pembukaan

Selasa, 12 Agustus 2014

PILIH AGAMA ATAU HARTA ?



AGAMA dan HARTA Sulit untuk dipersatuan, ia bagaikan air dengan minyak, untuk itu sebelum kita memilih/menentukan sesuatu, hendaknya berhati-hati agar selamat dikemudian hari, banyak orang yang mengorbankan agamanya hanya karena uang, untuk itu Allah akan membalas perbuatan orang-orang yang berbuat dosa. Sebagaimana tercantum dalam QS Az Zuhruf 74-80:




[43:74] Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal didalam azab neraka Jahannam. 




[43:75] Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa.




[43:76] Dan tidaklah Kami menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.







[43:77] Mereka berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)"




[43:78] Sesungguhnya Kami benar-benar telah memhawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. 





[43:79] Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami menetapkan pula






[43:80] Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat disisi mereka. 



Wajar-wajar saja, apabila banyak pemimpin Negara/Masyarakat yang tidak suka dengan ISIS (Islam IRAK  dan SURIAH) yang akan berhasil mengalahkan Syi’ah (berbahaya bagi ummat islam/lebih dekat kepada orang kafir) tapi anehnya banyak pemimpin dari orang-orang kafir berusaha agar ummat islam tidak mendukung/tidak menyukai ISIS dengan alasan ISIS adalah kelomok mereka. Untuk itu perintah Allah agar diteliti dulu, apabila ada berita yang datang dari orang-orang fasik, karena mereka suka bohong dan menfitnah. Allah berfirman dalam QS Al Hujurat 9:










[49:9] Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.


Hawa nafsu selalu menolak yang benar, karena prinsipnya adalah kebebasan/tidak terikat hukum, mempertahankan harta dan kedudukan, padahal Allah berfirman dalam QS At Taghabun 15-16:







[64:15] Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

[64:16] Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta'atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung


Untuk itu Rasulullah ketika mendapatkan harta rampasan (permata satu karung) beliau tidak masuk ke kamarnya sebelum harta itu habis. Begitu juga Abu Bakar Ashshiddiq, menganggap bahwa hartanya adalah fitnah, sehingga diinfakkan semua (beliau memberi manfa’at kepada bawahan dan tidak memanfa’atkan mereka) itulah yang bisa membebaskan beliau dari ancaman. Dalam QS At Taubah 34-35: 







[9:34] Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,

[9:35] pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."



Itulah balasan pemimpin yang mengambil harta/memanfa’atkan pengikutnya dengan cara yang bathil, untuk itu Rasul diperintah memberi peringatan kepada orang-orang yang lalai terhadap kebijaksanaan hukum-hukum Al Quran, karena mereka mengikuti jejak nenek moyangnya. Sehingga diberi peringatan atau tidak, sama saja. Maka Allah menjelaskan dalam QS Yasin 1-10:












[36:1] Yaa siin

[36:2] Demi Al Quraan yang penuh hikmah

[36:3] Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,

[36:4] (yang berada) diatas jalan yang lurus,

[36:5] (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang

[36:6] Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

[36:7] Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.

[36:8] Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.

[36:9] Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

[36:10] Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.





 
Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, Apabila memilih kebenaran, maka balasan mereka adalah SURGA. Bagi yang dzalim akan dibalas sesuai dengan perbuatannya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Kahfi 29-31:











[18:29] Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

[18:30] Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.

[18:31] Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;


Persiapkan bekal untuk Akhirat yang kekal selama-lamanya. Meskipun harus merasakan gharib (terasing)   
Memang itulah yang dimaksud hadis “Permulaan Islam dalam keadaan terasing, dan akan kembali lagi dalam keadaan terasing, maka bahagialah orang-orang yang mau terasing.
  
                                    Wassalam.

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung