pembukaan

Minggu, 22 Juli 2012

Dahsyatnya Goda'an Setan

Kata Sambutan
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Oleh karenanya setan sudah bersumpah untuk menyesatkan anak adam, sehingga manusia banyak yang jadi korban, ahirnya termasuk orang orang yang merugi. Sebagaimana yang tercantum dalam QS An Nisa' 119-121.


وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا(119).
Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. An Nisa'. 119


Dalam menyesatkan anak- anak Adam, syaitan memiliki beberapa cara, sehingga jarang sekali yang mau bersyukur. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al A'raf 17.
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ(17).
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).


Sudah terbukti bahwa bapak kita (Adam dan istrinya) telah dikeluarkan dari surga, hanya karena tipu daya setan yang terkutuk. Betapa pintarnya syaitan dalam menggoda manusia, sehingga banyak orang yang melanggar hukum Allah tetapi merasa benar. Sebagaimana tercantum dalam QS Fatir 8:


أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ.
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. QS Fathir 8 ).
  
Padahal sifat orang mukmin yang beruntung, sudah dijelaskan oleh Allah dalam Firman Nya QS An-Nur 51).
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.[1]
.Dan apa-apa yang di perintahkan Rasul maka ambillah ( laksanakan) dan apa yang di larang hindarilah 
Adapun yang banyak menimbulkan pertanyaan, kenapa setiap puasa Ramadhan dan lebaran selalu berbeda-beda?  Padahal Rasul sudah menyatakan dalam hadits;
ٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهممَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَضَرَبَ بِيَدَيْهِ فَقَالَ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا ثُمَّ عَقَدَ إِبْهَامَهُ فِي الثَّالِثَةِ فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ  عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ.
            Ibnu Umar ra  berkata: Sesungguhnya Rasulullah menyebut bulan Ramadhan, lalu  mencontohkan dengan  kedua tangannya  begini, begini dan begini. Kemudian ketiga kalinya beliau melengkungkan ibu jarinya (29 hari) .Beliau bersabda: Berpuasalah  karena melihat bulan  tanggal satu ( Ramadhan ) dan berbukalah karena melihat  bulan tanggal satu Syawal. Bila ada  awan di atasmu, tentukan tiga puluh hari. [2]
Timbulnya perbedaan, semua itu hanya karena fanatik golongan yang akhirnya membikin pengikutnya  merasa benar sendiri ( sulit untuk menerima kebenaran dari golongan lain ) kalau sudah begitu maka dosanya akan di tanggung sendiri, begitu juga  pimpinan nya mendapat dosa dan bagian dosa dari pengikutnya. Benarlah perbuatan Rasul tidak mengikuti semua golongan, sebagaimana firman Allah dalam (QS Al An'aam 159).
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ(159).
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.
Allah telah menjelaskan tentang bahayanya pimpinan yang serong ( tidak bisa dipercaya ). Sebagaimana firman Nya;
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya. Lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima ".  QS Ali Imran 187-188)
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(188)
Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.



Orang yang memegang kebenaran, ibarat orang yang memegang bara, contoh'' Ada suatu kota yang penduduknya tidak menghargai datangnya bulan Ramadhan  ( makan, minum, di siang hari ) tidak asing lagi. Mungkin karena mereka tidak memahami adanya perintah Allah dalam (QS Al Baqarah183. 
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[4]
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(184)
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS Al Baqarah 184).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(185)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. QS Al-Baqarah 185).
Balasan bagi orang yang berpuasa sangat besar, karena itu jangan di abaikan larangannya. Jangan lupakan hadis ini:  
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barang siapa yang tidak bisa menghindari  kedustaan / kepalsuan  dan masih menjalankannya, Allah tidak berhajat  kepada nya untuk menghindari makanan dan minumannya [5]

 
Rasulullah SAW  sering membaca  :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Wahai Tuhan yang membulak balikan hati, teguhkan hatiku kepada agamamu.
Aku ( Anas ) berkata : “  Wahai Rasulullah !  Kami iman kepadamu dan kepada ajaranmu, apakah anda takut kepada kami ? “. Rasul bersabda :
نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ
Ya ,Sesungguhnya hati diantara  dua jari Allah yang akan di bulak balik sesuai dengan kehendaknya [6]
  Semoga Allah memberi  Rahmat dan hidayah kepada ku dan kepada kaum muslimin semuanya Amin. Begitu juga para pembaca semoga mendapat manfa'at sehingga mau ber'taubat ;
    
Apabila terdapat hilaf mohon diberi tahu.
                        Wassalam 

{www.faizahmahrus blog spot.com}

[1] An nur 51
[2]  HR  Bukhori / Shoum / 1900. Nasai / Shoum / 2120. Abu Dawud / Shoum / 2220 . Ibnu Majah / Shiyam / 1654. Muslim / Shiyam / 1080 . Ahmad / Musnad muktsirin minas shohabah / 4474. ( muttafaq alaih ) . Tafsir qurthubi 293/2. Ahkamul quran lil jasshos /234/1. Tafsir Ibnu Katsir / 226/1. Al Mubdi`/ 5/3. Fathul qadir / 184/1. Manarus sabil / 208/1. Al Kafi fi fiqhi Ahmad bin Hambal  347/1. Kassyaful qina` /301/1 Majmu`  fatawa / 207/25. I`anatut tholibin 215/2. Al mughni /6/4. Ikhtilaful hadis / 250/1. Al muhaddzab / 215/1. Iqna` /234/1.  Al wasith / 513.
[3] Ali imran 187
[4] Al Baqarah 183
[5]   HR  Bukhori / Shiyam / 193 . Tirmidzi / Shiyam / 707 . Abu Dawud / Shiyam / 2362. Ibnu Majah / Shiyam / 1689. Ahmad / Baqi musnad  muktsirin  / 9529
[6] HR Tirmidzi 2140 ,  hadis hasan

0 komentar:

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

About Me

Faizahmahrus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengunjung