Minggu, 30 Juni 2013
PELANGGARAN DI DALAM MASJID.
15.50 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
O ٍٍleh
karenanya sering kali adanya pelanggaran didalam Masjid, (kurang tepat dalam
memanfaatkan yang semestinya).Antara lain:
1- Terjadinya bentrokan ( setelah ) pengajian.
2- Pintu atau gerbang dikunci.
3- Imam salat terlalu
cepat (dalam memimpin berjama’ah).
4- Pakaian wanita yang tidak sopan.
5- Berjualan ketika salat (jumat).
5- Berjualan ketika salat (jumat).
6- Lomba (hiburan / musik, tadarrus dengan alat pengeras suara).
Diantara yang menyebabkan pertanyaan
adalah:
1- Kena apa terjadi bentrokan (setelah) pengajian? Apakah pencerama dan pendengar ada permusuhan?
Saya katakan “ BENAR “ Karena apabila yang
disampaikan itu firman Allah atau
perilaku Rasul dengan cara yang bijak (tidak banyak bicara yang menyebabkan
pendengar marah), otomatis akan bertambah mantap iman seseorang. Begitu juga sebagai pendengar kalau fatwa itu baik, terimalah dan amalkan, bila ada hilaf ingatkan, untuk itu sebagai pembicara hendaknya bisa
mempersatukan orang- orang yang beriman. Sebagaimana
firman Allah dalam QS Al Hujurat 10:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا
بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ(10)
Sesungguhnya orang-orang mu'min
adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
Adapun mengolok- olok orang
lain memang ada larangan (sudah tercantum dalam QS Al Hujurat 11)
Kalau amar ma’ruf nahi mungkar
memang diperintah, namun mengolok- olok sama dengan menyakitinya, karena ada hadits (Riwayat Imam Bukhari):
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Dari Abdullah bin 'Amru ra dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: " Seorang muslim adalah orang yang
Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya (tidak menyakiti baik dengan
ucapan atau dengan tangannya) dan seorang Muhajir adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.
Masjidil Haram dan masjid Nabawi, adalah Masjid didirikan untuk ummat islam, meskipun dari beberapa Negara bermacam macam aliran dan faham) namun kelihatan syiar islam, karena tidak untuk salah satu golongan, begitu juga di Zaman sahabat. kalau ada masalah, langsung bertanya kepada Rasul atau sahabat Nya, tidak harus mengundang Rasulullah. Tapi mereka lebih bisa ittiba', sehingga tidak ada permusuhan. Adapun keuangan Masjid digunakan khusus untuk orang- orang yang berhak memilikinya (memperhatikan fakir, miskin, muallaf, Ibnus Sabil dan yang lainnya).
2-
Pintu atau gerbang dikunci.
Bagaimanakah apabila ada musafir atau Ibnus
Sabil yang ingin mendirikan salat ?
Apakah tidak ingat terhadap ancaman Allah (di Dunia mendapat kehinaan
dan di akhirat mendapat siksaan)? Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Baqarah
114:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ مَنَعَ مَسَاجِدَ
اللَّهِ أَنْ يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَى فِي خَرَابِهَا أُولَئِكَ مَا كَانَ
لَهُمْ أَنْ يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ
وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ(114)
Dan siapakah yang lebih aniaya
daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya,
dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya
(masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat
kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
Padahal Ibnus Sabil termasuk orang yang berhak kita beri pertolongan (mungkin butuh
istirahat dan lain- lain) atau shadaqah . Sebagaimana yang tercantum dalam QS
Al Isra’ 26- 27:
وَءَاتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ
وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا(26)إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا
إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا(27)
Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan
syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Masjid didirikan untuk mensucikan diri dari
kesyirikan. Namun ada juga larangan untuk melaksanakan salat didalamnya yaitu “
Masjid dhirar “ Ya’ni untuk menimbulkan
bencana. Sebagaimana yang tercantum dalam QS At Tau bah 107- 110:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا
وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا
الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ(107)لَا تَقُمْ فِيهِ
أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ
تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ
الْمُطَّهِّرِينَ(108) أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ
وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ
فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَوَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ(109)لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي
قُلُوبِهِمْ إِلَّا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ(110)
Dan (di antara orang-orang munafik
itu) ada orang-orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudharatan
(pada orang-orang mu'min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara
orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi
Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami
tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu bersembahyang
dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar
takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang
di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
Allah menyukai orang-orang yang bersih. Maka apakah orang-orang yang mendirikan
masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan (Nya) itu yang baik,
ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh,
lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam?
Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan
dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Diantara perbuatan yang diperintah (ketika akan ke Masjid) hendaknya berpakaian yang (dianggap) bagus.
Sebagaimana perintah Allah dalam QS Al A’raf 31:
يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ
كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ(31)
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.
Pengertian bagus tidak berarti
mewah, karena pakaian mewah / kemasyhuran tidak layak untuk dipakai (besuk di
hari kiamat akan diberi pakaian kehinaan). Sebagaimana yang tercantum dalam hadits:
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ
أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ
Barang siapa mengenakan pakaian
kemasyhuran, maka Allah mengenakannya pakaian kehinaan di hari Kiamat .[1][7]
Adapun memakai minyak wangi, untuk
wanita memang dilarang (ketika melewati
lelaki lain) karena sama dengan berzina
Sebagaimana hadis:
ٍ عَنْ أَبِي مُوسَى
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ عَيْنٍ زَانِيَةٌ وَالْمَرْأَةُ إِذَا اسْتَعْطَرَتْ
فَمَرَّتْ بِالْمَجْلِسِ فَهِيَ كَذَا وَكَذَا يَعْنِي زَانِيَةً
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap mata memiliki bagian dari zina,
dan wanita yang memakai wewangian kemudian lewat di perkumpulan (lelaki) berarti
dia begini dan begini." Maksud beliau berbuat zina. Dan dalam bab ini ada
juga hadits dari Abu Hurairah, Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.
3- Imam salat terlalu cepat dalam
memimpin berjama’ah.
Sehingga menyebabkan:
Tidak bisa khusyu’ dalam melaksanakan
salat, akhirnya ada yang membuat
kelompok (berjama’ah) sendiri padahal
cara seperti itu dilarang, shaf / barisan yang tidak teratur. Sebagaimana Rasulullah SAW
bersabda:
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ
إِقَامَةِ الصَّلَاةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas
bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Luruskanlah shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bagian dari
ditegakkannya shalat.".
Makmum tidak membaca fatihah.
Dengan alasan cukup mendengarkan
bacaan imam saja. Saya cuman bisa bertanya “ Bagaimana dengan hadits:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ
الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Adullah berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah
menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Mahmud bin Ar Rabi' dari 'Ubadah bin Ash
Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada
shalat bagi yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah)."
Dalam riwayat lain mengatakan " Tidak sah salat tanpa membaca Fatihah ".
Dalam riwayat lain mengatakan " Tidak sah salat tanpa membaca Fatihah ".
Oleh karena itu banyak ulama’ yang
berpendapat bahwa bacaan fatihah termasuk syarat sahnya salat memang ada dalilnya. Adapun bagi orang yang mengikuti pendapatnya Al Bani (cukup mendengarkan bacaan imam saja) memang perbedaan pendapat itu sudah biasa, oleh sebab itu Allah berpesan " Apabila kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya ) jika kalian beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya. QS An Nisa 59
.
Komentar Faizah: Apabila ada 2 pendapat yang bertentangan, maka saya memilih yang lebih berhati- hati. Barangkali pendapat Ulama yang berpedoman hadits diatas, (mewajibkan membaca fatihah) baik imam atau makmumnya itu benar, maka berbahaya bagi yang tidak membacanya. Kalau lafaz hadisnya membaca, ya saya baca (baik ketika menjadi makmum) karena membaca berbeda dengan mendengarkan. Wallahu a'lam.
.
Komentar Faizah: Apabila ada 2 pendapat yang bertentangan, maka saya memilih yang lebih berhati- hati. Barangkali pendapat Ulama yang berpedoman hadits diatas, (mewajibkan membaca fatihah) baik imam atau makmumnya itu benar, maka berbahaya bagi yang tidak membacanya. Kalau lafaz hadisnya membaca, ya saya baca (baik ketika menjadi makmum) karena membaca berbeda dengan mendengarkan. Wallahu a'lam.
4- Pakaian wanita yang tidak sopan.
Mestinya memasuki rumah Allah hendaknya mematuhi peraturan islam dan
menghindari pakaian yang terlaknat. Contoh: Banyak wanita yang mengenakan
celana / sarung / sandal (yang menyerupai laki- laki). Apakah mereka
tidak ingat bahwa Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ
وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma
dia berkata; "Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita
yang meyerupai laki-lak".
Melihat keadaan dunia yang sudah
rapuh aqidahnya, sehingga orang yang menjalankan perintah benar- benar merasa
terasing. Sebagaimana hadts:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ
غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
Dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam muncul
dalam keadaan terasing, dan ia akan kembali dalam keadaan terasing, maka
beruntunglah orang-orang yang terasing".
Adapun wanita yang berbahaya adalah: Wanita yang masuk dalam hadits : Dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua golongan penduduk neraka yang
keduanya belum pernah aku lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor
sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang ( tidak bersalah ). (2)
Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena
pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat,
atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan
dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka
(disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga,
bahkan tidak dapat mencium bau harum surga. Padahal bau surga itu dapat tercium
dari begini dan begini."
Dalilnya sudah tercantum dalam blog yang berjudul " Kapankah syiar Allah terwujud? 2012 / 12
5- Berjualan.
Ketika salat (Jum’at) hendaknya para pedagang meninggalkan dagangannya untuk mendatangi salat (jum’at). Setelah itu carilah fadhal Allah dengan memperbanyak zikir kepada Nya supaya memperoleh keberuntungan. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Jum’at 9- 11:
Ketika salat (Jum’at) hendaknya para pedagang meninggalkan dagangannya untuk mendatangi salat (jum’at). Setelah itu carilah fadhal Allah dengan memperbanyak zikir kepada Nya supaya memperoleh keberuntungan. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Jum’at 9- 11:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا نُودِيَ
لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا
الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(9)فَإِذَا قُضِيَتِ
الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(10)وَإِذَا رَأَوْا
تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا
عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ
الرَّازِقِينَ(11)
Hai orang-orang yang beriman,
apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila
telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan
apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah:
"Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki.
Begitulah kebiasaan orang – oaring
yang beriman (ketika mendengar azan) mereka mendahulukan salat, Barangkali termasuk firman Allah yang artinya “ Apabila kalian menolong
Allah maka Allah akan menolong kalian”.
6- Lomba (hiburan/musik).
Seringkali diadakan di Masjid. Apalagi diikuti oleh peserta laki- laki dan perempuan secara terbuka. Padahal asalnya musik itu diharamkan, tapi dizaman akhir musik dianggap sebagai hiburan. Bagaimanakah dengan hadis.
Seringkali diadakan di Masjid. Apalagi diikuti oleh peserta laki- laki dan perempuan secara terbuka. Padahal asalnya musik itu diharamkan, tapi dizaman akhir musik dianggap sebagai hiburan. Bagaimanakah dengan hadis.
عَنْ أَبِي ماَلِك ،سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي
أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ
لَهُمْ يَأْتِيهِمْ يَعْنِي الْفَقِيرَ لِحَاجَةٍ فَيَقُولُونَ ارْجِعْ إِلَيْنَا
غَدًا فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً
وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ *
Dari Abu Malik berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda: “ Sungguh beberapa kaum dari umatku akan
menghalalkan farji (perzinaan akan di
resmikan) sutra (untuk lelaki) khomer (miras akan diberi izin) dan musik
(dianggap biasa). Sungguh beberapa kaum akan bertempat didekat puncak gunung,
lantas datang seorang fakir yang membutuhkan sesuatu dengan membawa domba
atau ternak milik mereka sendiri. Mereka berkata: “ Kembalilah kepada
kita besok saja. Lantas Allah memberikan sangsi kepada mereka, gunung pun
longsor, sedang lainnya di jadikan babi
dan kera sampai hari kiamat .[2][8]
Masjid (di zaman sekarang banyak kegiatan). Ketika saya menjumpai
pengajar Al Quran (laki- laki) dan yang diajar perempuan tanpa hijab / tabir, saya
cuma bisa bertanya: Apakah
tidak ada pengajar perempuan ? Kalau memang tidak ada, lebih baik dibaca di
rumah meskipun dengan terbata- bata akan mendapat dua pahala. Begitulah kata
Aisyah.
Komentar Faizah: Dari pada melanggar
ayat hijab, lebih baik mengerjakan yang ada perintahnya (membaca AlQuran di rumah). Sebagaimana yang
tercantum dalam QS Al Ahzab 34.
Agar tidak melanggar ayat hijab, sebagaimana dijelaskan dalam QS Al Ahzab 53
Agar tidak melanggar ayat hijab, sebagaimana dijelaskan dalam QS Al Ahzab 53
Saya cuma berpedoman bahwa Rasulullah sering bersabda semampumu(dalam melaksanakan perintah) Saya juga bilang begitu. Karena iman seseorang itu berbeda sehingga lebih baik saya katakan sami'na wa atha'na (kita dengarkan dan kita ta'ati) Kalau Allah sudah perintah ya saya kerjakan (semampunya).
Memang ayat hijab jarang di praktekkan
karena mereka berpedoman terhadap hadis sebagai berikut:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ
أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
كَانَ الْفَضْلُ رَدِيفَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَتْ امْرَأَةٌ مِنْ خَشْعَمَ فَجَعَلَ
الْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا وَتَنْظُرُ إِلَيْهِ وَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْرِفُ وَجْهَ الْفَضْلِ إِلَى الشِّقِّ الْآخَرِ فَقَالَتْ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فَرِيضَةَ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ فِي الْحَجِّ
أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا لَا يَثْبُتُ عَلَى الرَّاحِلَةِ أَفَأَحُجُّ
عَنْهُ قَالَ نَعَمْ وَذَلِكَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ.
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Sulaiman bin Yasar dari 'Abdullah bin 'Abbas radliallahu 'anhu berkata: "Suatu saat Al Fadhal membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu datang seorang wanita dari suku Khasy'am yang membuat Al Fadhal memandang kepada wanita tersebut. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memalingkan wajah Al Fadhal ke arah yang lain. Wanita itu berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kewajiban dari Allah untuk berhajji bagi hamba-hambaNya datang saat bapakku sudah tua renta dan dia tidak akan kuat menempuh perjalanannya. Apakah aku boleh menghajjikan atas namanya?".Beliau menjawab: "Boleh". Peristiwa ini terjadi ketika hajji wada' / perpisahan
.
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Sulaiman bin Yasar dari 'Abdullah bin 'Abbas radliallahu 'anhu berkata: "Suatu saat Al Fadhal membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu datang seorang wanita dari suku Khasy'am yang membuat Al Fadhal memandang kepada wanita tersebut. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memalingkan wajah Al Fadhal ke arah yang lain. Wanita itu berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kewajiban dari Allah untuk berhajji bagi hamba-hambaNya datang saat bapakku sudah tua renta dan dia tidak akan kuat menempuh perjalanannya. Apakah aku boleh menghajjikan atas namanya?".Beliau menjawab: "Boleh". Peristiwa ini terjadi ketika hajji wada' / perpisahan
.
Hadis diatas, ada Ulama' yang mengatakan cacad, maklumlah memang kedudukan hadis bermacam- macam (ada yang sahih, lemah, hasan, terkadang palsu). mungkin mereka (para ulama') berpedoman kepada ayat ( QS Al Ahzab 55) Yang menjelaskan bahwa wanita boleh menampakkan wajah / kecantikannya " HANYA" kepada orang yang sudah disebut dalam ayat tersebut (kepada bapak - bapak mereka, anak laki- laki mereka, saudara laki- laki mereka, keponakan). Apalagi didukung dengan ayat lain (QS An Nur 60) Yakni wanita yang diberi izin oleh Allah untuk melepaskan baju luar yang berhijab, adalah wanita yang sudah tua tidak ingin kawin dan sudah tidak haidl. Wallaahu A'lam. Adapun dalil yang lain sudah tercantum dalam blog yang berjudul " SEDERHANA DALAM BERBUSANA " Bulan dan tahunnya (2012 / 06)
Adapun foto / tulisan / syair dan lain sudah saya bahas dalam judul ' TA"MIR MASJID " Bulan dan tahunnya 2012 / 11
Para pembaca yang budiman ! Saya juga pernah mendengar ada ulama' yang mengatakan " Diantara tanda kerusakan ummat (islam) adalah mereka yang berlomba- lomba dalam membangun Masjid " Wallaahu A'lam kebenarannya, (mungkin khawatir karena ada haknya fakir miskin) Adapun dalil- dalilnya sudah tercantum dalam blog yang berjudul " SIFAT _ SIFAT CALON PENDUDUK SURGA ". Bulan dan tahunnya 2012 / 06.
Semoga kebaikan ini bisa diterima dan diamalkan. Apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.
Wassalam
Selasa, 11 Juni 2013
INDONESIA NILAI MERAH
20.45 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
INDONESIA NILAI
MERAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Kepada:
Yth: Bapak KH Muhaimin Iskandar.
Di tempat.
Assalaamualaikum Wr…..Wb.
Maaf! barangkali saya kurang tepat
dalam memanggil nama Pak Kyai, karena bagi saya ada yang lebih penting yaitu TAQWA dan AKHLAQ yang terpuji. Karena:
TAQWA ( takut kepada Allah dengan menjalankan
beberapa perintah dan menghindari beberapa larangan ) adalah perbuatan yang
menyebabkan diangkatnya derajat seseorang di sisi Allah dan mereka itulah
termasuk orang yang paling mulya. Sebagaimana firman Nya:
إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ(13)
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal. Al Hujurat 13.
Adapun "AKHLAQ" yang terpuji, bagaikan
perhiasan yang menghiasi diri seseorang. Sebagaimana Rasul diutus
untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.
Maka dari itu saya ikut prihatin ketika mendengar
berita ( TKI membakar kantor KJRI di
Saudi – Arabia ) Padahal menurutku diantara seluruh Negara yang terbaik adalah Saudi, meskipun masih ada kehilafannya, tapi lebih besar pengorbanannya terhadap ummat Islam.( Setiap tahun menghajikan beberapa pejuang dari setiap Negara ) begitu juga pelayanannya melebihi dari semua jama'ah haji ( karena segalanya sangat mewah ) itulah yang saya rasakan ketika menjadi tamu kerajaan ( ketika Raja Fahd akan wafat ) Semoga Allah membalas Beliau dengan kebaikan. Namun belum pernah ada Negara islam yang sempurna, apalagi semakin jauh dari wafatnya Rasulullah maka Dunia semakin rusak.
Adapun penyebab kekacauan ( kerusuhan ) adalah TKW yang mau bekerja, kalau memang begitu maka tidak boleh diperjuangkan, karena hal itu memang dilarang. Sebagaimana firman Allah:
Adapun penyebab kekacauan ( kerusuhan ) adalah TKW yang mau bekerja, kalau memang begitu maka tidak boleh diperjuangkan, karena hal itu memang dilarang. Sebagaimana firman Allah:
وَلَا
تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ(2)
Dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya. QS Al Maidah 2.
Mestinya tugas pimpinan memberi nasihat ( agar
para wanita menjalani peraturan agama dengan penuh ketaatan ). Sebagaimana
Allah sudah memberi janji “ Barang siapa yang taat kepada Allah dan utusan Nya
maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung. ( QS Al Ahzab 71 )
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا(71)
. Dan barangsiapa menta`ati Allah
dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
TKW jelas melanggar ayat, karena
Allah memerintahkan
1- Agar para wanita netap dirumah ( sehingga bisa menjaga diri dan banyak salat
/ banyak berzikir ). Oleh sebab itu wanita tidak diwajibkan untuk mencari nafkah. Hal ini sudah saya bahas dalam blog yang berjudul " BANSER WANITA " Bulan dan tahunnya 2012 / 10. Kalau harus bekerja, masih banyak cara yang tidak melanggar ayat.
Tapi kebanyakan kaum wanita memilih yang bebas, dan tidak senang di rumah. Mungkin lupa bahwa Allah sudah menjelaskan dalam QS Al Ahzab 33- 34.
Tapi kebanyakan kaum wanita memilih yang bebas, dan tidak senang di rumah. Mungkin lupa bahwa Allah sudah menjelaskan dalam QS Al Ahzab 33- 34.
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ
تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ
وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا(33)وَاذْكُرْنَ مَا
يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ ءَايَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا(34)
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu
dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah
yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta`atilah Allah dan
Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Dan ingatlah apa yang dibacakan di
rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah
adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.
Rahmat Allah dekat dengan orang- orang
yang berbuat baik. Oleh karena hal itu ada kaitannya dengan judul “ Wanita yang shalihah “ dan
sudah tercantum dalam blog saya. Bulan dan tahunnya 2012 / 08.
2- Wanita diperintah ( ketika
pergi ) disertai muhrimnya, begitu juga ketika melaksanakan ibadah Hajji atau Umrah, atau lainnya. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah memerintah kepada Abdur Rahman agar mendampingi
Aisyah ketika Umrah )
حَدَّثَنَا مُوسَى
بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ
عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ أَهْلَلْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَكُنْتُ مِمَّنْ تَمَتَّعَ وَلَمْ يَسُقْ الْهَدْيَ
فَزَعَمَتْ أَنَّهَا حَاضَتْ وَلَمْ تَطْهُرْ حَتَّى دَخَلَتْ لَيْلَةُ عَرَفَةَ
فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ لَيْلَةُ عَرَفَةَ وَإِنَّمَا كُنْتُ
تَمَتَّعْتُ بِعُمْرَةٍ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ انْقُضِي رَأْسَكِ وَامْتَشِطِي وَأَمْسِكِي عَنْ عُمْرَتِكِ فَفَعَلْتُ
فَلَمَّا قَضَيْتُ الْحَجَّ أَمَرَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ لَيْلَةَ الْحَصْبَةِ
فَأَعْمَرَنِي مِنْ التَّنْعِيمِ مَكَانَ عُمْرَتِي الَّتِي نَسَكْتُ.
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwa 'Aisyah berkata, "Aku bertalbiyah (memulai haji) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada haji Wada'. Dan aku adalah di antara orang yang melaksanakannya dengan cara tamattu' namun tidak membawa hewan sembelihan." Aisyah menyadari bahwa dirinya mengalami haid dan belum bersuci hingga tiba malam 'Arafah. Maka 'Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, malam ini adalah malam 'Arafah sedangkan aku melaksanakan tamattu' dengan Umrah lebih dahulu?" Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya: "Urai dam sisirlah rambut kepalamu, lalu tahanlah Umrahmu." Aku lalu laksanakan hal itu. Setelah aku menyelesaikan haji, beliau memerintahkan 'Abdurrahman pada malam hashbah (Malam di Muzdalifah) untuk melakukan Umrah buatku dari Tan'im, tempat dimana aku mulai melakukan manasikku."
Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada
kami Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwa 'Aisyah berkata, "Aku bertalbiyah (memulai
haji) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada haji Wada'. Dan aku
adalah di antara orang yang melaksanakannya dengan cara tamattu' namun tidak
membawa hewan sembelihan." Aisyah menyadari bahwa dirinya mengalami haid
dan belum bersuci hingga tiba malam 'Arafah. Maka 'Aisyah berkata, "Wahai
Rasulullah, malam ini adalah malam 'Arafah sedangkan aku melaksanakan tamattu' dengan
Umrah lebih dahulu?" Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kepadanya: "Urai dam sisirlah rambut kepalamu, lalu tahanlah
Umrahmu." Aku lalu laksanakan hal itu. Setelah aku menyelesaikan haji, beliau
memerintahkan 'Abdurrahman pada malam hashbah (Malam di Muzdalifah) untuk
melakukan Umrah buatku dari Tan'im, tempat dimana aku mulai melakukan manasikku."
305
Padahal Hajji dan Umrah jelas ada perintah, namun Rasulullah mengutus Abdur Rahman agar supaya mendampingi Aisyah ketika Umrah dari Tan'im ( meskipun perjalanan tersebut tidak begitu jauh ).
berhubung manfaatnya kembali kepada wanita sendiri ( sewaktu - waktu ) ada kejadian yang tidak disangka- sangka, baik tentang kesehatan atau keamanan mereka ) maka yang bertanggung jawab adalah mahramnya. Tapi peraturan itu dibuat permainan ( kebohongan ). Memang benar firman Allah " Kebanyakan manusia suka membantah ". QS Al Kahfi 54. Sehingga banyak wanita yang berhajji atau Umrah tidak disertai mahramnya. Wallaahu'A'lam.
3- Pembantu dizaman Rasul adalah lelaki yang tidak memiliki keinginan
terhadap perempuan. Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Furqan
أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ
الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ
Atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita.
Kalau kita kembali kepada cerita Fathimah binti Rasulullah yang begitu sabar ( dalam pembuatan rati ) sehingga ketika mendengar berita bahwa ayahnya bagi - bagi buda', Fathimah maunya minta juga, tapi akhirnya Rasulullah cuman memberi pesan kepada Fathimah dan Ali, agar supaya membaca takbir 34 kali, tahmid 33 kali, dan tasbih 33. Boleh dilihat haditsnya dalam judul " PERSIAPKAN DIRI KITA Untuk Masa Depan" Bulan dan tahunnya ( 2012 / 06 ).
4- Hendaknya bersifat qana’ah ( menerima pemberian Allah ) dan nafsul
muthmainnah yang membikin manusia bahagia,
merekalah yang akan mendapat panggilan untuk memasuki Surga. Sebagaimana
yang tercantum dalam QS Al Fajr 27- 30:
يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ(27)ارْجِعِي
إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً(28)فَادْخُلِي فِي عِبَادِي(29)وَادْخُلِي
جَنَّتِي(30)
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam
jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.
5- Jangan terpesona terhadap dunia. Sebagaimana pesan Allah
dalam QS Thaha 131:
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا
مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى(131)
Dan janganlah kamu tujukan kedua
matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka,
sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia
Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
Nilai dunia disisi Allah bagaikan
bangkai anak kambing ( cempe ). Sebagaimana tercantum dalam hadits:
عِن ابن عبباس قا ل مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَاةٍ مَيْتَةٍ قَدْ أَلْقَاهَا أَهْلُهَا فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ عَلَى أَهْلِها
عِن ابن عبباس قا ل مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَاةٍ مَيْتَةٍ قَدْ أَلْقَاهَا أَهْلُهَا فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ عَلَى أَهْلِها
Dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melewati seekor bangkai kambing yang dibuang oleh pemiliknya, lalu
beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh dunia
itu lebih hina disisi Allah dari bangkai ini bagi pemiliknya.
"
Begitulah Rasulullah memberi perumpamaan. Maka dari itu banyak
perintah untuk menginfakkan hartanya karena harta adalah fitnah,
meskipun demikian Allah juga melipat gandakan ( sebagai balasan orang yang mau
berinfaq akan memperoleh keuntungan dan ampunan ) Sebagaimana yang tercantum dalam QS At
Taghabun 15- 18:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ
فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ(15)فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا
اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(16)إِنْ تُقْرِضُوا
اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ
حَلِيمٌ(17)عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(18)
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. Maka bertakwalah
kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta`atlah; dan
nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara
dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Jika kamu
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan
(pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi
Maha Penyantun. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
6- Hendaknya bersabar dalam menghadapi semua kesulitan hidup dan mensyukuri beberapa ni'mat yang telah diberikan kepadanya, sebagaimana pesan Allah " Wahai orang- orang yang beriman mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar. QS Al Baqarah 153. Itulah konsep orang yang sukses. Mirip dengan QS Ali Imran 200 ).
Semoga bermanfaat, apabila terdapat
hilaf mohon diberi tahu.
Wassalam
Senin, 03 Juni 2013
Kata sambutan
07.20 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
بسم
الله الرحمن الرحيم
KATA
SAMBUTAN
1. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita.
2.
Semoga ayat-ayat Allah atau sabda Rasul yang sudah saya
sampaikan, bisa bermanfaat dunia akhirat. Amin.
3.
Apabila dalam penyampaian tersebut ada keterangan atau kata-kata yang
berlebihan atau hilaf, baik yang melalui blog atau lewat buku, sudilah para pembaca untuk menegurnya. No Hp (081
252 753 669) atau (085 785 392 579).
4.
Aku hanya berdo’a sebagaimana yang tercantum dalam QS
Al-Baqarah 286 :
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(286)
"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa
atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami
memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
Ya Allah saksikanlah bahwa ayat-ayat-Mu sudah banyak yang
saya sampaikan. Adapun seluruh harta dan jiwaku, aku sadaqahkan untuk-Mu.
Suatu hari saya berfikir dan bertanya:
(a) Kena apa wahyu yang diturunkan kepada Nabi terkadang lama (Jibril tidak turun) sehingga Rasulullah benar-benar merasa sedih.
(a) Kena apa wahyu yang diturunkan kepada Nabi terkadang lama (Jibril tidak turun) sehingga Rasulullah benar-benar merasa sedih.
Komentar Faizah: Mungkin karena menerima kebenaran (menjalankan perintah menghindari larangan itu terasa berat)
sehingga Al-Qur'an diturunkan secara bertahap. Kecuali apabila membacakan ayat- ayat Allah atau menceritakan sejarah
para Nabi.
Contoh: Hadits yang menceritakan perjalanan Nabi Ibrahim bersama putranya
Ismail. Sudah tercantum
dalam blog saya yang berjudul “Ingin jadi Mukmin yang sukses?” Bulan dan tahunnya (2012 / 06).
dalam blog saya yang berjudul “Ingin jadi Mukmin yang sukses?” Bulan dan tahunnya (2012 / 06).
(b) Kena apa semua utusan dan para Khalifah tidak
ada yang meninggalkan karya tulis atau karangan beliau ? Yang ada hanyalah
al-Kitab ? Padahal Rasulullah diutus karena keadaan mereka sudah parah (sama
menyembah berhala / patung).
Mungkin khawatir di buat pedoman oleh ummatnya, atau mereka berpegang kepada QS Al Baqarah 79. Yang artinya " Maka celakalah orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata ini dari Allah (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat. Al Baqarah."..
Dan sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul " Surat untuk KH Ushfuri " Bulan dan tahunnya (2013 / 01). Rasulullah melaksanakan tugas da'wahnya dengan ketaatan dan kebijaksanaan, kesabaran serta perjuangan, dan banyak infak, akhirnya (secara bertahap) mereka bisa berubah kecuali sedikit yang tidak beriman. Beliau berda'wah selama 23 th. Tentang hadisnya sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul " Persiapkan diri kita untuk masa depan " Bulan dan tahunnya (2012 / 06).
Keberhasilan itu bisa menyebar luas keseluruh dunia. Mirip pepatah yang mengatakan “ Sepanjang-panjang tampar masih panjang mulut.".
Mungkin khawatir di buat pedoman oleh ummatnya, atau mereka berpegang kepada QS Al Baqarah 79. Yang artinya " Maka celakalah orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata ini dari Allah (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat. Al Baqarah."..
Dan sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul " Surat untuk KH Ushfuri " Bulan dan tahunnya (2013 / 01). Rasulullah melaksanakan tugas da'wahnya dengan ketaatan dan kebijaksanaan, kesabaran serta perjuangan, dan banyak infak, akhirnya (secara bertahap) mereka bisa berubah kecuali sedikit yang tidak beriman. Beliau berda'wah selama 23 th. Tentang hadisnya sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul " Persiapkan diri kita untuk masa depan " Bulan dan tahunnya (2012 / 06).
Keberhasilan itu bisa menyebar luas keseluruh dunia. Mirip pepatah yang mengatakan “ Sepanjang-panjang tampar masih panjang mulut.".
Tapi maklumlah kebanyakan nasihat beliau memang
singkat, padat, jelas, sehingga mudah difaham dan dihafal. Contoh ketika ada orang yang minta
wasiat kepada Nabi, beliau hanya bersabda “Laa taghdhab (jangan marah) hingga tiga kali. Tapi yang mengherankan adalah Nabi tidak suka ketika ditunjukkan kitab taurat bahkan Beliau menyarankan ( sudah cukup Al Quran sebagai jalan hidup yang sempurna ) sudah saya bahas dalam blog saya yang berjudul " KEMBALILAH KEPADA AL QURAN DAN HADIST " Bulan dan tahunnya 2013 / 01. .
(c) Adapun ayat- ayat Al-Qur'an, memang tepat sekali untuk melaksanakan perintah ( amar ma’ruf dan
nahi munkar, berkirim surat )
memang ada uswahnya, sehingga benar-benar ikhlas dalam menyampaikan ayat-ayat
Allah ( tidak karena uang atau lainnya ). Mungkin mereka lebih berhati - hati jangan sampai menukar ayat - ayat Allah dengan harga yang sangat sedikit karena hal itu ada larangan. ( QS Al Baqarah 40- 41 ). Dan sudah tercantum dalam blog saya yang berjudul " INGATLAH NI"MAT ALLAH " Bulan dan tahunnya 2013 / 02. Secara kenyataan memang itulah yang dipraktekkan oleh Rasul begitu juga Nabi Sulaiman ketika memerintahkan ( melalui surat ) agar Ratu Balqis berserah diri ( hendaknya beriman ). Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Naml 30- 31. Lebih jelasnya bisa dibaca dalam blog saya ( yang berjudul TA" MIR MASJID " Bulan dan tahunnya: 2012 / 11).
Semoga bermanfaat, bila terdapat hilaf mohon diberitahu
Wassalam
www.faizahmahrus.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)