pembukaan

Minggu, 22 Juli 2012

Dahsyatnya Goda'an Setan

Kata Sambutan
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Oleh karenanya setan sudah bersumpah untuk menyesatkan anak adam, sehingga manusia banyak yang jadi korban, ahirnya termasuk orang orang yang merugi. Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Nisa' 119-121.


وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا(119).
Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. An Nisa'. 119


Dalam menyesatkan anak- anak Adam, syaitan memiliki beberapa cara, sehingga jarang sekali yang mau bersyukur. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al A'raf 17.
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ(17).
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).


Sudah terbukti bahwa bapak kita (Adam dan istrinya) telah dikeluarkan dari surga, hanya karena tipu daya setan yang terkutuk. Betapa pintarnya syaitan dalam menggoda manusia, sehingga banyak orang yang melanggar hukum Allah tetapi merasa benar. Sebagaimana tercantum dalam QS Fatir 8:


أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ.
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. QS Fathir 8 ).
  
Padahal sifat orang mukmin yang beruntung, sudah dijelaskan oleh Allah dalam Firman Nya QS An-Nur 51).
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.[1]
.Dan apa-apa yang di perintahkan Rasul maka ambillah ( laksanakan) dan apa yang di larang hindarilah 
Adapun yang banyak menimbulkan pertanyaan, kenapa setiap puasa Ramadhan dan lebaran selalu berbeda-beda?  Padahal Rasul sudah menyatakan dalam hadits;
ٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهممَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَضَرَبَ بِيَدَيْهِ فَقَالَ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا ثُمَّ عَقَدَ إِبْهَامَهُ فِي الثَّالِثَةِ فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ  عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ.
            Ibnu Umar ra  berkata: Sesungguhnya Rasulullah menyebut bulan Ramadhan, lalu  mencontohkan dengan  kedua tangannya  begini, begini dan begini. Kemudian ketiga kalinya beliau melengkungkan ibu jarinya (29 hari) .Beliau bersabda: Berpuasalah  karena melihat bulan  tanggal satu ( Ramadhan ) dan berbukalah karena melihat  bulan tanggal satu Syawal. Bila ada  awan di atasmu, tentukan tiga puluh hari. [2]
Timbulnya perbedaan, semua itu hanya karena fanatik golongan yang akhirnya membikin pengikutnya  merasa benar sendiri ( sulit untuk menerima kebenaran dari golongan lain ) kalau sudah begitu maka dosanya akan di tanggung sendiri, begitu juga  pimpinan nya mendapat dosa dan bagian dosa dari pengikutnya. Benarlah perbuatan Rasul tidak mengikuti semua golongan, sebagaimana firman Allah dalam (QS Al An'aam 159).
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ(159).
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.
Allah telah menjelaskan tentang bahayanya pimpinan yang serong ( tidak bisa dipercaya ). Sebagaimana firman Nya;
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya. Lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima ".  QS Ali Imran 187-188)
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(188)
Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.



Orang yang memegang kebenaran, ibarat orang yang memegang bara, contoh'' Ada suatu kota yang penduduknya tidak menghargai datangnya bulan Ramadhan  ( makan, minum, di siang hari ) tidak asing lagi. Mungkin karena mereka tidak memahami adanya perintah Allah dalam (QS Al Baqarah183. 
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[4]
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(184)
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS Al Baqarah 184).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(185)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. QS Al-Baqarah 185).
Balasan bagi orang yang berpuasa sangat besar, karena itu jangan di abaikan larangannya. Jangan lupakan hadis ini:  
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barang siapa yang tidak bisa menghindari  kedustaan / kepalsuan  dan masih menjalankannya, Allah tidak berhajat  kepada nya untuk menghindari makanan dan minumannya [5]

 
Rasulullah SAW  sering membaca  :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Wahai Tuhan yang membulak balikan hati, teguhkan hatiku kepada agamamu.
Aku ( Anas ) berkata : “  Wahai Rasulullah !  Kami iman kepadamu dan kepada ajaranmu, apakah anda takut kepada kami ? “. Rasul bersabda :
نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ
Ya ,Sesungguhnya hati diantara  dua jari Allah yang akan di bulak balik sesuai dengan kehendaknya [6]
  Semoga Allah memberi  Rahmat dan hidayah kepada ku dan kepada kaum muslimin semuanya Amin. Begitu juga para pembaca semoga mendapat manfa'at sehingga mau ber'taubat ;
    
Apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.
                        Wassalam 

{www.faizahmahrus blog spot.com}

[1] An nur 51
[2]  HR  Bukhori / Shoum / 1900. Nasai / Shoum / 2120. Abu Dawud / Shoum / 2220 . Ibnu Majah / Shiyam / 1654. Muslim / Shiyam / 1080 . Ahmad / Musnad muktsirin minas shohabah / 4474. ( muttafaq alaih ) . Tafsir qurthubi 293/2. Ahkamul quran lil jasshos /234/1. Tafsir Ibnu Katsir / 226/1. Al Mubdi`/ 5/3. Fathul qadir / 184/1. Manarus sabil / 208/1. Al Kafi fi fiqhi Ahmad bin Hambal  347/1. Kassyaful qina` /301/1 Majmu`  fatawa / 207/25. I`anatut tholibin 215/2. Al mughni /6/4. Ikhtilaful hadis / 250/1. Al muhaddzab / 215/1. Iqna` /234/1.  Al wasith / 513.
[3] Ali imran 187
[4] Al Baqarah 183
[5]   HR  Bukhori / Shiyam / 193 . Tirmidzi / Shiyam / 707 . Abu Dawud / Shiyam / 2362. Ibnu Majah / Shiyam / 1689. Ahmad / Baqi musnad  muktsirin  / 9529
[6] HR Tirmidzi 2140 ,  hadis hasan

Jumat, 06 Juli 2012

AL-QUR’AN JALAN HIDUPKU

Sebab Taat di angkat derajat.



  






                        1



KATA SAMBUTAN
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ

Allah telah berfirman dalam QS Al-An’am: 153.
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), kamu akan berpisah dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.[1]

Oleh karenanya kehidupan di dunia ini bukan untuk permainan, tapi untuk mempersiapkan bekal kita  di akhirat nanti, biar jadi orang yang bahagia dan selamat dari siksaan api neraka. Hal ini membutuhkan perjuangan. sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Ankabut 69
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.[2][2]

Begitu juga para Nabi dipilih oleh Allah karena ketaatan mereka dalam menjalankan perintah-perintah dan menjauhi beberapa larangan-Nya, contoh: sebagaimana kisah N Ibrahim as. Dalam  firman Allah QS Al-Baqarah 124:
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَاماً قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ ﴿١٢٤﴾.
124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak untuk orang-orang yang zalim". 
Rahmat dan hidayah akan diberikan kepada orang-orang yang tabah dalam menghadapi beberapa cobaan. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah 155-157:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ(155)الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ(156)أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.[3][3]

Hendaknya kita bersabar terhadap macam – macam ujian.
1.   Menghadapi macam-macam kekhawatiran.
2. Kelaparan.
3. Kurangnya harta, kesehatan dan buah.

I.       1-Menghadapi macam-macam kekhawatiran.
Kehawatiran disini, karena setan selalu membisiki manusia agar selalu berbuat keji, takut miskin dan sebagainya. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah 268-269:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ.
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.[4][4]
يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْراً كَثِيراً وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ ﴿٢٦٩﴾.
269. Allah menganugrahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.

Kalau sudah terjangkit penyakit khawatir lapar, kurangnya harta dan jiwa, maka akan timbul pula penyakit kikir, oleh karena itu
Benarlah  doa Rasul:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
Ya Allah ! Sesungguhnya aku  berlindung denganMu dari  kesedihan dan kedukaan, aku berlindung denganMu dari  lemah dan malas  dan aku berlindung denganMu dari takut dan  bakhil  dan aku berlindung denganMu dari  banyak hutang dan tekanan lelaki [5][5].

  Mengalami Kelaparan.
Rasul, Abu Bakar, Umar juga pernah mengalaminya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ فَإِذَا هُوَ بِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فَقَالَ مَا أَخْرَجَكُمَا مِنْ بُيُوتِكُمَا هَذِهِ السَّاعَةَ قَالَا الْجُوعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَأَنَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَخْرَجَنِي الَّذِي أَخْرَجَكُمَا قُومُوا فَقَامُوا مَعَهُ فَأَتَى رَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِ فَإِذَا هُوَ لَيْسَ فِي بَيْتِهِ فَلَمَّا رَأَتْهُ الْمَرْأَةُ قَالَتْ مَرْحَبًا وَأَهْلًا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ فُلَانٌ قَالَتْ ذَهَبَ يَسْتَعْذِبُ لَنَا مِنَ الْمَاءِ إِذْ جَاءَ الْأَنْصَارِيُّ فَنَظَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَاحِبَيْهِ ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ مَا أَحَدٌ الْيَوْمَ أَكْرَمَ أَضْيَافًا مِنِّي قَالَ فَانْطَلَقَ فَجَاءَهُمْ بِعِذْقٍ فِيهِ بُسْرٌ وَتَمْرٌ وَرُطَبٌ فَقَالَ كُلُوا مِنْ هَذِهِ وَأَخَذَ الْمُدْيَةَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّه ِصلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكَ وَالْحَلُوبَ فَذَبَحَ لَهُمْ فَأَكَلُوا مِنَ الشَّاةِ وَمِنْ ذَلِكَ الْعِذْقِ وَشَرِبُوا فَلَمَّا أَنْ شَبِعُوا وَرَوُوا قَالَ رَسُولُ اللَّهِصلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هَذَا النَّعِيمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمُ الْجُوعُ ثُمَّ لَمْ تَرْجِعُوا حَتَّى أَصَابَكُمْ هَذَا النَّعِيمُ. 
    Pada suatu hari atau malam   Rasulullah  saw  keluar lalu berjumpa dengan sahabat Abu Bakar  dan Umar ra, beliau bertanya: “  Apakah yang membikinmu berdua  keluar  dari rumah  pada  saat ini?.
Mereka  menjawab:" Lapar wahai Rasulullah ".
Rasul bersabda : “ Demi Allah yang  jiwaku di tanganNya" aku juga  sama denganmu. Bangunlah!  Mereka pergi  kepada lelaki Ansar, namun tidak ada di rumahnya, ketika sang istri melihat  Rasulullah  saw,  dia berkata: “Selamat datang ,”
Rasulullah saw bersabda: Dimanakah fulan ?
Perempuan  itu menjawab: Dia  pergi untuk mencarikan air untuk kita.” 
Lantas  lelaki Ansar  datang, lalu melihat Rasulullah  saw dan  kedua sahabatnya. Dia berkata:"Al Hamdulillah", tiada  seorangpun di hari ini  yang tamunya lebih mulia daripada  aku.
   Dia pergi lalu datang dengan membawa kurma yang masih muda, kurma biasa dan ruthob. Dia berkata:“ Silahkan makan" 
 Dia mengambil pisau, lantas Rasulullah saw bersabda:“ Jangan  sampai menyembelih kambing perahan. Dia menyembelih untuk mereka. Akhirnya mereka makan  kurma dan  kambing, dan meminum air.
      Rasulullah  saw bersabda  kepada  Abu Bakar dan Umar" Demi  Tuhan yang jiwaku di tanganNya". Sungguh kamu akan di tanya tentang keni`matan ini. Kamu keluar dari rumahmu karena lapar, lalu  kamu  sekarang kembali  dengan memperoleh keni`matan ini. [6][6]

Bacalah doa dibawah ini agar terhindar dari kelaparan.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُوعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ وَأَعُوذُ
 بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ.
Ya Allah ! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu  dari lapar,  karena  ia teman yang terjelek. Dan aku berlindung denganMu  dari khianat, karena ia teman karib yang jelek . [8][8]

Semua makhluk akan diberi rizeki oleh Allah, kecuali kalau rizekinya memang sudah habis maka mereka akan mati, karena Allah berfirman dalam QS Hud 6 :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ.

Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).[9][9]

Keterangan: Hanya saja ada ikhtiar (dalam hal yang darurat) boleh pinjam / gadai  tanpa  riba dll.
Menggadaikan barang itu diperkenankan berdasarkan firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah 283.
وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ ءَاثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ.
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu`amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.[10][10]


 3- Kurangnya kesehatan, harta dan buah.
Itu semua adalah masalah yang sudah wajar, hidup didunia terkadang susah terkadang senang, sehat beberapa tahun, sakit sebentar bingung, padahal sebagai pelebur dosa, atau akan diangkat derajatnya, namun manusia jarang yang memahaminya.     

Ingatlah pernyataan Nabi Ibrahim as dalam QS Asy-Syu’ara 80 :
      وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ.
Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku[11][11]

Adapun macam – macam ihtiyar untuk penyembuhan.

    a)     Rukyah (dibacakan ayat-ayat Al Qur an dan doa perlindungan dari jin atau setan yang terkutuk).
Berdasarkan hadits:
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ انْطَلَقَ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوهَا حَتَّى نَزَلُوا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمْ فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلاَءِ الرَّهْطَ الَّذِينَ نَزَلُوا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوا يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ وَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لاَ يَنْفَعُهُ فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ نَعَمْ وَاللهِ إِنِّي َلأَرْقِي وَلَكِنْ وَاللهِ لَقَدْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُونَا فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلاً فَصَالَحُوهُمْ عَلَى قَطِيعٍ مِنْ الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ يَتْفِلُ عَلَيْهِ وَيَقْرَأُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَانْطَلَقَ يَمْشِي وَمَا بِهِ قَلَبَةٌ قَالَ فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمْ الَّذِي صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ اقْسِمُوا فَقَالَ الَّذِي رَقَى لاَ تَفْعَلُوا حَتَّى نَأْتِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِي كَانَ فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا لَهُ فَقَالَ وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ثُمَّ قَالَ قَدْ أَصَبْتُمْ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ سَهْمًا
رواه البخاري ( 2115 ) ومسلم 2201  وأبوداود 3900 والترميذي 2064 والنسائي فى عمل اليوم والليلة 1028 وابن ماجة 2169
"Abu Said alKhudri  berkata: "Suatu ketika beberapa orang sahabat
Rasulullah SAW bepergian, hingga sampai pada satu perkampungan
Arab, mereka meminta penduduk kampung Arab itu agar menerima
mereka sebagai tamu, tetapi mereka menolaknya. Lalu kepala suku kampung
itu tersengat kalajengking beracun. Akhirnya penduduk kampung itu
berupaya menolong kepala sukunya dengan segala cara, akan tetapi hasilnya
nihil. Lalu sebagian mereka berkata: "Bagaimana kalau kita mendatangi rombongan yang lagi singgah itu, barangkali di antara mereka dapat menolong?"
Kemudian mereka mendatanginya, dan berkata: "Wahai rombongan!
kepala suku kami disengat kalajengking. Kami sudah berusaha menolongnya
dengan segala cara, tapi hasilnya nihil. Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah. Tetapi khan telah menolak kami sebagai tamu. Jadi saya tidak mau meruqyah sehingga kalian menjanjikan upah buat kami". Lalu mereka menyetujui dengan imbalan beberapa ekor kambing. la pergi me-ruqyah dan membaca surah at-Fatihah Setelah itu sang kepala suku langsung sembuh- la segera dapat berjalan tanpa merasa sakit sama sekali. " Abu Sa'id al-Khudri berkata: "Lalu mereka memenuhi upah yang dijanjikan." Sebagian rombongan mengatakan: "Bagi-bagi". Lalu yang me-ruqyah berkata: "Jangan dulu, sehingga kita mendatangi Rasulullah, kita laporkan apa yang terjadi. Kita lihat apa perintah beliau". Lalu mereka mendatangi Rasulullah dan menceritakan kejadiannya. Lalu bersabda: "Jadi kamu tahu kalau itu ruqyah ?" Beliau bersabda: "Kalian benar, bagi-bagikan hasilnya. Dan saya minta bagian juga".
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (2115), Muslim (2201), Abu Dawud (3900), al-Tirmidzi (2064), al-Nasa'i dalam 'Amal alYaum wa al-Lailah (1028), dan Ibn Majah (2156).

Sebagian doa[berlindung dari penyakit yang jahat],sudah saya cantumkan dalam judul sukses dengan doa]bl juni 2012
Boleh juga  berdoa sbb:
اللهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ اشْفِ ........     وَأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
 Allaahumma rabban nnaas  adzhibil ba`sa   isyfi……………….   Wa antassyaafii   laa syifaa`a illaa syifaa`uka  syifaa`an laa yughaadiru saqaman
Ya Allah! hilangkan penderitaan, sembuhkan ………….. , Engkau yang menyembuhkan, tidak akan sembuh kecuali dariMu, dengan  penyembuhan total dan tidak menyisakan penyakit.


 Boleh juga  minta dibacakan do’a-do’a penyembuhan, atau minum madu, karena perobatan itu bersumber dari Al Qur an, sebagaimana firman Allah dalam QS An Nahl 68-69.      

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ(68)ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(69).
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.[12][12]

  Bekam kering  untuk darah rendah. Apabila telah berusaha namun belum sembuh maka sabarlah sebagaimana  hadis:
1665حَدِيْثُ ابْنِ عَبَّاسٍ. عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ: أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى. قَالَ: هاذِهِ المَرْأَةُ السَّوْدَاءُ، أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَلَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ، وَإِنِّي أَتكَشَّفُ، فَادْعُ الله لِي. قَالَ: «إِنْ شِئْتِ، صَبَرْتِ؛ وَلَكِ الجَنَّةُ. وَإِنْ شِئْتِ، دَعَوْتُ الله أَنْ يُعَافِيكِ» فَقَالَتْ: أَصْبِرُ. فَقَالَتْ: إِنِّي أَتكَشَّفُ: فَادْعُ الله أَنْ لاَ أَتكَشَّفَ. فَدَعَا لَهَا.


1665. Atha’ ibnu Abi Rabah menuturkan : “Pada suatu kali, Abdullah ibnu Abbas berkata kepadaku : “Maukah engkau aku tunjukkan wanita calon penghuni surga?”
Kataku : “Ya, aku mau.”
Kata Ibnu Abbas : “Wanita yang berkulit hitam inilah orangnya. Ia pernah datang kepada Nabi saw seraya berkata : “Saya sering mengalami penyakit ayan atau epilepsi dan pakaianku sering terbuka, aku harap mohonkan kesembuhan bagiku.”
Sabda beliau saw : “Jika engkau mau bersabar, maka engkau akan mendapat surga, tetapi jika engkau mau aku doakan kesembuhan, maka aku akan melakukannya.”
Jawab wanita itu : “Kalau begitu aku akan bersabar, hanya saja doakan pakaianku tidak terbuka.” Maka beliau saw berdoa kepadanya. (Bukhari, 75, kitabul Mardhaa, 6, bab Keutamaan yang terkena penyakit ayan karena angin).

 
Selamat membaca semoga bermanfaat. Amin.

Apabila terdapat hilaf mahan di beritahu.
 
                              Wassalam






[1][1]    Al An`am  153 , Majmu` fatawa libni Taimiyah  30/1
[2][2] Al  ankabut 69
[3][3]  Al Baqarah 155- 157
[4][4] Al Baqarah 268
[5][5] HR Bukhori
[6][6] HR  Muslim / Asyribah / 3038 . Tirmidzi / Zuhud / 2269 . Ibnu Majah  / Dzabaih /3180
[7][7]  HR Abu Dawud / Salat / 1547 . Ibnu Majah /Athimah /3354. Nasai /Istiadzah /5468 Syekh Nashiruddin  Al albani menyatakan hadis tersebut sahih .
[8][8]  HR Abu Dawud / Salat / 1547 . Ibnu Majah /Athimah /3354. Nasai /Istiadzah /5468 Syekh Nashiruddin  Al albani menyatakan hadis tersebut sahih .
[9][9]  ( Hud 6 ) .
[10][10] AlBaqarah 283
[11][11] Syuara` 80
[12][12]  Annahel 68-69

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung