SUBURKAN SEDEKAH MESKI HARTA MELEMAH.
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah, Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa (Baqarah 276). Riba tidak akan berkah tapi sedekah balasan lipat ganda, baginya pahala yang mulia (Al Hadid 11), sehingga sahabat Ansor mendahulukan Muhajirin meskipun dia sendiri butuh makan & Allah bangga, lantas turunlah ayat 9 Al Hasyr (ada kalimah)” Barang siapa yang dijaga dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang orang yang beruntung.
Sedekah itu jadi
naungan disaat tidak ada naungan kecuali naungan Nya. Dan yang menjadi tabir
dari neraka itu memberi makan masakin, sehingga ketika saya dimintai sumbangan
(bangunan ….tidak ada bagian). Yang parah itu ucapan” Infak bikin harta berkurang” Ahir nya malas haji umrah, bayar hutangpun berat,
apalagi menyantuni anak yatim karena pelit, layak dijauhkan dari surga, dekat
dengan neraka.
Termasuk mendustakan
agama & celakalah hidupnya” Dan enggan (memberikan) bantuan. QS Al Ma’un 7.
Untuk itu pesan berharga ini ibarat pelajaran, dalam”
1)
QS Ali Imran 178”
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ
خَيْرٌ لِّاَنْفُسِهِمْۗ اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ لِيَزْدَادُوْٓا اِثْمًاۚ
وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ١٧٨
wa lâ yaḫsabannalladzîna kafarû annamâ numlî
lahum khairul li'anfusihim, innamâ numlî lahum liyazdâdû itsmâ, wa lahum
‘adzâbum muhîn
Jangan sekali-kali orang-orang kafir mengira
bahwa sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepadanya baik bagi dirinya.
Sesungguhnya Kami memberinya tenggang waktu hanya agar dosa mereka makin
bertambah dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.
Termasuk orang yang
mencintai hartanya melebihi cintanya pada Allah & RasulNya, mereka itulah orang
fasik yang akan diberi peringatan ibarat teguran, lihat QS Taubah 24. Banyak
orang yang sibuk nimbun harta, teguran datang (kecelakaan, dirampok, terkadang
sakit parah, anak cacad), akibat tidak bisa mensyukuri nikmat Allah, dan bagi
yang ingkar nikmat” Sungguh, azab Ku sangat pedih”.
Adapun cara menghilangkan sikap buruk (dari pelit menjadi darmawan), ikuti rahasia ayat” Kamu tidak akan memperoleh kebajikan sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai” (Ali Imran 92). Sehingga Nabi tidak masuk kamar sebelum harta rampasan/ permata satu karong habis (bayar hutang & nafakah keluarga, duafa yang jadi tanggu ngannya). Harta adalah fitnah & jika diinfakkan hilang derita, dijelaskan dalam"
2)QS Taghobun 15-16”
اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌۗ وَاللّٰهُ
عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ١٥
innamâ amwâlukum wa aulâdukum fitnah, wallâhu
‘indahû ajrun ‘adhîm
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Di sisi Allahlah (ada) pahala yang besar.
فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا
وَاَنْفِقُوْا خَيْرًا لِّاَنْفُسِكُمْۗ وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ
فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْمُفْلِحُوْنَ
fattaqullâha mastatha‘tum wasma‘û wa athî‘û wa
anfiqû khairal li'anfusikum, wa may yûqa syuḫḫa nafsihî fa ulâ'ika humul-mufliḫûn
Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu! Dengarkanlah, taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu! Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Maksud beruntung, hati bahagia, rezeki berkah,
ini pengalaman saya, sesuai ayat (hartamu itu haknya kerabat, orang miskin yang
minta & yang tidak minta, lihat QS Az Zariyat 19. Jika infaknya dari hasil halal, diterima oleh
Allah dengan tangan kanan Nya, di pelihara hingga sebesar gunung. Dan semua
akan diganti oleh Allah yang terbaik.
Anehnya, ada orang
kaya berat infak, suka pamer kekayaanz & ketika dia wafat, mobil, rumah
mewah ditinggalkan, hanya kain kafan & amalnya yang dibawanya. Adapun harta
yang jadi miliknya itu, apa yang dimakan hingga kenyang, pakaian yang dipake
hingga lusuh, tapi infak itulah besok yang akan diterima balasannya” Besok di
hari Kiamat harta yang ditimbunnya akan dikalongkan (di lehernya) …..lihat QS
Ali Imran 180.
Manusia suka berlebihan padahal Allah melarangnya, dalam”
3)QS Maidah 77”
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ غَيْرَ
الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوْٓا اَهْوَاۤءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوْا مِنْ قَبْلُ
وَاَضَلُّوْا كَثِيْرًا وَّضَلُّوْا عَنْ سَوَاۤءِ السَّبِيْلِࣖ
qul yâ ahlal-kitâbi lâ taghlû fî dînikum
ghairal-ḫaqqi wa lâ tattabi‘û ahwâ'a qauming qad dlallû ming qablu wa adlallû
katsîraw wa dlallû ‘an sawâ'is-sabîl
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab,
janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (urusan) agamamu tanpa hak. Janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu kaum yang benar-benar tersesat sebelum kamu dan telah
menyesatkan banyak (manusia) serta mereka sendiri pun tersesat dari jalan yang
lurus.”
Bani Israil dilaknat sebab durhaka & melampaui batas, termasuk orang mampu tapi berat berQurban padahal perintahnya itu satu ayat dengan salat yang akan dibalas dengan banyak kenikmatan (Al Kausar 2). Orang yang beriman, darmawan, dekat dengan surga, jauh dari neraka. Dua hal yang boleh iri, 1) Kepada orang yang punya harta lantas di infakkan 2) Orang yang bisa membaca AlQuran dibuat salat (dua konsep itu penyebab derajat & hilangnya derita, serta jadi penenang jiwa) lihat Baqarah 274, QS Ar Ra’d 28.
Jika pelit, malas baca
Quran/ malas salat maka goncangan datang, tidak berkah rezekinya & tidak
bahagia hatinya.Terkadang ingin korban uang pas pasan, ini ujian & jika
pedoman ayat” Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka kesulitannya jadi mudah”
Habis Qurban rezeki berkah karena taat perintah. Termasuk memperbanyak zikir/
bacaQuran, dibalas dengan rahmat & pahala yang mulia (lihat QS Ahzab
41-44).
Jika istikomah, lurus, malaikat-malaikat akan turun dan bilang kepada mereka, dalam”
4)QS Fussilat 31”
نَحْنُ اَوْلِيَاۤؤُكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى
الْاٰخِرَةِۚ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْٓ اَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا
تَدَّعُوْنَۗ ٣١
naḫnu auliyâ'ukum fil-ḫayâtid-dun-yâ wa
fil-âkhirah, wa lakum fîhâ mâ tasytahî anfusukum wa lakum fîhâ mâ tadda‘ûn
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya (surga) kamu akan memperoleh apa yang kamu sukai dan apa yang kamu minta.
Sebelum itu, malaikat
bilang” Jangan kamu takut dan jangan bersedih hati…..” Ibarat balasan bagi
orang yang benar benar mencintai kebenaran” Yang demikian itu adalah karunia
dari Allah…, ketika banyak pelanggaran & saya tidak mampu bicara takut
salah hanya mengadu pada Allah sehingga datang isyarah & tidak lama bisa
menjelaskan.
Termasuk cerama Gus
Mus” Orang yang kembali kepada AlQuran itu serem & sombong. Jawabku
(Faizah): Dipahami dulu QS An Nisa’ 59, ada kalimah” Jika ada perbedaan
pendapat maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)....biar sesuai ayat &
tidak tersesat, tapi jika belajar saraf ma’ani, balagha, habis waktu gagal
huffaz. Para sahabat mentingkan AlQuran, ditulisnya di pelepah korma, batu,
dedaunan biar hafal (untuk salat, berzikir & konsep agar cepat terkabul).
Apalagi waktu
malam” Bacalah apa yang kamu anggap
paling mudah dari AlQuran, diulang 3x karena pentingnya, lihat Muzzammil 20.
Mereka berderajat, dalam”
5)QS An Nisa’ 69”
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ
اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ
وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا
wa may yuthi‘illâha war-rasûla fa ulâ'ika
ma‘alladzîna an‘amallâhu ‘alaihim minan-nabiyyîna wash-shiddîqîna
wasy-syuhadâ'i wash-shâliḫîn, wa ḫasuna ulâ'ika rafîqâ
Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Karena mendahulukan AlQuran & tidak mau
terganggu, layak derajatnya setelah para Nabi. Yang aneh, banyak pesantren
sedikit ajaran Quran, padahal besar faidah apalagi dibuat salat, ibarat minyak
misik ditaruh sarung pedang, dibuka tutupnya (harum/ wibawa & jika banyak
tidur padahal Quran di hatinya), ibarat minyak misik di sarung pedang diikat
rapat (sedikit manfaat). Adanya tersesat & menyesatkan, sebab AlQuran
diabaikan, padahal Nabi, mem bacanya selama tidak junub.
Aneh lagi, jika diajak memahami ayat mereka jenuh & jika diajak menghindarinya mereka semangat & berteriak (ha,ha ha…), itu tandanya benci pada kebenaran, sehingga tidak paham bahwa suara mereka itu disamakan keledai, disebutkan dalam”
6) QS Lukman 19”
وَاقْصِدْ فِيْ
مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ
الْحَمِيْرِ
waqshid fî masy-yika waghdludl min shautik,
inna angkaral-ashwâti lashautul-ḫamîr
Berlakulah wajar dalam berjalan dan
lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Pimpinan itu digugu ditiru & jika menuruti
kehendak bawahan yang ingin agar hukum itu yang ringan & agak miring,
sehingga diambil sebagai kekasih karena menuruti permintaan mereka & jika
Nabi ikuti, maka ancaman azab dua kali lipat, itulah yang dimaksud QS Al-Israk
73-75. Biasanya pengaruh golongan
sehingga pendapat dipaksakan meskipun tidak ada ayat sehingga memberatkan &
merugikan.
Termasuk fatwa” Wajib
sujud di tanah, haram pake sajadah” Jawabku (Faizah): Allah tidak menyebut
tanah karena mengeluarkan uap dingin sehingga penderita darah rendah/ kondisi
lemah terkadang pusing, tapi cocok sekali buat penderita Diabet, asam urat,
darah tinggi, kencing manis, tanah jadi obat.
Pengalaman saya kemarin
hampir lumpuh & baru paham, untuk itu, jangan mudah bilang” Ini halal &
ini haram, dijelaskan dalam”
7) QS An Nahl 116”
وَلَا تَقُوْلُوْا
لِمَا تَصِفُ اَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هٰذَا حَلٰلٌ وَّهٰذَا حَرَامٌ
لِّتَفْتَرُوْا عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَفْتَرُوْنَ عَلَى اللّٰهِ
الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُوْنَۗ
wa lâ taqûlû limâ tashifu alsinatukumul-kadziba hâdzâ ḫalâluw
wa hâdzâ ḫarâmul litaftarû ‘alallâhil-kadzib, innalladzîna yaftarûna
‘alallâhil-kadziba lâ yufliḫûn
Janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang diucapkan oleh lidahmu secara bohong, “Ini halal dan ini haram,” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.
Bilang Wajib atau
haram harus ada ayat sebagaimana perintah yang lain & jika tidak ada ayat
tapi diwajibkan itu mengajari Allah, jangan bilang Berani sekali karena bilang
ini haram wajib… dll. Mestinya, jika tidak ada ayatnya hanya perbuatan Nabi itu
tidak bisa dibilang wajib (salat di tanah/ haram sajadah) kecuali ada ayat
& jika dipaksakan ke tanah, itu berlebihan & merugikan.
Islam sudah sempurna
& jika tidak ada ayatnya jangan di besar besarkan. Termasuk mun culnya
Bidah semakin berkembang, semakin banyak pelanggaran, menjadi penghambat masuk
surga, contoh” Orang berangkat haji diiringi wanita dengan lagu lagu, akibat
iri kepada lelaki yang azan komat, semua itu bid’ah yang tidak pernah dilakukan
sahabat, berangkat haji itu seperti orang berangkat salat, akan zakat, tidak
layak disambut dengan pelanggaran, akibat iri kepada lelaki yang azan komat,
semua itu bid’ah yang tidak pernah dilakukan Muhajirin & Ansar yang dijanji
surga karena ittiba’& ikhlas, dalam”
8)QS Taubah 100”
وَالسّٰبِقُوْنَ
الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ
بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ
تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيْمُ
was-sâbiqûnal-awwalûna minal-muhâjirîna wal-anshâri
walladzînattaba‘ûhum bi'iḫsânir radliyallâhu ‘an-hum wa radlû ‘an-hu wa a‘adda
lahum jannâtin tajrî taḫtahal-an-hâru khâlidîna fîhâ abadâ,
dzâlikal-fauzul-‘adhîm
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
Saya dulu ikut adat
& setelah diberi pemahaman ayat, saya taati meskipun harus berbeda dengan
wanita sedunia, karena satu ayat lebih berharga & besar faidah, sehingga
hidayah terus bertanbah, tetapi jika dilanggar, hidayah dipindahkan pada lainnya
yakni mereka bisa menjelaskan kebenaran ayat, karena taat & menjauhi
bid’ah, serta menjadikan AlQuran sebagai bacaan & rujukan.
Semoga kita dimudahkan untuk berzikir (banyak baca Quran) serta mensyukuri nikmat Allah dengan menaati perintah & menjauhi larangannya sehingga nikmat kita ditambah.
Wassalam
www.faizahmahrus,blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar