْ ٱلسَّلَمَ مَا ڪُنَّا
نَعۡمَلُ مِن سُوٓءِۭۚ بَلَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
(٢٨)
فَٱدۡخُلُوٓاْ أَبۡوَٲبَ
جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيہَاۖ فَلَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ
[Yaitu]
orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim
kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri [sambil berkata];
"Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". [Malaikat
menjawab]: "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan". (28) Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di
dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu
Namun
sebaliknya (bagi orang yang beriman dan beramal salih) baginya Surga Adn (tempat yang penuh
kenikmatan) untuk selama-lama nya/disambut oleh Malaikat dengan ucapan salam.
Dalam QS An Nahl 31-32:
جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬ يَدۡخُلُونَہَا
تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُۖ لَهُمۡ فِيہَا مَا يَشَآءُونَۚ كَذَٲلِكَ
يَجۡزِى ٱللَّهُ ٱلۡمُتَّقِينَ (٣١) ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّٮٰهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ طَيِّبِينَۙ
يَقُولُونَ سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُمُ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
[yaitu]
surga ’Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai,
di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.
Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (31)
[yaitu] orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik [2] oleh para malaikat
dengan mengatakan [kepada mereka]: "Salaamun`alaikum [3] masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".
b)Kena apa
yang jelas rukhshoh ditolak?
Apabila
sudah ada keringanan (dalam keadaan terpaksa/boleh menjama’ salat) maka
terimalah, apabila ditolak akibat penyesalan.
Dalam hal
ini tidak bertentangan dengan maksud QS An Nisa 103:
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ
عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَـٰبً۬ا مَّوۡقُوتً۬ا
Sesungguhnya
shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman. (103)
Komentar Faizah: Maksud ayat tersebut (bagi yang mampu
hendaknya tepat waktu/jangan sampai terlambat) namun ketika diperjalanan/waktu
berhajji maka diperbolehkan jamak qosor (asar dan dzuhur/maghrib dengan Isya’) ini
menunjukkan diperjalanan butuh keringanan/separoh azab.
lebih baik menerima rukhshoh dari pada menyebabkan orang marah karena memberatkan, sesuatu yang berlebihan pasti memberatkan sehingga dilarang. (Celakalah orang-orang yang berlebihan).
lebih baik menerima rukhshoh dari pada menyebabkan orang marah karena memberatkan, sesuatu yang berlebihan pasti memberatkan sehingga dilarang. (Celakalah orang-orang yang berlebihan).
Qasar diperbolehkan
karena darurat (takut musuh) lantas bagi orang yang khawatir ketinggalan
pesawat/kendaraan? terpaksa berpedoman QS An Nisa 101:
وَإِذَا ضَرَبۡتُمۡ فِى
ٱلۡأَرۡضِ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَقۡصُرُواْ مِنَ ٱلصَّلَوٰةِ إِنۡ
خِفۡتُمۡ أَن يَفۡتِنَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْۚ إِنَّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ كَانُواْ
لَكُمۡ عَدُوًّ۬ا مُّبِينً۬ا
Dan
apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar [4]
sembahyang[mu], jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya
orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Ketika
menemui kesulitan diperbolehkan qasar, sebagaimana Rasul ketika diperjalanan berbuka,
karena diantara sahabatnya ada yang sakit tidak mau berbuka sehingga Rasul berbuka,
ahirnya beliau berbuka.
Orang yang
menerima kemurahan tidak termasuk ahli bid’ah/ahli syirik karena ada contoh/islam
itu mudah, supaya tidak meninggalkan salat, yang jelas berbahaya.
Semoga kita bisa memanfa’atkan dan bisa
mempertimbangkan sebelum menyesal dikemudian hari.
Wassalam.
Senin, 01 Agustus 2016
UNTUK APA AL QURAN BUTUH DIHAFAL?
06.11 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِينُهُ َنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا فمَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan dan ampunan
kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan
amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada
yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka
tidak ada yang bisa memberi petunjuk (hidayah). Aku bersaksi bahwa tidak ada
Ilah yang berhak untuk di sembah, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya,
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du.
Segenap
santriwati dan para pengasuh pp putri Az Zikra Cibeber yang saya muliakan, terutama
mudir ma’had (ustazah Mubasysyirah) yang kemarin sms “ Ma, berilah nasihat kepada akhowat, tentang
manfa’at menghafal Al Quran. Ya insya Allah setelah datang dari pesantrennya Mahdiyyah (jawabku).
Pesan ummi
Faizah:
Adanya Al
Quran butuh dihafal karena:
1)Ada
perintah untuk dibaca (baik dalam keadaan sibuk, sakit, di masa tua) Al Qur an tetap terbaca, terutama diwaktu
malam, sehingga diulangi dua kali oleh Allah/sangat pentingnya. Tidak ada bacaan yang lebih besar pahalanya dibandingkan bacaan Al Quran (setiap hurufnya sepuluh) bacalah yang termudah, dalam QS
Al Muzzammil 20:
فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ
مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِۚ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرۡضَىٰۙ وَءَاخَرُونَ
يَضۡرِبُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ يَبۡتَغُونَ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِۙ وَءَاخَرُونَ
يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِۖ فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ مِنۡهُۚ
Karena
itu bacalah apa yang mudah [bagimu] dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan
ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka
bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang
berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah [bagimu] dari Al Qur’an.
Janganlah
seperti si fulan (semalam salat, besoknya tidak)
Bacalah Al
Quran, sesungguhnya ia besok dihari Kiamat, akan datang untuk memberi syafa’at
kepada si pembaca. Maksudnya, agar hafalannya dibaca (usahakan setiap hari) karena
terkadang hafal/pandai tapi malas membacanya.
Anggaplah
membaca Al Quran itu suatu keharusan/setidaknya satu juz dalam sehari, atau hatam sekali dalam satu minggu dan jangan lebih dari itu, hafalan Al Quran
itu ibarat rumah.“ Barang siapa yang tidak memiliki hafalan dari Al
Quran ibarat rumah yang rapuh.
Begitu juga
orang yang membaca Al Quran dengan lancar didampingi Malaikat yang mulia,
sedangkan bagi pembacanya (terbata-bata) maka baginya dua pahala. Belum pernah saya dengar orang yang suka membaca Al Quran itu pikun atau struk.
2)Untuk
pedoman hidup agar selamat.
Sehingga
bisa memperbaiki diri dan orang lain. Dalam QS Al Isra 9-10:
إِنَّ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَہۡدِى لِلَّتِى هِىَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرً۬ا
كَبِيرً۬ا
Sesungguhnya
Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada [jalan] yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar, (9)
Begitu juga
sebaliknya bagi mereka yang tidak percaya akhirat/berita yang tercantum didalam Al Quran, maka baginya azab. Dalam QS Al
Isra 10:
وَأَنَّ ٱلَّذِينَ لَا
يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأَخِرَةِ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمً۬ا
Dan
sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami
sediakan bagi mereka azab yang pedih.
Al Quran
sebagai rujukan (ketika beda pendapat) juga sebagai nasihat bukan untuk perdebatan yang jelas dilarang, tidak untuk perlombaan karena hal itu
bid’ah/ibadah yang tidak ada uswahnya/bertujuan ingin menang, padahal yang diterima oleh Allah itu yang ikhlas.
Yang paling
ikhlas, dibaca ketika salat, ibarat minyak misik yang disimpan dalam sarung
pedang lantas dibuka tutupnya (baunya semerbak /lebih mudah untuk mengamalkan).
3)Bisa memperbaiki
rohani/mengobati penyakit.
Menghilangkan
kesedihan/memperbaiki perbuatan (ketika membiasakan membaca Al Quran) bisa menyembuhkan penyakit dengan izin Allah, meskipun membaca sebahagian surat dari
Al Quran/mendengarkan murattal selama 1-2 jam, serta obat yang alami (selama ajal belum datang) Dalam QS Al
Isra 82:
وَنُنَزِّلُ
مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَۙ وَلَا
يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا
Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian. (82)
Ada
pesantren tahfiz yang penuh perjuangan, tapi masih ada pesantren yang
memanfa’atkan secara berlebihan:
a)Ibarat menjual
ayat.
Pesantren/tahfiz yang memperbesar pendaftaran Rp 10/15 juta rupiah (lima belas
juta rupiah)sehingga ada yang ingin ke pesantren tersebut tapi tidak mampu.
Komentar
Faizah:
Meskipun banyak alasan namun merasa keberatan/terlalu mahal. Mungkin lupa terhadap pesan Allah dalam QS Al Baqarah 41-42:
Meskipun banyak alasan namun merasa keberatan/terlalu mahal. Mungkin lupa terhadap pesan Allah dalam QS Al Baqarah 41-42:
وَلَا تَشۡتَرُواْ
بِـَٔايَـٰتِى ثَمَنً۬ا قَلِيلاً۬ وَإِيَّـٰىَ فَٱتَّقُونِ (٤١) وَلَا تَلۡبِسُواْ ٱلۡحَقَّ
بِٱلۡبَـٰطِلِ وَتَكۡتُمُواْ ٱلۡحَقَّ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Dan
janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya
kepada Akulah kamu harus bertakwa. (41) Dan janganlah
kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan
yang hak itu [3] sedang kamu mengetahui.
Sebaik-baik
kalian, ialah orang yang belajar Al Quran dan yang mengajarkannya (bantulah/permudahlah
mereka yang ingin menghafalkan Al Quran) bahagialah orang yang mengorbankan dirinya dan hartanya untuk Allah. Dalam
QS At Taubah 111:
إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٲلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ
يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَۖ وَعۡدًا
عَلَيۡهِ حَقًّ۬ا فِى ٱلتَّوۡرَٮٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ وَٱلۡقُرۡءَانِۚ وَمَنۡ
أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِۚ فَٱسۡتَبۡشِرُواْ بِبَيۡعِكُمُ ٱلَّذِى
بَايَعۡتُم بِهِۦۚ وَذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (١١١
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, baik diri maupun
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. [Itu telah menjadi] janji yang benar
dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih
menepati janjinya [selain] Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang
telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Sebahagian
orang suka minta upah/sumbangan (mengajar/menulis satu jam harus bayar yang telah ditentukan) padahal orang yang suka mengorbankan jiwa dan hartanyauntuk Allah,
merekalah yang akan mendapat balasan derajat tertinggi di sisi Nya.
b)Pisahkan
ma’had dengan tempat keluarga.
Saya pernah
mertamu ke pesantren tahfiz, lantas saya tidak jadi nitip anak, karena tidak
sesuai dengan isi (Al Quran) mestinya
santriwati dan keluarganya itu terpisah, sehingga tidak menimbulkan fitnah,
untuk apa Al Quran dihafal tapi isinya tidak diindahkan? Padahal Allah
mengumpamakan dalam QS Al Jum’ah 5:
مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُواْ
ٱلتَّوۡرَٮٰةَ ثُمَّ لَمۡ يَحۡمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلۡحِمَارِ يَحۡمِلُ أَسۡفَارَۢاۚ
بِئۡسَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِۚ وَٱللَّهُ
لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka
tiada memikulnya [1] adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang
tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
Banyak orang
yang membaca Al Quran tapi Al Quran melaknatnya/termasuk dosa besar (mengucapkan tidak mengamalkan) Untuk itu
berdo’alah agar diselamatkan dari empat perkara:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ
يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Ya Allah . Sesungguhnya aku berlindung dengan Mu dari ilmu yang tidak
bermanfaat ,hati yang tidak khusyu` ( yang tidak tunduk ), nafsu yang tidak
puas dan doa yang tidak mustajab [2
Semoga apa
yang saya sampaikan ini bermanfa’at bagi kita semua, begitu juga do’aku “
Semoga Allah merahmati kalian (pendengar/pembaca) agar lebih semangat dalam meningkatkan
amal ibadah/menghafal Al Quran.
Begitu juga
do’aku “ Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepada sang putri Mubasysyirah dan
saudara-saudaranya yang telah memperjuangkan ke enam adiknya (tiga sudah
mandiri/ada yang selesai) Semoga bermanfa’at Dunia Akhirat.
Wassalam.
Ummik Faizah.
www.faizahmahrus.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)