pembukaan

Sabtu, 24 Agustus 2013

BERTAUBATLAH WAHAI IMAM SUDAIS







Afwan syekh! Mungkin dengan adanya sedikit wasiat ini bisa bermanfa’at untuk kita dan kaum muslimin, karena sebagai orang mukmin diperintahkan agar saling berwasiat tentang kebaikan, ini menunjukkan bahwa jarang sekali manusia yang sempurna, oleh karena itu apabila diantara kita ada yang merasa tidak sesuai dengan isi Al Quran, atau ada yang menegurnya dengan dalil, maka hendaknya kita memohon ampunan kepada Allah, agar  nanti bisa merasakan ni’matnya  surga –surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan itulah keni’matan yang kekal. Sebagaimana yang tercantum dalam Qs Ali Imran 135-136:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ(135)أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ(136)
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. Ali imran.

Bukankah kehidupan di dunia ini adalah kesenangan yang menipu?, Sebentar lagi ajal akan menjemput kita? Namun yang kita hadapi adalah ujian iman (tentang harta dan diri kita akan mendengar hal yang menyakitkan hati) Untuk itu sangat dibutuhkan kesabaran dan taqwa, inilah yang harus diutamakan. Sebagaimana yang tercantum dalam QS QAli Imran  185-186:

:كلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ(185) لتبلون فى اموالكم وانفسكم ولتسمعن من.............186

 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.


Banyak orang bilang “ Syekh Sudais penghafal Al Quran tapi bertentangan dengan isinya. “ Karena Tidak membela kepada ikhwanul muslimin yang mau menegakkan hukum Al Quran.”  Bahkan tindakan Beliau sangat memprihatinkan bagi kaum muslimin.
Aku cuma bisa menjawab “ Kita sampaikan saja peringatan dan pesan Allah, kalau beliau termasuk orang yang beriman, pasti akan segera bertaubat. Namanya saja manusia, tempatnya salah, bukankah bapak kita Adam dikeluarkan dari surga dikarenakan tipu daya iblis yang terkutuk? Hati-hatilah dengan tipu daya iblis. Disebutkan oleh Allah dalam QS Al Hijr 35-45:

وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ(35)قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ(36)قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ(37)إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ(38)قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ(39)إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ(40)قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ(41)إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ(42)وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ(43) لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ(44)إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ(45)
dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan".sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.


Aku hanya bisa berpesan dan menyampaikan saja, bahwa menjadi pimpinan, Raja, atau presiden, hendaknya wasada dan berhati-hati, karena punya tanggung jawab besar besok dihari kiamat. Sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Bukhari:

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَقْبِضُ اللَّهُ الْأَرْضَ وَيَطْوِي السَّمَوَاتِ بِيَمِينِهِ ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ مُلُوكُ الْأَرْضِ

bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanannya seraya berkata: 'Akulah Raja, mana yang mengaku raja dibumi? '"
bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanannya seraya berkata: 'Akulah Raja/penguasa, dimanakah para penguasa bumi?"

 Diantara yang menimbulkan pertanyaan, kena apa Allah bertanya “ Dimanakah para penguasa bumi?”
Karena yang bertanggung jawab besar diatas bumi adalah para pimpinan yang menyebabkan rakyat baik atau celaka, untuk itu keputusannya dibuat pedoman oleh bawahan. Kalau ada yang hilaf mereka cuma bisanya usul atau protes karena tidak berdaya, untuk itu hargailah saran atau pendapat dari bawahan kalau memang benar menurut agama. Karena apabila perkataannya menyimpang dari Al Quran, itu berbahaya. Sebagaimana firman Allah dalam Qs An Nahl 25. Bahwa pemimpin yang menanggung dosanya besok dihari kiamat karena menyesatkan, begitu juga bawahan tidak boleh taat kalau memang perintah itu salah.
      
Adapun bagi orang yang mau bertaubat dengan taubat Nasuha (semurni-murninya) dan melaksanakan jihad terhadap orang-orang kafir /munafiq, maka  akan diampuni dosa-dosanya dan dimasukkan ke Surga. Sebagaimana tercantum dalam QS At Tahrim 8-9
:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(8)يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ(9)
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.


                   Semoga bermanfaat, dan apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.



                                                             Wassalam.
           




                     
 

Kamis, 15 Agustus 2013

SEMUA GOLONGAN MERASA BENAR.


                                    
                                                                

Mendo’akan orang -orang yang zalim, pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana hadis Riwayat Muslim 1082:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ حِينَ يَفْرُغُ مِنْ صَلَاةِ الْفَجْرِ مِنْ الْقِرَاءَةِ وَيُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ كَسِنِي يُوسُفَ اللَّهُمَّ الْعَنْ لِحْيَانَ وَرِعْلًا وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَتْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ثُمَّ بَلَغَنَا أَنَّهُ تَرَكَ ذَلِكَ لَمَّا أُنْزِلَ
{ لَيْسَ لَكَ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ }
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), yaitu setelah membaca, bertakbir dan mengangkat kepalanya, beliau membaca "Sami'allahu liman hamidah. Rabbanaa walakal hamdu." Kemudian beliau membaca lagi dan beliau masih berdiri, yaitu; ALLAAHUMMA ANJI ALWALID BIN WALID WA SALAMAH BIN HISYAM, WA AYYASY BIN ABU RABIAH, WAL MUSTADH'AFIINA MINAL MUKMINIINA, ALLAAHUMMASY DUD WATH'ATHAKA 'ALAA MUDHARR WAJ'ALHAA 'ALAIHIM KASINII YUUSUFA, ALLAAHUMMAL'AN LIHYAANA WARI'LAN WADZAKWAAANA WA'USHAYYAH ASHATALLAAHA WARASUULAHU (Ya Allah, selamatkanlah Walid bin walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabiah dan orang-orang mukmin yang lemah, Ya Allah, perkuatlah hukumanmu kepada Mudharr dan jadikanlah untuk mereka masa-masa paceklik sebagaimana paceklik Yusuf, Ya Allah, laknatilah Lihyaana, Ri'lan, dan Dzakwan, mereka yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Kemudian sampai berita kepada kami, bahwa beliau meninggakan doa (qunut) tersebut, tepatnya ketika turun ayat "Tidak ada urusanmu entah Allah mengampuni mereka atau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka orang-orang yang zhalim (QS Ali Imran 128).
Begitu juga aku berdo’a “ Ya Allah selamatkanlah orang-orang mukmin dan kaum lemah di AFGANISTAN, PALESTIN, SYRIAH dan MESIR. Sempitkanlah kehidupan orang-orang kafir yang dzalim sebagaimana tahun peceklik Yusuf."
Wanita yang ta'at kepada suaminya dan melaksanakan hak-haknya, sama dengan pahala jihad di jalan Allah, namun jangan di lupakan do'a tersebut (mendo'akan orang mukmin dan kaum lemah. Yang perlu kita ingat adalah firman Allah yang tercantum dalam QS An Nahl 88-89:

الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ(88)وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلَاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ(89)
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri

Kewajiban yang tidak disukai oleh kebanyakan manusia adalah:
1-  Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al Baqarah 216:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ(216)
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. 

Mestinya orang mukmin yang satu dengan yang lain, ibarat satu bangunan (saling menguatkan)." Karena hidup adalah perjuangan. Untuk itu Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 214: Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang- orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata:" Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (Al Baqarah)  

Karena berkaitan dengan ayat jihad, dan banyak orang yang menggunjingnya, sehingga saya memberi wasiat dalam judul (BERTAUBATLAH WAHAI IMAM SUDAIS). Tahun dan bulannya 2013/08.

 Karena menggunjing seseorang, pahala kita akan diberikan kepadanya dan dosanya di berikan kepada kita. Maka dari itu kalau ada orang hilaf, dilarang oleh Allah untuk menggunjing tapi berilah peringatan. Karena manusia tempatnya lupa dan salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah, mau bertaubat.    

2-     Orang Badui yang mengeluarkan alasan (tidak mau berjihad) mereka mendapat ancaman untuk memasuki Neraka Sair. Sebagaimana tercantum dalam QS Al Fath 11- 13:

سَيَقُولُ لَكَ الْمُخَلَّفُونَ مِنَ الْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا بَلْ كَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا(11)بَلْ ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَنْقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَلِكَ فِي قُلُوبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِ وَكُنْتُمْ قَوْمًا بُورًا(12)وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا(13)
Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfa`at bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mu'min tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa. Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala. (QS Al Fath).

Kecuali kondisi tubuh kurang sehat / tidak mampu dan ada tugas untuk memperdalami agama / memberi peringatan dll Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam QS At Taubah 122  

3- Orang- orang kafir bersatu dengan syi'ah untuk menyerang ahlussunnah, untuk itu bersatulah wahai ummat islam! Karena adat syi'ah sudah banyak yang disebarkan di Indonesia. Dan mereka mendekati para pimpinan agar syi'ah bisa berkuasa, padahal mereka berbahaya. Sudah tercantum dalam blog saya. Tahun dan bulannya 2012/10.
Begitu juga judul " JaNGAN BERLEBIHAN" Tahun dan bulannya 2012/11.
  
Apabila ummat islam suka membesar-besarkan masalah yang tidak jelas wajib atau haram (selalu membikin perpecahan) maka kekuatan islam berkurang, apalagi ada hadis: " Barang siapa yang mencela saudaranya (seagama) karena berbuat dosa, maka ia tidak akan mati sehingga dia melakukannya." Hadis tersebut sebagai pendukung larangan Allah yang tercantum dalam QS Al Hujurat 11.

Persiapkan kewajiban kita! Karena orang mukmin yang terbunuh, berarti telah menemukan jalan pintas menuju Surga (yang ikhlas dan lepas dari hutang) mereka mendapat keni’matan yang luar biasa, dia hidup disisi Allah dan diberi rezeki serta tidak ada susah  (senantiasa merasa gembira). Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran 169- 178:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ(169)فَرِحِينَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ(170)يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ(171)الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ(172) الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ(173)فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ(174)إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(175)وَلَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًايُرِيدُ اللَّهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِي الْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ(176)إِنَّ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْكُفْرَ بِالْإِيمَانِ لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(177)وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ(178)
.
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang menta`ati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (Yaitu) orang-orang (yang menta`ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." Maka mereka kembali dengan ni`mat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak akan dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih. Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.

  
4- Tinggalkan perpecahan atau fanatik golongan. Karena ada hadis sebagai berikut:
 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ خَرَجَ مِنْ الطَّاعَةِ وَفَارَقَ الْجَمَاعَةَ فَمَاتَ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً وَمَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَغْضَبُ لِعَصَبَةٍ أَوْ يَدْعُو إِلَى عَصَبَةٍ أَوْ يَنْصُرُ عَصَبَةً فَقُتِلَ فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ وَمَنْ خَرَجَ عَلَى أُمَّتِي يَضْرِبُ بَرَّهَا وَفَاجِرَهَا وَلَا يَتَحَاشَى مِنْ مُؤْمِنِهَا وَلَا يَفِي لِذِي عَهْدٍ عَهْدَهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ.
(MUSLIM - 3436) : Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa keluar dari ketaatan dan tidak mau bergabung dengan Jama'ah kemudian ia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa mati di bawah bendera kefanatikan, dia marah karena fanatik kesukuan atau karena ingin menolong kebangsaan kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa keluar dari ummatku, kemudian menyerang orang-orang yang baik maupun yang fajir tanpa memperdulikan orang mukmin, dan tidak pernah mengindahkan janji yang telah di buatnya, maka dia tidak termasuk dari golonganku dan saya tidak termasuk dari golongannya.

 Merasa benar /meremehkan orang lain, berbahaya karena Rasul pernah bersabda" Tidak akan masuk Surga orang yang dalam hati mereka terdapat sebiji (dzarrah) dari kesombongan." Untuk itu ada perintah untuk bermusyawarah dan menghargai kebaikan orang lain. Adapun orang yang suka memecah belah persatuan ummat islam disebut musyrik. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Ar Rum 30- 32:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ(30)مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِما لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Orang yang memecah belah persatuan ummat islam, disebut musyrik. Karena penyebab runtuhnya kekuatan islam, sedangkan orang yang mendamaikan saudaranya (seiman), akan diberi rahmat oleh Allah. (QS Al Hujurat 10). 

Berpeganglah terhadap agama Allah, karena semakin jauh dari wafatnya Rasul, zaman semakin rusak. Adapun zaman yang terbaik hanyalah di masa beliau. Sebagaimana hadis:

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ 
*
 Diriwayatkan dari Imran bin Husain r.a katanya: Rasulullah  SAW  bersabda: Sesungguhnya yang terbaik dari kalangan kamu ialah sezaman denganku, kemudian orang yang hidup setelah zamanku, setelah itu orang yang hidup setelah mereka. Imran berkata: Aku tidak mengetahui apakah Rasulullah  SAW  menyebut selepas kurunnya sebanyak dua atau tiga kali. Selepas itu datang satu kaum yang bersaksi tanpa diminta  dan berkhianat, tidak bisa dipercaya, yang suka bernazar tetapi tidak melaksanakannya dan banyak yang gemuk   Muttafaq alaih , Bukhori.

Namun kesabaran dalam berda'wah, jarang dimiliki oleh seseorang  Padahal setiap orang mengalami masa kebodohan (bingung). Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam QS Adh Dhuha 7 " Dan Dia mendapatimu (Muhammad) sebagai orang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk."

Tugas da'i menyampaikan kebenaran dan banyak menyebut nama Allah. Sebagaimana Musa akan berhadapan dengan fir'aun. Begitu juga Allah memerintahkan kepada Musa dan Harun: "Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan dia ingat atau takut (QS Taha 44)
Rahasia lemah lembut, adalah konsep Nabi Musa berda'wah kepada ayah angkatnya (Fir'aun). Sedangkan Rasulullah juga pernah berkhotbah dengan suara lantang (dalam hal yang sangat penting).

Memuji seseorang, adalah perbuatan yang jelas ada larangan (meskipun terhadap pimpinan yang dikagumi) karena ada hadis:" Dari Abi Bakrah menuturkan" Ada seorang lelaki memuji orang lain di sisi Nabi. Maka Nabi bersabda: Alangkah celakanya engkau sungguh engkau telah memotong leher temanmu, sungguh engkau telah memotong leher temanmu." Berulang kali. Selanjutnya Beliau bersabda:" Jika seorang hendak memuji saudaranya, maka sebaiknya ia mengucapkan" Menurutku ia baik dan hanya Allah yang mengetahuinya". Aku tidak akan memuji siapapun di hadapan Allah, karena aku kira ia hanyalah orang yang baik.( HR BUKHARI).

Orang-orang yang telah disebut oleh Allah dalam Al Quran/hadis, merekalah yang paling berhak dipuji dan diikuti. Adapun mencari-cari kesalahan orang lain, kita hanya ingat hadis: "Celakalah orang yang sibuk dengan kesalahan orang lain. Kalau amar ma'ruf nahi mungkar memang ada perintah. Sebagaimana perjuangan Rasulullah SAW berda'wah selama 23 tahun baru kelihatan syi'ar islam. Diantara perjuangan Beliau: Disibukkan dengan perang. Banyak salat. Namun dalam sabdaNya: " Bikinlah mudah dan jangan mempersulit, dan berilah khabar gembira dan jangan membuat orang lari. (Al hadis). Contoh: Ketika malam tarawih yang ke empat beliau tidak keluar meskipun ditunggu oleh banyak sahabat (khawatir di anggap wajib) oleh ummatnya. Menyembelih hewan korban tidak pernah ditinggalkan. Zuhudnya (banyak infak) padahal tempat tidurnya dari pelepah kurma. Beliau tidak pernah meniggalkan bersiwak. Begitu juga masjid dan salatnya tanpa alas/ langsung ke tanah. Sebagaimana hadits:

 قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ هُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ الْفَقِيرُ قَالَ أَخْبَرَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَأُحِلَّتْ لِي الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
  
 Sayyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Shuhaib Al Faqir- berkata, telah mengabarkan kepada kami Jabir bin 'Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada orang sebelumku; aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka sejauh satu bulan perjalanan, dijadikan   bumi untukku sebagai tempat sujud dan suci. Maka dimana saja salah seorang dari umatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat, dihalalkan untukku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan untuk orang sebelumku, 
aku diberikan (hak) syafa'at, dan para Nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya 
 sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia

Komentar Faizah: Ittiba', Adalah perbuatan yang jelas ada tuntunannya dan timbul dari hati yang ikhlash karena ingin diampuni dosanya (QS Ali Imran 31). Maka tidak layak kalau ittiba' dipaksakan, dibanggakan, atau disalah gunakan. Contoh: Tentang sadaqah banyak yang disalah fahamkan (Dengan membayar uang kepada pimpinannya maka akan terhapus dosanya) Padahal maksud dari QS Al Baqarah 271( orang infaq secara samar akan diampuni dosanya). Ada kelompok lagi yang mengatakan kalau gak masuk golongannya maka tidak sah hajji dan ibadah lainnya. Ada yang ingin di akui paling lurus agar berbeda dengan yang lain. Padahal kebanyakan manusia mampu ittiba' cuma sebagian saja, berhubung kebanyakan manusia condong kepada pimpinannya, maka dari itu dilarang untuk fanatik kepada seseorang. Mestinya kalau masalah kebaikan, hendaknya melihat orang yang paling hebat perjuangan atau kebaikannya. Sehingga kita bisa meningkatkan ibadah kita. Begitu juga tahajjud tidak pernah ditinggalkan oleh Rasul, benci keharaman (tidak suka gambar yang menyerupai makhluk hidup). Ada orang yang tidak suka menumpuk-numpuk harta agar banyak infaknya. Ada orang yang salatnya langsung ketanah, karena bumi sebagai TEMPAT SUJUD dan SUCI  karena ittiba'.  Andaikan dalam Al Quran atau hadis, Rasulullah pernah bersabda diwajibkan sujud ketanah, maka semua orang tidak bisa menolak atau alasan. Karena biasanya perintah yang wajib, dijelaskan dalam al Quran. Sebagaimana diwajibkan berpuasa QS Al Baqarah 183. Diwajibkan jihad QS Al Baqarah 216. Diwajibkan melaksanakan qishash. Diwajibkan memberi washiyat (ketika akan mati) QS Al Baqarah 180. Adapun sebagian perintah ada yang tidak mampu menjalankannya meskipun wajib. Contoh: Berhajji/ umrah. QS Al Baqarah 196. Salat yang khusyu' (tunduk/hatinya cuma ingat kepada Allah dan tidak terlalu cepat) karena hal itu suatu tanda bagi orang yang sukses/ beruntung. QS Al Mukminun 1-2. jagalah salat (jangan sampai ketinggalan waktunya) terutama salat 'Ashar QS Al Baqarah 138. Karena ada hadis yang maksudnya " Bagi orang yang ketinggalan salat 'ashar maka terhapus semua amal perbuatannya. Zakat sebagai tanda orang yang beruntung (QS Al Mukminun 4). Banyak perintah berinfaq antara lain QS Al Munafiqun 10. Perintah jilid bagi pezina QS An Nur 2. Perintah memotong tangan pencuri QS Al Maidah 38. Perintah bertaubat QS At Tahrim 8. Dan lain sebagainya.

Meskipun harta rampasan (yang seperlima) bagian Rasul, namun di infakkan semuanya setelah memenuhi kewajiban dan melunasi hutangnya (untuk makan keluarga dan sahabat yang du'afa). Namun Beliau mendahulukan sahabatnya dari pada keluarga/dirinya. Hadisnya tercantum dalam judul PERSIAPKAN DIRI KITA UNTUK MASA DEPAN" Tahun dan bulannya 2012/06. Pernah Beliau memberi mau'idzah dengan suara lantang, namun belum pernah saya dengar Rasulullah SAW ketawa berbahak-bahak (kwak kwak kwak) yang ada di dalam hadis" Rasulullah SAW tersenyum." Ada yang memperindah bacaan Al Quran dengan berlebihan, lantas di beri harga/ dimanfa'atkan, padahal perbuatan itu berbahaya, sama dengan menjual ayat-ayat Allah. Mudah-mudahan kita bisa ittiba' dalam segala hal, karena ittba' punya kelebihan tersendiri. Namun ittiba' hendaknya ditingkatkan supaya termasuk perintah Allah " Maka berloma-lombalah dalam kebaikan." Karena masih banyak orang yang  perjuangannya melebihi kita.
   
Ketika ada sahabat berbai’at untuk ta’at, maka Beliau bersabda  “ SEMAMPUMU 
DALAM SEGALA HAL."Adapun perkara yang sudah diwajibkan atau yang sudah diharamkan, maka ta'atilah meskipun berat dihati, (korbankan jiwa dan harta hanya untuk Allah) karena akan di tebus dengan Surga. Sebagaimana yang tercantum dalam QS At Taubah 111: Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang dijalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh (sebagai) janji yang benar dari Allah.


Apa yang di perbuat oleh Beliau, memang tingkat tinggi, maklumlah Nabi yang terakhir (paling sempurna) Sudah dijelaskan dalam QS Al Ahzab 40.
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا(40)
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Ahzab).
Setelah beliau wafat, maka yang terbaik adalah masa khalifah dan generasi selanjutnya. Sebagaimana yang  tercantum dalam hadis:
 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ وَكَانُوا يَضْرِبُونَنَا عَلَى الشَّهَادَةِ وَالْعَهْدِ وَنَحْنُ صِغَارٌ
 Dari Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Sebaik-baik manusia adalah orang-orang yang hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka. Kemudian akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya". Ibrahim berkata; "Dahulu, mereka (para shahabat) mengajarkan kami tentang bersaksi dan memegang janji ketika kami masih kecil". (Mereka memukul kami bila melanggar perjanjian dan persaksian)." Dizaman Rasul adalah sebaik-baik masa, setelah itu khalifah Abu Bakr (yang menginfakkan seluruh hartanya) setelah beliau wafat, diteruskan oleh khalifah Umar(Beliau yang pernah meng infakkan separoh dari hartanya) kemudian dipimpin oleh khalifah Usman, setelah itu khalifah Ali. Secara kenyataan kebaikan semakin berkurang, sunnah banyak yang terpendam, sudah tidak ada lagi orang  seperti Abu Bakr. Karena " SEMUA GOLONGAN MERASA BENAR." Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda" Tidaklah salah seorang diantara kalian selamat dengan (hanya) mengandalkan amalannya." Sahabat bertanya: Apakah Engkau juga wahai Rasulullah? Rasulullah SAW menjawab" Ya " Hanya saja Allah telah memberikan rahmat kepadaku dan karuniaNya ( HR Imam Bukhari dan Muslim). 

 Dari kesimpulan hadis diatas, bahwa manusia tidak bisa menentukan dirinya sendiri (termasuk golongan kiri/golongan kanan) karena belum di hisab(dihitung) amal perbuatannya." Barang siapa yang berat timbangan amalnya maka merekalah orang yang beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangan amalnya maka merekalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di Neraka jahannam." QS Al Mukminun 102-103. Ya Allah selamatkanlah kami dari adzab Neraka dan kumpulkanlah kami bersama orang-orang salih Aamiin.

Perkataan /pendapat/perbuatan manusia terkadang berlebihan, untuk itu sampaikan saja bagaimana Rasulullah bersabda atau Allah berfirman, karena sebaik-baik perkataan adalah kalamullah, dan sebaik-baik perilaku adalah perilaku Rasulullah. Sedangkan keberhasilan Rasulullah dalam berda'wah hanya dengan menyampaikan ayat-ayat Al Quran, Beliau tidak pernah bicara kecuali wahyu, (QS An Najm 3-4). Jangan berlebihan, karena hal itu ada larangan. (QS Al Maidah 77). Mirip dengan larangan Allah yang Sudah di jelaskan dalam QS An Nahl 116-117
وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ(116)مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(117)
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.
(Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.

                  Semoga bermanfa’at, apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.


                                                  Wassalam 

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung