Rabu, 30 September 2015
NABI SULAIMAN BERHASIL MENAKLUKKAN BALKIS
05.37 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Tanpa
pertolongan Allah tidak akan bisa menaklukkan musuh islam, tapi Allah memberi
contoh (keberhasilan Nabi Sulaiman bisa menaklukkan Ratu Balkis) diantara
konsepnya ialah:
a)Banyak
berdo’a dan beribadah.
b)Pema’af
c)Suka amar
ma’ruf nahi mungkar.
d)Menolak
hadiah/bantuan dari musuh islam.
a)Banyak
berdoa dan beribadah.
Banyaknya
pengorbanan/tanggung jawab dan do’a merupakan suatu ibadah, sehingga wafatnya Nabi
Sulaiman tidak ada yang mengetahuinya. Dalam QS Saba 14:
[34:14] Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.
Ketika
Beliau bisa memahami perkataan semut yang takut terinjak, beliau tidak bangga
tapi berdo’a. Dalam QS An Naml 19:
b)Pema’af.
Ketika
burung hud-hud dibutuhkan untuk mencari sumber air karena semua bala tentara
diperjalanan, beliau marah/akan menyembelihnya, namun ketika hu-hud memberi
alasan dengan benar beliau mema’afkannya. Dalam QS An Naml 21:
[27:21] Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang".
Namun bagi
musuh islam yang sengaja membikin kerusuhan terhadap ahlus sunnah maka tidak
layak berhaji karena termasuk penghambat.
Nabi
Sulaiman menulis surat (ber amar ma’ruf nahi mungkar) supaya mereka masuk
islam. Dalam QS An Naml 30-31:
[27:30] Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
[27:31] Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
[27:31] Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
Setelah Ratu
Balkis bermusyawarah kepada para penasihat, maka mengutus mereka untuk membawa
hadiah (istimewa) kepada Nabi Suaiman, namun ditolak hadiah tersebut. Dalam QS
An Naml 36-37:
[27:36] Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: "Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
[27:37] Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina".
[27:37] Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina".
Setelah beliau
menolak bantuan/hadiah dari penyembah matahari, maka do’a Nabi Sulaiman
terkabul/bisa menaklukkan Ratu Balkis. Dalam QS An Naml 44:
[27:44] Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".
Itulah
rahasia hadits” Tangan yang di atas (orang yang memberi) lebih baik dari pada
tangan yang dibawah (orang yang diberi)
Komentar
Faizah: Menurutku Raja Salman itu baik (penghafal Al Quran dan suka membantu
dan berkhidmah untuk ummat islam sedunia) dan hanya Allah yang mengetahuinya.
Alangkah baiknya (dalam menuju kesempurnaan) bisa menaklukkan Presiden Obama
dan bersatu sesama muslim. Ada ancaman bagi orang yang beriman sebagian ayat.
Dalam QS Al Baqarah 85-86:
(2:85) Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat
[2:86] Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.
[2:86] Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.
Perjalanan
hidup selalu diliputi dengan suka duka (takut senjata bencana datang) untuk itu
para wali Allah berpedoman terhadap QS Yunus 62-65:
[10:62] Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
[10:63] (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.
[10:64] Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan\} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.
[10:65] Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maba Mengetahui.
Namun Allah
berpesan kepada kita dalam QS Ali Imran 139-142:
[3:140] Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,
[3:141] Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
[3:142] Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Semoga apa
yang terjadi bisa kita ambil sebagai pelajaran untuk masa mendatang.
Wassalam.
Apabila
terdapat hilaf hubungi no hp 0823 0190 7736/0857 8539 2579
Terima kasih
atas kunjungan kalian semoga bermanfa’at.
Sabtu, 19 September 2015
BERKORBAN YANG DITERIMA DAN YANG SIA-SIA
08.13 |
Diposting oleh
Faizahmahrus |
Edit Entri
Sebagaimana
Allah telah memberi contoh kepada kita bahwa ada kurban yang diterima dan ada
kurban yang sia-sia. Dalam QS Al Maidah 27:
[5:27] Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Kurban Habil
diterima karena timbul dari rasa taqwa dan ikhlas karena Allah, namun kurban
Qabil tidak diterima karena buruk. Dari sifatnya yang kikir menimbulkan sifat
iri, dalam QS Al Maidah 28-30:
[5:28] "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
[5:29] "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
[5:30] Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
[5:29] "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
[5:30] Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
Inilah maksud hadis (orang yang kikir jauh dari Allah jauh dari Surga jauh dari manusia dekat dengan Neraka.
Qabil
menuruti bisikan iblis (takut fakir) padahal Allah berjanji kepada orang-orang
yang mengeluarkan hartanya dari sumber yang halal (berupa ampunan). Dalam QS Al
Baqarah 267-268:
[2:267] Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
[2:268] Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
[2:268] Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
Ada yang
bilang: Apa penyebabnya dilingkungan saya jarang yang menyembelih kurban?
Padahal mereka termasuk orang yang mampu?
Komentar
Faizah: Diantara penyebabnya adalah.
a)Mendahulukan
kesenangan Dunia.
b)Tidak
memahami sejarah Nabi Ibrahim.
a)Mendahulukan
kesenangan Dunia.
Banyak orang
yang mampu menuruti kehendaknya tapi dia bilang tidak mampu berKurban/tidak
punya dana. Kenyataan inilah yang perlu difahamkan (betapa pentingnya menyampaikan sejarah diturunkannya QS Al
Kautsar) dalam hadis:
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW dimuka kami ( di masjid), beliau tidur sebentar, lalu bangun dengan tersenyum. Kami berkata:”Mengapa anda tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab "Barusan tadi, aku dituruni surat, lalu beliau membaca :
(Basmalah dan QS Al Kautsar )
بَيْنَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ
أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا
فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا
سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْم اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ )
ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ
هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ
فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ
مَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW dimuka kami ( di masjid), beliau tidur sebentar, lalu bangun dengan tersenyum. Kami berkata:”Mengapa anda tertawa, wahai Rasulullah ! “. Beliau menjawab "Barusan tadi, aku dituruni surat, lalu beliau membaca :
( Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang ). Sungguh Kami telah memberimu ( Muhammad ) nikmat yang banyak.
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah )
Sungguh orang yang membencimu dialah yang terputus ( dari rahmat Allah )
Beliau bersabda: Tahukan kalian, apakah Al kautsar ? “. Kami menjawab; “ Allah dan RasulNya lebih tahu “. Beliau bersabda : “ Al kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku Azza Wajall yang mempunyai banyak kebaikan. Umatku akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah bejananya mirip bintang – bintang. Ada orang dari mereka yang dilarang mendekat. Aku berkata :“ Wahai Tuhanku! Dia ummatku“. Tuhanku berfirman:“ Kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu“. (Dia melakukan ajaran baru setelah kamu meninggal dunia ).
Begitu juga
menyebut nama Allah ketika menyembelih adalah suatu perintah, sebagaimana dijelaskan
dalam QS Al Hajj 34:
[22:34] Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).
Adapun do’a
yang dibaca ketika menyembelih hewan kurban adalah:
بسم الله والله أكبر
بسم الله والله أكبر
BISMILLAHI WALLOOHU AKBAR.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Allah Maha Besar.
اللهم تقبل هذا مني
ALLOOHUMMA
TAQABBAL HAADZAA MINNII……………(disebut namanya)
Artinya: Ya
Allah terimalah (kurban) ini dariku.
Namun aku
mewakilkan kepada suami, sehingga dia berdo'a “Alloohumma taqabbal haadzaa min Faaizah”. Rasulullah juga
pernah menyembelih dua ekor kambing, yang jelas lebih besar pahala dan
balasannya. Begitu juga aku.
Penyebab malas
berkorban, karena mereka lupa terhadap keni’matan yang akan diberikan kepada hamba yang ta'at, sebagaimana dijelaskan dalam QS Ali Imran 198:
لَكِنِ الَّذِينَ
اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا نُزُلاً مِّنْ عِندِ اللّهِ وَمَا عِندَ اللّهِ خَيْرٌ لِّلأَبْرَارِ
b)Tidak
memahami sejarah Nabi Ibrahim dan Ismail.
Betapa
keta’atan nabi Ismail yang akan disembelih oleh bapaknya namun ta’at dan dia
bersabar. Dalam QS As Saffat 102:
[37:102] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Begitu juga
bapaknya (Nabi Ibrahim) yang diuji oleh Allah untuk menyembelih putranya
(Ismail) dengan penuh keta’atan, namun akhirnya diganti oleh Allah dengan
seekor domba yang besar. Dalam QS As Saffat 103-107:
[37:103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
[37:104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
[37:105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[37:106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[37:107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
[37:104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
[37:105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[37:106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[37:107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar
“ SELAMAT WAHAI IBRAHIM” Menunjukkan
keberhasilannya dalam melaksanakan perintah Allah dengan ta’at. Kita boleh
mengucapkan dalam hal kebaikan, namun ucapan selamat tidak layak diucapkan
kepada Ratu kecantikan atau artis yang jelas melanggar ayat. Beliau mendapat
sambutan dari Allah dalam QS As Saffat 109-111:
[37:109] (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
[37:110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[37:111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[37:110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[37:111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Dari
kesabaran dan keta’atan beliau sehingga Allah memberi hadiah lagi (Ishaq
menjadi Nabi) dan keturunannya yang salih. Dalam QS As Saffat 112-113:
[37:112] Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
[37:113] Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.
[37:113] Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.
Mestinya
kita bersyukur karena perintah menyembelih hewan Kurban itu lebih ringan
dibanding perintah Allah kepada Nabi Ibrahim (menyembelih Ismail)
Semoga
diterima korban kita. Perkataan yang baik disertai amal yang baik pula, dan
inilah yang akan diangkat untuk diterima/diberi pahala. Dalam QS Faatir 10:
[35:10] Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur.
Untuk itu
Allah menerima sadakah (yang halal)
dengan tangan kanan Nya, karena Allah itu baik dan menerima hanya dari sumber
yang halal, adapun hewan yang disembelih hendaknya yang sempurna (tidak cacad, umur 2 tahun), pisaunya yang tajam agar tidak menyakiti hewan.
Semoga bermanfa’at,
diampuni dosa-dosa kita Aamiin.
Wassalam.
r
karena menymbelih hewan Kurbanitu lebih ringan dibanding an dia bersabar.
Langganan:
Postingan (Atom)