Kamis, 15 November 2012
DOSA BESAR SYI’AH
10.10 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
OLEH :
FAIZAH
KATA SAMBUTAN
Alangkah beraninya
orang-orang Syi’ah dalam melanggar beberapa ayat Al-Qur'an (memusuhi bahkan
mengharuskan untuk membunuh Ahlus Sunnah, mengkafirkan Abu Bakar dan mela’nat
istri-istri Nabi). Pantaskah orang-orang Syi’ah di Syurga, lantas kekasih
(istri-istri Nabi dan kholifah) di Neraka?
Diantara pelanggarannya;
a) Kalau orang Syi’ah Mu’min sungguhan, pasti
senang kepada Ahlus Sunnah, karena Allah menyatakan
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesungguhnya
orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.[1]
b) Membunuh orang
mu’min,
bukankah ada ayat
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ
أَن يَقْتُلَ مُؤْمِناً إِلاَّ خَطَئاً وَمَن قَتَلَ مُؤْمِناً خَطَئاً فَتَحْرِيرُ
رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ إِلاَّ أَن يَصَّدَّقُواْ
فَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّكُمْ وَهُوَ مْؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ
وَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَى
أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةً فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ
مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِّنَ اللّهِ وَكَانَ اللّهُ عَلِيماً حَكِيماً ﴿٩٢﴾
092. Dan tidak layak bagi seorang
mu'min membunuh seorang mu'min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak
sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mu'min karena tersalah (hendaklah)
ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga
terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal
ia mu'min, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mukmin.
Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara
mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan
kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin.
Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa
dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً
مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ
وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً ﴿٩٣﴾
093. Dan barangsiapa yang membunuh
seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di
dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab
yang besar baginya.
c) Para istri Rasul terla’nat?
Orang-orang Syi’ah
mendoakan agar Aisyah / Khafsoh (istri Nabi) dila’nat, dan masuk Neraka?
Alasannya bukan termasuk Ahlul Bait
Kembalilah kepada ayat 32-33 Q.S.
Al-Ahzab : ……….
يَا نِسَاء النَّبِيِّ
لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ النِّسَاء إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ
فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَّعْرُوفاً ﴿٣٢﴾
032. Hai isteri-isteri Nabi, kamu
sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah
kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit
dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ
الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً ﴿٣٣﴾
033. dan hendaklah kamu tetap di
rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta`atilah
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Ayat tersebut
menyatakan para istri Nabi itu sebagai ahlul Bait juga, tapi orang Syiah
menolak kebenaran Al-Qur'an dan mengambil hadits yang belum jelas, padahal
hadits itu ada yang bersumber dari musuh Islam (hadits palsu), dan ada juga
yang lemah, selama hadits itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an, berarti
masih bisa dibuat pendukung. Tapi kalau bertentangan dengan ayat, dahulukan
Qur'annya, biar tidak memecah persatuan umat Islam.
Ingatlah bahwa
orang mu’min yang satu dengan yang lain, ibarat satu bangunan, hendaknya saling
menguatkan, biar musuh Islam takut untuk menyerang umat Islam, jangan
sebaliknya.
d) Mengkafirkan Abu
Bakar ra? Mereka ber alasan dengan alasan ayat 41 Q.S. Al-Anfal : …………
وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا
غَنِمْتُم مِّن شَيْءٍ فَأَنَّ لِلّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِن كُنتُمْ آمَنتُمْ بِاللّهِ وَمَا أَنزَلْنَا
عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٤١﴾
041. Ketahuilah, sesungguhnya apa
saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya
seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami
turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya
dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Bukannya
Abu Bakar tidak melaksanakan ayat ini, tapi secara praktek, selama hidupnya
Rasul SAW tidak pernah memanjakan istri-istri dan putrinya. Semua hartanya
untuk kaum Muslimin yang membutuhkannya. Ayat tersebut kita banding dengan hadits Muttafaq alaih (boleh dilihat di blog
saya yang berjudul “Persiapkan diri Kita untuk Masa Depan”.
Ketika
Rasulullah mendapatkan budak (pelayan) banyak, langsung dibagikan kepada para
sahabatnya, padahal saat itu Fatimah meminta / butuh pembantu, karena payah
dalam membuat roti, namun Rasul memberi pesan kepada Fatimah dan Ali berdua ketika
berangkat tidur bacalah Takbir (Allahu Akbar 34) Alhamdulillah 33 kali,
Subhanallah 33 kali. Kemudian Rasul SAW
bersabda “Sesungguhnya hal itu lebih baik daripada permintaan kalian (perbuatan
Rasul inilah yang dibuat pedoman oleh Abu Bakar) keluarganya dipenuhi menurut
kebutuhannya (nafaqah), diambilkan dari peninggalan Rasul SAW.
Oleh karenanya Rasulullah termasuk utusan Allah
yang zuhud, ketika mendapatkan harta rampasan / permata tidak mau masuk ke
kamar-nya sebelum harta itu habis di infakkan
Masing-masing utusan punya kelebihan yang berbeda.
Contoh kamar Rasul SAW tidak ada pintunya, dari tanah lagi. Padahal Nabi
Sulaiman AS, istananya dari kaca, namun
jarang tidur, hingga wafatnya tidak ada yang tahu, kalau bukan karena tongkat
nya yang dimakan serangga. Lihat Q.S. Saba’ 14 : …………..
فَلَمَّا
قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ
تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ ﴿١٤﴾
014.
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau
sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa
yang menghinakan.
Sesuatu
yang tidak dilarang oleh Allah, tidak usah kita besar-besarkan, biar mendapatkan
rahmat, buktinya Ali berbaiat kepada Abu
Bakar, begitu juga sahabat lainnya.
Aku
hanya bisa menyampaikan pesan Allah kepada orang yang beriman sebagaimana
dijelaskan dalam Q.S. At-Tahrim 6-9.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ﴿٦﴾
006.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ
تَعْمَلُونَ ﴿٧﴾
007.
Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini.
Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ
أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ
يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا
نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٨﴾
008.
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang
semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu
dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman
bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah
kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah
bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu".
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ
جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ ﴿٩﴾
009.
Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah
seburuk-buruk tempat kembali.
Semoga
bermanfaat. Amin.
Bila
terdapat khilaf, supaya diberitahu.
Wassalam.
Label:
SYI'AH
Artikel Terkait:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar