Selasa, 23 Juni 2015
DAHSYATNYA JAWABAN TERKADANG MEMBAHAYAKAN
20.14 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Sebagaimana orang syi’ah membantah dalil dengan ulasan ilmu
mantiq, tapi Rasul berhasil da’wahnya menggunakan Al Quran sebagai konsep. Meskipun ulasan bahasanya orang syi'ah hebat, namun banyak yang membantah (nikah mut’ah, mela’nat para sahabat, salatnya
tiga waktu dan banyak lagi) mereka malah
berpedoman QS As Saffat 83-84):
[37:83] Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh)
[37:84] (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci
[37:84] (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci
Namun sedikit atau banyaknya pendukung tidak bisa dibuat
pedoman atau kebanggaan, karena ada diantara para Nabi yang pengikutnya hanya
beberapa orang saja, Rasul juga buta huruf, tapi pengorbanan lebih besar dari
pada komentar, yang perlu difahami, watak manusia bermacam-macam.
,
a)Harus beda dengan yang lain.
b)Harus sama dengan yang lain.
a)Harus beda dengan yang lain.
Orang seperti ini biasanya suka membikin orang marah,
padahal ketika para Rasul berfatwa tidak ada yang marah/membantah karena bijak, kecuali orang
kafir. Termasuk menyelisihi sunnah ialah membesar-besarkan masalah yang menimbulkan
perpecahan (suka mencela, melarang tanpa dalil/mudah mengatakan tidak sah) melarang
salat berjama’ah di Masjid/memilih salat sendiri.
Komentar Faizah: Janganlah kalian menyerupai perkataan orang
Yahudi/Nasrani yang tercantum dalam QS Al Baqarah 113:
[2:113]
Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak
mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang
Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama)
membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui,
mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara
mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih
padanya.
Yang sering saya dengar, mereka bangga/benar sendiri, tidak
memikirkan akibat dari perkataannya (meremehkan masjidil haram) padahal Allah
mensifati Masjid sebagai tempat berdzikir tanpa terkecuali, untuk itu yang hendak
merobohkannya, diancam dengan kehinaan/adzab. Dalam QS Al Baqarah 114:
ri n QS Al munafiqun
ri n QS Al munafiqun
[2:114] Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
Meskipun saya salat tarawih/tahajjud di rumah, namun tidak
berani melarang mereka, apalagi Rasul pernah melakukannya, meskipun hanya 3/4
malam. Apalagi ada hadis “orang yang suka salat akan masuk surga lewat babus
shalah”, Al Quran dibaca menjadi
penenang/salat penghapus dosa. Maksud QS Hud 114?
[11:114] Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
Ada hadis” Paling dekat seorang hamba pada Tuhannya diwaktu
dia sedang sujud, maka perbanyaklah berdo’a Al Hadis. Yang salah adalah yang
tidak salat. Suka ngobrol di warkop, main fb itu yang perlu diingatkan karena
meninggalkan konsepnya orang yang beruntung. Dalam QS Al Mukminun 1-3:
[23:1] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
[23:2] (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
[23:3] dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
[23:1] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
[23:2] (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
[23:3] dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
Perbuatan yang pernah dilakukan oleh Rasul meskipun hanya
sekali itu menunjukkan boleh hanya Rasul khawatir memberatkan ummatnya (di
wajibkan) sehingga beliau tidak keluar (untuk tarawih).
Hindari larangan dalam QS Al Anfal 46:
[8:46] Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[8:46] Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Orang yang suka pembahasan baru malas menayangkan/membaca
ayat-ayat Allah termasuk orang sombong karena Al Quran diturunkan melalui
Malaikat jibril, Rasul menerimanya dengan susah payah, pernah untanya menderum
ketanah. Perlunya agar dibaca, dihafal, diamalkan, dan disampaikannya, tapi
kebanyakan orang suka membahas yang tidak ada didalam Al Quran/menyukai ulasan
yang serba baru. Orang yang suka mantiq, suka membantah meskipun dalil dari Al
Quran.
Ketika berjama’ah didirikan maka ikutilah meskipun ada lampu
karena apabila kalian keluar, maka bertentangan dengan hadis,
apalagi ada perintah “ Apabila dipanggil untuk salat, maka cepat-cepatlah
kalian mengingat Allah” didukung dengan QS Al Baqarah 115:
[2:115] Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Ittiba’ jangan melanggar ayat. Untuk itu Rasul berpesan“
Dimana saja kalian menjumpai waktu salat, maka salatlah disitu. Tanpa mencari
dimana masjid tanah? Dimana tempat yang tanpa lampu.
Tentang sendekap ketika salat, tidak usah dibahas, karena
yang disebut oleh Allah termasuk orang yang beruntung (berdiri salat) dan yang
diancam (yang suka bicara kosong) Dalam QS Luqman 1-6:
[31:1] Alif Laam Miim
[31:2] Inilah ayat-ayat Al Quraan yang mengandung hikmat,
[31:3] menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
[31:4] (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
[31:5] Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
[31:6] Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
[31:2] Inilah ayat-ayat Al Quraan yang mengandung hikmat,
[31:3] menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
[31:4] (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
[31:5] Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
[31:6] Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
Saya lebih khusyu’ bersendekap, adapun ketika
sakit/puasa terkadang tidak sendekap, begitu juga yang disebut bacaan adalah
yang bisa didengar, itulah maksud dari QS Al Isra 110. adapun bacaan salat Asar, Dzohor agak pelan, mungkin waktu-waktu
itu orang merasa letih, payah, apalagi berpuasa, tidak usah dibesarkan, musuh
islam gembira.
b)Harus sama dengan yang lain.
Selama benar maka harus sama karena rujukan orang mukmin
hanya Al Quran/hadis (sahih) agar kelihatan syi’ar islam dan kuat persatuannya,
namun ketika ada larangan jangan ikut orang agar tidak dibuat pedoman. Diantaranya:
Jangan mengadakan resepsi/walimah pernikahan di gedung
karena lebih banyak kemungkarannya, apalagi
ada larangan menghambur-hamburkan uang. Dalam QS Al Isra 25-27:
[17:25] Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
[17:26] Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
[17:25] Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
[17:26] Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Jangan mendirikan pesantren didalam Rumah.
Apabila belum mempunyai tempat/gedung untuk murid, jangan
menampung santriwati, apalagi untuk tahfidz, agar tidak bertentangan dengan
isinya. Ada yang bilang “ Tidak apa-apa kalau mencari ilmu”
Aku menjawab: Ta’atilah apa yang diperintah, Rasul pernah
bersabda kepada istrinya yang ketika itu melihat ibnu ummi maktum yang buta “
Berhijablah kalian” Jawabnya: Dia tidak bisa melihat kita (buta) Kata Rasul “ Apakah kalian buta?”.
adapun ayat hijabnya sudah jelas.
adapun ayat hijabnya sudah jelas.
[69:44] Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
[69:45] niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya
[69:46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya
[69:47] Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
[69:48] Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
[69:45] niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya
[69:46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya
[69:47] Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
[69:48] Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Dahulukan perintah hindari larangan, bagi yang menghendaki
ittiba’ (meniru perbuatan Rasul maka tirukan saja tanpa banyak bicara) agar
tidak heboh. Berda’wah termasuk ibadah maka tidak layak dibuat perdebatan
(mendukung, mencela dsb).
Wassalam.
APA SEBAB SAYA JARANG MENGISI BLOG?
14.44 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Seringkali orang bertanya” KENAPA SAYA JARANG MENGISI BLOG?”
Tujuan pertamaku membuat blog agar bisa menyampaikan
firman Allah, disamping kesibukan tugas rumah tangga dan mengajar anak, salat juga butuh waktu. apalagi judul yang berbeda bisa dimanfa'atkan dalam bulan/tahun yang lalu. Aku ingat/membenarkan Rasul jarang bicara kecuali wahyu. Dalam QS An Najm 3-4:
[53:3] dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya.
[53:4] Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
[53:4] Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Termasuk kehebatan Al Quran (bisa
dibuat obat, banyak orang bertambah baik/bertaubat, ketika dibacakan kepada
orang mukmin bergetarlah hatinya) begitu juga gunung-gunung terpecah belah
karena takut. Dalam QS Al Hasyr 21:
[59:21] Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quraan ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
Aku lebih suka menyampaikan Al Quran, apalagi seorang pimpinan hendaknya lebih berhati-hati
dalam berfatwa, karena ditiru bawahan, sebagaimana para Rasul tidak pernah dibantah sahabatnya karena bijak, kecuali orang kafir. Apabila Al Quran yang disampaikan,
semakin kuat persatuan ummat islam/bertambah baik sebagaimana perobahannya zaman Jahiliyyah. Dalam QS Al Jasiyah 20:
[45:20] Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
Al Quran dibaca bisa menghapus
dosa apalagi dibulan puasa, maka alangkah baiknya kesempatan waktu itu
digunakan dengan banyak beribadah dari pada membahas yang tidak ada di Al
Quran.
Perdebatan akibat perpecahan,
untuk itu aku tidak suka karena berdampak negative. Contoh: Munculnya larangan
salat pake lampu, tarawih, timbullah perdebatan (ada yang komentar, anaknya pak
Mahrus ahli bid’ah) Aku bilang: Bagaimana dengan dirimu/keluargamu? Ya Allah
berilah petunjuk dia mungkin lupa terhadap pesan Allah dalam QS Al Hujurat 11:
[49:11] Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Mengolok-olok itu melanggar ayat,
menyalahi sunnah. Tidak pernah aku dengar pekataan
Rasul yang menyakitkan hati kecuali ayatnya orang kafir. Rasul pernah marah karena
dikatakan tidak adil).
Menurutku anak-anak itu baik (ta’at,
memperhatikan ortu, memperjuangkan adik-adiknya, lebih dekat terhadap
hadis, meskipun belum sempurna apalagi usia masih belum tua, pengajar Al Quran) hanya Allah yang mengetahuinya. Namun semua
perbuatan ada balasan, barang siapa yang tidak berbelas kasih (kepada
anaknya) maka Allah tidak akan belas kasih kepadanya, begitu juga anak, perlu difahami sindiran Allah dalam QS Fussilat 46:
[41:46] Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.
Kebaikan kembali pada diri
sendiri, kejelekan ada balasan. Kebijaksanaan dalam berda’wah sangat
dibutuhkan, sebagaimana diperintahkan dalam QS An Nahl 125:
[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dengan sabar, memperbanyak membaca
Al Quran/suka salat, berinfaq, inilah termasuk perdagangan yang
tidak akan rugi. Dalam QS Fatir 29-30:
[35:29] Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
[35:30] agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
[35:30] agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Namun kebanyakan manusia itu suka
dengan ilmu baru, berdebat, berbantah-bantahan, malas membaca Al Quran, suka
menimbun harta, semuanya berbahaya. Itulah kebanyakan manusia, dalam QS Al Ahzab 72:
Padahal seorang pemimpin, bicara/perbuatannya ditirukan pengikut. Ingatlah pesan Rasul”
Halakal mutanaththi’uun”
Celakalah orang-orang yang
berlebihan.
Ya Allah limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.
Ya Allah limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.
Wassalam.
Rabu, 17 Juni 2015
MENGHINDARI LARANGAN DI BULAN RAMADLAN
07.08 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
“MENGHINDARI LARANGAN DI BULAN RAMADLAN” Agar lebih sempurna berdasarkan
pesan Allah “ Apa-apa yang diperintah oleh Rasul kepada kalian maka
ambillah/kerjakan (semampunya) dan apa-apa yang dilarang maka tinggalkan. Agar
puasa kita tidak hanya lapar serta dahaga saja, namun bisa melaksanakan sesuai
perintah, meningkatkan amaliyyah yang baik untuk menuju keridloan Allah/dijauhkan
dari siksa api neraka. Dalam QS Al Furqan 10-11:
[25:10] Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana
[25:11] Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.
[25:11] Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.
Adapun yang perlu dihindari antara lain:
a)Jangan dibiarkan
hutang puasa.
b)Jangan bicara yang menimbulkan dosa.
c)Menghindari perbuatan yang terlarang.
a)Jangan dibiarkan
hutang puasa.
Hutang kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi. Allah Maha
Belas kasih terhadap hambaNya bagi yang tidak mampu (mengqadla) diberi keringanan.
Dalam QS Al Baqarah 183-184:
[2:183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
[2:184] (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
[2:184] (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Rasul bersabda” Berpuasalah kalian karena melihat bulan dan
berbukalah kalian karena melihat bulan.
Berarti yang mendahului/yang mengakhirinya tertanda orang yang sombong kecuali
beda Negara. Allah menghendaki kemudahan. Dalam QS Al Baqarah 185:
[2:185] (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Diwajibkan berpuasa namun Allah memberi keringanan (fidyah).
Ada yang bilang “Apabila tidak kuat berpuasa ya sudah tidak usah bayar fidyah,
yang tidak salat ikut bayar fidyah?.
Komentar Faizah: Pelit banget! mengqadla tidak kuasa, bayar
fidyah tidak suka? Salat memang tidak ada fidyah, salat tidak boleh ditinggalkan
karena sudah diberi keringanan (tidak bisa berdiri, dengan duduk/berbaring). Orang
yang lemah kesehatan (hamil, menyusui, atau pekerja berat) maka tidak layak
alasan itu tapi karena sakit/tidak mampu.
b)Hindari perbuatan yang dilarang.
Allah tidak membutuhkan(lapar/dahaga) tapi perlu menghindari
perbuatan yang membatalkan pahala puasa (bohong, menfitnah, ghibah, mendengarkan
music, melihat wanita dengan syahwat) sudah jelas ayatnya. Adapun yang tidak
ada larangan/perintah maka tidak perlu dibahas, karena yang mendapat do’a dari
rasul (agar dirahmati/diangkat derajatnya) adalah orang yang menyampaikan
Risalah, sebagaimana dia mendengar Rasul menyampaikannya. Allah berpesan
dalam QS Al Maidah 67:
[5:67] Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Untuk itu ketika para kholifah memutuskan masalah, beliau
bertanya “siapakah diantara kalian yang pernah mendengar Rasul bersabda dalam
hal ini? Rasul pernah ditanya, terkadang lama tidak menjawab. Karena apabila
beliau bersabda: ya maka dibuat pedoman ummatnya, untuk itu rusaknya bangsa
dulu karena banyak Tanya, kerjakan semampumu inilah pesan Rasul.
Komentar Faizah: Saya suka ittiba’ ketika tidak mampu saya
tinggalkan, apalagi tidak ada
perintah/larangan. Contoh:Pernah berjama’ah tanpa lampu, hampir menginjak
kepalanya lelaki yang bersujud, terkadang pusing dan lain sebagainya, padahal orang
yang dimuliakan di dalam Surga adalah orang yang tetap setia dalam salatnya, hartanya
untuk yang berhak, percaya hari pembalasan, takut adzab, menjaga farjinya,
menjaga amanah, dan menjaga salatnya/khusyu' maka janji Allah mereka akan dimuliakan
didalam Surga. Dalam QS Al Ma’arij 34-35:
[70:34] Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
[70:35] Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.
arkan
musik,katalkan pahala puasa (bohong, adu domba, menfitnah, ghibah, melihat
wanita dengan syahwat) semu
c)Menghindari perbuatan yang terlarang
Termasuk bohong, menfitnah, mengadu domba, mendengarkan
music, melihat wanita dengan syahwat, ghibah semuanya membatalkan pahala puasa.
Untuk itu;
Bicaralah yang jujur karena orang mukmin tidak suka bohong,
dan itu sifatnya orang munafik.
Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba/fitnah
lebih kejam dari pada pembunuhan.
Ayahku tidak suka musik, katanya ” Orang yang mendengarkan
musik besok telinganya akan di cor dengan timah/besi. Didukung hadis termasuk
ummat yang menghalalkan perkara yang diharamkan. Perbanyaklah membaca Al Quran
didalam bulan yang berkah ini, Surga menunggunya.
Wanita adalah tiang Negara, apabila salihah maka membaik keadaan
keluarga/Negara, untuk itu hendaknya para wanita waspada terhadap pengaruh barat.
Yang bukan muhrim jangan dilihat, adapun yang dihalalkan(suami/istri) hanya
waktu malam saja. Dalam QS Al Baqarah 187:
[2:187] Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
[49:12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Hindari penyebabnya:
Jangan menggunakan ilmu mantiq karena berdampak negatif,
untuk itu banyak ulama melarangnya karena bersumber dari orang kafir. Mirip yang tercantum dalam QS Ghofir 4:
[40:4] Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.
Begitu juga orang yang suka mengobor-obori/mendukung
perdebatan yang tidak ada perintah/larangan.
Bicaralah yang baik/benar atau diamlah. Al Hadis.
Jangan disalah fahamkan ayat (untuk orang kafir lantas
ditujukan kepada orang mukmin). Contoh: Perkataan Nabi Musa kepada kaumnya/rakyat
Fir’aun yang kejam. Dalam QS Ghofir 41-42:
[40:41] Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka?
[40:42] (Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui padahal aku menyeru kamu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun?
[40:42] (Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui padahal aku menyeru kamu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun?
Tidak layak mencela tempat yang sudah disebut oleh Allah
sebagai tempat yang berkah dan kiblat bagi ummat (islam) tidak akan ada hajar
aswad kedua, kekurangan adalah sifat manausia, namun kelebihannya lebih besar
dibanding Negara kita. Allah menjelaskan
dalam QS Ali Imran 96-97:
[3:96] Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
[3:97] Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
[3:97] Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Rasul menghargai jasa/kebaikan seseorang karena perbuatan
itu lebih disukai, hindari mencela, apalagi Masjid yang Mubarak, meskipun tidak
mirip masjid Rasul(karena dulu belum ada listrik). Mengamankan dan menyediakan
kepentingan ummat islam se dunia itu tidak mudah, karena mengatur satu keluarga
saja terkadang diprotes oleh keluarga karena tidak bijak, apalagi mengatur
ummat islam sedunia tidak akan mampu. Jangan menjadi penyebab gunjingan. Semoga
puasa kita diterima disisi Allah dan mendapat ampunan.
Langganan:
Postingan (Atom)