Jumat, 11 April 2014
IBU YANG SUKSES.
21.35 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Diantara para ibu yang sukses adalah: Maryam yang terkenal karena keta'atannya, banyak salat, Hajar karena kesabarannya, beitu juga istri- istri Rasul termasuk Khadijah yang
mengorbankan harta dan dirinya untuk keluarga dan perjuangan Nabi, sehingga dibangunkan rumah di Surga dari mutiara berlobang tengah. Inilah wanita yang
berhasil meraih derajat tertinggi disisi Allah, karena perbuatan tersebut
mirip dengan QS At Taubah 20- 22:
20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
21. Tuhan mereka
menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan
surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal,
22. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang agung.
Konsep tersebut dibuat pedoman
bagi orang yang ingin mencapai kesuksesan baik didalam rumah tangga/berda'wah, agar bisa mengalahkan tipu daya setan yang selalu mengarah kepada kemewahan dunia. Untuk itu Allah berpesan dalam QS Taha 130-131: .
Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam dan bertasbihlah pula pada waktu tengah malam dan diujung siang hari agar engkau merasa tenang.
Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada keni'matan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan kesenangan itu, karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
Rahasia dari perintah tersebut (banyak menyebut nama Allah/banyak salat/ beribadah dengan penuh keikhlasan) yang
menyebabkan seseorang lebih selamat dari fitnah dunia, sedangkan sifat rakus yang membahayakan (menukar kesesatan dengan petunjuk) maka Allah menjelaskan dalam QS Al Baqarah
174-175:
إنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا
يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (174) أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا
أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ (175)
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya
dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak
menelan) kedalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada
mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang
amat pedih.
( 175 ) Mereka itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya
mereka menentang api neraka!
Berkorban dijalan Allah, tidak minta upah ketika berda'wah, adalah konsep para Rasul dalam
mencapai keberhasilan, begitu juga kegagalan seorang ibu atau pemimpin, karena perbuatannya sendiri yang tidak punya kesabaran. Untuk itu Allah memberi contoh: Fir'aun beranggapan Dunia bagaikan Surga, akhirnya di Akhirat tinggal penyesalan dan siksaan disebabkan kezalimannya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Anfal 53-55:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا
نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ
اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (53) كَدَأْبِ آَلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ
وَأَغْرَقْنَا آَلَ فِرْعَوْنَ وَكُلٌّ كَانُوا ظَالِمِينَ (54)
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya
kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka
sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
( 54 ) (keadaan mereka) serupa dengan keadaan
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka
mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan
dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan
kesemuanya adalah orang-orang yang zalim
Dia termasuk orang yang mementingkan kemewahan Dunia, padahal harta yang tidak dikeluarkan untuk Allah, bisa mencegah datangnya hidayah. Benarlah firman
Allah dalam QS Al Humazah 1-9:
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan nya. Sekali-kali tidak, pasti dia akan dilemparkan ke dalam (Neraka) Huthamah. Dan tahukah kamu (Neraka) Huthamah itu? (Yaitu) api (adzab) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh api itu ditutup rapat atas (diri) mereka. (Sedang mereka itu) diikat pada -tiang yang panjang.
Orang yang suka menumpuk-numpuk harta bilang: Nabi Sulaiman lebih kaya dibanding yang lain.
Jawablah: Nabi Sulaiman termasuk hamba yang bersyukur (jarang tidur, banyak beribadah, menanggung banyak
prajurit dan termasuk orang yang berta han/kuat dalam memegang harta) beliau mendapat warisan/kenabian dari Nabi Dawud as, sehingga tidak ada kerajaan yang mengalahkannya, meskipun demikian, beliau belum jelas punya istri, karena Ratu Balqis ketika itu sebagai tamu, belum ada keterangan jadi isrinya. Wallahu a'lam. Itulah diantara kelebihan/kesabarannya. Ketika wafatnya tidak ada yang mengetahui, hanya tongkat yang menyebabkan
beliau tersungkur karena dimakan rayap. Sebagaimana tercantum dalam QS Sabak
14:
)
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا
دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ
أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
(14 [سبأ/14]
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada
yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau
sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam
siksa yang menghinakan.
Adapun kehidupan Nabi kita (sebagai teladan yang baik) kata Aisyah: Rasul tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut dari roti, sekarang kenyang besok lapar, pernah selesai salat subuh beliau bertanya kepada keluarganya: Adakah sesuatu? Istrinya menjawab: Tidak ada wahai Rasul, lantas beliau menjawab innii shaaim (sesungguhnya aku berpuasa). Jawaban ini jarang sekali orang yang bisa ittiba' tentang kesabarannya, ini yang dibuat pedoman bahwa puasa sunnah diperbolehkan niat setelah subuh.
Semoga pertolongan Allah, diberikan kepada kita dan jangan putus asa dari rahmat
Nya.
Wassalam
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar