Sabtu, 19 April 2014
JANGAN BERPECAH BELAH !
02.34 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Kepada:
Yth: Bapak
Yusril
Di tempat.
Ma’af pak! pakaian istri
antum (berpakaian tapi telanjang) alangkah baiknya kita
sampaikan bahwa ada hadis” Perempuan yang berpakaian
tapi telanjang (karena ketat/tembus pandang, terbuka auratnya sehingga menimbulkan nafsu birahi) enggan menerima kebenaran, jalannya megal megol, rambutnya
disasak seperti punuk onta yang miring, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak
akan mencium bau Surga”. Padahal betapa pedihnya siksaan api Neraka, begitu juga kemewahan Surga yang tidak pernah di rasakan penduduk bumi, hadisnya sudah tercantum dalam judul NERAKA DAN SURGA. Tahun/bulan 2012/08. Untuk itu ada perintah untuk memberi peringatan terhadap
keluarga terdekat. Sebagaimana tercantum dalam QS As Syu'ara 214-220:
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
215. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
216. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";
217. Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
218. Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),
219. dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
220.
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Sebagai bukti rendah diri, yaitu orang yang mau menerima
kebenaran dari orang Mukmin sehingga mau bertaubat. Andaikan yang pemimpin PBB itu
saya, maka lebih baik bubar saja dari pada
di buat pedoman yang lain.
Keputusan
GEREJA, Agar ummat Islam GOLPUT. Begitu juga pesantren yang mendapat sumbangan dari Syi'ah, mereka menganjurkan GOLPUT (untuk mengurangi suara ummat Islam) tapi beralasan demokrasi itu kufur. Saya cuma berpendapat, kalau kebaikan silahkan meniru Abu Bakar, terserah kemampuannya. Namun Allah melarang jangan berpecah bela (bersatulah sesama ummat Islam). Sebgaimana tercantum dalam QS Al Anfal 46:
46. Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Adapun yang sudah mendapat kepercayaan hendaknya bisa menjaga amanah tersebut. Jangan sampai termasuk hadis” Sejelek-jelek manusia adalah yang berwajah dua. Di dukung dengan QS Al Baqarah 14-20:
46. Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Adapun yang sudah mendapat kepercayaan hendaknya bisa menjaga amanah tersebut. Jangan sampai termasuk hadis” Sejelek-jelek manusia adalah yang berwajah dua. Di dukung dengan QS Al Baqarah 14-20:
14.
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."
15.
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
16. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat
petunjuk.
17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api,
maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya
(yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak
dapat melihat.
18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
19.
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit
disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya
dengan anak jarinya, karena (mendengar s uara) petir,sebab takut akan
mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat
itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu.
Untuk itu di perintah bermusyawarah dan saling menasihati agar tetap
dalam kebenaran dan saling menasihati agar tetap sabar, dan tidak layak
gengsi dalam merobah keputusan yang dulu salah, Ingatlah Rasulullah Sallallahu
‘Alaihi wasallam ketika di tegur oleh Allah, namun wahyu itu tetap di sampaikan
kepada ummatnya dan Allah juga memberi kebebasan kepada istri-istri Rasul.
Sebagaimana tercantum dalam QS At Tahrim 1-5:
1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu
mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang
2.
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
3.
Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah
seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah)
menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal
itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad
memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan
menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala
(Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu
(Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini
kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
4.
Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu
berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua
bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah
Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mu'min yang baik;
dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
5.
Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti
kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang
beriman, yang ta'at, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang
berpuasa, yang janda dan yang perawan.
Apabila Syi'ah menang, orang Islam semakin
tertindas dan disiksa, seperti negara yang sudah di kuasai oleh orang-orang
kafir/Syi’ah. Contoh: Negara Kuwait. Ulama’nya sudah tidak berdaya ” Semua orang islam di larang mencoblos". Padahal orang Syi’ah menyatakan: Tidak sempurna iman seseorang apabila belum
membunuh Ahlus Sunnah. Pantaslah ketika pimpinan Syi’ah meninggal dunia,
mukanya gosong dan berubah menjadi WAJAH JENAZAH YANG MENGERIKAN. Judul
tersebut sudah saya bahas dalam blog. Tahun/bulan 2012/12.
Yang sudah berjuang, maka Allah akan memberi pertolongan kepada kalian,
Sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. Banyaklah
menyebut nama Allah (membaca Al Quran), karena hal itu merupakan pesan Allah untuk orang -orang yang beriman.
Semoga saran ini bermanfa'at untuk kita dan ummat Islam umumnya
Wassalam
www.faizahmahrus.blogspo.com No Hp 081 252 753 669.
Jumat, 11 April 2014
SURAT UNTUK H. MUHAIMIN ISKANDAR.
21.43 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Afwan, banyak yang bilang bahwa antum kapok bersatu dengan partai islam,
akhirnya ustadz mendukung kelompok non Muslim, padahal di belakang mereka adalah orang-orang Cina dan Syi’ah yang akan membunuh ahlus Sunnah. Kekejaman mereka sudah tercantum dalam blog saya, berjudul "BAHAYA SYI"AH" Tahun/bulan 2012/10. Ingatlah orang Mukmin kedudukannya lebih tinggi disisi Allah. Dalam QS Ali Imran 139-142:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ
الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (139) إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ
مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ
النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ
وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (140وَلِيُمَحِّصَ اللَّهُ الَّذِينَ
آَمَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ (141) أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ
وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
(142)
[3:139] Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. [3:140] Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,
[3:141] Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
[3:142] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Ajal semakin dekat, umur semakin berkurang, yang bertujuan dunia akan di beri, yang bertujuan akhirat akan di dapat. Allah mencintai orang-orang yang sabar dan orang-orang yang berbuat baik. Sebagaimana janji Nya dalam QS Ali Imran 145-148:
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا
بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ
مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآَخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي
الشَّاكِرِينَ (145) وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ
فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا
اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ (146) وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ
إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي
أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
(147) فَآَتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآَخِرَةِ
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (148
[3:146] Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
[3:147] Tidak ada do'a mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
[3:148] Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Di antara pesan Allah kepada Nabi adalah:
a) Bersifat penyantun dan kasih sayang terhadap orang –orang mukmin. Sebagaimana di jelaskan oleh dalam firman Nya QS At Taubah 128:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ
عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ (128)
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari
kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin.b) Tidak boleh ta’at kepada orang-orang kafir/munafik. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 1-3:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا
تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
(1) وَاتَّبِعْ مَا يُوحَى إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرًا (2) وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا
(3) [الأحزاب/1-3]
[33:1] Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, [33:2] dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[33:3] dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
c) Bertindak keras terhadap munafikin, kecuali bagi mereka yang bertaubat. Sebagaimana
tercantum dalam QS At Taubah 73-74:
يا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ
وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ
الْمَصِيرُ (73) يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ
الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا وَمَا
نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنْ
يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ
عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ
وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (74)
[9:74] Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.
Manusia bertambah tua, akan kembali kecil lagi, terkadang pikun, fitnah dunia
yang menyebabkan manusia binasa, berdo’alah agar di
selamatkan oleh Allah dari penderitaan yang tidak ada dokternya kecuali dengan
pertolongan Allah, Sebagaimana tercantum dalam hadis:
يَا
عِبَادَ اللَّهِ تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ
شِفَاءً أَوْ قَالَ دَوَاءً إِلَّا دَاءً وَاحِدًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
وَمَا هُوَ قَالَ الْهَرَمُ
Wahai
hamba – hamba Allah ! berobatlah , sesungguhnya Allah tidak akan
meletakkan suatu penyakit kecuali meletakkan penyembuhnya atau obatnya
kecuali satu penyakit . Para sahabat bertanya : “ Apakah itu, wahai
Rasulullah !Rasul bersabda : “ Pikun “. [1][1]
Pemimpin yang bijak, adil akan mendapat balasan dari Allah, yaitu di beri naungan di bawah naungan ‘Arasy Nya, disaat tidak ada naungan kecuali naungan Nya.
Semoga kebenaran ini bisa di terima, apabila ada khilaf mohon diberi tahu.
Wassalam
www.faizahmahrus.blogspot.com. no hp 081 252 753 669. 085 785 392 579.
IBU YANG SUKSES.
21.35 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Diantara para ibu yang sukses adalah: Maryam yang terkenal karena keta'atannya, banyak salat, Hajar karena kesabarannya, beitu juga istri- istri Rasul termasuk Khadijah yang
mengorbankan harta dan dirinya untuk keluarga dan perjuangan Nabi, sehingga dibangunkan rumah di Surga dari mutiara berlobang tengah. Inilah wanita yang
berhasil meraih derajat tertinggi disisi Allah, karena perbuatan tersebut
mirip dengan QS At Taubah 20- 22:
20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
21. Tuhan mereka
menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan
surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal,
22. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang agung.
Konsep tersebut dibuat pedoman
bagi orang yang ingin mencapai kesuksesan baik didalam rumah tangga/berda'wah, agar bisa mengalahkan tipu daya setan yang selalu mengarah kepada kemewahan dunia. Untuk itu Allah berpesan dalam QS Taha 130-131: .
Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam dan bertasbihlah pula pada waktu tengah malam dan diujung siang hari agar engkau merasa tenang.
Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada keni'matan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan kesenangan itu, karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
Rahasia dari perintah tersebut (banyak menyebut nama Allah/banyak salat/ beribadah dengan penuh keikhlasan) yang
menyebabkan seseorang lebih selamat dari fitnah dunia, sedangkan sifat rakus yang membahayakan (menukar kesesatan dengan petunjuk) maka Allah menjelaskan dalam QS Al Baqarah
174-175:
إنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا
يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (174) أُولَئِكَ
الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا
أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ (175)
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya
dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak
menelan) kedalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada
mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang
amat pedih.
( 175 ) Mereka itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya
mereka menentang api neraka!
Berkorban dijalan Allah, tidak minta upah ketika berda'wah, adalah konsep para Rasul dalam
mencapai keberhasilan, begitu juga kegagalan seorang ibu atau pemimpin, karena perbuatannya sendiri yang tidak punya kesabaran. Untuk itu Allah memberi contoh: Fir'aun beranggapan Dunia bagaikan Surga, akhirnya di Akhirat tinggal penyesalan dan siksaan disebabkan kezalimannya. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Anfal 53-55:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا
نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ
اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (53) كَدَأْبِ آَلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ
وَأَغْرَقْنَا آَلَ فِرْعَوْنَ وَكُلٌّ كَانُوا ظَالِمِينَ (54)
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya
kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka
sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
( 54 ) (keadaan mereka) serupa dengan keadaan
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka
mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan
dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan
kesemuanya adalah orang-orang yang zalim
Dia termasuk orang yang mementingkan kemewahan Dunia, padahal harta yang tidak dikeluarkan untuk Allah, bisa mencegah datangnya hidayah. Benarlah firman
Allah dalam QS Al Humazah 1-9:
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan nya. Sekali-kali tidak, pasti dia akan dilemparkan ke dalam (Neraka) Huthamah. Dan tahukah kamu (Neraka) Huthamah itu? (Yaitu) api (adzab) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh api itu ditutup rapat atas (diri) mereka. (Sedang mereka itu) diikat pada -tiang yang panjang.
Orang yang suka menumpuk-numpuk harta bilang: Nabi Sulaiman lebih kaya dibanding yang lain.
Jawablah: Nabi Sulaiman termasuk hamba yang bersyukur (jarang tidur, banyak beribadah, menanggung banyak
prajurit dan termasuk orang yang berta han/kuat dalam memegang harta) beliau mendapat warisan/kenabian dari Nabi Dawud as, sehingga tidak ada kerajaan yang mengalahkannya, meskipun demikian, beliau belum jelas punya istri, karena Ratu Balqis ketika itu sebagai tamu, belum ada keterangan jadi isrinya. Wallahu a'lam. Itulah diantara kelebihan/kesabarannya. Ketika wafatnya tidak ada yang mengetahui, hanya tongkat yang menyebabkan
beliau tersungkur karena dimakan rayap. Sebagaimana tercantum dalam QS Sabak
14:
)
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا
دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ
أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
(14 [سبأ/14]
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada
yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau
sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam
siksa yang menghinakan.
Adapun kehidupan Nabi kita (sebagai teladan yang baik) kata Aisyah: Rasul tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut dari roti, sekarang kenyang besok lapar, pernah selesai salat subuh beliau bertanya kepada keluarganya: Adakah sesuatu? Istrinya menjawab: Tidak ada wahai Rasul, lantas beliau menjawab innii shaaim (sesungguhnya aku berpuasa). Jawaban ini jarang sekali orang yang bisa ittiba' tentang kesabarannya, ini yang dibuat pedoman bahwa puasa sunnah diperbolehkan niat setelah subuh.
Semoga pertolongan Allah, diberikan kepada kita dan jangan putus asa dari rahmat
Nya.
Wassalam
Langganan:
Postingan (Atom)