pembukaan

Minggu, 15 Desember 2013

PERINTAH BERSHALAWAT





                                             BACALAH  SHALAWAT.


                                 PESAN BUAT ANANDA FAIRUZ SULFAN 
                                    


 
Wahai anakku! Bersyukurlah atas keni'matan yang telah diberikan kepadamu, niscaya akan bertambah ni'mat itu, pandanglah orang yang lebih rendah darimu dan janganlah kamu memandang orang yang lebih atas darimu, maka dengan demikian akan meremehkan ni'mat Allah yang telah diberikan kepadamu. Gunakan waktumu sebaik-baiknya, karena penyesalan di hari tua tiada guna.  Perbayaklah ibadah (mengajar Al Quran /membacanya, dan jangan di tinggalakan bacaan salawat) karena  balasan bagi orang yang membaca shalawat satu kali, maka akan mendapatkan sepuluh rahmat.  Sebagaimana tercantum dalam hadis:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا(رواه مسلم)


Artinya : “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah memberi  rahmat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain Rasulullah pernah bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ(رواه احمد والنسآئ والحاكم)

Artinya : “Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberi rah mat kepadanya 10 rahmat, menghapus 10 dosa dan mengangkatnya 10 derajat.” (HR. Ahmad, Nasai dan Al Hakim)

Ada  ustadz,bilang " Saya baca salawat sehari 100 kali, Surat Al Waqi'ah pagi sore dll, maka rizki saya menjadi lancar. . 
Komentar Ummik: Apakah ibadah niatnya dunia? Mungkin mereka lupa dengan ancaman Allah terhadap orang yang tujuannya dunia, maka di akhirat tidak mendapat bagian apa-apa. Tapi yang bertujuan akhirat (mencari ridho Allah) maka di dunia di kasih tambahan (balasan). Orang yang membuat syari'at sendiri di sebut dzalim. Begitulah Firman Allah dalam QS Asy Syura 20-21.    .
     
Allah dan para malaikat sama membaca shalawat, lantas kita juga di perintah bershalawat. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا(56)

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.


Membaca salawat kepada nabi /mendo’akan agar mendapatkan rahmat, sama dengan menghargai jasanya (atas keta'aan dan perjuangannya).
1  Karena setiap wahyu di turunkan beliau selalu ketakutan dan setelah itu faham apa yang diwahyukan kepadanya, ketika Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengendarai onta lantas menderum ke tanah karena beratnya menerima wahyu. Begitu juga bagi orang yang menyampaikannya (tidak dikurangi dan tidak berlebihan), maka dia mendapat rahmat (doa nabi). Hadisnya sudah tercantum dalam judul "MEMBINA GENERASI TELADAN" Tahun dan bulannya 2012/06. 

Kebaikan/perjuangan di mulai dari dirinya sendiri, Allah tidak akan merobah suatu kaum sehingga mereka sendiri yang  merobahnya. Termasuk dosa besar di sisi Allah, apabila kalian bicara tapi tidak mengamalkannya. Di sini beratnya, diam juga salah(menyimpan kebenaran)  Untuk itu Allah berpesan "Mintalah pertolongan dengan sabar dan salat.  
 
2) Panggilan terbaik adalah untuk menghargai kedudukan seseorang. Sebagaimana Allah berfirman "Wahai Nabi", tercantum dalam QS Al Ahzab 1:

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا(1)

Wahai Nabi , takutlah pada Allah  dan jangan taat kepada orang - orang kafir dan munafik. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

 Begitu juga panggilan yang baik (wahai Rasul!) Sebagaimana tercantum dalam QS Al Maidah 67:

يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ(67)
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

3  Balas budi anak kepada orang tua adalah berbuat baik kepadanya, janganlah bicara hus! Dan janganlah membentak serta bicaralah yang baik/sopan, mendoakan. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Isra  23-24:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا(23)وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا(24)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Perbuatan tersebut menyenangkan, tapi tidak sedikit orang yang menjadi korban(sengsara hidupnya) karena suka menyakitkan hati orang tuanya.
Pembicaraan saja diatur dalam agama apalagi yang bersangkutan dengan ibadah. Pantaslah para sahabat bertanya, (caranya membaca shalawat)  Maka beliau menjawab: Bacalah:

 
،  اللهُمَّ صَلِّ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى  آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللهُمَّ بَارِكْ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى  آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى  آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Ucapkanlah: “Allah-humma shalli ‘alla Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa  shallaita ‘alaa Ibrahiim wa ‘alaa aali Ibrahiim innaka hamiidun majiid, Allah-humma baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibrahiima wa ‘alaa aali Ibrahiim innaka hamiidun majiid.” (“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkan berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkan berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia)”.[1][1][1]

Dalam riwayat lain ada hadis sebagai berikut:


حَدِيْثُ  أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّهُمْ قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : قُوْلُوْا: اللهُمَّ صَلِّ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى  آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى  آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


.Abu Humaid Ash Sa’idi ra berkata: “Mereka berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana cara bershalawat kepadamu?”
Sabda beliau saw: “Ucapkan: “Allah-humma shalli ‘alla Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyatihi kamaa shalaita ‘alaa aali Ibrahim wabaarik ‘alaa Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyyatihi, kamaa barakta ‘alaa aali Ibrahim innaka hamiidun majiid.” (“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad, beserta isteri-isterinya dan anak cucunya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah limpahkan berkah kepada Muhammad berserta isteri-isterinya dan anak cucunya, sebagaimana Engkau melimpahkan berkah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”). [2][2][2]


Bacaan diatas yang disebut dengan “SALAWAT IBRAHIMIYYAH”. 
Mereka lebih faham dan pintar mengucapkan kalimat arab, mungkin khawatir ada kalimat yang tidak sopan atau berlebihan apalagi berbau syirik, sehingga mereka minta di ajari. Tapi di zaman akhir, shalawat dibuat hiburan, timbullah ber macam-macam shalawat karangan manusia, di iringi tarian pula. Mungkin inilah yang disebut dengan perkara baru. Pantaslah Rasul pernah berpesan "Hati-hatilah dengan perkara baru, maka sesungguhnya perkara baru itu bid;ah dan semua bid'ah itu sesat(berdampak negatif) yang jelas bertentangan dengan QS Al A’raf 55-56:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ(55)وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ(56)
Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.


 SALAWAT IBRAHIMIYYAH (mendo’akan Rasulullah dan keluargaya mendapatkan rahmat dan di berkahi). Adapun orang yang menyakiti Allah dan Rasul Nya akan mendapat dosa. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab 57-58;
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا(57)وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا(58)
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan mela`natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.


 Hidup ini untuk ibadah, maka dari itu setelah membaca Al Quran/shalawat maka bertasbihpun di perintah. Sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran 41:

 وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ(41)
 
Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari
".Memperbanyak bacaan tasbih adalah konsep nabi Zakariya ketka ingin punya anak, dan terkabul do'anya, waktu itu Al Quran belum diturunkan.
Orang yang ingin tercapai cita-citanya juga membutuhkan perjuangan, banyak berdzikir/jarang bicara).

Begitu juga membaca tahmid dan takbir juga ada perintah. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Isra` 111:
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا(111)
Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.


Semua bacaan diatas sudah terbaca ketika salat (mulai dari takbir,  bacaan Al Quran, tasbih, tahmid, salawat Ibrahimiyyah, mohon ampunan). Maka dari itu bagi orang yang aktif/banyak salatnya, insya Allah akan memasuki surga lewat ‘ BAABUS SHALAH’
Orang yang berdzikir kepada Allah hatinya menjadi tentram?  Sebagaimana tercantum dalam QS Ar Ra’d 27-28:

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌ مِنْ رَبِّهِ قُلْ إِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ(27)الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ(28)
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu`jizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada Nya",
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.


Berlindunglah dari akhlak yang tercela. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ  مِنْ الشِّقَاقِ وَالنِّفَاقِ وَسُوءِ الْأَخْلَاقِ
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari perpecahan & kemunafikan serta akhlak yg jelek). [HR. Abu Daud No.1322].


Adapun dalam buku kecil ini Insya Allah akan ummi cantumkan judul yang sering di pertanyakan dan dibutuhkan oleh banyak orang "KIAT MENGHAFAL AL QURAN" (www.faizahmahrus.blogspot.com). Tahun dan bulannya 2013/12. Adapun sebagai penutup maka ummi cantumkan judul"KETA'ATAN SEORANG ISTRI" Tahun dan bulannya 2014/04.
Sebagai pertanyaan dan jawaban ummi/penjelasan terhadap keluarga yang mewajibkan sujud ke tanah. 

Mudah-mudahan pesan ummik ini bisa dimanfa’atkan oleh semua saudaramu begitu juga para pembaca / kaum muslimin mudah-mudahan dirahmati oleh Allah dan mendapat hidayah sehingga bisa melaksanakan perintah menghindari larangan..


                                                      Wassalam.
     
                                                  Ummik Faizah.

                                                    05/12/2013
   












 



[1][1][1] Bukhari, 60, kitabul Anbiya’, 10, bab kami dibritahu Musa ibnu Ismail).
 Allu`lu` wal marjan 122/1 , Al albani berkata : Muttafaq alaih .
Lihat di kitab karyanya : Misyaktul  mashobih  201/1 - nomer hadis 919


[2][2][2] Bukhari, 60, kitabul Anbiya’, 10, bab kami diberitahu oleh Musa ibnu Ismail
Allu`lu` wal marjan 123/1 . Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat di kitab karyanya : Misyaktul  mashobih  201/1 - nomer hadis  920


0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung