pembukaan

Selasa, 14 Mei 2013

KIAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT.


                           
                                                      


Dua kenikmatan yang sering diabaikan manusia, yaitu kesehatan dan kesempatan, untuk itu diantara pesan Rasul (jaga sehatmu sebelum datang sakitmu)  bersyukurlah ketika sehat dengan memperbanyak ibadah, menjalankan perintah. Namun ketika sakit kita diperbolehkan ikhtiyar tapi kalau sabar, balasannya Surga. Sebagaimana ada sahabat (memilih sabar) kemudian Rasulullah menjanjikan baginya Surga. Tercantum dalam hadis:

"Wanita berkulit hitam ini berkata kepada Nabi; "Sesungguhnya aku menderita epilepsi dan auratku sering tersingkap (ketika sedang kambuh), maka berdoalah kepada Allah untukku." Beliau bersabda: "Jika kamu berkenan, bersabarlah maka bagimu surga, dan jika kamu berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah menyembuhkanmu." Ia berkata; " Baiklah aku akan bersabar." Wanita itu berkata lagi; "Namun berdoalah kepada Allah agar (auratku) tidak tersingkap." Maka beliau mendoakan untuknya".

Ketika sakit, maka Allah yang menyembuhkan. Namun segala sesuatu ada sebab, dan kita diperbolehkan ikhtiar, hendaknya menjaga kesehatan, yang penting bisa menghindari syubhat, untuk itu berkaitan dalam judul SEHAT TANPA OBAT. Tahun/bulan 2014/september. Nabi Ibrahim as bersabda didalam QS Asysyuara’ 80:


Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,

Allah menghilangkan penyakit seseorang bermacam-macam sebab.

1-  Dengan dibacakan  ayat- ayat Al Quran.
Sebagaimana yang telah di praktekkan oleh sahabat ( ketika mengobati orang yang telah digigit binatang ) namun setelah dibacakan surah Al Fatihah akhirnya sembuh. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis:
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوهَا حَتَّى نَزَلُوا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمْ فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لَا يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلَاءِ الرَّهْطَ الَّذِينَ نَزَلُوا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوا يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ وَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لَا يَنْفَعُهُ فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ نَعَمْ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْقِي وَلَكِنْ وَاللَّهِ لَقَدْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُونَا فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلًا فَصَالَحُوهُمْ عَلَى قَطِيعٍ مِنْ الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ يَتْفِلُ عَلَيْهِ وَيَقْرَأُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَانْطَلَقَ يَمْشِي وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ قَالَ فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمْ الَّذِي صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ اقْسِمُوا فَقَالَ الَّذِي رَقَى لَا تَفْعَلُوا حَتَّى نَأْتِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِي كَانَ فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا لَهُ فَقَالَ وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ثُمَّ قَالَ قَدْ أَصَبْتُمْ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ سَهْمًا فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ شُعْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ سَمِعْتُ أَبَا الْمُتَوَكِّلِ بِهَذَا
(BUKHARI - 2115) : Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyir dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; Ada rombongan beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bepergian dalam suatu perjalanan hingga ketika mereka sampai di salah satu perkampungan Arab penduduk setempat mereka meminta agar bersedia menerima mereka sebagai tamu peenduduk tersebut namun penduduk menolak. Kemudian kepala suku kampung tersebut terkena sengatan binatang lalu diusahakan segala sesuatu untuk menyembuhkannya namun belum berhasil. Lalu diantara mereka ada yang berkata: "Coba kalian temui rambongan itu semoga ada diantara mereka yang memiliki sesuatu. Lalu mereka mendatangi rambongan dan berkata: "Wahai rambongan, sesunguhnya kepala suku kami telah digigit binatang dan kami telah mengusahakan pengobatannya namun belum berhasil, apakah ada diantara kalian yang dapat menyembuhkannya?" Maka berkata, seorang dari rambongan: "Ya, demi Allah aku akan mengobati namun demi Allah kemarin kami meminta untuk menjadi tamu kalian namun kalian tidak berkenan maka aku tidak akan menjadi orang yang mengobati kecuali bila kalian memberi upah. Akhirnya mereka sepakat dengan imbalan puluhan ekor kambing. Maka dia berangkat dan membaca Alhamdulillah rabbil 'alamiin (QS Al Fatihah) seakan penyakit lepas dari ikatan tali padahal dia pergi tidak membawa obat apapun. Dia berkata: "Maka mereka membayar upah yang telah mereka sepakati kepadanya. Seorang dari mereka berkata: "Bagilah kambing-kambing itu!" Maka orang yang mengobati berkata: "Jangan kalian bagikan hingga kita temui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu kita ceritakan kejadian tersebut kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan kita tunggu apa yang akan Beliau perintahkan kepada kita". Akhirnya rombongan menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mereka menceritakan peristiwa tersebut. Beliau berkata: "Kamu tahu dari mana kalau Al Fatihah itu bisa sebagai ruqyah (obat)?" Kemudian Beliau melanjutkan: "Kalian telah melakukan perbuatan yang benar, maka bagilah upah kambing-kambing tersebut dan masukkanlah aku  sebagai orang yang menerima upah tersebut". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata, dan berkata, Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu Bisyir aku mendengar Abu Al Mutawakkil seperti hadits ini.

Memang Al Quran sebagai obat dan rahmat bagi orang yang beriman. Sebagaimana yang
tercantum dalam QS Al  Isra’ 82:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا(82)
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.   

2-  Minum madu.
 ( setiap hari atau pagi dan sore ). Memang ada dasarnya. Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam firman Nya QS An Nahl  68-69:
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ(68)ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(69)
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

Ternyata madu tersebut banyak manfaatnya ( menambah darah, menambah kekuatan, bisa menghangatkan badan disaat kedinginan ) Terutama bagi penderita darah rendah, muntaber ( pasien harus berpuasa, karena bila dikasih makan atau minum akan keluar lagi  ) sehingga badan lemas, dingin, untuk itu dibutuhkan madu.  

Berdasarkan pengalaman ummi, dalam mengobati keluarga atau diri sendiri, tidak pernah meninggalkan bacaan ayat- ayat Al Quran setiap pagi sore meskipun disertai dengan perobatan lain ( madu atau air gula, habbatus Sauda’ ) Baik juga untuk penderita penyakit maag darah rendah dan lain –lain ).  

3- Terkadang ummi menggunakan bekam kering untuk darah rendah atau muntaber ( dengan dikeluarkan anginnya saja ) sehingga ketika anginnya  keluar, maka rasa sakitpun semakin berkurang begitu juga ketika badan terasa dingin berubah menjadi hangat. Memang perobatan dengan menggunakan bekam ada perintah. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ أَجْرِ الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ وَأَعْطَاهُ صَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ مَوَالِيَهُ فَخَفَّفُوا عَنْهُ وَقَالَ إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْقُسْطُ الْبَحْرِيُّ وَقَالَ لَا تُعَذِّبُوا صِبْيَانَكُمْ بِالْغَمْزِ مِنْ الْعُذْرَةِ وَعَلَيْكُمْ بِالْقُسْطِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Humaid Ath Thawil dari Anas radliallahu 'anhu bahwa dia di tanya mengenai upah tukang bekam, dia menjawab; "Abu Thaibah pernah membekam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memberinya dua sha' makanan dan meyarankan supaya meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau bersabda: "Sebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan terapi kayu gaharu", beliau juga bersabda: "Dan janganlah kalian sakiti anak kalian dengan memasukkan jari ke dalam mulut." Bukhari

4- Habbatussauda’. Bisa mengobati bermacam –macam penyakit kecuali mati, karena mati sudah ada ketentuan di Lauh Mahfuz. Maka dari itu kematian tidak bisa dimajukan atau ditunda. Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Nahl 61:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ(61)
Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.

Pena sudah kering ( kalau belum waktunya sembuh meskipun dibawa kemana saja tidak akan sembuh, begitu juga ajal ) meskipun tidak disukai oleh seseorang pasti akan datang.      
Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Jum’ah 8:


قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(8)
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

5-  Membaca Ismullahil A'zam. 
Menyebut nama-nama Allah yang agung sebelum berdoa.  Sebagaimana yang tercantum dalam hadis:

a)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَلَبِيُّ حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ عَنْ حَفْصٍ يَعْنِي ابْنَ أَخِي أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ
أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّي ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
Telah menceritakan kepada Kami Abdurrahman bin 'Ubaidullah Al Halabi, telah menceritakan kepada Kami Khalaf bin Khalifah dari Hafsh yaitu anak saudara Anas dari Anas bahwa ia duduk bersama Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat, kemudian ia berdoa; ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNA LAKAL HAMDU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, Al MANNAANU, BADII'US SAMAAWAATI WAL ARDHI, YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA HAYYU YAA QAYYUUM (ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang agung, yang apabila dipanjatkan doa kepadaNya dengan nama tersebut maka Dia akan mengabulkannya, dan apabila Dia diminta dengan nama tersebut maka Dia akan memberinya." HADIST NO – 1277 HR Abu DawudHR


b) Doa mahan kesembuhan. 

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَادَ مَرِيضًا قَالَ اللَّهُمَّ أَذْهِبْ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ فَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Waki' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dari Israil dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila menjenguk orang sakit beliau berdoa: "ALLAAHUMMA ADZHIBIL BA`SA, RABBAN NAASI, WASYFI, FA-ANTASY SYAAFII, LAA SYIFFAA-A ILLAA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN (Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit, dan sembuhkanlah, Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhanMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan. HADIST NO – 3488   Tirmidzi


c) Mahan perlindungan dari stres / gila serta berlindung dari penyakit yang jahat

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَالْبَرَصِ وَسَيِّئِ الْأَسْقَامِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad Ibnu Al Mutsanna ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Dawud ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Anas ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WAL BARASHI WA SAYYI`IL ASQAAM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit gila, lepra, kusta dan penyakit yang ganas)." HADIST NO – 5398  Nasai


d) Berlindung dari kejahatan penyihir, gangguan jin, dan dari kejelekan orang yang hasud.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأُوَيْسِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِي كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعًا ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ
قَالَ يُونُسُ كُنْتُ أَرَى ابْنَ شِهَابٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ إِذَا أَتَى إِلَى فِرَاشِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, maka beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (QS Al Ikhlas 1-4) dan Mu'awidzatain (An Nas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata; Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu." Yunus berkata; aku melihat Ibnu Syihab apabila hendak tidur, ia melakukan hal itu juga." KITAB BUKHARI, HADIST NO – 5307


Adapun untuk mengobati penyakit yang tidak wajar ( kena gangguan makhluk halus dan lain-lain ) Maka bisa juga dibacakan surat- surat dari Al Quran yang dianggap mudah. (Yasin, Qulhu, Al Falaq, An Nas ) Bisa juga ayat kursi. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Baqarah 255:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ(255)
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Konsep- konsep diatas sebagai pengalaman yang pernah ummi praktekkan, baik dalam mengatasi keluarga, atau memberi saran kepada teman dan murid. Karena mereka ada yang tidak bersedia untuk dioperasi, padahal dokter menganjurkan harus operasi.
Ummi cuma menyarankan agar sabar dulu, barangkali dengan adanya beberapa usaha, Allah memiliki Arasy yang  Agung akan memberi jalan keluar. Al Hamdulillah, yang akhirnya tidak jadi operasi berkat pertolongan Allah kepada hambaNya yang berbuat baik. Karena mereka ada yang saya sarankan hendaknya banyak salat ( disamping salat wajib juga salat sunnah qabliyyah, ba’diyyah, tahajjud, witir dan lain- lain. ) Meskipun sambil duduk, atau berbaring. Ada orang bertanya: Bolehkah salat dengan duduk ? 
Faizah menjawab : Kena apa gak boleh ? Sedangkan salat wajib saja kalau tidak bisa berdiri, dengan duduk, atau dengan berbaring. Begitu juga  membaca Al Quran bisa juga dengan mendengarkan hp, dengan cara- cara tersebut diatas mereka sembuh dengan izin Allah.  
      
Biasanya setelah cobaan itu hilang, akan datang  kegembiraan atau diangkat derajatnya. Karena setiap orang mukmin yang merasa sial, susah atau  sakit akan diampuni dosanya.
  
6- Bersedekah.
 Karena banyak sekali perintah didalam Al Quran untuk bersedekah, ternyata banyak juga rahasianya. Contoh: Bagi orang yang bersedekah tidak ada rasa takut dan tidak akan merasa sedih. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Baqarah 274:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ(274)
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Mungkin dari kesimpulan ayat ini, mirip dengan konsep “ Obatilah orang yang sakit dengan bersedekah “ kalau orang dulu bilang “ Kurang banca ane “ ( karena dengan bersadaqah bisa menolak bala’seseorang ).  Meskipun manfaat sadaqah kembali kepada orang tersebut. Apalagi sedekah dengan cara yang samar akan diampuni dosanya. Boleh dilihat dalam blognya ummi yang berjudul “ Sifat – sifat calon penduduk Surga “.
Adapun bulan dan tahunnya  ( 2012 / 06 )

Janji Allah kepada orang yang bersedekah “ akan diganti dengan berlipat ganda “ . Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Baqarah 245:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ(245)
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
    
  
Semoga apa yang ummi sampaikan tersebut bisa bermanfaat untukmu dan untuk yang lain. Amin.


                                                             Wassalam.

                                                           Ummi Faizah.














       
Rabu, 08 Mei 2013

SIAPAKAH YANG BENAR ?.


                                              

                                                  Bismillaahirrahmaanirrahiim.


Oleh karenanya  masalah dalam rumah tangga tidak lepas dari perkara yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan. Namun yang sering saya dengar adalah keluhan para istri dikarenakan suaminya kurang bijak,  sehingga menampar atau menyakiti istri dianggap biasa. Begitu juga sebagai istri kurang bisa koreksi diri, namun keduanya mengaku benar. Diantara pertanyaaan mereka dan jawaban saya  sebagai berikut:

Mereka bilang : Adakah dasarnya suami mau nikah lagi ?
Faizah menjawab: Memang ada perintah, tapi kalau tidak bisa berbuat adil maka satu
                              saja. Sebagaimana firman Allah dalam QS An Nisa’ 3.
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا(3)
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat agar tidak berbuat aniaya.
Mereka bilang: Dari mana bisa adil ? Tentang nafaqah saja kalau tidak saya bantu bisa
                            berantakan, ( maksudnya semenjak menikah usaha berdua setelah kaya dia lengah). Suka menampar dan menyakitkan hati.

Faizah menjawab:  Hal itu sering terjadi, namun apabila kalian  sabar, pasti akan mendapat pahala dan kegembiraan dilain waktu. Namun ada yang perlu diperhatikan:

a) Taatilah perintahnya ( apa yang menjadi kesukaannya kerjakan ) dan yang menyebabkan dia marah hendaknya dihindari selama tidak bertentangan dengan hukum Allah.

b) Bacalah doa - doa Rasul  untuk ketentraman dalam rumah tangga, serta mohonlah perlindungan kepada Allah dari kejelekan watak suami.

Untuk ketentraman dalam rumah tangga bacalah doa rasul:

  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِيَ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي


     Ya Allah ! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu keselamatan di dunia  maupun di akhirat. Ya Allah  sesungguhnya aku mohon kepadaMu pengampunan  dan keselamatan  agama, dunia dan keluargaku serta hartaku. Ya Allah ! Tutupilah  aibku  dan tenangkan hatiku. Ya Allah ! Jagalah aku  dari muka, belakang, kanan, kiri, atas. Dan  aku berlindung dengan keagunganMu jangan sampai aku  dibunuh dari bawah (  ya`ni di makan ular atau lainnya).  HR Abu Dawud [9].

   رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.[10]

   اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهُ عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَ عَلَيْهِ
Ya Allah ! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu  kebaikan ( sebut nama orang yang anda maksudkan ) dan kebaikan wataknya  dan aku berlindung kepadaMu  dari kejelekan ( ……………….) dan kejelekan wataknya . [11]

c) Bertawassul  dengan menyebutkan perbuatan yang baik dan yang paling berat ( yang pernah dilakukan) setelah itu memohon kepada Allah apa yang diminta, sebagaimana ceritanya 3 pemuda yang tertutup oleh batu besar namun akhirnya bisa keluar dari mulut Gua. Hadisnya sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul " APAKAH BEKAL YANG TERBAIK ? Bulan dan tahunnya 2013 / 05 ).
 
Faizah: Alhamdulillah, Allah menyadarkan mereka ( para suami ) sebab doa atau cara tersebut. Bila yang didoakan perempuan jadi  (ha) bukan hi atau hu.

Keterangan:
[9] HR Abu Dawud  / 4412 .Nasa I / Isti`adzah 5434 . 5435/ Ibnu Majah  / Isti `adzah /3861. Ahmad / Baqi musnad muktsirin/4554 .
 
[10] Al Furqan 74
[11] HR Abu Dawud  / Nikah / 2160 . Ibnu Majah  / Nikah / 1918. 2252.


Adapun doa lainnya boleh dilihat dalam blog saya yang berjudul ‘ SUKSES DENGAN DOA “ Bulan dan tahunnya 2012 / 06.
 Begitu juga doa- doa penyembuhan bisa dilihat dalam blog saya yang berjudul " Kiat menyembuhkan penyakit ". bulan dan tahunnya 2013 / 05.

Mungkin mereka ( para suami )  lupa dengan firman Allah yang tercantum dalam QS An Nisa’ 19;

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا(19)
Dan pergaulilah mereka dengan baik, maka apabila kalian tidak  menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
An Nisa' 19. 

Rahasia dari perintah tersebut ( pergaulilah para istri dengan baik ) Karena:

a) Kebanyakan kaum wanita yang bisa menyabari atau memperjuangkan tentang nafaqah ketika suami dalam keadaan kesempitan.

b) Mereka ( para istri ) tetap setia mendampinginya meskipun suami sudah melemah kekuatannya namun mereka ( para istri ) jarang yang berbuat serong atau selingkuh.
   
Oleh karenanya perjalanan hidup berrumah tangga tidak selamanya mulus. Disaat kesempitan rizki dan lemahnya kekuatan, butuh kesabaran istri dan ketaatannya. Maka dari itu jaga kayamu sebelum datang  fakirmu, jaga mudamu  sebelum datang tuamu. Namun ada yang perlu diingat " Bahwa semua orang punya kelebihan dan kekurangan ". Ingatlah janji Allah " Dan apabila kalian memaafkan, maka itu lebih dekat kepada taqwa ".
Semua perbuatan pasti ada balasan.

Mereka bilang: Sudah beberapa kali saya maafkan tapi dia ( suami ) menganggap aku
remeh dan dia bilang sudah bosan sehingga berbuat semena-mena.

Faizah: Cobalah koreksi diri ( sebelum kalian menyalahkan suami ). Barangkali dari cobaan ini kalian bisa mengambil hikmah dan pelajaran  (atas kejadian ini ).
Coba praktekkan:
Jumat, 03 Mei 2013

APAKAH BEKAL YANG TERBAIK ?


                                      

                                             Bismillaahirrahmaanirrahiim.


Bekal yang terbaik dan yang paling berharga adalah:
Iman dan Taqwa.

Rahasia bekal yang terbaik ( iman ) itulah yang membikin orang selamat. Contoh:
1- Orang yang beriman kepada Allah tidak mudah kufur atau murtad ketika menghadapi bermacam – macam keadaan, (disaat datang ni’mat dia bersyukur, bertambah baik dan memberkati,
ketika datang cobaan dia tidak putus asa dari rahmat Allah), bahkan dia berusaha dan berdoa serta bertawassul dengan perbuatannya yang baik dan yang dianggap paling berat. Sebagaimana  cerita 3 orang yang masuk dalam gua, lantas tertutup oleh batu besar, sehingga mereka tidak bisa keluar, akhirnya masing-masing bertawassul dengan perbuatannya yang baik dan yang dianggap paling berat ( yang pernah dia lakukan ). Akhirnya Allah menanggapi keluhan mereka dan dikabulkan doanya. Sebagaimana tercantum dalam hadis:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: خَرَجَ ثَلاَثَةٌ يَمْشُونَ فَأَصَابَهُمُ الْمَطَرُ فَدَخَلُوا فِي غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَيْهِمْ صخْرَةٌ قَالَ: فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: ادْعُوا اللهَ بِأَفْضَلِ عَمَلٍ عِمَلْتُمُوهُ فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنِّي كَانَ لِي أَبَوَانِ، شَيْخَانِ كَبِيرَانِ فَكُنْتُ أَخْرُجُ فَأَرْعَى، ثُمَّ أَجِيءُ فَأَحْلُبُ فَأَجِيءُ بِالْحِلاَبِ، فَآتِي بِهِ أَبَوَيَّ، فَيَشْرَبَانِ ثُمَّ أَسْقِي الصِّبْيَةَ، وَأَهْلِي وَامْرَأَتِي فَاحْتَبَسْتُ لَيْلَةً، فَجِئتُ فَإِذَا هُمَا نَائِمَانِ قَالَ: فَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمَا حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فُرْجَةً، نَرَى مِنْهَا السَّمَاءَ قَالَ: فَفُرِجَ عَنْهُمْ وَقَالَ الآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي كُنْتُ أُحِبُّ امْرَأَةً مِنْ بَنَاتِ عَمِّي، كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرَّجُلُ النِّسَاءَ فَقَالَتْ: لاَ تَنَالُ ذَلِكَ مِنْهَا، حَتَّى تُعْطِيَهَا مَائَةَ دِينَارٍ فَسَعَيْتُ فِيهَا حَتَّى جَمَعْتُهَا فَلَمَّا قَعَدْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا، قَالَتِ: اتَّقِ اللهَ، وَلاَ تَفُضَّ الْخَاتَمَ إِلاَّ بِحَقِهِ فَقُمْتُ، وَتَرَكْتُهَا فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ، فَافْرُجْ عَنَّا فُرْجَةً قَالَ: فَفَرَجَ عَنْهُمُ الثُّلُثَيْنِ وَقَالَ الآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي اسْتَأجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقٍ مِنْ ذُرَةٍ، فَأَعْطَيْتُهُ وَأَبَى ذَاكَ أَنْ يَأْخُذَ فَعَمَدْتُ إِلَى ذَلِكَ الْفَرَقِ، فَزَرَعْتُهُ حَتَّى اشْتَرَيْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرَاعِيَهَا ثُمَّ جَاءَ، فَقَالَ: يَا عَبْدِ اللهِ أَعْطِنِي حَقِّي فَقُلْتُ انْطَلِقْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ وَرَاعِيهَا، فَإِنَّهَا لَكَ فَقَالَ: أَتَسْتَهْزِى بِي قَالَ: فَقُلْتُ: مَا أَسْتَهْزِى بِكَ، وَلكِنَّهَا لَكَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ عَنَّا فَكُشِفَ عَنْهُمْ
Ibnu Umar ra menuturkan : “Nabi saw bersabda : “Ada tiga pemuda bepergian. Ketika mereka kehujanan, maka mereka berteduh di dalam sebuah gua di atas gunung. Tiba-tiba batu besar terjatuh, sehingga menutup pintu gua.”
Seorang di antara mereka berkata : “Sebaiknya kalian masing-masing berdoa sambil menyebutkan amal kebajikan.”
Pemuda yang pertama berdoa : “Ya Allah, dulu aku mempunyai ibu bapak yang telah lanjut usia, aku biasa mengembala dan memerah susu kambingku, kemudian aku memberi minum ibu bapakku. Sedang sisanya buat aku, isteriku dan anak-anakku. Pada suatu hari, aku terlambat datang dan aku dapatkan keduanya telah tidur. Aku tidak ingin membangunkan keduanya, meskipun anak-anakku menangis di bawah kakiku minta minum. Aku berdiri di sisi keduanya sepanjang malam. Ketika keduanya bangun di pagi hari, barulah aku memberinya minum. Ya Allah, jika amal salehku itu Engkau terima, maka berilah selamatkanlah kami.”
Dengan izin Allah batu besar itu bergeser sedikit, tetapi mereka masih tidak dapat keluar dari gua itu.
Pemuda yang kedua berdoa : “Ya Allah, dulu aku mempunyai seorang sepupu wanita, aku sangat mencintainya, tetapi ia menolak cintaku sampai aku mau memberinya seratus. Maka aku memberinya seratus dinar. Ketika aku akan menggaulinya, maka ia berkata : “Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu merusak kegadisanku, kecuali setelah engkau menikahi aku.” Maka aku meninggalkannya karena-Mu. Ya Allah, jika amal salehku Engkau terima, maka selamatkanlah kami.”
Dengan izin Allah batu besar itu bergeser sedikit, tetapi mereka masih belum dapat keluar dari gua itu.
Pemuda yang ketiga berdoa : “Ya Allah, dulu aku mempunyai seorang pegawai yang bekerja di tempatku. Aku memberinya gaji, tetapi ia menolaknya. Sehingga uangnya aku bisniskan sampai aku berhasil membeli sejumlah sapi dan pengembalanya
Pada suatu hari, ia datang kepadaku seraya berkata : “Berikanlah upahku.”
Aku Jawab : “Pergilah engkau ke lembah itu dan ambillah semua sapi serta pengembalanya, karena semua itu adalah milikmu.”
Tanya pegawaiku : “Apakah engkau mengejekku?”
Jawabku : “Tidak, aku tidak mengejekmu, semua itu adalah milikmu.”
Ya Allah , jika amal salehku Engkau terima, maka selamatkanlah kami.”
Maka dengan izin Allah, batu besar bergeser sedikit, sehingga ketiganya dapat keluar dari gua dengan selamat.” [1]

Perbuatan mereka mirip dengan orang- orang yang dijanjikan oleh Allah akan dimasukkan kedalam surga Firdaus, karena keimanan dan menjauhi kesyirikan.
Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Kahfi 107- 110:

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا(107)خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا(108)قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا(109)قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا(110)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Berdasarkan ayat tersebut, memang ada larangan untuk beribadah / berdoa, jangan sampai mempersekutukan  Allah. Karena Allah lebih senang kalau hambaNya memohon atau berdoa langsung kepada  Tuhannya. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Baqarah 186: 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ(186)
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Rahasia perintah tersebut apabila dilaksanakan maka akan mendapat kebenaran atau hidayah sehingga tidak syirik). Karena imannya semakin mantap bahwa Allah Maha  Kuasa atas segala sesuatu ( tanpa perantara tapi bisa mengabulkan doa hambaNya ).  Bahkan dalam ayat lain Allah menganjurkan agar manusia berdoa langsung kepadaNya, dan Allah tidak suka hambaNya mempersekutukan dengan yang lain.  Allah mengancamnya akan dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam  dalam keadaan hina dina. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Ghofir 60- 66:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ(60)اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ(61)ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ(62)كَذَلِكَ يُؤْفَكُ الَّذِينَ كَانُوا بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ(63)اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْوَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ(64)هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ(65)قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَمَّا جَاءَنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِنْ رَبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ(66)
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan? Seperti demikianlah dipalingkan orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah. Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Katakanlah (ya Muhammad): "Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.

Sudah jelas kesimpulan dari ayat-ayat tersebut diatas, bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan siang dan malam semata-mata untuk kemaslahatan manusia, namun kebanyakan manusia itu tidak bersyukur ( tidak mengakui kekuasaan Allah dan tidak menyerahkan urusannya kepadaNya ). Padahal Allah memerintahkan agar manusia beribadah / berdoa  dengan ikhlas hanya kepadaNya. Dialah yang Maha Kuasa  atas seluruh alam. Jadilah orang yang berserah diri kepadaNya ( tidak usah menyebut yang lain dalam berdo’a ) Kita taat saja apa yang diperintahkan kepada kita ). 

                     2- Taqwa ( menghindari larangan dan mengerjakan perintah serta memperbanyak ibadah) adalah suatu bekal untuk masa depan begitu juga setelah mati. Maka dari itu jaga hidupmu sebelum matimu, gunakan waktumu dengan sebaik- baiknya agar tidak ada penyesalan dikemudian hari.

Ada hadis dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Hadis tersebut ada rahasia besar, contoh: Jaga hidup sebelum matimu, maksudnya “ Perbanyaklah bekal ketika didunia”, ( karena balasan yang akan kita terima nanti sesuai dengan amal perbuatan yang telah kita kerjakan saat di Dunia). Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Najm 39- 41:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى(39)وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى(40)ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى(41)
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

Apabila manusia sudah habis umurnya,  mereka tinggal menunggu balasan amalnya masing-masing.  Disaat itulah manusia banyak yang membahasnya ( ada yang memuji- muji dengan berlebihan, Ada yang mencaci dengan menyebutkan beberapa perbuatan yang telah dilakukannya.

Sebenarnya tentang memuji seseorang  (baik yang hidup atau yang sudah mati ) hanya dengan perkataan “ Menurutku dia baik dan hanya Allah yang mengetahuinya “  hadis ini   sebagai contoh dan pelajaran untuk ummatnyaagar dalam memuji seseorang  tidak berlebihan. Sebagaimana hadisnya sudah saya cantumkan dalam blog saya  yang berjudul  “ Ingin menjadi mukmin yang sukses?  bulan dan tahunnya: 06 / 2012.

Namun dalam hal ini ada yang perlu kita waspadai yaitu: Orang yang dekat dengan Yahudi, maka dikagumi dan dipuji- puji  oleh orang Yahudi. Adapun bagi orang yang memiliki keimanan, maka akan dikagumi dan dibuat teladan oleh orang- orang yang sefaham dengannya. Dan seseorang akan digiring bersama orang –orang yang dicintainya.
Adapun kebaikan manusia tidak cukup dilihat dari luarnya saja ( dia berjuang benar-benar karena Allah atau karena manusia, atau karena harta dan kedudukan ) hal ini bisa ditentukan  oleh Allah besok di Hari kiamat setelah dihisab amalnya. Sebagaimana Allah akan bertanya kepada tiga orang dan hadisnya  sudah saya cantumkan dalam judul “ PENTINGNYA IKHLASH. Bulan dan tahunnya ( 04 / 2013 ).
Oleh karena itu, tidak layak memuji mayat dengan berlebihan begitu juga mencacinya.
Yang penting kita berusaha agar bisa menjadi orang yang benar- benar taqwa, supaya mendapat ridlo Allah dan bisa merasakan ni’matnya surga. Siapakah mereka itu? 
Kita kembali kepada firman Allah yang tercantum dalam QS Az Zariyat 15-19:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ(15)ءَاخِذِينَ مَا ءَاتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ(16)كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا    يَهْجَعُونَ(17)وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ(18)وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ(19)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.( yang tidak minta-minta).

Jelaslah bahwa keni’matan Surga, akan diberikan kepada orang yang waktu hidupnya termasuk orang yang baik. Tapi  bagaimanakah dengan orang yang hidupnya separoh durhaka ( perbuatannya melanggar ayat- ayat Allah sehingga menimbulkan dosa), dan yang separoh hidupnya dia menjadi orang yang baik?
Oleh karenanya semua perbuatan manusia akan mendapat balasan, baik yang berupa ketaatan atau berupa kedurhakaan. Untuk itu Allah menyebutkan dalam firmanNya QS Az Zalzalah 6-8:  
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ(6)فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ(7)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ(8)
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.
Didukung dengan firman Allah yang tercantum dalam QS At Tin 8:

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ(8)
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

Semoga kita bisa melaksanakan perintah –perintah Allah dan bisa menjauhi beberapa laranganNya  agar diselamatkan dari azab yang sangat pedih. Amin.

                                    Bila terdapat hilaf mohon diberi tahu.


                                                           Wassalam.

















   


[1] Bukhari, 34, kitabul Buyuu’, 98, bab seorang membeli suatu benda untuk orang lain meskipun belum mendapat izin darinya
Saya tidak mengetahui komentar al albani tentang hadis tsb
Saya katakan  hadis tsb muttafaq alaih , imam Muslim juga meriwayatkannya di nomer   2743 Abu Dawud  2387 Ahmad 5937.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung