Sabtu, 20 September 2014
Ma'af Salah Jalan
04.58 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Maaf salah jalan! Inilah jawaban saya ketika banyak orang
yang bertanya disebabkan banyak keluhan dan musibah yang menimpanya. Sebenarnya
semua akibat, disebabkan dari ulahnya manusia itu sendiri yang salah dalam
memilih jalan. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Anfal 53-54:
[8:53] (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[8:54] (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
[8:54] (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
Sebenarnya apa-apa yang terjadi pada diri kita, sebelum lahir sudah tertulis di Lauh mahfudz.
Kita tinggal sabar atas musibah dan bersyukur ketika datang ni'mat. Banyak ber istighfar dan berbuat baik agar mendapat kemudahan.
Diantara yang menjadi
keluhan mereka adalah:
a)Sakit tidak ada obatnya.
b)Rumah tangga tidak bahagia.
c)Cobaan terus datang.
d)Anak-anaknya manja.
e)Hidupnya sengsara.
Mereka bertanya tentang do’anya.
Saranku; Bacalah do’a-do’a Rasul (berlindung dari
penderitaan yang sangat dan memperbanyak ibadah/salat) namun belum cukup dengan cara itu, karena
kasus ini ada pelanggaran yang menyebabkan peringatan Allah didatangkan.
a)Sakit tidak ada obatnya
Sehingga dokter tidak bisa mengobati hanya memberi bantuan.
Ternyata kesalahan dari orang tuanya yang terlalu mencintai Dunia, sehingga
harta warisan/wakaf tidak dikeluarkan tapi dimilikinya. Meskipun dia bersedekah
dan berdo’a namun ancaman Allah tetaplah datang. Sebagaimana tercantum dalam QS
At Taubah 24:
[9:24] Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Begitu juga diantara mereka ada yang terasa berat untuk menunaikan ibadah Hajji sehingga diberi oleh allah dengan macam-macam penyakit. karena mencintai Dunia melebihi dari cintanya kepad Allah.
b) Rumah tangga tidak bahagia.
Perjalanan hidup (suka dan duka) sudah menjadi kebiasaan,
yang penting tidak menyimpang dari Syari’at. Namun seringkali saya dengar,
suami yang mengeluh karena istrinya jarang di Rumah.
Sebenarnya wanita sudah diberi kesibukan oleh Allah
(menyerupai pahalanya lelaki yang berjihad di jalan Nya) yaitu perintah menetap
dirumah (memperhatikan keluarga, membaca ayat-ayat Al Quran/hikmah, pahalanya sama dengan
laki-laki yang mendapat pengampunan/pahala yang besar. Sebagaimana tercantum
dalam QS Al Ahzab 35:
[33:35] Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
c)Cobaan terus datang
Kita hanya ingat (apabila Allah mencintai seorang hamba,
maka diberinya cobaan). Orang Mukmin yang merasa sedih, sakit, maka bisa
mengurangi dosanya atau akan diangkat derajatnya. Sebagaimana janji Allah
“Sesungguhnya bersama dengan kesulitan ada kemudahan. Hari ada dua, yaitu hari
bahagia dan hari susah, ketika itu janganlah putus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana
tercantum dalam QS Yusuf 87;
[12:87] Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Harta kekayaan yang jelas dari hasil usaha haram, maka
anggaplah harta itu milik Allah, ambillah secukupnya untuk keluarga, banyaklah
berbuat baik (banyak ibadah/salat, membaca Al Quran, dan lain sebagainya.
Do’a-do’a Rasul dibaca setiap pagi sore. Agar diringankan bebannya.
d)Anak-anknya
manja.
Biasanya sikap anak tidak jauh beda dari orang tuanya, apabila orang
tuanya kurang kuat dalam menjalankan perintah/menghindari larangan/tidak punya jiwa
perjuangan disisi Allah, maka tidak heran sang anak akan manja, padahal tugas
hidup untuk beribadah. Berilah peringatan agar bermanfa’at. Sebagaimana
tercantum dalam QS Adz Dzariyat 55-58:
[51:55] Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.
[51:56] Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
[51:57] Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan
[51:58] Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh
[51:56] Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
[51:57] Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan
[51:58] Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh
Cara mendidik anak dengan cara halus, terkadang butuh
dimarahi (ketika banyak pelanggaran) agar lebih perhatian dan bisa mandiri.
e)Sengsara
hidupnya
Ternyata orang tersebut melanggar ayat (menyekutukan Allah
dan berani kepada orang tua). Sebaliknya termasuk akhlak yang terpuji adalah
mereka yang berbuat baik kepada yatim orang miskin. Sebagaiman tercantum dalam
QS Al Baqarah 83:
[2:83] Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
Mirip dengan perbuatan yang bisa menghapus dosa dan bisa
menyebabkan masuk Surga adalah Iman disertai berjuang (di jalan Allah) dengan
harta dan jiwanya, karena hal itu bisa menyelamatkan dari ‘adzab yang pedih.
Sebagaimana tercantum dalam QS As Saff 10-12:
[61:10] Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
[61:11] (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
[61:12] Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
[61:11] (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
[61:12] Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
[42:20] Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.
Kebanyakan penyebabnya karena harta (merupakan fitnah) namun ada yang beranggapan bahwa orang yang derajatnya tinggi adalah mereka yang banyak harta, padahal sebenarnya mereka yang berjuang dengan harta dan jiwanya itulah orang yang derajatnya tinggi disisi Allah.
Semoga
bermanfa’at Dunia Akhirat.
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar