Minggu, 07 Juli 2013
TIDAK ADA PAKSAAN DALAM AGAMA.
20.40 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Allah yang Maha Bijaksana memahami bahwa sebahagian manusia suka
memperdebatkan ayat- ayat Allah tanpa
alasan ( bukti ) berarti didalam dada mereka terdapat kesombongan. Sebagaimana
yang tercantum dalam QS Ghofir 56:
إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي ءَايَاتِ
اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا
هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ(56)
Sesungguhnya orang-orang yang
memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka
tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang
mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada
Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Menghargai kebaikan manusia adalah sebahagian sifat tawadlu' karena disebutkan
dalam hadits sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ
كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ
يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ
جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak akan masuk surga,
orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan."
Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju
dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab:
"Sesungguhnya Allah itu bagus menyukai yang bagus, kesombongan itu menolak
kebenaran dan meremehkan manusia."
Hal ini sering terjadi terutama yang mengikuti golongan, sehingga
tidak terasa bahwa larangan / perintah Allah apabila dilanggar, berbahaya (
memikul dosanya dan dosa orang yang mengikutinya )
Sebagaimana yang tercantum dalam QS
An Nahl 25- 26:
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا
سَاءَ مَا يَزِرُونَ(25)قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ
بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِنْ فَوْقِهِمْ
وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ(26)
(Ucapan mereka) menyebabkan mereka
memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian
dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa
mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.
Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah
menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh
menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang
tidak mereka sadari.
Contoh: Siapakah yang bertanggung
jawab kalau Allah sudah mewajibkan puasa Ramadlan atau melarang untuk
berpuasa ? lantas mereka berbeda
pendapat. Padahal tidak mungkin terjadi
( yang satu melihat Bulan dan yang satunya tidak melihat ) ? Inilah tanggung jawab besar sebagai pimpinan hendaknya bermusyawarah dan
melaksanakan perintah, karena Rasulullah SAW sudah bersabda:
عن ا بن عمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه قَالَ
عن ا بن عمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ
فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
وَقَالَ غَيْرُهُ عَنْ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي
عُقَيْلٌ وَيُونُسُ لِهِلَالِ رَمَضَانَ
Dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhu
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika kamu melihatnya maka berpuasalah dan jika kamu melihatnya lagi maka
berbukalah. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya
(jumlah hari disempurnakan) ". Dan berkata, selainnya dari Al Laits telah
menceritakan kepada saya 'Uqail dan Yunus: "Ini maksudnya untuk hilal
bulan Ramadhan". HR Bukhari
Yang berkaitan dengan hadis tersebut
sudah tercantum dalam blog yang berjudul “ DAHSYATNYA GODAAN SETAN “Bulan dan tahunnya 2012 /
07
Berdasarkan hadits diatas, bahwa permulaan Bulan tidak bisa ditentukan
sebelum melihat Rukyat ( kapan dimulai puasa dan kapan permulaan bulan Syawwal, kecuali bila tertutup oleh awan maka disempurnakan 30 hari ). Mestinya ummat islam harus
kompak ( dalam menjalankan perintah ini
) agar berpuasa /
berbuka tepat pada
waktunya, Karena apabila belum masuk
bulan Ramadlan, lantas ada yang mulai berpuasa, ini berbahaya karena hari syak dilarang berpuasa.
Begitu juga “ IDUL FITRI “ ( Apabila masih belum melihat bulan, lantas ada yang
berbuka karena mendahului lebaran ) berarti menjadi penyebabnya ummat islam
tidak berpuasa. Siapakah yang berani menanggung dosanya orang – orang yang tidak berpuasa ?
Allah akan memberi balasan sesuai dengan
amal perbuatan manusia dan Allah tidak pernah menganiaya kepada hamba Nya, Sebagaimana yang tercantum dalam QS
Fushshilat 46:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ
أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ(46)
Barangsiapa yang mengerjakan amal
yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat
jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu
menganiaya hamba-hamba (Nya).
Namun hukum Allah diibaratkan tali yang sangat kuat ( karena yang bermanfaat untuk manusia diperintahkan, dan yang membahayakan dilarang ). Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firman Nya QS Al Baqarah 256:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ
الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ
فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ(256)
Tidak ada paksaan untuk (memasuki)
agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Begitu juga Rasulullah SAW ketika ada sahabat yang berbai’at untuk
ta’at, maka Beliau bersabda semampumu. Namun Rasulullah menerangkan bahwa besok dihari kiamat ada Telaga kautsar yang
dijanjikan untuk ummatnya. Tapi ada yang dilarang untuk mendekatinya. Siapakah
mereka itu ? Yaitu orang yang melakukan ajaran baru setelah Rasulullah wafat.
Adapun hadisnya sudah tercantum dalam blog yang berjudul “ PERSIAPKAN DIRI
KITA UNTUK MASA DEPAN KE ll ” Bulan dan tahunnya
2012 / 06.
Berhubung keni’ matan dunia sangat
mempesona, sehingga kebanyakan manusia memilih (keuntungan / kesenangan ) dunia. Orang seperti ini tidak akan mendapat bagian ( kesenangan ) di akhirat. Sebagaimana yang
tercantum dalam QS Asy Syura 20:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ
لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا
لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ(
Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di Ahirat.
Adapun acaman bagi orang yang
berpaling dari ajaran Al Quran maka besok dihari kiamat berwajah muram.
Sebagaimana tercantum dalam QS Taha 100- 102:
مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا(100)خَالِدِينَ فِيهِ وَسَاءَ لَهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ حِمْلًا(101)يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ
يَوْمَئِذٍ زُرْقًا(102)
Barangsiapa berpaling daripada Al
Qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka
kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi
mereka di hari kiamat, (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala
dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka
yang biru muram;
Padahal bagi orang yang takut kepada
Allah, akan diberi balasan dengan kemenangan yang agung dan menyenangkan (
didalam taman – taman dan mata air- mata
air, pakaiannya sutera, diberi pasangan Bidadari yang bermata jeli, macam-
macam buah yang di inginkan, dijauhkan dari azab Neraka ). Sebagaimana yang
tercantum dalam QS Ad Dukhan 51- 59:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ
أَمِينٍ(51)فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ(52)يَلْبَسُونَ مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ
مُتَقَابِلِينَ(53)كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ(54)يَدْعُونَ فِيهَا
بِكُلِّ فَاكِهَةٍ ءَامِنِينَ(55)لَا يَذُوقُونَ فِيهَا الْمَوْتَ إِلَّا
الْمَوْتَةَ الْأُولَى وَوَقَاهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ(56)فَضْلًا مِنْ رَبِّكَ
ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(57)فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ
لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ(58)فَارْتَقِبْ إِنَّهُمْ مُرْتَقِبُونَ(59)
59)
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu)
di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; mereka memakai sutera yang halus
dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan
kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan
dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di
dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,
sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang
besar. Sesungguhnya Kami mudahkan Al Qur'an itu dengan bahasamu supaya mereka
mendapat pelajaran. Maka tunggulah; sesungguhnya mereka itu menunggu (pula).
Sebenarnya diantara penyebab ( manusia berani menjual
agamanya ) hanya karena takut kehidupannya hina dan fakir, untuk itu sangat tepat doa Rasul ( minta dijauhkan dari kefakiran dan kehinaan ).
Sebagaimana tercantum dalam hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْفَقْرِ
وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ.
Dari Abu Hurairah rhadhiyAllahu
'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengucapkan:
"ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL FAQRI WALQILLATI WADZ DZILLATI, WA
A'UUDZU BIKA MIN AN AZHLIMA AU UZHLAMA" (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu
dari kafakiran, kekurangan dan kehinaan dan aku berlindung kepada-Mu dari aku
berbuat dzalim atau didzalimi). HR Abu dawud.
Adapun yang berkaitan dengan bulan Ramadlan dan salat malam bisa dilihat dalam judul " KEUTAMAAN PUASA ". Bulan dan tahunnya 2013 / 07.
Adapun yang berkaitan dengan bulan Ramadlan dan salat malam bisa dilihat dalam judul " KEUTAMAAN PUASA ". Bulan dan tahunnya 2013 / 07.
. Semoga Allah memberi hidayah kepada orang
yang mengikuti petunjuk .
Apabila
terdapat hilaf mohon diberi tahu.
Wassalam.
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar