Sabtu, 17 Oktober 2015
TUGAS/KEWAJIBAN PASUTRI YANG TERABAIKAN
05.11 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Tugas/kewajiban
pasutri termasuk keharusan untuk mencapai kehidupan yang sempurna, ketika terabaikan
berakibat buruk. Untuk itu Allah memberi sindiran dalam QS Al Qasas 77:
[28:77] Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Diantara keluhan
para istri (terhadap suami) Antara lain:
a)Mendahulukan
tugas, kewajiban terabaikan.
b)Lebih
banyak menuntut pelayanan.
a)Mendahulukan
tugas kewajiban terabaikan.
Terlalu
sibuk urusan diluar rumah, sehingga tidak sempat memperhatikan
keluarga langsung tidur/tidak bisa memahami maksud hadis, ketika pepergian (hampir sampai di rumah) berilah kabar kepada para istri supaya menyisir rambutnya, mencukur bulu kemaluannya.
Komentar
Faizah: Suami betah di rumah ada sebab begitu juga sebaliknya, andaikan
terpaksa ada tugas maka setelah dirumah dia minta diperhatikan, sebagaimana
fitrah suami yang beriman menyukai perintah Allah. Dalam QS Al Baqarah
223:
[2:223] Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Dalam
masa-masa tenggang (haidl) maka diperbolehkan hanya bersenang-senang saja
sebagaimana hadis” Berbuatlah segala sesuatu kecuali nikah, karena waktu itu dilarang
mencampurinya. Dalam QS Al Baqarah 222:
[2:222] Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Pergaulilah
mereka (para istri) dengan baik. Apabila mereka hilaf, lantas tidak diberi peringatan, timbullah prasangka
buruk, untuk itu Rasul berpesan” Berilah wasiyyat para istri dengan baik.
Atau pisah
ranjang, kalau perlu pukullah mereka, tetapi jika sudah ta’at maka janganlah
mencari-cari alasan untuk menyusahkannya.
Adanya suami
tidak suka karena istri melanggar, sehingga Allah tidak suka begitu juga suami.
Contohnya:
1)Suka
keluar/bertabarruj.
Allah sudah melarangnya
dan memberi contoh wanita yang terbaik (bidadari
yang selalu di kemah) Dalam QS Ar Rahman 70-74:
[55:70] Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
[55:71] Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:72] (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.
[55:73] Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:74] Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
[55:71] Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:72] (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.
[55:73] Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
[55:74] Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
Wanita yang
sering dirumah lebih terpelihara (dari kema’siatan, begitu juga kecantikan dan kesehatannya).
2)Suka
berkata lunak.
Dari
perkataan yang lunak/kemenyek menimbulkan fitnah sehingga Allah melarang/suami
cemburu. Untuk itu para istri Rasul agar menghindarinya. Dalam QS Al Ahzab 32:
[33:32] Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,
Apabila
perkataan yang lunak saja dilarang apalagi bertatap muka/bergaul bebas dianggap
biasa, inilah termasuk penyebabnya.
b)Lebih
banyak menuntut pelayanan.
Meskipun hak
suami, namun pengertian sangat dibutuhkan karena tugas istri tidak terhitung
apalagi ditambah tugas mengajar (anak) membagi kasih sayang dan lain sebagainya,
sehingga seorang ibu memiliki kelebihan/diceritakan dalam hadis”
جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُولِ الله صَلَّى الله عَليَْهِ وَسَلَّمْ, فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ الله! مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟
قَالَ:
أُمُّكَ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالََّ: اُمُّكَ ، قَالَ : ثَمَّ مَنْ ؟
قَالَ> اُمُّكَ< قَالَ : ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ : ثًمَّ أَبُوْكَ
“Seorang
laki-laki datang kepada Rasullullah lalu bertanya:”wahai Rasullullah!
siapakah orang yang paling berhak untuk ditemani dengan baik? beliau
menjawab “Ibumu, Dia bertanya lagi, “lantas siapa? Rasul menjawab Ibumu,
dia bertanya lagi, “lantas siapa?” Rasullullah menjawab ibumu. Dia
bertanya lagi, lantas siapa? Rasulullah menjawab" Kemudian ayahmu "
(Muttaffaq Alaih, Bukhari 5971)
Anak tanpa
ayah bisa hidup bahkan menjadi Nabi (Isa as) Sebagai bukti bahwa rizki anak sudah
ditanggung oleh Allah dan tercatat sebelum ia dilahirkan. Contoh : Dalam QS Ali
Imran 37:
[3:37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Begitu juga
bayinyaitu juga bayi ismail rga
2012/Juni Ismail yang kehabisan
bekal, namun Allah memancarkan sumber air zam-zam yang diberkahi, dalam
mengatasi masalah (agar terasa ringan) maka Allah berpesan dalam QS Al Baqoroh 153:
[2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Sabda Rasul“
Berilah aku istirahat dengan salat wahai Bilal! Menunjukkan bahwa salat adalah penenang/mudah
mendapatkan jalan keluar. ketika
dirumah sehingga ketika pulang tidak sempat memperhatikan anak istri langsung
tidur, ini
Termasuk
menghargai istri ”Apabila kamu makan maka berilah makan istrimu dan ketika kamu
berpakaian maka berilah dia pakaian. (Agar timbul rasa kasih sayang dan
keadilan dalam rumah tangga).
Semoga
bermanfa’at.
Wassalam
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar